Anda di halaman 1dari 12

Nama: WINDA FEBRIANDANI

Kelas : XII IPA 5

TUGAS BIOLOGI
Tentang:

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang
sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam
bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang
semakin berkembang. Saat ini walaupun masih dalam taraf pengembangan, industri bioteknologi mulai
matang dan menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Dimana keberhasilan-keberhasilan
komersial dan terobosan-terobosan teknologi yang dramatis telah dan sedang diraih. Walaupun
demikian, harapan-harapan mengenai penerapan bioteknologi pada 15-20 tahun yang lalu dapat
dikatakan belum seluruhnya menjadi kenyataan. Dan bahkan hambatan-hambatan yang muncul
kadangkala tidak diantisipasi sebelumnya. Dalam GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pelita VI, Bioteknologi juga dimasukkan dalam
Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, melalui
Makalah ini akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bioteknologi secara umum hingga
mengkhusus.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Ada berapa jeniskah bioteknologi itu ?
3. Apa perbedaan dari masing-masing jenis bioteknologi itu?
4. Apa peranan mikroorganisme dalam bioteknologi ?
5. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan bioteknologi ?

1.3

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu bioteknologi.
2. Mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
3. Mengetahui perbedaan dari jenis-jenis bioteknologi yang ada.
4. Mengetahui peranan mikrorganisme dalam bioteknologi.
5. Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.

1.4

Manfaat

1. Memberikan pengetahuan kepada siswa, apa yang dimaksud dengan bioteknologi.


2. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang jenis-jenis bioteknologi dan perbedaan dari
masing-masing jenis bioteknologi.
3. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang peranan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
4. Memberikan informasi kepada siswa tentang peranan penerapan bioteknologi dalam
kehidupan.
5. Memberikan pemahaman lebih kepada siswa tentang dampak yang ditimbulkan dari
penerapan bioteknologi.

BAB II
MATERI
2.1 Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi,
Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga
menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk penanganan
dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan produk dan jasa. Oleh karena
itu, pada prinsipnya dalam bioteknologi terkandung tiga hal pokok yaitu sebagai berikut.
1. Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, dan sel hewan).
2. Pendayagunaan melalui bidang teknologi dan industry.
3. Produk dan jasa yang diperoleh.

2.2 Jenis-Jenis Bioteknologi


Bioteknologi dibedakan menjadi 2, yaitu :
2.2.1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional)
Bioteknologi konvensional merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan sederhana, tanpa melaksanakan rekayasa genetika. Praktik bioteknologi yang demikian telah
dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu untuk menghasilkan berbagai produk (barang). Contohnya bir,
wine, tuak, sake, yoghurt, roti, keju, kecap, tempe, tape, dan oncom.
2.2.2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa
DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Bioteknologi modern mulai berkembang
setelah penemuan struktur DNA tahun 1950, yang diikuti penemuan lainnya. Penerapan bioteknologi
modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik
(peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan
kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan
oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).
Berbeda dengan bioteknologi konvensional,bioteknologi modern sudah memanfaatkan metodemetode mutakhir, yaitu :
1. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuhkembangakan bagian tanaman, baik
berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan
karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu
baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh G. Haberlandt
(ahlli fisiologi Jerman pada tahun 1898). Teori kemudian diuji ulang oleh F.C. Steward pada tahun
1969 dengan menggunakan satu sel emplur wortel. Dalam percobaannya, Steward dapat menumbuhkan
satu sel empulur tersebut menjadi satu individu wortel.
Dalam kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan sebiknya berupa jaringan muda yang
sedang tumbuh, misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut
sebagai eksplan.
a) Teknik Kultur Jaringan
Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai berikut.
1. Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang digunakan
adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
2. Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti kalus
berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
3. Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut plantlet.
4. Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah plantlet
tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi.
Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu :
1. Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
2. Penggunaan medium yang cocok.
3. Keadaan aseptik.

