TUGAS BIOLOGI
Tentang:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang
sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam
bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang
semakin berkembang. Saat ini walaupun masih dalam taraf pengembangan, industri bioteknologi mulai
matang dan menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Dimana keberhasilan-keberhasilan
komersial dan terobosan-terobosan teknologi yang dramatis telah dan sedang diraih. Walaupun
demikian, harapan-harapan mengenai penerapan bioteknologi pada 15-20 tahun yang lalu dapat
dikatakan belum seluruhnya menjadi kenyataan. Dan bahkan hambatan-hambatan yang muncul
kadangkala tidak diantisipasi sebelumnya. Dalam GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pelita VI, Bioteknologi juga dimasukkan dalam
Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, melalui
Makalah ini akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bioteknologi secara umum hingga
mengkhusus.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Ada berapa jeniskah bioteknologi itu ?
3. Apa perbedaan dari masing-masing jenis bioteknologi itu?
4. Apa peranan mikroorganisme dalam bioteknologi ?
5. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan bioteknologi ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu bioteknologi.
2. Mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
3. Mengetahui perbedaan dari jenis-jenis bioteknologi yang ada.
4. Mengetahui peranan mikrorganisme dalam bioteknologi.
5. Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
1.4
Manfaat
BAB II
MATERI
2.1 Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi,
Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga
menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk penanganan
dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan produk dan jasa. Oleh karena
itu, pada prinsipnya dalam bioteknologi terkandung tiga hal pokok yaitu sebagai berikut.
1. Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, dan sel hewan).
2. Pendayagunaan melalui bidang teknologi dan industry.
3. Produk dan jasa yang diperoleh.
2.3
2
3
Tauco
Kecap
Keledai
Keledai
Keju
Susu
Yoghurt
Susu
Mentega
Susu
7
8
Nata de coco
Roti
Air kelapa
Tepung
Terigu
Aspergillus oryzae
Aspergillus wentii
atau Aspergillus soyae
Lactobacillus
bulgaricus,Lactobacillus
lactis,dan Sterpococcus
Lactobacillus
bulgaricus dan
Streptococcus
thermophilus
Streptococcus lactis
dan Leuconostoc cremonis
Acetobacter xylum
Saccharomyces
cerevisiae
b) Produksi Protein Sel Tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP)
Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh dengan memanfaatkan
biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi, jamur, dan alga/ganggang.
No
Kelompok
Jenis Mikroba yang Berperan
1
Bakteri
Bacillus, Hidrogenomonas,
Metthanomonas, dan Pseudomonas
2
Ragi
Candida, Rhodotorula,
Endomycopsis, dan Saccharomyces
3
Jamur
Pleurotus, Agaricus, lentinus
4
Alga/ganggang
Chlorella, Scenedesmus, dan
Spirulina
Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme penghasil PST antara lain, yaitu :
1) Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu penggandaan relative singkat,serta masih mungkin
diperpendek untuk menghasilkan massa pangan yang setara.
2) Dapat menggunakan berbagai macam substrat bergantung dari jenis mikroba yang
digunakan.
3) Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab produksi PST tidak bergantung perubahan iklim
dan musim.
4) Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.
Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan dan penyiapan sumber karbon.
2) Penyiapan media yang mengandung sumber karbon,sumber nitrogen,fosfor,dan unsure lain
yang penting.
3) Pencegahan kontaminasi media sterilisasi.
4) Pembiakan mikroba yang diperlukan.
5) Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi.
6) Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi(pemurnian)
Tahap-tahap pembuatan antibody monoklonal melalui teknik hibridoma adalah sebagai berikut.
1) Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody (dilakukan dengan
sel )
2) Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel yang berasal dari tikus menghasilkan
hibridoma.
3) Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu hibridoma penghasil
antibody yang sesuai.
4) Hibridoma yang telah diseleksi tersebut dikultur agar diperoleh antibody monoklonal.
c.
Vaksin
Teknologi rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan vaksin.Prinsip-prinsip rekayasa
genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut.
1) Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam mengasilkan
antigen.
2) Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3) Mengulturkan organisme hasil rekayasa sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah
banyak.
