Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR SISTEM INFORMASI

Penugasan No. 01
Semester Ganjil
Tahun Akademik 2016-2017

Peranan COSO Internal Control pada Theory of Efficient Market

Disusun Oleh:
Ilyas Fachrurazi
2011130220

Universitas Katolik Parahyangan


Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Tanggal Penugasan : 15-08-2016


Tanggal Penyerahan : 21-08-2016

Daftar Isi

Daftar Isi.....................................................................................................................................i
Daftar Gambar...........................................................................................................................ii
Bagian 1 Pendahuluan...............................................................................................................1
Bagian 2 Peranan COSO Internal Control pada Theory of Efficient Market............................2
2.1

Theory of Efficient Market...........................................................................................2

2.1.1
2.2

Bentuk Efficient Market.......................................................................................2

COSO Enterprise Risk Management...........................................................................3

2.2.1

Prinsip-prinsip Dasar COSO Enterprise Risk Management.................................4

2.2.2

Komponen COSO Enterprise Risk Management.................................................4

2.3

COSO Internal Control...............................................................................................7

2.3.1

Komponen COSO Internal Control.....................................................................8

2.4

COSO Enterprise Risk Management versus COSO Internal Control.......................10

2.5

Peranan COSO Internal Control pada Theory of Efficient Market..........................12

Bagian 3 Simpulan..................................................................................................................13
Daftar Pustaka..........................................................................................................................14
Riwayat Penulis........................................................................................................................15

Daftar Gamba
Gambar 2.1 COSO Internal Control ......................................................................................10
Y

Gambar 2.2 COSO Enterprise Risk Management...................................................................11

Bagian 1
Pendahuluan
Sudah menjadi hal yang wajib bagi perusahaan untuk membuat laporan
keuangan pada akhir periode akuntansi. Salahsatu teori relevan mengenai kegiatan
akuntansi dan audit untuk menjelaskan mengapa manager harus mengumumkan
berbagai macam informasi perusahaannya dalam bentuk laporan keuangan yakni
Theory of Efficient Market. Terminologi efisien disini merujuk pada efisiensi secara
informasi akuntansi.
Istilah Theory of Efficient Market biasanya menyinggung kondisi pasar bebas
yang dimana tingkat efisiensi pasar bebas secara maksimal bisa tercapai apabila tidak
ada intervensi pemerintah dan harga saham yang direfleksikan atas permintaan dan
penawaran informasi akuntansi perusahaan. Permintaan akan informasi akuntansi
dilakukan oleh para pengguna laporan dan pasokan informasi dari perusahaan dalam
bentuk laporan keuangan. Dengan mekanisme pasar tersebut timbul kondisi
perusahaan akan menjual hanya kepada pengguna laporan keuangan tertentu pada
harga yang tinggi dan cenderung mengurangi informasi yang ada pada laporan
keuangan karena tidak tercapainya harga keseimbangan sosial untuk informasi
akuntansi tersebut. Dalam menghadapi kendala-kendala tersebut, maka diperlukan
internal control yang memadai agar tercipta kondisi efficient market, dimana
informasi keuangan tersedia untuk seluruh pengguna, menekan biaya supaya lebih
murah untuk mendapatkannya, serta menyediakan informasi secara wajar.
Dalam tulisan ini, penulis akan membahas mengenai peranan internal control
pada theory of efficient market. Penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat
menambah wawasan pembaca mengenai internal control terhadap kondisi efficient
market.

Bagian 2
Peranan COSO Internal Control pada Theory of Efficient Market
2.1

Theory of Efficient Market


Ada beberapa definisi mengenai theory of efficient market, beberapa diantaranya

akan dicantumkan dibawah ini :


