Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, hubungan ekonomi dan bisnis
antar negara menjadi semakin meningkat dan semakin penting. Seiring dengan makin maju
dan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi, komunikasi dan
transportasi, maka di masa-masa yang akan datang akan makin meningkat pula kegiatan
ekonomi dan bisnis internasional tersebut. Oleh karena itu peran ilmu bisnis internasional
juga akan menjadi semakin penting, terutama sebagai alat analisis dalam menghadapi
perkembangan ekonomi dan bisnis internasional.
Bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas batas suatu
negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Dilain pihak
transaksi bisnins ini dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain. Pemanufakturan diluar negeri juga industri
jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.Kita dapat membedakan
adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu Perdagangan Internasional
(International Trade) dan Pemasaran Internasional (International Marketing).
Bisnis Internasional mempunyai banyak karakteristik, seperti :
Transaksi lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional,
umumnya dipimpin oleh Multinational Enterprise (MNEs).
Sistem legal di antara negara berbeda, memaksa satu negara atau lebih untuk
menyesuaikan perilaku mereka dengan hukum yang berlaku.
pada aspek yang berbeda dari setiap pasar nasional.Strategi pemasaran tahap ketiga
adalah menyesuaikan bauran pemasaran domestik agar cocok dengan pilihan dan
kebiasaan asing. Penyesuaian dengan budaya di tiap negara yang dimasuki adalah
suatu keharusan untuk dapat bertahan dan sukses. Dengan mendirikan banyak unit
produksi di negara lain diharapkan dapat menghemat biaya produksi dan distribusi
produk sehingga sampai ke tangan konsumen akhir.
4. Tahap Keempat : Perusahaan Global
Pada tahap keempat, perusahaan multinasional membuat ancangan strategi yang
cukup besar dan menjadi perusahaan global. Perusahaan global pasti mempunyai
strategi pemasaran global atau menentukan pemasok global, tetapi tidak pernah
kedua-duanya. Perusahaan ini akan memfokuskan pada pasar dan sumber daya global
dari dalam negeri atau salah satu negara lain untuk memasok pasar ini, atau akan
memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya dari dunia untuk memasok
saluran distribusi domestik.
5. Tahap Kelima : Perusahaan Transnasional
Pada tahap kelima, perusahaan global semakin lama semakin mendominasi pasar dan
industri di seluruh dunia dan kemudian menjadi perusahaan transnasional yang
merupakan perusahaan dunia yang terpadu yang menghubungkan sumber daya global
dengan pasar global dan membuat laba. Perusahaan pada tahap kelima mempunyai
orientasi geosentris., mengakui adanya perbedaan dan persamaan serta mengadopsi
pandangan dunia. Perusahaan mengadopsi strategi global yang memungkinkannya
untuk meminimalkan penyesuaian di berbagai negara pada yang benar-benar
menambah nilai bagi pelanggan di negara tersebut.
A.2.
Polarisasi Dunia
Selama Perang Dunia II telah terjadi polarisasi kelompok-kelompok yang berperang.
Polarisasi ini telah meningkatkan kerjasama dalam memproduksi alat-alat perang dan
bahan pangan.
Depresi Ekonomi
Dalam tahun 1930-an telah terjadi depresi ekonomi yang melanda berbagai negara di
dunia, terutama negara-negara barat. Depresi ekonomi ini telah meningkatkan
kerjasama antar negara-negara barat yang menanggulangi permasalahan ekonomi
tersebut.
B. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Profit). Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa
abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
B.1.
B.2.
Faktor Pendorong
B.3.
karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan
untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian,
dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dengan
perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan
sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa
tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat,
Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada
perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur
dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka
memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar
membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization
pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di
Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa
antara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan
dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi
negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement
on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun terakhir.
Indonesia. Cargill, Exxon, BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto dan Freeport
McMoRan, dan INCO semuanya memiliki investasi langsung di Indonesia. Namun
demikian, kebanyakan FDI di Indonesia ada di sektor manufaktur di Jawa, bukan sumber
daya alam di daerah-daerah.
