Anda di halaman 1dari 3

Typhoid Dipstick Assay

Diagnosis demam tifoid berganyung pada isolasi S.typhi dari darah,sumsum


tulang atau lesi anatomi tertentu. Adanya gejala klinis demam tifoid atau
pendeteksian yangb spesifik responyang diberikan menandakan demam tifoid
tapi tidak pasti. Darah merupakan andalan diagnosis penyakit ini.

Typhoid Dipstick Assay adalah tes diagnostik yang baru untuk membantu
menegakkan diagnosis demam tifoid. Metode TDAberdasarkan pendeteksan
antibodi IgM spesifik S.typhi pada serum penderita demam tifoid . TDA ini dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat, tidak memerlukan tenaga terlatih serta
tidak memerlukan peralatan khusus. Bahan-bahan yang digunakan stabil dan
dapat disimpan pada suhu ruang, komponennya stabil selama 2 athun jika
disimpan dikisaran suhu 4-25C ditempat yang kering dan terlindung dari
paparan langsung sinar matahari.

TDA terdiri atas : dipstick yang mengandung suatu antigen dari S.typhi yang
diletakkan pada bagian yang padat, dan reagen dteksi yang mengandung anti
human IgM antibodi yang terkonjugasi dengan zat warna yang terbentuk koloid.

Adanya antibodi IgM dapat dideteksi secara khusus dengan suatu pasangan wara
IgM anti kuman. Pengujian dilakukan dengan menginkubasi strip uji pembasahan
dalam campuran reagen serum dan deteksi, serum diencerkan pada 1:50 dalam
reagen deteksi. Seluruh darah dapat diuji pada pengenceran 1:25 pada reagen
deteksi. Masa inkubasi tiga jam pada suhu kamar. Saat inkubasi selesai, test strip
dibilas secara menyeluruh dengan air lalu dibiarkan mengering.Pewarna pada
pita antigen menunjukkan adanya antibodi IgM spesifik S.typhi pada sampel
serum. Hasilnya dibaca dengan inspeksi visual strip uji intuk pewarnaan antigen
dan jalur kontrol. Hasil tes dinilai negatif jika tidak ada pewarnaan antigen yang
terjadi dan dinilai 1+,2+,3+ atau 4+ . jika ada pewarnaan yang lemah, sedang
kuat atau sangat kuat seperti yang ditunjukkan dengan perbandingan dengan
strip referensi berwarna. Garis kontrol harus ternoda pada semua putaran.
Evaluasi uji dipstick dalam berbasis penelitian telah menunjukkan hasil yang
konsisten. Studi ini menunjukkan sensitivitas 65% - 77% untuk sampel yang
dikumpulkan pada saat konsultasi pertama dari pasien yang dikonfirmasi dengan
kultur dan spesifisitas 95% - 100% . hasil penelitian kultur dan serologis dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya waktu pengumpulan sampel
penggunaan antibiotik sebelum konsultasi dan pengumpulan sampel. Sensitivitas
metode kultur darah diperkirakan 66%. Demam adalah 48%. Sensitivitas berkisar
antara 29% untuk sampel yang dikumpulkan selama minggu pertama penyakit
sampai 96% untuk sampel yang dikumpulkan pada tahap selanjutnya. Pengujian
pada sampel tindak lanjut menunjukkan serokonversi pada sebagian besar
pasien tifoid dipstick negatif. Test dipstick memberikan alternatif cepat dan
sederhana untuk diagnosis demam tifoid. Terutama pada situasi dimana fasilitas
budaya tidak tersedia . hasil uji dipstick bisa diperoleh ketika orang itu
hadir.Antibodi tersebut pada umumnya dapat didetteksi setelah 7-10 sakit, tetapi
kadang lebih lambat teerutama pada penderita yang telah mendapatkan
pemberian antibiotika. Ini harus diingatkan ketika test serologis negatif sedang
ditafsirkan.

Peralatan dan reagen yang dibutuhkan dalam pemeriksaan TDA :

Dipstick yang mempunyai 2 pita horixontal . pita bawah merupakan pita


antigen Salmonella dan pita atas sebagai kontrol.
Cairan rekontitusi (vial A) dan reagen deteksi (vial B).
Cairan dipstick (vial C).
Tabung uji dan penjepit tabung.
Mikropipet 5l dan 250l dan kepala pipet disposibel.
Pipet 5cc dan sarung tangan .

Prosedur standart pemeriksaan yang harus dilakukan adalah :

Buka Vial A dan Vial B. Tambahkan 5cc cairan rekontitusi (vial A) kedalam
reagen deteksi (vial B). Vial B ditutup dan digoyang untuk mencampurkan
bahan selama 5 menit.
Pindahkan 250l reagen deteksi yang telah direkonstitusi kedalam tabung
uji yang telah diberi tanda.
Tambahkan 5l serum kedalam tabung uji dan campurkan.
Buka vial C, basahkan dipstick dengan mencelup bagian putih terakhir
beberapa detik dalam vial C.
Angkat kelebihan cairan dan kembalikan lagi ke dipstick vial C dan
dipindahkan dipstick basah tersebut ke trabung yang berisi campuran dari
vial A dan vial B.
Inkubasi dipstick yang basah kedalam tabung yang berisi campuran A dan
B pada suhu kamar selama 3 jam. Saat strip putih tercelup semua dan
gerakan dipstick naik turun untuk menghilangkan gelembung udara.
Ambil dipstick dari campuran reagen deteksi dan serum. Kemudian cuci
strip putih dengan air yang mengalir atau air dari botol pencuci.
Tempatkan dipstick diatas selembar kertas dengan strip menghadap
keatas dan dibiarkan mengering.

Pembacaan hasil TDA :

Penafsiran hasil pengujian menggunakan acuan strip warna untuk


menentukan adanya antibodi IgM spesifik Salmonella.
Intensitas pewarnaan positif 2 atau lebih memberikan petunjuk adanya
Salmonella saat itu.
Bila intensitas pewarnaan positif 1 atau tak tampak dan dugaan demam
tifoid tetap ada, maka pemeriksaan tersebut perlu diulang.
Intensitas pewarnaan pada pita kontrol biasanya berkisar antara positif 2
atau positif 3, bila tidak demikian maka pengujian tidak valid.

SUMBER :
Background Documen: The Diagnosis, treatment, and prevention of
typhoid fever.
Royal tropical institute. Typhoid Dipstick, introduction for use. The
netherland, 1996: 1-4
Gusesenhoven GC, Van der hoorn MAWG, Goris MGA, Terstra WJ, et all.
Lepto Dipstick, a Dipstick Assay for detection of Leptospira Spesific
Immunoglobulin M Antibodies in human sera. J. Clinical Microbiology,
1997, jan: 92-97.
Snowden K, Homel M. Antigen detection immunoassay using dipsticks
and colloidal dyes. J. Immunological Methods. 1991, 140: 57-65

Anda mungkin juga menyukai