Menurut (Godfrey, Hodgson, Tarca, Hamilton, & Holmes, 2010), theory of
efficient market adalah mekanisme pasar yang terjadi pada perusahaan, dimana
informasi akuntansi tersedia untuk seluruh pengguna dan disajikan secara wajar
tanpa adanya pengurangan informasi.
Menurut (Work, Dodd, & Rozycki, 2008), theory of efficient market adalah
pemberian kebebasan atas permintaan dan pasokan informasi perusahaan yang
bekerja dengan sendirinya akan mencapai titik keseimbangan sendiri.
Faktor-faktor yang menjadikan kondisi pasar menjadi efisien adalah investor
sebagai pelaku pasar seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga yang telah
ditentukan berdasarkan pemasok dan pengguna informasi. Investor bereaksi secara
penuh dan cepat dalam menggunakan informasi, sehingga harga berubah yang
semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai titik keseimbangan
baru.
Namun, beberapa alasan yang timbul mengakibatkan perusahaan mempunyai
hak monopolistik untuk mengeluarkan informasi yang dimilikinya menjadikan
kondisi pasar tidak efisien, yaitu karena pemasok informasi jumlahnya hanya
segelintir, namun jumlah pengguna informasi lebih banyak yang mengakibatkan
ketergantungan banyak pihak akan laporan tersebut meningkat. Harga dari informasi
yang mahal dan terdapat ketidakseragaman akses antara pelaku pasar yang satu
dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama.

2.1.1

Bentuk Efficient Market


Kunci utama dalam mengukur efficient market adalah hubungan antara harga

dengan informasi yang tersedia. Efficient market dapat dikelompokkan menjadi tiga
bentuk, yang dimana masing-masing bentuk tersebut terkait erat dengan sejauh mana
penyerapan informasi yang terjadi di pasar, yakni :
a. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)

Dalam bentuk ini, harga diasumsikan mencerminkan semua informasi yang


terkandung dalam sejarah masa lalu. Jika bentuk ini terpenuhi, akibatnya
harga akan mengikuti kaedah jalan acak (random walk), yakni konsep statis
yang memprediksi bahwa output selanjutnya dalam suatu urutan tidak
b.

tergantung pada output sebelumnya.


Efisiensi Pasar Bentuk Semi-Kuat (Semi-Strong Form)
Dikatakan demikian jika harga mencerminkan semua informasi secara
penuh dan relevan, termasuk informasi yang berada pada laporan keuangan
perusahaan emiten. Informasi tersebut bisa berupa informasi yang
dipublikasikan hanya mempengaruhi harga dari perusahaan tersebut dan
informasi yang bisa mempengaruhi harga sejumlah perusahaan, seperti

c.

peraturan pemerintah dan peraturan dari regulator.


Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)
Menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi
yang tersedia, baik public information maupun private information.
Pengujian terhadap bentuk ini sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam
penggunaan akses monopolistik terhadap informasi.

2.2

COSO Enterprise Risk Management


ERM (Romney & Steinbart, 2012) adalah process the board of directors and

management use to set strategy, identify events that may affect the entity, assess and
manage risk, and provide reasonable assurance that the company achieves its
objectives and goals.
Dari penjelasan di atas, ERM menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan
oleh

segenap

bagian

dari

perusahaan

(direksi

dan

manajemen)

dalam

mengidentifikasi, menganalisa, bertanggung jawab, dan memonitor risiko atau


peluang yang dihadapi perusahaan.

2.2.1 Prinsip-prinsip Dasar COSO Enterprise Risk Management


Dibawah ini hal-hal yang mendasari digunakannya COSO Enterprise Risk
Management adalah sebagai berikut :

Perusahaan didirikan untuk menciptakan value bagi pemiliknya;


Manajemen memutuskan seberapa besar kemungkinan ketidakpastian

dalam menciptakan value;


Hasil ketidakpastian pada risk, merupakan sesuatu yang negatif dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan value;


Hasil ketidakpastian pada opportunity, merupakan sesuatu yang positif

dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan value;


ERM framework mampu mengelola ketidakpastian dan menciptakan value.

2.2.2 Komponen COSO Enterprise Risk Management


ERM terbagi kedalam delapan komponen yang saling berhubungan, yang
menjelaskan cara manajemen menjalankan perusahaan dengan terintegrasi, yakni :
a. Internal Environment
Internal Environment menetapkan dasar bagaimana risiko dipandang dan
ditangani oleh perusahaan, menetapkan strategi dan tujuan. Internal
Environment terdiri dari managements philosophy, operating style, dan risk
appetite; the board of directors; commitment to integrity, ethical values,
and competence; organizational structure; methods of assigning authority
b.

and responsibility; human resource standards; dan external influences.