4. Pengaturan udara yang baik.


b) Manfaat dan Kelemahan Kultur Jaringan
Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut.
1. Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
2. Bibit terhindar dari hama dan penyakit.
3. Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki.
4. Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa
areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
5. Melestarikan tanaman-tanaman yang hampir punah.
Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai
berikut.
1. Diperlukan biaya yang relatif tinggi.
2. Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian khusus.
3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam kondisi
lembap dan aseptik.
1. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa
genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang
dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
a) Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
b) Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
c) Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu
ke dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :
1. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil
penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu
individu yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya
disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami dapat terjadi
dengan cara :
a) Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog sehingga DNA
terputus dan tersambungkan secara silang.
b) Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain dengan
prantara virus.
c) Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba lainnya melalui
bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama.
Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA secara in vitro. Alas an
dilakukan rekombinasi DNA ini adalah :
a) Strutur DNA semua spesies sama.
b) DNA dapat disambung-sambungkan.
c) Ditemukan enzim pemotong dan penyambung.
d) Gen dapat terekspresi di sel apapun.
Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk memasukkan gen ke
dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah
lingkaran kecil DNA bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi. Alas an dipilihnya
plasmid bakteri adalah :
a) Memiliki kemampuan memperbanyak diri melalui proses replikasi dan mudah disisipi gen
lain.
b) Pasmid dapat dipindah ke sel bakteri lain.
c) Sifat plasmid pada keturan bakteri sama dengan induknya karena plasmid tidak terikat
dengan kromosom inti.
d) Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu.

Metode rekombinasi DNA adalah :


a) Identifikasi gen yang diinginkan, dilakukan pada gen donor.
b) Isolasi gen donor, dilakukan dengan cara memotong gen donor dari DNA sekitar yang
mengelilinginya.
c) Ekstrasi plasmid (cincin DNA) dari sel bakteri.
d) Membuka plasmid dan menyisipkan potongan DNA pembawa informasi yang dikehendaki.
e) Memasukkan plasmid berisi DNA rekombinan ke dalam sel bakteri.
f) Membiakkan bakteri yang telah direkayasa di dalam tabung fermentasi.
Contoh rekombinasi DNA pada bakteri adalah pada pembuatan insulin oleh bakteri E. coli.
2. Teknik Hibridoma/Fusi Sel.
Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel)
sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari
kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut
elektrofusi.
Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :
a) Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan.
b) Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel mieloma).
c) Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).
Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi
monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom.
3. Kloning
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat
suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang
diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan
tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio dilakukan
dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara genetik identik untuk memproduksi
hewan ternak. Sedangkan kloning dengan tanspfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain
sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya. Kloning
dengan transfer inti dilakukan dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen. Contoh kloning
dengan transfer inti adalah domba Dolly.

2.3

Sifat-Sifat dan Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi


2.3.1 Sifat-sifat mikroorganisme :
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak dapat
menempati ruan yang kecil.
2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetika dengan penyisipan gen lain ke
cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim
yang disekresikannya.
5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
6. Mudah diperoleh.

2.3.2 Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi :


1. Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk
mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi.Fermentasi adalan proses
merombak suatu senyawa organik menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan
mikroorganisme.Fermentasi bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan
menjadi produk yang diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan
baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
a) Produk Makanan/Minuman Hasil Fermentasi
Produk-produk makanan/minuman hasil fermentasi sebagai berikut.
No
Produk
Bahan
Mikroorganisme
Fermentasi
Mentah
yang Berperan
1
Tempe
Kedelai
Rhizopuz oryzae dan
Rhizopus oligosporus

2
3

Tauco
Kecap

Keledai
Keledai

Keju

Susu

Yoghurt

Susu

Mentega

Susu

7
8

Nata de coco
Roti

Air kelapa
Tepung
Terigu

Aspergillus oryzae
Aspergillus wentii
atau Aspergillus soyae
Lactobacillus
bulgaricus,Lactobacillus
lactis,dan Sterpococcus
Lactobacillus
bulgaricus dan
Streptococcus
thermophilus
Streptococcus lactis
dan Leuconostoc cremonis
Acetobacter xylum
Saccharomyces
cerevisiae

b) Produksi Protein Sel Tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP)
Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh dengan memanfaatkan
biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi, jamur, dan alga/ganggang.
No
Kelompok
Jenis Mikroba yang Berperan
1
Bakteri
Bacillus, Hidrogenomonas,
Metthanomonas, dan Pseudomonas
2
Ragi
Candida, Rhodotorula,
Endomycopsis, dan Saccharomyces
3
Jamur
Pleurotus, Agaricus, lentinus
4
Alga/ganggang
Chlorella, Scenedesmus, dan
Spirulina

Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme penghasil PST antara lain, yaitu :
1) Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu penggandaan relative singkat,serta masih mungkin
diperpendek untuk menghasilkan massa pangan yang setara.
2) Dapat menggunakan berbagai macam substrat bergantung dari jenis mikroba yang
digunakan.
3) Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab produksi PST tidak bergantung perubahan iklim
dan musim.
4) Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.
Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan dan penyiapan sumber karbon.
2) Penyiapan media yang mengandung sumber karbon,sumber nitrogen,fosfor,dan unsure lain
yang penting.
3) Pencegahan kontaminasi media sterilisasi.
4) Pembiakan mikroba yang diperlukan.
5) Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi.
6) Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi(pemurnian)

2. Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan


a. Tanaman Transgenik
Rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan
tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia disebut tanaman transgenic.Tanaman transgenik yaitu
tanaman yang telah disisipi gen bakteri.Berikut ini contoh tanaman transgenic.
1) Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus).
Pembentukan tanaman tahan hama TMV pada tanaman tembakau dilakukan dengan rekayasa
genetika menggunakan teknik rekombinasi gen dan kultur sel. Dengan menyisipkan gen yang kebal
terhadap penyakit maka dapat menghasilkan tanaman kebal penyakit pula. Vektor penyisip gen yang
digunakan adalah plasmid dari bakteri Agrobacterium tumefaciens.
2) Tanaman yang Mampu Mengikat Nitrogen.
Tanaman hasil rekayasa genetika dapat mengikat nitrogen dari udara bebas. Cara yang digunakan
yaitu dengan menginjeksi tanaman dengan bakteri Rhizobium. Di dalam bakteri tersebut telah ditransfer
gen-gen tertentu dari bakteri lain yang menginfeksi tanaman selain dari familia Leguminoceae. Hasil
akhirnya, bakteri tersebut mampu mengikat nitrogen setelah diinjeksikan ke dalam tanaman selain dari
familia Leguminoceae.
b. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang
disebut dengan biopeptisida mikroba. Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah
sebagai berikut :
1) Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu- kupu perusak.
2) Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan penyakit susu
3) Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk
memberantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun.
3. Dalam Bidang Peternakan
a. Hewan Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah disisipi gen-gen tertentu yang dibutuhkan
manusia.Contoh: domba transgenic yang dapat menghasilkan susu untuk menolong penderita
hemophilia karena mengandung protein pembeku darah.
b. Hormon BGH (Bovine Growth Hormone) atau BST (Bovine Somatotropin).
Hormon BGH adalah hormone pemacu pertumbuhan hewan ternak.Penyuntikan hormone BGH
pada sapi perah ternyata dapat meningkatkan produksi susu selain meningkatkan produksi daging.
Cara memproduksi hormone BGH untuk meningkatkan produksi susu dan daging pada sapi adalah
sebagai berikut.
1) Plasmid bakteri Eschericha coli disisipi dengan gen somatotropi sapi,kemudian plasmid
tersebut dimasukkan lagi kedalam bakteri.
2) Bakteri baru ini ditumbuhkan kedalam ferfermenter,kemudian somatotropin diisolasi dari
bakteri dan dimurnikan sehingga siap untuk diinjeksi ke sapi guna meningkatkan produksi
susu dan daging.
4. Dalam Bidang Kedokteran dan Farmasi
a. Insulin
Sel bakteri yang biasa digunakan dalam pembuatan insulin adalah bakteri E.coli.Proses
pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut.
1) Sel bakteri E.coli diambil plasmidnya.
2) Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri
sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan).
3) Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.coli.
4) Bakteri E.coli tersebut dikulturkan untuk dikembangbiakkan.
5) Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan bakteri semula
sehingga mampu juga menghasilkan insulin.
b. Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klona
yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Antibodi monoklonal memiliki manfaat, yaitu :
1) Mendeteksi hormone carionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil.
2) Mengikat racun dan menonaktifkannya
3) Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

Tahap-tahap pembuatan antibody monoklonal melalui teknik hibridoma adalah sebagai berikut.
1) Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody (dilakukan dengan
sel )
2) Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel yang berasal dari tikus menghasilkan
hibridoma.
3) Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu hibridoma penghasil
antibody yang sesuai.
4) Hibridoma yang telah diseleksi tersebut dikultur agar diperoleh antibody monoklonal.
c.

Vaksin
Teknologi rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan vaksin.Prinsip-prinsip rekayasa
genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut.
1) Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam mengasilkan
antigen.
2) Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3) Mengulturkan organisme hasil rekayasa sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah
banyak.
4) Mengekstraksi
N
Mikroorganisme
Antibiotik
antigen,lalu digunakan
o
sebagai vaksin.
1
Streptomyches griseus
Streptomisin
d. Antibiotik
2
Streptomryches erythreus
Erythromyci
Antibiotik merupakan
n
senyawa yang dihasilkan oleh
3
Streptomryches noursei
Nystatin
mikroorganisme,dimana senyawa
tersebut mampu menghambat
4
Penicilium chrysogenum
Penisilin
pertumbuhan mikroorganisme
5
actinomycetes
Actinomiseti
lain.Pada tahun 1924 Alexander
n
Flemming menemukan zat
6
Bacillus polymyxa
Polymixin B
antibiotic dari jamur Peniillium
7
Bacillus licheniforis
Bagitracin
notatum yang disebut
penisilin.Berikut ini beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme.

Pembuatan antibiotik terdiri dari beberapa tahap yaitu:


1. Microorganisme penghasil antibiotic dikembangbiakan
2. Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi dan di pacu dengan lingkungan
yang cocok agar berkembang biak secara tepat.
3. Antibiotic dari cairan biakan diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji
e. Interferon
Interferon merupakan suatu senyawa anti virus yang dapat mengobati beberapa jenis kanker dan
beberapa jenis leukemia. Selain itu interferon juga berfungsi untuk mengobati hepatitis, herpes
simpleks, dan herpes zooter. Interferon dihasilkan melalui fusi gen.
f. Terapi genetik
Terapi genetic adalah perbaikan kelainan genetic dengan memperbaiki gen. Setiap kelainan
genetic yang disebabkan alel tunggal yang rusak, secara teoritis mungkin untuk diganti dengan alel
yang masih berfungsi normal. Dengan mengetahui alel tunggal yang rusak maka dapat diupayakan
untuk memperbaiki atau , mengganti gen yang rusak dengan teknik rekombinasi gen atau terapi
genetic. Agar gen yang disisipkan atau diganti dalam terapi genetic bersifat permanen maka sel-sel

yang diterapi haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang hidupnya (sel sumsum tulang) sehingga
alel yang dicangkokan dapat bereplikasi dan terus diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk
mengobati penyakit immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh karena sel T
limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine deaminase (ADA). Terapi lain yang sudah
dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker kulit.
6. Dalam Bidang Lingkungan (Biromediasi)
a. Pengolahan Limbah Cair
Limbah cair organic dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menghasilkan bahan bakar
alternative (biogas). Limbah cair yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat
difermentasikan oleh metanobakterium secara anaerob sehingga mampu menghasilkan biogas.
b. Pengolahan Sampah/Limbah padat
Pengolahan sampah dengan bantuan mikroba adalah dengan cara pengomposan sampahsampah organic. Pengomposan dapat dilakukan dengan aerobic maupun anaerobik.
c. Plastik Biodegradable
Salah satu usaha untuk mengurangi limbah plastic yang menimbulkan pencemaran
adalah dengan cara memproduksi plastic yang mudah terurai (biodegradable) melalui
bioteknologi. Mikroba yang mampu membuat plastic biodegradable antara lain Alxaligenes
eutrophus. Plastic biodegradable lainnya adalah pululan yang diproduksi oleh Aureobasidium
pullulans.
d. Pengolahan Limbah Minyak
Mikroorganisme yang berperan dalam mengatasi limbah minyak, yaitu :
1) Pseudomonas hasil rekayasa genetika oleh Dr. Chakrabarty mampu membersihkan senyawa
hodrokarbon dalam tumpahan minyak bumi dengan cara memecah ikatan hidrokarbon
minyak.
2) Acinetobacter calcoacetinius mampu memproduksi emulsan yang menyebabkan minyak
bercampur dengan air sehinggga dapat dipecah oleh mikroba.
3) Zhantomonas campestris dapat mengumpulkan tumpahan minyak setelah sebelumnya minyak
diberi gum xanthan untuk mengentalkan.
7. Dalam bidang pertambangan (biometalurgi)
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk memisahkan logam dari bijihnya yaitu
dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidans. Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang
mampu memisahkan logam dari bijihnya. Energy yang digunakan Thiobacillus ferroxidans dalam
memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa
besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri dalam memisahkan tembaga dari bijihnya, yaitu :
a. Bakteri bereaksi dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya,
bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
b. Unsur S dalam FeS2 bereakasi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
c. Ion Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi
dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
d. Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut :
CuSO4 + 2Fe + H2SO4 2FeSO4 + Cu + 2H+

2.4 Dampak Bioteknologi dan Cara Pencegahan Terhadap Dampak Negatif


Bioteknologi
Bioteknologi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
Dampak Positif Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi
peningkatan kesejahtraan manusia.
1) Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
2) Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin ,
antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon
3) Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi
nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
4) Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi
etanol (cair) dan metana (gas)
2.4.1

5)

Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain
pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur

2.4.2 Dampak negatif bioteknologi


1) Menimbulkan penyakit pada manusia
Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotic dapat saja mengalami kecelakaan di
dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada manusia.
2) Menimbulkan reaksi alergi
Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengkomsumsi produk transgenic.
3) Mengancam kelestarian alam
a) Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
b) Rekayasa genetika dapat menghasilkan gluma-gluma super.
c) Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
d) Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nuftah asli karena yang dikembangkan sekarang hanya
produk rekayasa genetika saja.
4) Berpotensi digunakan sebagai alat perang
Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan kombinasi gen-gen baru untuk
kepentingan perang (semacam senjata kimia dan senjata biologi).
2.4.3 Tindakan pencegahan terhadap dampak negatif bioteknologi
1) Adanya peraturan keamanan hayati keamanan pangan, misalnya di Indonesia ada Komisi
Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan (KKHKP)
2) Produk-produk bioteknologi harus melalui uji laboratorium yang ketat sebelum dilepas ke pasar
atau diusahakan dalam skala yang lebih luas.
3) Pengawasan dan pemberian sertifikat bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
4) UU di semua Negara yang melarang pembuatan senjata biologi.

2.5
2.5.1

Implikasi Bioteknologi pada Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Bioteknologi dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


Adanya HAKI bertujuan untuk melindungi penemuan-penemuan baru bioteknologi, baik produk
maupun prosesnya sehingga hanya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh pakar penemu atau instusi
yang membiayai penemuan tersebut.
2.5.2 Bioteknologi dan Keamanan Hayati
Penegakan di bidang hokum dengan UU No. 4 Tahun 1994 tentang pengesahan Konvensi PBB
mengenai keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, subbab Manfaat Konvensi, butir 6
menyatakan bahwa pengembangan dan penanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang
uji coba pelepasan GMO (Genetically Modified Organism) olehnegara lain.

BAB III
SIMPULAN
3.1
SIMPULAN
Berdsarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti
Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan
baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari
tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.
2. Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern.
3. Perbedaan antara bioteknologi konvensial (tradisional) dengan bioteknologi modern, yaitu :
Pembeda
Konvensial
Modern
Teknik pembuatan
Peragian/fermentasi.
DNA rekombinan.
Campur tangan manusia
Terbatas dan secara
Mengubah sifat makhluk
alami.
hidup
Produk yang dihasilkan
Alcohol,kecap, tauco,
Tomat tahan lama, kapas
keju, tempe, tape, dan
tahan lama, jagung
yoghurt.
berprotein tinggi, dll.
4. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang
pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi,
dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi).
5. Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki damapak
negatif

Anda mungkin juga menyukai