Anda di halaman 1dari 7

Aisiy Khairunnisa

P27903114003
Tingkat II-A Jurusan Analis Kesehatan
Soal No. 1
a. Sebutkan fungsi hati dan berikan 3 contoh pemeriksaan yang berhubungan dengan

fungsi hati tersebut !


Jawaban :
Hati menghasilkan :
Empedu yang berasal dari sel darah merah yang telah tua, yang kemudian
disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum. Sekresi
empedu berguna untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya
absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat

yang larut dalam air.


sebagian besar asam amino
faktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI
protein C, protein S dan anti-trombin
trigliserida melalui lintasan lipogenesis
kolesterol
insulin-like growth factor 1 (IGF-1), sebuah protein polipeptida yang berperan
penting dalam pertumbuhan tubuh dalam masa kanak-kanak dan tetap memiliki

efek anabolik pada orang dewasa.


enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang
terbentuk dapat mengikat NH dan CO yang bersifat racun.
trombopoietin, sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping
darah oleh sumsum tulang belakang.
albumin, komponen osmolar utama pada plasma darah.
angiotensinogen, sebuah hormon yang berperan untuk meningkatkan tekanan
darah ketika diaktivasi oleh renin
enzim glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase dan laktat
dehidrogenase
Selain melakukan proses glikolisis dan siklus asam sitrat seperti sel pada umumnya, hati
juga berperan dalam metabolisme karbohidrat yang lain:

Glukoneogenesis, sintesis glukosa dari


laktat, asam lemak non ester dan gliserol.

beberapa substrat asam

amino, asam

Glikogenolisis,

lintasan katabolisme glikogen menjadi glukosa untuk

kemudian

dilepaskan ke darah sebagai respon meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.


Hormonglukagon merupakan stimulator utama kedua lintasan glikogenolisis dan

glukoneogenesis menghindarikan tubuh dari simtoma hipoglisemia.


Glikogenesis, lintasan anabolisme glikogen dari glukosa.

Pada lintasan katabolisme:

degradasi sel darah merah.


degradasi insulin dan beberapa hormon lain.
degradasi amonia menjadi urea
degradasi zat toksin dengan lintasan detoksifikasi, seperti metilasi.

Pemeriksaan Fungsi hati :

Alanine Aminotransferase (ALT) suatu enzim yang utamanya ditemukan di hati,


paling baik untuk memeriksa hepatitis. Dulu disebut sebagai SGPT (Serum Glutamic
Pyruvate Transaminase). Enzim ini berada di dalam sel hati/hepatosit. Jika sel rusak,
maka enzim ini akan dilepaskan ke dalam aliran darah.

Alkaline Phosphatase (ALP) suatu enzim yang terkait dengan saluran empedu;
seringkali meningkat jika terjadi sumbatan.

Aspartate Aminotransferase (AST) enzim ditemukan di hati dan di beberapa tempat


lain di tubuh seperti jantung dan otot. Dulu disebut sebagai SGOT (Serum Glutamic
Oxoloacetic Transaminase), dilepaskan pada kerusakan sel-sel parenkim hati,
umumnya meningkat pada infeksi akut.

Bilirubin biasanya dua tes bilirubin digunakan bersamaan (apalagi pada jaundice):
Bilirubin total mengukur semua kadar bilirubin dalam darah; Bilirubin direk untuk
mengukur bentuk yang terkonjugasi.

Albumin mengukur protein yang dibuat oleh hati dan memberitahukan apakah hati
membuat protein ini dalam jumlah cukup atau tidak.

Protein total mengukur semua protein (termasuk albumin) dalam darah, termasuk
antibodi guna memerangi infeksi.

b. Jelaskan definisi dan tujuan pemeriksaan Tumor Marker!

Jawaban :
Definisi Tumor Marker
Pada transformasi malignan, setiap pembelah sel akan menghasil sel malignanyang
baru. Pada proses ini, sel malignan membutuhkan beberapa unsur baru yangmembedakan
mereka dengan sel nonmalignan dari origin yang sama. Unsur yangdibutuhkan dapat
berupa perubahan pada morfologi selular, fisiologi, atau perubahan pada pertumbuhan
sel. Perbedaan antara sel normal dengan malignan ini dapat dijadikan kunci mendeteksi
sel malignan. Dengan adanya hal ini, lahirlah istilah tumor marker. Tumor
marker adalah substansi yang dideteksi pada proses tersebut.
Tujuan pemeriksaan Tumor Marker :
Penentuan tumor marker pada onkologi klinik sangat berguna dalam berbagai proses,
misalnya proses diagnosis dan prognosis, seperti halnya deteksi awal daripenyakit yang
rekurens atau metastasis. Akan tetapi, marker pada onkologi klinik saat ini hanya
digunakan sebagai metode skrining untuk deteksi penyakit malignan. Marker yang
berbeda digunakan pada tujuan berbeda, misalnya beberapa di antaranya lebih baik
digunakan untuk follow up dan sebagian lainnya digunakan untuk deteksi dini.
c. Berikan 4 contoh pemeriksaan tumor marker!
Jawaban :
CEA( Carcinoembryonic antigen)
Glycoprotein BM 180.000 daltons
Suatu oncofetal yang dibentuk waktu masa embrio dan fetus.
CEA terutama dijumpai di traktus gastrointestinalis dan serum dari fetus, tapi juga
dalam jumlah yang sedikit, dijaringan usus, pancreas, dan hati pada orang dewasa

yang sehat.
Normal < 5 ng/ml
Dalam jumlah yang sangat tinggi dijumpai pada Colo rectal Adeno Carsinoma.