Objective Setting
Tujuan dari perusahaan harus sudah ditetapkan sebelum manajemen
mengidentifikasi

kejadian

yang

berpotensi

mempengaruhi

prestasi

perusahaan. Objective Setting memiliki empat jenis, yaitu :


Strategic Objective
Tujuan tingkat tinggi ditetapkan paling awal yang selaras dengan
misi perusahaan, mendukung serta menciptakan nilai bagi
shareholder.

Operations Objective
Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan,
menentukan bagaimana mengalokasikan sumber daya secara tepat.
Reporting Objective

Memastikan keakuratan, kelengkapan, serta keandalan laporan yang


dihasilkan oleh perusahaan, meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan, serta memonitor kegiatan dan kinerja perusahaan.
Compliance Objective
Membantu perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan hukum

c.

yang berlaku.
Event Identification
Peristiwa yang terjadi baik dari internal maupun eksternal perusahaan yang
mempengaruhi

d.

pencapaian

perusahaan

yang

harus

diidentifikasi,

membedakan antara risk dan opportunities.


Risk Assessment
Risiko akan dianalisis, melihat kemungkinan dan dampak, yang kemudian
menjadi dasar untuk menentukan bagaimana sebaiknya dikelola. Risiko

dinilai pada inhenrent dan residual basis.


Risk Response
Manajemen memilih empat cara untuk menanggapi risiko, yaitu :
Reduce adalah mengurangi kemungkinan dan dampak dari risiko dengan

menerapkan sistem internal control yang efektif.


Accept adalah menerima kemungkinan dan dampak dari risiko.
Share adalah membagi atau mentransfer risiko kepada pihak lain dengan cara

membeli asuransi, menggunakan tenaga outsourcing.


Avoid adalah menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas yang

e.

f.

menghasilkan risiko.
Control Activities
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan untuk membantu
memastikan risk response sudah diterapkan secara efektif. Prosedur
pengendalian terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

Proper authorization of transactions and activities


General auhorization terjadi apabila manajemen memberikan
otorisasi kepada karyawan untuk menangani transaksi yang rutin
tanpa perlu persetujuan khusus. Specific authorization terjadi
apabila terdapat kegiatan atau transaksi tertentu berkonsekuensi

tinggi yang memerlukan persetujuan khusus.


Segregation of duties
Pemisahan fungsi jabatan yang diterapkan untuk mencegah
terjadinya fraud yang akan merugikan perusahaan. Segregation of
duties

meliputi

authorization

(menyetujui

dan

memutuskan

transaksi), recording (mempersiapkan dokumen; menginput data;

mencatat jurnal; serta membuat rekonsiliasi dan laporan kinerja


perusahaan), dan custody (menangani uang kas, inventory, dan aset

tetap; menulis cek).


Project development and acquisition controls
Perusahaan membutuhkan beberapa cara yang terstruktur untuk
development, implementation, serta maintenance sistem informasi
dengan pengendalian yang memadai untuk management approval,

analysis, design, testing, and conversion.


Change management controls
Perusahaan memodifikasi sistem manajemen yang telah diterapkan
untuk bersaing dengan bisnis terkini dan mengambil keuntungan
baik secara finansial maupun non-finansial atas kemajuan teknologi

yang terjadi.
Design and use of documents and records
Dokumen yang dirancang baik dalam bentuk elektronik maupun
tradisional harus sesederhana mungkin, dapat meminimalisir
kesalahan, serta memfasilitasi ulasan dan verifikasi. Dokumen
seharusnya prenumbered secara berurutan agar mudah untuk
ditelusuri, baik per transaksi, memperbaiki kesalahan, dan
memverifikasi output.

Safeguard assets, records, and data


Pengendalian berbasis komputer membantu menjaga aset dengan
cara membuat dan menerapkan peraturan dan prosedur yang tepat,
menjaga keakuratan pencatatan semua aset, membatasi akses ke

semua aset, serta menjaga catatan dan dokumen perusahaan.


