Anda di halaman 1dari 5

Penatalaksanaa & Pengobatan TB

PARU

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

PEEMERINTAH
KABUPATEN
SANGGAU

S I L A S. L
NIP. 19620501
198307 1 001

Pengerti
an

Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yag disebabkan oleh kuman


TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kumanTB menyerang
Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainya.

Tujuan

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Pengobatan Penderita TB Paru /


Extra Paru di puskesmas Balai Karangan

Kebijaka
n

SK Kepala puskesmas no tentang pelayanan dan jenis pemeriksaan


laboratorium

Referens
i

Pedoman penangulangan tuberculosis Depkes RI

Prosedur

GEJALA DAN TANDA :


Gejala utama: Batuk berdahak 2-3 minggu
Gejala tambahan
Gejala respiratorik (lokal): Sesuai organ yg terlibat Dahak campur
darah, batuk darah, sesak napas, nyeri dada
Gejala sistemik: lemah, napsu makan , BB, malaise, keringat
malam, demam > 1 bulan
DIAGNOSIS :
3 spesimen dahak (minimal 2 hari) SPS
Diagnosis: penemuan BTA secara mikroskopik
Penunjang: foto toraks & biakan , Biopsi
Foto toraks over/underdiagnosis
PENGOBATAN :
1. Fase intensif (2 bulan)
INH : membunuh 90% basil hidup
- non infeksius
- mengurangi risiko resistensi obat

PZA : turut berperan dalam sterilisasi dan mencegah relaps


Rifampisin : membunuh basil TB
EMB dan/atau streptomycin : mencegah terjadinya resistensi
2. Fase lanjutan (4Bulan)
Rifampisin : membunuh semua sisa basil
INH

: membantu pencegahan resistensi

KATEGORI OBAT :
- Kategori I

: - TB Paru BTA (+) kasus baru


- TB Paru BTA (-), R (+) lesi luas / sakit berat
- TB ekstra paru berat

- Kategori II : - TB Paru kambuh


- TB Paru gagal
- TB Paru lalai (D.O)
- Kategori III : - TB Paru BTA (-), R (+) lesi ringan / sakit ringan
- TB ekstra paru ringan

- MDR TB

Definisi : Resistensi ganda M.Tuberculosis yang resisten terhadap


Rifampisin dan INH dengan atau tanpa OAT lainnya
Secara umum :

Resistensi primer: 5% Program TB baik

Resistensi sekunder ( didapat):50-80% >> pd MDR

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TB :


PENGENDALIAN ADMINISTRASI

SKRINING SUSPEK SEGERA SETELAH PASIEN TIBA DI UPK

AJARKAN ETIKET BATUK (MENUTUP MULUT & HIDUNG)

RUANG TUNGGU TERPISAH DGN VENTILASI YG BAIK

TEMPAT PENGUMPULAN DAHAK RUANGAN TERBUKA

PERCEPAT LAYANAN PENATALAKSANAAN TB

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Unit
Terkait

MENGATUR VENTILASI (SECARA ALAMI & MEKANIS)

BIARKAN PINTU & JENDELA RUANG LAYANAN TERBUKA

FAN / EXHAUST

FILTRATION & GERMICIDAL ULTRA-VIOLET IRRADIATION

a. Poli Umum
b. P2TB Paru
c. Laboratorium
d. Rontgent

Rekam hist0ris perubahan


No

Isi perubahan

Tgl mulai
Diberlakukan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN PENDERITA TB PARU
A. PENDAHULUAN
TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia.
Walaupun upaya pengendalian dan strategi DOTS telah diterapkan di banyak Negara sejak
tahun 1995.
Sekitar 75 % Pasien TB adalah kebanyakan usia paling produktif secara ekonomis (15 50
tahun). Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB :
1. Kemiskinan
2. Pertumbuhan ekonomi tetapi dengan di paritas yang terlalu besar
3. Pengangguran
4. Kegagalan program TB
B. LATAR BELAKANG
Masalah dunia
MycobacteriunTuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia
Pada tahun 1993 WHO mencanangkan KEDARURATAN GLOBAL penyakit TB,
karena pada sebagian besar nega di dunia penyakit TB tidak terkendali.ini
disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan terutama
penderita BTA positif
Munculnya epidemic HIV/AIDS Didunia, diperikrakan penderita TB akan
meningkat
Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan,
persalinan dan nifas (WHO)
Masalah di Indonesia
Tahun 1999 WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB
dengan kematian karena TB sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB BTA positif.
Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif , kelompok
ekonomi lemah, dan pendidikan rendah
Sampai saat ini program penanggulangan TB dengan strategi DOTS baru mencapai
sekitar 10 % error rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik
meskipun CURE Rate lebih besar dari 80 %
Penatalaksanaan penderita dan sistim pencatatan pelaporan belum seragam di semua
unit pelayanan kesehatan baik pemerintah Maupin swasta
Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap dimasa lalu,
diduga telah menimbulkan kekabalan gan kuman TB terhadap Obat Anti
Tuberculosisi (OAT) atau Multo Drug Resisten (MDR)
C. TUJUAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Promosi TB
b. Pencegahan TB
c. Penemuan pasien TB
d. Pengobatan pasien TB
e. Rehabilitasi pasien TB

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Mendiagnosis penyakit TB setelaha dinyatakan TB BTA positi atau rontgen positif oleh
dokter
Memberikan Obat OAT kepada pasien sesuai dosis berat badan
Memberikan Penyuluhan Mengenai penyakit TB dan Obat Tehadap Pasien dan keluarga
Mengisi daftar terduga TB
Mengisi kartu pengobatan pasien TB
Pengawas Menelan Obat (PMO)
Pelacakan kontak serumah
F. SASARAN
Penderita TB PARU dan keluarga
G. JADWAL PELAKSANAA
Pelaksana penataklasanaan dan pengobatan TB paru di laksa
2016
No
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Diagnosis
1
x
x
x
x
x
x
x
TB
Penyuluhan
2
x
x
x
x
x
x
x
TB
Dokumentasi
3
x
x
x
x
x
x
x
TB 01 TB 02
Pelacakan
4
x
x
x
x
x
x
x
Kontak
5 PMO
x
x
x
x
x
x
x
Pengobatan
6
x
x
x
x
x
x
x
OAT

Agst Sep

Okt

Nov Des

H. EVALUASI
I. PENCATATAN & PELAPORAN
1. SK P2TB
2. Buku pedoman penangulangan TUBERKULOSIS 2014 DAN 2015
3. Blanko TB 01, 02
4. Laporan Triwulan

Anda mungkin juga menyukai