Afp (alfa feto protein)

Glycoprotein (BM 70.000 daltons), dibentuk di traktus gastrointestinalis fetus,

yolksack dan hati.


AFP dapat dijumpai di serum fetus pada minggu ke 4 kehamilan, puncak minggu

12 dan16 kemudian berkurang sampai kelahiran.


Normal<40 ng/ml.
AFP sangat sesuai untukdeteksi dini karsinoma hepatoseluler pada pasien.
Pasien sirosis hati GOTyang meningkat indikasi untuk mengukur kadar AFP.
Peningkatan AFP juga dijumpai pada penyakit hati yang jinak seperti hepatitis.

CA15-3 (CANCER ANTIGEN 15-3)

CA15-3: serum mucin-glycoprotein (BM :300.000 daltons), sensitifitas tinggi untuk

karsinoma payudara
Normal :<35 U/ml
Pada trimester 3 dari kahamilan, terdapat sedikit peningkatan sekitar 50 U/ml
CA 15-3 mempunyai spesifisitas tinggi untuk karsinoma payudara

MCA(MUCIN-LIKE CARCINOMA- ASSOCIATED ANTIGEN )

MCA adalah serum mucin-glycoprotein (BM350.000- 500.000 daltons ).


Antibodi monoclonal yang digunakan untukmengenal epitop berulang pada

peptide darimolekul MCA.


Normal :<11 U/ml.
Peninggian MCA pada tumor yang tidak spesifik di dapat pada kehamilan dan sampai
20 % kasus penyakit hati yang jinak dan mastopathy

Soal No 2.
a. Apa definisi dari Non Protein Nitrogen ?
Jawaban :
N o n P r o t e i n N i t r o g e n ( N P N ) a d a l a h s e n y a w a - s e n y a w a n i t r o g e n bukan
protein yang berasal dari katabolisme protein dan asam nukleat. Dalam plasma terdapat
lebih dari 15 macam zat NPN.
b. Sebutkan macam komponen senyawa protein!
Jawaban :
Ureum
Kreatinin dan kreatin
Asam Urat
Amino
Ammonia
Soal No. 3
a. Apa saja pemeriksaan parameter CCT
Jawaban :
1. Kreatini urin
2. Kreatinin plasma
3. Kreatinin darah
b. Bagaimana prosedur dan cara kerja pemeriksaan CCT ?
Jawaban :
1. Pasien tidak boleh berkemih sebelum permulaan percobaan. Selama 5 menit
sebelum percobaan dimulai, pasien disuruh minum air sebanyak 400-500
mL sampai habis.
2. Dilakukan pengumpulan spesimen urin kumulatif selama periode 84 jam untukpe
nderita yang dirawat dan18 jam untuk pasien poliklinik dicatat waktunya tepatd
engan menit serta volume urin yang ditampung.
3. Pada waktu porsi urin yang terakhir dikeluarkan, diambil darah pasien untuk
penetapan kreatinin darah. jenis sampel untukuji kreatinin darah adalah serum
atau plasma heparin.
4. Kumpulkan 27 ml sampel dara hvena dalam tabung bertutup merah (plain tube)
atau tabung bertutup hijau (heparin).
5. Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasmanya. tinggi dan berat b
addan jugadiukur.
6. Dihitung kadar bersihan kreatinin dengan rumus :

Soal No. 4
a. Sebutkan macam macam pemeriksaan enzim dan penanda jantung!
Jawaban :
Enzim Petanda kerusakan jantung
1. CKMB: meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam 10-24 jam dan kembali normal dala 2-4 hari. Operasi jantung, miokarditis
dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB.
2. cTn: ada 2 jenis yaitu cTn T dab cTn I. Enzi mini meningkat setelah 2 jam bila
ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTn T masih dapat
dideteksi setelah 5-14 hari, sedangkan cTn I setelah 5-10 hari.
Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu:
1. Mioglobin: dapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 48 jam.
2. Creatinin Kinase (CK): Meningkat setelah 3-8 jam bila ada infark miokard dan
mencapai puncak dalam 10-36 jam dan kembali normal dalam 3-4 hari.
3. Lactic dehydrogenase (LDH): meningkat setelah 24 jam bila ada infark miokard,
mencapai puncak 3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hari.
b. Jelaskan mengapa kreatinin digunakan dalam menilai laju filtrate
glomerulus ginjal ?
Jawaban :

Kreatinin serum sering juga digunakan untuk menilai laju filtrasi glomerulus.
Produksi kreatinin berhubungan dengan massa otot, bila massa otot berkurang
maka kreatinin serum akan rendah sehingga laboratorium sering memberikan nilai
normal kreatinin dalam bentuk interval.
Soal No. 5
Seorang laki laki berusia 45 tahun dating ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan
profil lipid dan BUN. Hasil pemeriksaan sebagai berikut : kolesterol total 280 mg/dL,
trigliserida 375 mg/dL, HDL 40 mg/dL dan urea 60 mg/dL
a. Berapakah kadar LDL dan bagaimana risiko kardiovaskuler tersebut ?
Jawaban :
LDL kolesterol = kolesterol total trigliserida : 5 HDL kolesterol
LDL kolesterol = 280 mg/dL 375 mg/dL: 5 40 mg/dL
LDL kolesterol = 165 mg/dL
Jumlah LDL kolesterol sangat tinggi, saat LDL terlalu tinggi dalam darah maka akan
membentuk plak, lapisan tebal dan mempersempit arteri hal ini dinamakan
arterosklerosis.
b. Berapakah kadar BUN pasien tersebut ?
Jawaban :
BUN = Kadar urea x 28/60
BUN = 60 mg/dL x 28/60
BUN = 28 mg/dL

Anda mungkin juga menyukai