Independent checks on performance
Dilakukan oleh orang lain selain pihak-pihak yang menjalankan
kegiatan operasional perusahaan, yang membantu memastikan

g.

semua transaksi sudah diproses secara akurat.


Information and Communication
Informasi yang relevan dapat diidentifikasi, diterima dan dikomunikasikan
dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan untuk melaksanakan
tanggung jawab. Komunikasi yang efektif terjadi dalam arti yang luas, akan

h.

mengalir sampai kepada perusahaan.


Monitoring

Proses ERM harus selalu dimonitor dan diperlukan modifikasi seperlunya.


Monitoring dilakukan melalui kegiatan perusahaan yang berkelanjutan dan
evaluasi terpisah.

2.3

COSO Internal Control


Para akuntan sering menggunakan kata internal control, yang dimana memiliki

arti yang sama control dalam perusahaan. Internal control sudah mengganti kata
internal check yang sebelumnya sering digunakan. Menurut (Kinkela & Harris, 2013)
internal control :
a process, effected by an entitys board of directors, management, and other
personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement
of objectives relating to operations, reporting, and compliance.
Sedangkan tujuan internal control terdiri dari :
a. Operations objectives
Berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasional
perusahaan, termasuk tujuan kinerja operasional dan finansial serta menjaga
aset dari kerugian.
b. Reporting objectives
Berkaitan dengan pelaporan keuangan internal dan eksternal dan meliputi
reliability, timeliness, transparency, atau persyaratan lain yang ditetapkan
regulator, diakui oleh pembuat standar, atau kebijakan perusahaan.
c. Compliance objectives
Berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, dimana
perusahaan sebagai subjek hukum.

2.3.1 Komponen COSO Internal Control


Internal control dapat dirincikan kedalam lima bagian (Arens, Elder, & Beasley,
2012), dimana beberapa diantaranya dapat diuraikan kembali menjadi beberapa unsur,
yakni :
a. Control Environment
Sebuah komitmen dalam perusahaan untuk sistem yang komprehensif dari
internal control yang juga melibatkan pengaturan dari top management
mengenai praktek dan kebijakan etis dalam perusahaan. Faktor yang
termasuk dalam control environment adalah :
1. Integrity and Ethical Value
Penggunaan etika dan kultur dalam perusahaan yang memberikan
aturan menjalankan bisnis secara beretika.

2. Commitment to Competence
Kualitas dan kompetensi karyawan untuk menjalankan proses
pengendalian.
3. Managements philosophy and operating style
Pengendalian secara efektif dimulai dari pihak manajemen melalui
management philosophy dan dikomunikasikan kepada bawahan
melalui operating style.
4. Organizational Structure
Struktur organisasi ditetapkan melalui otoritas dan tanggung jawab
yang berlaku di dalam perusahaan.
5. Perhatian dan arahan yang disediakan oleh Board of Directors
Board of Directors atau Dewan Direksi sebagai jembatan antara
stockholders dan operating management perusahaan.
6. Human Resource Policies and Practices
Personel harus kompeten dan mempunyai kemampuan melalui latihan
yang berhubungan dengan tugas.
b. Risk Assessment
Dimulai dari board of director membuat risk tolerances untuk perusahaan
karena mereka yang membuat kebijakan untuk menjaga kepentingan
shareholder dan stakeholder. Board of director mengidentifikasi risiko, baik
dari

internal

maupun

eksternal

perusahaan.

Kemudian

mereka

memperkirakan besar-kecilnya risiko dan kemunculannya, sehingga dapat


diambil tindakan untuk pengendalian risiko tersebut.
c. Control Activities
Control Activities merupakan prosedur dan aturan yang menyediakan
reasonable assurance yang mana tujuan pengendalian dari operasi bisa
tercapai. Umumnya, pengendalian prosedur dipilih satu dari lima kategori :
1. Proper authorization of transaction and activities;
2. Segregation of duties;
3. Design and use of adequate documents and records;
4. Adequate safeguards over access and use of assets and records;
5. Independent checks on performance.
d. Information and Comunication
Information and communication merupakan sistem menangkap dan menukar
informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan, mengatur, dan melakukan
pengendalian

kegiatan

operasinal

perusahaan.