4) Mengekstraksi
N
Mikroorganisme
Antibiotik
antigen,lalu digunakan
o
sebagai vaksin.
1
Streptomyches griseus
Streptomisin
d. Antibiotik
2
Streptomryches erythreus
Erythromyci
Antibiotik merupakan
n
senyawa yang dihasilkan oleh
3
Streptomryches noursei
Nystatin
mikroorganisme,dimana senyawa
tersebut mampu menghambat
4
Penicilium chrysogenum
Penisilin
pertumbuhan mikroorganisme
5
actinomycetes
Actinomiseti
lain.Pada tahun 1924 Alexander
n
Flemming menemukan zat
6
Bacillus polymyxa
Polymixin B
antibiotic dari jamur Peniillium
7
Bacillus licheniforis
Bagitracin
notatum yang disebut
penisilin.Berikut ini beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
yang diterapi haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang hidupnya (sel sumsum tulang) sehingga
alel yang dicangkokan dapat bereplikasi dan terus diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk
mengobati penyakit immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh karena sel T
limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine deaminase (ADA). Terapi lain yang sudah
dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker kulit.
6. Dalam Bidang Lingkungan (Biromediasi)
a. Pengolahan Limbah Cair
Limbah cair organic dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menghasilkan bahan bakar
alternative (biogas). Limbah cair yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat
difermentasikan oleh metanobakterium secara anaerob sehingga mampu menghasilkan biogas.
b. Pengolahan Sampah/Limbah padat
Pengolahan sampah dengan bantuan mikroba adalah dengan cara pengomposan sampahsampah organic. Pengomposan dapat dilakukan dengan aerobic maupun anaerobik.
c. Plastik Biodegradable
Salah satu usaha untuk mengurangi limbah plastic yang menimbulkan pencemaran
adalah dengan cara memproduksi plastic yang mudah terurai (biodegradable) melalui
bioteknologi. Mikroba yang mampu membuat plastic biodegradable antara lain Alxaligenes
eutrophus. Plastic biodegradable lainnya adalah pululan yang diproduksi oleh Aureobasidium
pullulans.
d. Pengolahan Limbah Minyak
Mikroorganisme yang berperan dalam mengatasi limbah minyak, yaitu :
1) Pseudomonas hasil rekayasa genetika oleh Dr. Chakrabarty mampu membersihkan senyawa
hodrokarbon dalam tumpahan minyak bumi dengan cara memecah ikatan hidrokarbon
minyak.
2) Acinetobacter calcoacetinius mampu memproduksi emulsan yang menyebabkan minyak
bercampur dengan air sehinggga dapat dipecah oleh mikroba.
3) Zhantomonas campestris dapat mengumpulkan tumpahan minyak setelah sebelumnya minyak
diberi gum xanthan untuk mengentalkan.
7. Dalam bidang pertambangan (biometalurgi)
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk memisahkan logam dari bijihnya yaitu
dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidans. Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang
mampu memisahkan logam dari bijihnya. Energy yang digunakan Thiobacillus ferroxidans dalam
memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa
besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri dalam memisahkan tembaga dari bijihnya, yaitu :
a. Bakteri bereaksi dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya,
bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
b. Unsur S dalam FeS2 bereakasi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
c. Ion Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi
dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
d. Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut :
CuSO4 + 2Fe + H2SO4 2FeSO4 + Cu + 2H+
5)
Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain
pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur
2.5
2.5.1
BAB III
SIMPULAN
3.1
SIMPULAN
Berdsarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti
Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan
baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari
tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.
2. Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern.
3. Perbedaan antara bioteknologi konvensial (tradisional) dengan bioteknologi modern, yaitu :
Pembeda
Konvensial
Modern
Teknik pembuatan
Peragian/fermentasi.
DNA rekombinan.
Campur tangan manusia
Terbatas dan secara
Mengubah sifat makhluk
alami.
hidup
Produk yang dihasilkan
Alcohol,kecap, tauco,
Tomat tahan lama, kapas
keju, tempe, tape, dan
tahan lama, jagung
yoghurt.
berprotein tinggi, dll.
4. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang
pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi,
dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi).
5. Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki damapak
negatif