Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Investasi Jangka Panjang

Stefanus Dimasias Aditya

132114073

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang. Banyak hal yang menyebabkan sebuah perusahaan melakukan investasi. Pada
umumnya, perusahaan melakukan investasi pada umumnya karna ketiga alasan berikut
1. Perusahaan memiliki kelebihan kas
2. Untuk mendapatkan pendapatan dari laba investasi
3. Untuk alasan strategis
Investasi dalam perusahaan dapat digambarkan pada siklus operasi sebagai berikut:
Investasi
CASH

Piutang

Penjuala

Investas
i
sement
ara

Persediaan

Jenis-jenis investasi beserta keuntungan dan kerugiannya


A.Tabungan
Menyimpan uang di bank untuk dipergunakan di kemudian hari jika diperlukan
Keuntungan : Dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki resiko
Kerugian : Uang dapat dengan mudah berkurang, karena dapat diambil kapan saja dan
bunganya juga tergolong kecil
B.Deposito
Menyimpan uang untuk periode tertentu, bila belum jatuh tempo uang tidak dapat diambil
atau akan mendapat pinalti bila diambil sebelum waktunya
Keuntungan : Risiko sangat rendah. Bunga yang diterima lebih besar dibandingkan
tabungan biasa
Kerugian : Keuntungan atau bunga yang diterima lebih sedikit bila dibandingkan
dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar

C.Reksadana
Adalah tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh
manajer investai yang akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Bila mendapat
keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para investor. Ini dapat menjadi
pilihan bagi anda yang baru memulai untuk berinvestasi. Jenis resikonya berbeda, tergantung
jenis resiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana pasar uang,
reksadana pendapatan tetap,reksadana saham,dan reksadana campuran.
Keuntungan : Tidak perlu memiliki banyak pengetahuan,karena dikelola oleh manajer
investasi. Karna diinvestasikan kebanyak tempat, maka bila terjadi kerugian di satu
tempat lain yang mungkin menghasilkan keuntungan.
Kerugian : Bagi sebagian orang, karena tidak dikelola sendiri sering tidak puas
dengan hasilnya. Keuntungan lebih sedikit dibandingkan saham dan ada biaya yang
dikeluarkan untuk pengelolanya.
D.Obligasi
Adalah surat hutang, dan merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada
perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk
jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi
yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara.
Keuntungan : Bunga lebih besar dibandingkan deposito
Kerugian : Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila
diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain. Bila pihak yang berhutang bangkrut,
berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya.
E.Saham
Memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita
tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan
keuntungan yang diterima kepada para pemegang saham yang disebut sebagai deviden. Bila
dinilai baik atau banyak orang yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan,
harganya akan naik, sehingga bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan.
Sebaliknya, bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda
dapat menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli pada perusahaan sekuritas. Untuk tiap
transaksi jual atau beli, Anda akan dikenakan biaya.
Keuntungan : Dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham
naik. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat.
Kerugian : Risiko kehilangan besar pula, saat harga saham turun.
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada
perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Investasi jangka panjang dapat berupa :
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi, dan surat berharga lainnya
2. Dana untuk melnasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang
akan datang

Tujuan investasi jangka panjang:


1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya
2. Untuk membentuk suatu dnana khusus,misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,
dan kepentingan sosial
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian
ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan
5. Untuk mengurangi di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis
6. Untuk menaga hubungan antar perusahaan

Akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam saham


Terdapat dua metode yaitu :
1. Metode kepemilikan/kekayaan (equity method)
Jika investasi dalam perusahaa lain jumlahnya lebih dari 50% atau lebih,
berarti investor dapat melakukan kontrol secara penuh terhadap investee. Dalam hal
ini sistem pencatatannya menggunakan metode equity. Karena saham yang dibeli
sudah lebih dari 50% maka kedua perusahaan/investor dan investee (induk dan anak),
dianggap sebagai satu kesatuan. Untuk itu laporan keuangan dari kedua perusahaan
tersebut harus digabung (dikonsolidasikan).
2. Metode harga perolehan (cost method )
Jika investasi dalam saham perusahaan lain jumlahnya kurang dari 20% dari
seluruh saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang sahamnya dibeli tersebut
berarti investor tidak dapat melakukan kontrol terhadap investee (perusahaan yang
sahamnya dibeli) maka sistem pencatatannya menggunakan metode harga perolehan
(cost method) seperti halnya dalam investasi jangka pendek. Bedanya adalkah
perubahan harga pasar tidak diakui sebelum saham yang bersangkutan dijual (pada
akhir periode akuntansi tidak perlu diadakan penilaian atas investasi jangka panjang).

Dan bila Ditinjau dari jumlah saham yang dimiliki dan metode pencatatannya serta
hubungan antara perusahaan penanam modal / investor ( perusahaan induk ) dan perusahaan
yang sahamnya dibeli/investee ( perusahaan anak ) dapat dibedakan menjadi tiga macam :

No

Presentase kepemilikan
saham

Hubungan dengan investee

Metode pencatatan

Kurang dari 20%

Tak dapat melakukan


kontrol

Cost Method

20%-50%

Dapat melakukan kontrol

Equity Method

Lebih dari 50%

Dapat melakukan kontrol


secara penuh

Equity Method

A.Pencatatan menggunakan metode harga perolehan (Cost method)


1.Pembelian Saham
Dengan contoh PT.X membeli 5.000 lembar saham ke PT.Ydengan harga @Rp 14 per lembar
sebagai investasi jangka panjang dengan perantara yang dikenakan biaya sebesar Rp 400.
Saham tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 2% dari keseluruhan saham PT.Y
Jurnalnya :
Investasi dalam saham