Salah satu aspek penting dari FDI adalah bahwa pemodal bisa mengontrol atau
setidaknya punya pengaruh penting manajemen dan produksi dari perusahaan di luar
negeri. Hal ini berbeda dari portofolio atau investasi tak langsung, dimana pemodal asing
membeli saham perusahaan lokal tetapi tidak mengendalikannya secara langsung.
Biasanya juga FDI adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap lebih
bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja
ketika ada muncul tanda adanya persoalan.
melejit melampaui 63.000 dengan sekitar 690.000 afiliasi atau cabang menjelang akhir
tahun 1990an. Lebih dari 75% dari perusahaan-perusahaan ini berasal dari negara maju di
Eropa Barat dan Amerika Utara, sementara perusahaan-perusahaan subsider(cabang)nya
beroperasi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Inilah gambaran sektor privat
yang diperkirakan menguasai lebih dari duapertiga perdagangan internasional.
Pemerintah sangat memberi perhatian pada FDI karena aliran investasi masuk dan keluar
dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan. Para ekonom menganggap
FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada
ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross
Fixed Capital Formation (GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan
saldo pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan
karena-bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi itu-FDI
menjadi sumber tumbuhnya teknologi, proses, produk sistem organisasi, dan ketrampilan
manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang
baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi,
produk, ketrampilan, dan pendanaan yang baru.
Pemasar global tahu bahwa pembeli mempunyai sikap dan kepercayaan berbeda
tentang merek atau produk dari berbagai Negara. Persepsi Negara asal ini dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen secara langsung dan tidak
langsung. Persepsi dapat dimasukkan sebagai atribut dalam pengambilan
keputusan atau mempengaruhi atribut lain dalam proses. Fakta bahwa merek
dianggap berhasil di panggung global dapat meningkatkan kredibilitas dan rasa
hormat. Beberapa studi menunjukkan hal sebagai berikut :
o Orang sering bersifat etnosentris dan lebih suka menggunakan produk dalam
negeri mereka sendiri, kecuali mereka bersal dari Negara yang kurang maju.
o Semakin bagus citra suatu Negara, semakin penting label Made In .
Harus ditampilkan.
o Dampak asal Negara bervariasi dengan jenis produk. Konsumen ingin tahu
dimana sebuah mobil dibuat, tetapi tidak untuk minyak pelumasnya.
o Negara tertentu menikmati reputasi atas barang tertentu : Jepang untuk mobil
dan elektronik, Amerika Serikat untuk inovasi teknologi tinggi, minuman
ringan, minuman, jeans, dll.
o Kadang-kadang persepsi Negara asal dapat meliputi seluruh produk Negara
tersebut.
7. Memutuskan Organisasi Pemasaran.
Perusahaan mengelola aktivitas pasar internasional dapat dilakukan dengan tiga cara :
melalui departemen ekspor, devisi internasional, atau organisasi global.
a. Departemen Ekspor.
Perusahaan biasanya masuk ke pemasaran internasional hanya dengan
mengirimkan keluar barang mereka. Bila penjualan internasional berkembang,
perusahaan membentuk departemen ekspor, yang terdiri dari seorang manajer
penjualan dan beberapa asisten. Dengan meningkatnya penjualan, departemen
ekspor berekspansi untuk mencakup bermacam-macam layanan pemasaran
sehingga perusahaan dapat mengejar bisnis dengan semakin agresif. Bila
perusahaan melakukan join venture atau berivestasi langsung, departemen ekspor
tidak lagi mencukupi untuk mengatur operasi internasional.
b. Devisi Internasional.
Banyak perusahaan terlibat dalam beberapa pasar dan usaha internasional. Cepat
atau lambat mereka membuat devisi internasioanal untuk menangani semua
aktivitas internasional. Devisi internasional dipakai oleh presiden devisi yang
BISNIS INTERNASIONAL
Nama Kelompok :
Galuh Intan Khairuna
143112340370066
Sarah Sukowati