Information

and

communication digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan,


merangkum, dan melakukan komunikasi tentang suatu perusahaan. Bagian
ini membutuhkan pemahaman bagaimana transaksi berjalan, data ditangkap,
file diaskses dan dilakukan update, data diproses, dan informasi dilaporkan.
e. Monitoring

Penilaian kualitas dalam pelaksanaan internal control yang dilaksanakan oleh


manajemen secara periodik harus dipantau untuk menentukan apakah telah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan modifikasi yang dilakukan
seperlunya.

2.4

COSO Enterprise Risk Management versus COSO Internal Control


Berawal dari inisiatif bersama kelima organisasi profesional sektor swasta yaitu

American Accounting Association; American Institute of CPAs (AICPA); Financial


Executives International; The Association of Accountants and Financial Professional
in Business; dan The Institute of International Auditors menjadikan Committee of
Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO). Komite ini bersifat
independen dan berasal dari beragam kalangan, mulai dari sektor industri, akuntan
publik, bursa efek, serta investor. COSO memiliki misi untuk memberikan pemikiran
melalui pengembangan kerangka kerja yang komprehensif dan pedoman manajemen
risiko perusahaan, internal control dan pencegahan yang dirancang untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan pemerintahan, maka mereka mengeluarkan
framework tentang Internal Control, yang dimana mengevaluasi pengendalian tanpa
melihat tujuan dan risiko dari bisnis.
Gambar 2.1
COSO Internal Control

Setelah pengadopsian beberapa tahun oleh banyak perusahaan, COSO


mengeluarkan

framework

tentang

Enterprise

Risk

Management,

sebagai

pengembangan kerangka kerja sebelumnya. ERM menjelaskan bahwa kerangka kerja


secara komprehensif mengarah pada penanganan risiko dan menggabungkan internal
control didalamnya yang mengakibatkan pengendalian menjadi fleksibel dan relevan
karena berhubungan dengan tujuan perusahaan. ERM juga menambahkan beberapa
elemen dari framework sebelumnya yakni objective setting; event identification; risk
assessment dan risk response.

Gambar 2.2
COSO Enterprise Risk Management

Pada dasarnya, internal control memberikan reasonable assurance dimana


risiko pada pencapaian tujuan organisasi pada tingkat yang dapat diterima. Jadi perlu
risiko yang akan diidentifikasi, dipahami, dan dinilai (terhadap tingkat yang
didefinisikan dapat diterima) sebelum mengetahui pengendalian apa yang dibutuhkan.
Pada saat bersamaan, diperlukan juga pengendalian untuk mengelola risiko.
Dalam menilai baik internal control maupun ERM, akan menjadi kurang tepat
untuk mengabaikan risiko dan pengendalian yang terkait dengan objective setting
yang menjadi arah dari organisasi secara keseluruhan. Pada akhirnya, internal control
merupakan bagian dari ERM atau begitu pun sebaliknya. Yang menjadi penting adalah
memahami hubungan antara seluruh aktivitas dan memastikan organisasi ditangani
dengan baik.

2.5

Peranan COSO Internal Control pada Theory of Efficient Market


Pada Theory of Efficient Market, yang terpenting adalah informasi keuangan

tersedia untuk seluruh pengguna, menekan biaya supaya lebih murah untuk
mendapatkannya, serta menyediakan informasi secara wajar dan seutuhnya. Tetapi
kendala dalam teori ini adalah kenyataan bahwa informasi tidak bersifat bebas atau
dalam kondisi yang kurang ideal.
Setiap investor harus melakukan estimasi secara subjektif dan terus menerus
melakukan penyempurnaan terhadap estimasi secara subjektif yang mereka gunakan
setelah menerima berbagai macam informasi. Dalam menghadapi situasi tersebut,
biasanya investor mempertimbangkan cost-benefit dalam menentukan seberapa besar
pengorbanan (cost) yang akan dikeluarkan dan seberapa besar manfaat (benefit) yang
akan diperoleh.
Peranan COSO Internal Control pada teori ini meliputi :
a. Control Environment
Sebuah pengendalian yang dilakukan oleh top management untuk menjaga
agar kebutuhan akan informasi keuangan bisa terpenuhi bagi para pengguna
melalui managements philosophy and operating style.
b. Risk Assesment
Penilaian yang dilakukan board of director untuk mencegah munculnya
risiko yang dapat mempengaruhi harga saham untuk menjaga kepentingan
shareholder dan stakeholder.
c. Control Activities
Sebuah prosedur dan aturan yang tepat untuk mengotorisasi transaksi dan
aktivitas perusahaan yang akan berpengaruh pada kualitas informasi
keuangan.
d. Information and Communication
untuk aktivitas yang dilakukan perusahaan yakni menyediakan informasi
kepada pengguna secara wajar, seutuhnya, serta tanpa membedakan akses
antar pengguna terhadap informasi yang sama.
e. Monitoring
Penilaian yang dilakukan oleh manajemen secara periodik memantau kualitas
dari informasi yang dihasilkan oleh perusahaan secara wajar dan seutuhnya
walaupun ada keterbatasan akan reasonable assurance.

Bagian 3
Simpulan
Internal control penting dalam theory of efficient market untuk terciptanya
kondisi pasar yang ideal. Mekanisme pasar yang efisien adalah ketersediaan akan
informasi keuangan untuk seluruh pengguna, menekan biaya supaya lebih murah
untuk mendapatkannya, serta menyediakan informasi secara wajar dan seutuhnya.
Perusahaan sebagai pemasok informasi keuangan menerapkan internal control dengan
baik agar kemungkinan-kemungkinan seperti menjual hanya kepada pengguna
laporan keuangan tertentu pada harga yang tinggi dan cenderung mengurangi
informasi yang ada pada laporan keuangan tidak terjadi.
Dalam kondisi saat ini, banyak perusahaan menerapkan COSO Enterprise Risk
Management daripada COSO Internal Control yang berusaha untuk menciptakan
kondisi efficient market. Namun, hal itu bukan menjadi permasalahan yang serius
karena ERM merupakan kerangka kerja secara komprehensif mengarah pada
penanganan risiko dan menggabungkan internal control didalamnya. Hal ini
membuktikan bahwa internal control saja tidak cukup, namun dilengkapi dengan
ERM yang digunakan oleh perusahaan untuk menerapkan pada efficient market.

Daftar Pustaka

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2012). Auditing and Assurance Services. New
Jersey: Pearson Education Saddle River.
Godfrey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton, J., & Holmes, S. (2010). Accounting Theory
7th Edition. Milton Qld: John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Kinkela, K., & Harris, P. (2013). COSO Updates Practice Framework. Internal Auditing, 35.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2012). Accounting Information Systems 12th Edition.
Harlow: Pearson Education, Ltd.
Work, H. I., Dodd, J. L., & Rozycki, J. J. (2008). Accounting Theory Conceptual Issue in a
Political and Economic Environment 7th Edition. California: Sage Publications, Inc.

Riwayat Penulis

Biodata Penulis
Nama
Tempat,Tanggal Lahir
Alamat
No. Handphone
Email

:
:
:
:
:

Ilyas Fachrurazi
Bekasi, 15 September 1993
Jalan Puri Dago Selatan I No. 5, Bandung
087829393242
ilyas.fach@gmail.com

Pendidikan Formal
1998 1999
TK Wirabakti, Bekasi
1999 2005
SD Negeri Bekasi Jaya IX, Bekasi
2005 2008
SMP Negeri 1, Bekasi
2008 2011
SMA KORPRI, Bekasi
2011 saat ini Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Riwayat Organisasi di UNPAR

Staff Divisi Dokumentasi Thirteen Night Time 2011


Staff Divisi Publikasi dan Dokumentasi Attraction 2012
Staff Divisi Keamanan Inisiasi dan Adaptasi Gabungan 2012
Staff Divisi Publikasi dan Dokumentasi PNAIC 2012
Staff Divisi Keamanan Career Expo 2012
Koordinator Divisi Keamanan Intership 2013
Staff Divisi Publikasi dan Dokumentasi Attraction 2013
Koordinator Divisi Publikasi dan Dokumentasi Attraction 2014

Anda mungkin juga menyukai