KETERANGAN UMUM
Nama
: An S
Umur
: 13 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Tgl.Pemeriksaan
: 29 Juni 2005
Med.Rec
: 10106303
2.
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Nyeri menelan
Anamnesis Khusus
Sejak 2 bulan yang lalu ,penderita mengeluh nyeri menelan .keluhan dirasakan terutama jika
penderita memakan makanan yang keras sehingga penderita hanya dapat menelan makanan lembek.
Keluhan disertai rasa mengganjal pada tenggorokan, panas badan yang tidak terlalu tinggi, lemah
badan dan batuk. Keluhan tidak disertai dengan sesak nafas, sukar membuka mulut, dan benjolan pada
rahang bawah. Keluhan tidak disertai dengan perubahan suara menjadi serak . Keluhan juga tidak
didahului oleh adanya tertusuk setelah seperti menelan duri atau tulang ikan. Karena keluhan tersebut
penderita berobat ke poliklinik RS Dustira.
Keluhan serupa pertama kali dirasakan penderita sejak 2 tahun yang lalu,. keluhan tersebut
dirasakan hilang timbul setiap 3 bulan sekali. Keluhan dirasakan terutama setelah penderita makan
makanan yang pedas, berminyak atau terlalu dingin. Penderita kemudian berobat ke dokter umum dan
dinyatakan menderita sakit amandel. Penderita diberi obat tetapi tidak ingat nama, jenis dan dosis obat
yang diberikan. Setelah keluhan dirasakan berkurang penderita tidak meneruskan pengobatannya.
Tidak ada riwayat sakit telinga atau keluar cairan dari telinga. Tidak ada . riwayat nyeri
kepala pada saat bangun tidur, rasa penuh diwajah dan menelan ingus. Tidak ada riwayat bengkakbengkak pada wajah atau tungkai disertai dengan perubahan warna air kencing menjadi merah. Tidak
ada riwayat mata merah, nyeri pada mata disertai gangguan penglihatan. Tidak ada riwayat perdarahan
yang sukar berhenti, mudah memar gusi berdarah atau mimisan yang sukar berhenti. Tidak ada
riwayat batuk-batuk lama lebih dari satu bulan disertai panas badan yang turun naik dan penurunan
berat badan. Tidak ada riwayat gatal-gatal setelah meminum obat-obat tertentu.
3.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
: Komposmentis
Kesan sakit
: Sakit ringan
Tanda Vital
: T : 120/80 mmHg
: Simetris
Mata
Sklera
: Tidak ikterik
THT
Mulut
Leher
Toraks
Pulmo
Abdomen
Ekstremitas
Neurologis
Status Lokalis
Telinga
Bagian
Preaurikula
Aurikula
Retroaurikula
Canalis Acustikus
Externa
Auris
Kelainan
Dextra
Tenang
+
-
Kelainan kongenital
Radang dan tumor
Trauma
Kelainan kongenital
Radang dan tumor
Trauma
Edema
Hiperemis
Nyeri tekan
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
Kelainan kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
Cholesteatoma
Sinistra
Tenang
+
-
Warna
Putih keabuan
Putih keabuan
Intak
(+)
(+)
Reflek cahaya
(+)
(+)
Membrana Timpani
Auris
Tes Pendengaran
Tes bisik
Tes Rinne
Tes Weber
Tes Schwabach :
Memanjang
Memendek
Dextra
6m
(+)
Lateralisasi (-)
Sinistra
6m
(+)
Lateralisasi (-)
Hidung
Nasal
Dextra
Sinistra
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Tenang
Tenang
Eutropi
Eutropi
Tidak ada deviasi
Tidak ada
Tidak ada
+
+
Pemeriksaan
Keadaan Luar
Rhinoskopi
anterior
Mukosa
Koana
Sekret
Torus tubarius
Fossa Rosenmuller
Rhinoskopi
posterior
Tenang
Terbuka
+
Tenang
Tenang
Transiluminasi
4
4
|
|
4
4
Tenang
Terbuka
+
Tenang
Tenang
Mulut
Kelainan
Mukosa mulut
Lidah
Palatum molle
Gigi geligi
Keterangan
Tenang
Bersih, basah,gerakan normal kesegala arah
Tenang, simetris
Caries (-)
87654321 12345678
87654321 12345678
Simetris
(-)
Uvula
Halitosis
Tonsil
Faring
Laring
Mukosa
Besar
Kripta :
Detritus :
Perlengketan
Hiperemis
T2a T2a
Melebar (+/+)
(+/+)
(+/+)
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Epiglotis
Kartilago aritenoid
Plika ariepiglotis
Plika vestibularis
Plika vokalis
Cincin trachea
Rima glotis
Tidak hiperemis
Tidak ada
(-)
Tenang, massa (-)
Tenang, massa (-)
Tenang, massa (-)
Tenang, massa (-)
Tenang, simetris
Tenang, massa (-)
Terbuka cukup lebar
Keterangan :
1.
Epiglotis
2.
Cartilago
aritenoid
3.
Plika vestibular
4.
Pita vokalis
5.
Plika
ariepiglotika
6.
Rima glottis
7.
Cincin trachea
Maksilofasial
Bentuk
: Simetris
Parese N.Kranialis
: Tidak ada
Leher
Kelenjar getah bening
Massa :
Tidak ada
4.
RESUME
Anamnesis khusus:
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, pelajar, dating ke Poli THT RS Dustira dengan keluhan
utama odinofagi. Dari anamnesis khusus didapatkan :
Sejak 2 bulan sebelum masuk Rumah sakit ,penderita mengeluh odinofagi, terutama jika
memakan makanan yang keras sehingga penderita hanya dapat menelan makanan lembek.Keluhan
disertai rasa mengganjal pada tenggorokan, febris, malaise dan batuk. Keluhan tidak disertai dyspneu,
trismus dan pembesaran KGB. Keluhan tidak disertai perubahan suara menjadi serak. Keluhan tidak
didahului oleh trauma. Karena keluhan tersebut penderita berobat ke poliklinik RS Dustira. Keluhan
serupa pertama kali dirasakan penderita sejak 2 tahun yang lalu,. keluhan tersebut dirasakan hilang
timbul setiap 3 bulan sekali. Keluhan dirasakan terutama setelah penderita makan makanan yang
pedas, berminyak atau terlalu dingin. Penderita kemudian berobat ke dokter umum dan didiagnosis
tonsilitis. Penderita diberi obat tetapi tidak ingat nama, jenis dan dosis obat yang diberikan. Setelah
keluhan dirasakan berkurang penderita tidak meneruskan pengobatannya. Tidak ada riwayat otitis
media, sinusitis, nefritis, iridosiklitis, penyakit TBC, gangguan perdarahan dan alergi obat-obatan.
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis
Kesadaran
: Komposmentis
Kesan sakit
: Sakit ringan
Tanda Vital
Berat badan
Status lokalis
Telinga
Hidung
Rongga mulut
Nasofaring :
Tonsil palatina
Mukosa
: Hiperemis
Besar
: T2a-T2a
Kripta
: Melebar (+/+)
Detritus
: (+/+)
Perlengketan
: (+/+)
Faring
Laring
Maksilofacial
Leher
V.
VI.
: 40 kg
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSA KERJA
Tonsilitis kronis hipertrofikans exacerbasi akut
5.
USUL PEMERIKSAAN
6.
7.
8.
Umum
PENATALAKSANAAN
: Istirahat
Diet makanan lunak
Hindari makanan pedas, berminyak, air dingin (es)
Khusus
9.
Quo ad vitam
PROGNOSIS
: ad bonam
Quo ad fuctionam
: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
2.
Tonsil palatina
3.
Tonsil lingual
(yang membentuk suatu
medial:M.
Posterior
superior.
Vaskularisasi
Pole atas:
lingkaran yang
Tonsillitis Akut
Etiologi :
- Bakteri
: Streptokokus hemolitikus
grup A
Streptokokus
viridan
Pneumokokus
Stafilokokus
Haemophilus influenzae
- Virus :
Adenovirus
: Virus influenza
a.
trabekula tonsil.
b.
bervariasi
sebagai
dan
bercabang-cabang.
Pada
pole
atas
membran
putih
kekuningan
Gejala Klinis :
lama.
Gejala Klinis :
melalui mulut).
Malaise.
anak.
Nafas berbau.
Halitosis
Gejala Klinis :
adanya
pembentukan
jaringan parut.
Terapi :
kekuning-kuningan.
dengan
pemberian
antibiotik,
jaringan local.
Terapi :
b.
Tirah baring.
Analgetik Antipiretik.
Obat
kumur
(pemberiannya
masih
dipertanyakan maknanya).
plika semilunaris.
Gejala Klinis :
Tonsilitis Kronis :
Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada akut
subakut yang berulang atau rekuren. Hal ini dapat
menyebabkan pembesaran tonsil karena terjadi hiperplasia
Pemeriksaan Fisik
kripta tonsil.
Secara histopatologis, terdapat dua bentuk tonsillitis
Tonsil atrofi.
Detritus.
Terapi :
kronis :
a.
Antibiotika.
Simtomatik.
sampai
Tonsilektomi.
inuda,
kemudian
Komplikasi :
Radang
tonsil
dapat
menimbulkan
Edema
dinding
faring
sehingga
Terapi :
Antibiotik.
tonsil
Insisi Drainase.
sepertiendokarditis,
lateral
arthritis,
pruritis,
urtikaria
dan
furunkulosis.
a.
Abses Peritonsiler
Merupakan penumpukan pus diantara kapsul fibrous
tonsil dan umumnya terletak pada kutub atau tonsil
Etiologi :
Gejala Klinik :
o
Adalah
Muntah,
Halitosis
Hipersalivasi
Suara sengau
Trismus.
Tonsilektomi
pengangkatan
tonsil
Pemeriksaan Fisik :
o
tindakan
menonjol ke depan.
infeksi.
Karier difteri.
Terapi :
pernafasan
atau
gangguan
menelan.
Antibiotika
Insisi Drainase
Abses Parafaring
berulang.
ruang submandibula.
abses
peritoniler,
infeksi
dental,
darah,
leukemia,
purpura,
Gejala Klinik :
o
Penyakit
Demam
yang
penyebabnya.
Asma Bronkhiale.
tidak
diketahui
Sinusitis.
Adenoidektomi
Adalah tindakan operasi untuk mengangkat
adenoid
(tonsila
faringeal)
di
Kontraindikasi Relatif.
daerah
Palatoschizis.
torus tubarius.
Poliomielitis epidemika.
Komplikasi :
Perdarahan.
Infeksi.
obstruksi pernafasan.
Nyeri.
Perubahan suara.