70.400*

Kas

70.400

*((5.000xRp 14.00)-400)
2.Penerimaan Dividen
Contoh dengan kasus yang sama PT.Y mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 1,20
per saham. Dalam metode harga perolehan, pengumuman pembagian dividen oleh
perusahaan penerbit saham akan diakui sebagai pendapatan oleh investor.
Jurnalnya :
Piutang Dividen

6.000

Pendapatan Dividen

6.000

3.Penjualan Saham
Contoh PT.X menjual 2.500 lembar saham PT.Y yang dia punya dengan harga Rp 34.000
Jurnalnya :
Kas

34.000

Rugi Penjualan Investasi

1.200

Investasi dalam saham

35.200

B. Pencatatan menggunakan metode Equity


1.Pembelian Saham
Contohnya misal PT.X membeli 30.000 lembar saham PT.Y dengan harga 453.000. Jumlah
saham PT.X yang beredar adalah 100.000 lembar. Dengan pembelian itu maka PT.X memiliki
30% saham PT.Y yang berarti mempunyai peranan penting. Tahun ini PT.Y melaporkan laba
bersih tahun ini 210.000 dan membayar dividen tunai sebesar 100.000 (@lembar dapat
pembagian RP,1). Maka jurnal untuk mencatat pembelian 30% saham PT.Sindoro adalah:

Investasi dalam saham

453.000

Kas

453.000

2.Pengakuan Laba
Dalam metode equity, PT.X selaku investor, mengakui laba bersih yang dipeoleh PT.Y
sebagai pendapatan dari investasi. Bagian laba bersih PT.Y yang dipandang sebagai haknya
oleh PT.X adalah sebesar presentase pemilikan saham yaitu 30%. Dengan demikian bagian
laba bersih yang dipandang sebagai hak PT.X adalah 30% x 210.000 = 63.000. Jurnal yang
dibuat PT.X untuk mencatat laba bersih PT.Y adalah :
Investasi dalam saham

453.000

Pendapatan investasi

453.000

3.Penerimaan Deviden
Dalam metode equity deviden tunai yang diterima dicatat sebagai pengurangan atas rekening
investasi. PT.X menerima pembagian dividen sebesar 30.000 (30.000x1) Jurnalnya :
Kas

63.000
Investasi dalam saham

63.000

4.Penjualan Investasi Saham


Contoh PT.X Menjual 3.000 lembar saham PT.Y sebesar 50.000. Nilai buku 30.000 lembar
saham PT.Y pada tanggal penjualan adalah 486.000. berhubung PT.Y yang dijual hanya 3.000
lembar maka nilai buku saham yang dijual tersebut adalah 3.000/30.000 x 486.000 =
48.600.Jurnalnya :
Kas

50.000
Investasi dalam saham

48.600

Laba penjualan investasi

1.400

Akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam obligasi


1.Pembelian obligasi
Contohnya PT.X membeli obligasi PT.Y sebanyak 500 lembar @1.000.000. Bunga obligasi
12% dibayar tiap tanggal 1 Mei dan November. Kurs belo 100,biaya komisi 1% dari nilai
transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi. Perhitungan harga perolehannya :
Transaksi beli

500 x 1.000.000 x 100%

Komisi

1% x nilai trans

5.000.000

PPn

10% dari komisi

500.000

Total pembelian
Bunga berjalan (1/11-1/12)1/12x500.000.000x12%
Total pembayaran
Catatan:

500.000.000

505.500.000
5.000.000
510.500.000

Bunga berjalan 1Nov-1Des 2001 merupakan pembayaran bunga berjalan sebesar


5.000.000.Jumlah ini akan mengurangi pendapatan bunga yang akan diterima pada 1 Mei
2002.
Ada dua pendekatan untuk pencatatan bunga berjalan tersebut, yaitu:
Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet, atau
Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet.

1. Pencatatan oleh PT.X,bunga brjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet


Investasi dalam obligasi
Pendapatan bunga
Kas

505.500.000
5.000.000
510.500.000

2. Pada 1 Mei penerimaan bunga obligasi sebesar 30.000.000 (6/12x500.000.000x12%)


Kas

30.000.000
Pendapatan bunga

30.000.000

3. Penctatan oleh PT.X, bunga berjalan sebagai piutang pendapatan bunga yang didebet
Investasi dalam obligasi
Piutang bunga

505.500.000
5.000.000

Kas

510.500.000

4. Pada Mei penerimaan bunga obligasi sebesar 30.000.000 (6/12x500.000.000x12%)


jurnalnya:
Kas

30.000.000
Piutang bunga

5.000.000

Pendapatan bunga

25.000.000

Premium dan Discount


Dalam pembelian obligasi, apabila ternyata harga perolehan tidak sama dengan nilai nominal
obligasi maka akan terjadi premium dan discount. Premium obligasi disebut pula Agio
obligasi terjadi bila harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal obligasi. Discount
obligasi atau Disagio obligasi terjadi bila nilai nominal obligasi lebih besar daripada harga
perolehan obligasi. Premium maupun discount diamortisasi sepanjang umur obligasi,
sehingga pada tanggal jatuh tempo obligasi nilai buku Investasi Jangka Panjang Obligasi
akan menunjukkan jumlah yang sama dengan nilai nominal obligasi. Amortisasi premium dan
discount dihitung dengan cara menghitung:
Jumlah agio / disagio
Umur Obligasi

Ada 2 cara untuk amortisasi agio atau disagio obligasi yaitu dengan metode garis lurus
(straight-line method) dan metode bunga efektif (effective interest method).

Anda mungkin juga menyukai