Anda di halaman 1dari 7

2.

1 Defenisi PLC
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan alat listrik dan elektronik
yang dapat diprogram untuk mengontrol berbagai fungsi secara berurutan pada
mesin-mesin atau sistem listrik. PLC mengumpulkan informasi melalui input,
memeriksa program, kemudian mengatur output sesuai dengan hasil yang diperoleh
sebelumnya, seperti yang terlihat pada Gambar.1.

MASUKAN
PLC

PLC

KELUARAN
PLC

Gambar 1. Skematis Cara Kerja Sistem PLC

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai


berikut :
1.

Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk


menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubahubah
fungsi atau kegunaannya.
2.

Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara


aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan
lain sebagainya.

3.

Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan


mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

Gambar 2. PLC Allen Bradley dan modul-modulnya

Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC


didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsifungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk
mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang
diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel
masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga
nilai keluaran tetap terkontrol.
2.2 Sejarah PLC
PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. PLC dibuat untuk
mengurangi beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol mesin yang
menggunakan relai.
Bedford Associates mengusulkan MODICON (Modilar Digital Controller)
untuk perusahaan yang ada di Amerika. MODICON 084 merupakan PLC pertama
yang digunakan pada produksi yang bersifat komersil. Semakin banyaknya
kebutuhan dalam proses produksi menyebabkan system harus diubah-ubah.
Apabila sistem yang digunakanmerupakan relai mekanik, tentu saja hal itu akan
menjadi masalah yang besar. Selain masa penggunaanya terbatas,sistem juga
membutuhkan perawatan yang cermat. Jikaterjadi kerusakan maka akan sangat
sulit untuk menemukannya. Oleh sebab itulah dibutuhkan pengontrolan yang
memudahkan baik dalam perawatan maupun penggunaanya.
Pada tahun 70-an, teknologi PLC yang dominan adalahmesin sequencer dan
CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer
digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. kemampuan komunikasi pada PLC
muncul pada awal tahun 1973. Sistem yang pertama adalah Modbus dari
MODICON. Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menyetandarisasi
komunikasi dengan protokol milik General Motor (MAP). Pada tahun 1990-an
dilakukan reduksi protokol baru dan mederenisasi lapisan fisik dari protokolprotokol yang populer pada tahun 1980-an. Standart terakhir yaitu IEC 1131-3,
berusaha menggabungkan bahasa pemograman PLC dibawah satu standart.

2.3 Pentingnya PLC


PLC dalam penggunaannya sangat penting karena beberapa hal :
1. Biaya penggunaan PLC
Pada dasarnya PLC dapat dengan mudah digunakan dan dioperasikan. Ini
disebabkan karena pada PLC pekerjaan dengan sendirinya atau perintah
secara otomatis. Sehingga tidak diperlukan banyak pengawas dalam
menjalankan perintah
2. Anggaran pengadaan jauh lebih mudah
Maksudnya dalam pemakaian dan pembelian PLC mudah didapatkan
karena PLC sudah dipasarkan dan beredar secara global. Dengan demikian
PLC harga yang lebih murah dibandingan sistem pengontrol lainnya.
3. PLC dapat mendeteksi kesalahan
4. PLC dapat diubah urutan operasionalnya
2.4 Apikasi PLC
Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita,
berjalan amatpesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai
dari apa yangdigolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir.
Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik
secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu
meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses
tersebut, agar semakin produktif dan efisien.

Gambar 3. Aplikasi PLC seperti mengontrol


tangan robot di industri otomotif

Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan
sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri). Dalam era industri
modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem
kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih
amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur

oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel
dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem
kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor faktor yang mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan
tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem
kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller
(PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok,
otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada
pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan.
Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol
berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi
sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya PLC ini.
2.5 Fungsi PLC
Penggunaan PLC di dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri sudah
menjadi suatu kebutuhan, terutama untuk menggantikan sistem pengkabelan
(wiring) yang masih dipergunakan pada sistem sebelumnya. Para pengguna mulai
mengalihkan perhatian kepada PLC karena banyak kelebihan maupun
keuntujngan yang ditawarkan oleh sistem yang dapat diprogram kembali ini.
Adapun kelebihan maupun keuntungan tersebut antara lain:
1. Fleksibel

Dahulu, penggunaan perangkat sistem kendalimembutuhkan banyak


sistem pengolahan untuk masing-masing perangkat saja. Misalnya jika
terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Hal tersebut kini
teratasi dengan menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah PLC saja,
banyak perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masingmasing. Sistem pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit
kabel yang digunakan dan ringkat/ sederhana. Tak perlu banyak ruang untuk
menempatkannya.
2. Harganya Lebih Murah

Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah


menjadi jawaban, dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah)
jika dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya. Ketika system
lama (relay) masih banya menggunakan pengkabelan yang memakan
banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan
dapat dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC,
karena PLC mencakup relay, timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi
yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
3. Jumlah Kontak yang Banyak

Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak


kemudahan kepada pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga
sisi instalasi. Akan jauh lebih sederhana dan mudah jika dibandingkan
dengan relay. Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran Allen
Bradley dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay
menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak.
4. Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman

Ulang dan Koreksi dengan Mudah PLC memiliki kelebihan dimana


sistemnya dapat deprogram ulang secara cepat, proses produksi yang
bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan ketika system
sedang dijalankan. Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi,
pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer,
dengan waktu yang relative singkat, setelah itu baru didownload ke PLC.
Jika dengan relay, diperlukan pengubahan pada pengkabelannya, waktunya
akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga harus mematikan sistem
yang sedang berjalan.
5. Metode Pemrograman Mudah dan Bermacam- macam

Banyak metode untuk membuat suatu program pada PLC.Seperti pada


penjelasan pemrograman pada PLC, disebutkan bahwa terdapat banyak
metode yangditawarkan untuk membuat suatu program pada PLC,
diantaranya Ladder Logic Diagram, Mneumonic dan FunctionBlock
Diagram. Setiap programer dapat memiih metodesesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan.

6. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kendali

Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya,
sehingga tak lagi membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer atau komponen
lain untuk perangkat tambahan.
7. Keamanan Terjamin

Jika dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa
aman, dari segi dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program.
PLC mempunyai system penguncian (lock), sehingga mengurangi dan dapat
menghindarkan dari adanya pecurian dalam bentuk apapun.
8. Adanya Record Data dan Interface yang

Memudahkan Pengguna PLC dirancang untuk mampu menyimpan datadata yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan program. Dimudahka
dengan adanya interface yang dapat menampilkan proses, data maupun
perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer (PC) yang terhubung
dengan PLC.
9. Sistem Terbaru dengan Wireless

Sistem terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan siste yang wireless dan
dapat diakses oleh penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus
masuk ke dalam kantor atau ruangan khusus.
10. Upgrade Sistem dan Komponen Lebih Cepat

Pengguna dapat Menambahkan komponen-komponen kendali setiap saat


dan tanpa memerlukan tenaga juga biaya yang besar seperti pada
pengendali konvensional (relay). Dimudahkan juga dengan komponen
yang tersedia dalam bentuk paket modul, pemasangan dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai