Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN

KEUANGAN
DAERAH

Tim Penyusun:

Lukas Juan Oktora V.

132114072

Stefanus Dimasias Aditya

132114073

Aloysius Gonzaga Hastya

132114097

Keuangan Daerah

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang. Keuangan daerah digunakan untuk membiayai semua
kebutuhan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan

Pengelolaan Keuangan Daerah

Adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,


penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan daerah.

PENGELOLA KEUANGAN DAERAH


Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan oleh pemegang kekuasaan
pengelola keuangan daerah. Kepala Daerah selaku kepala pemerintah
daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.

Kepala Daerah perlu menetapkan pejabat-pejabat tertentu dan para bendahara


untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.Para pengelola keuangan
daerah tersebut adalah:
1.Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah (Koordinator PKD).
2.Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).
3.Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang (PPA/PB).
4.Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
5.Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).
6.Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.

Sumber-sumber keuangan daerah


A. Pendapatan Asli Daerah
B. Dana Perimbangan
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Pendapatan Asli Daerah

Penerimaan yang diperoleh Daerah dari sumber-sumber dalam


wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah).

Dana Perimbangan

Dana Bagi Hasil


Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Menurut Pasal 43 Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, lainlain pendapatan terdiri atas
pendapatan hibah dan pendapatan
dana darurat

Regulasi pengelolaan keuangan


daerah

MAKUDA (Manual Administrasi Keuangan Daerah) yang diberlakukan seja


k tahun 1981.

SAPD (Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah )terbagi 2 yaitu: Sistem


Akuntansi SKPD (SA-SKPD) dan Sistem Akuntansi PPKD (SA-PPKD)

UU 17 tahun 2003

UU 1 tahun 2004

UU 15 tahun 2004

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Permendagri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pengelolaan dan Pe


rtanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah

Lanjutan

Permendagri Nomor 21 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Permendagri Nom


or 12 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Be
lanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

PP 24 tahun 2005

PP 58 tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri 13 tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri 59 tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13


Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri 20 tahun 2009

Permendagri 21 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri


Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri 72 tahun 2012

Permendagri 32 tahun 2012

Tentang Pedoman Tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah

Permendagri 16 tahun 2013

Permendagri 37 tahun 2014 dan lampirannya Pedoman Penyusunan


Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

Permendagri 52 tahun 2015 dan lampirannya Pedoman Penyusunan


Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

Permendagri 72 tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

Permendagri 77 tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam


Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 Tentang Penyusunan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

Prosedur pelaporan keuangan daerah

Prosedur pelaporan keuangan daerah


Permendagri

C:\Users\HP\Downloads\Documents\Bagan-Alir-Siklus-Pengelolaan-Keua
ngan-Daerah_2006.pdf

Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Hak daerah untuk


memungut pajak
Daerah dan retribusi
daerah serta
melakukan pinjaman

Kewajiban daerah
untuk
menyelenggarakan
urusan
Pemerintahan
daerah dan
membayar tagihan
pihak ketiga

Penerimaan daerah

Pengeluaran daerah

Kekayaan daerah
yang dikelola
sendiri atau oleh
pihak lain

Kekayaan pihak lain


yang dikuasai oleh
pemerintah daerah
dalam rangka
penyelenggaraan
tugas
pemerintahan
daerah dan/atau
kepentingan umum

Asas umum pengelolaan keuangan


daerah

Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.

Secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Taat pada peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1)

Dasar akuntansi keuangan daerah

http://www.kemendagri.go.id/article/2014/02/19/mewujudkan-standar-ak
untansi-pemerintah-berbasis-akrual

C:\Users\HP\Downloads\Documents\Permendagri-64-2013.pdf

Kekuasaan pengelolaan keuangan


daerah

Anggaran Pendapatan Belanja


Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD
dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD memiliki fungsi
otorisasi, perencanaan, dan pengawasan.

-Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa Perda tentang APBD menjadi


dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
-Fungsi perencanaan berarti bahwa APBD menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan
-Fungsi pengawasan terlihat dari digunakannya APBD sebagai standar
dalam penilaian penyelenggaraan pemerintahan daerah

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002


menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
disusun berdasarkan pendekatan kinerja, yaitu suatu sistem anggaran
yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari
perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.

Selanjutnya,
Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD akan menyusun Arah
dan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang memuat petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati
sebagai pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).

Unsur-unsur APBD
1) Rencana kegiatan suatu daerah
2) Adanya sumber penerimaan
3) Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka
4) Periode anggaran yang biasanya 1 (satu) tahun

Anggaran pendapatan

Pendapatan Asli Daerah(PAD), yang meliputiPajak daerah, retribusi


daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain

Bagiandana perimbangan, yang meliputiDana Bagi Hasil, Dana Alokasi


Umum(DAU) dan Dana Alokasi Khusus

Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah ataudana darurat.

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai