BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk
tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan
keunikan Indonesia adalah antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai
keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya
melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar
daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di
setiap daerah.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan
kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: yaitu (1) Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; (2)
Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan
(j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan; dan (3) Pasal 38 Ayat (2) mengatur
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
1
kepada
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 ini memenuhi kedua
dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor : tantangan internal,
tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum serta
penguatan materi. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 20202035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan ber-bagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
3
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut :
a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber /
media lainnya);
c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Kejuruan diubah
sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013
dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat
individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman
sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana untuk
kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
Terkait penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik. Di samping itu Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik-karakteristik antara lain (1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
4
kemampuan intelektual dan psikomotorik; (2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat
yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar; (3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (4) memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (5) kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar matapelajaran; (6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti; serta (7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Ini tidak lain karena Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Peserta didik yang belajar di SMK Al-Maarif Sumbawa Besar tercakup dalam
pemikiran-pemikiran di atas. Sekolah berkewajiban mewujudkan tujuan mulia Kurikulum
2013 tersebut dengan melibatkan semua unsur sekolah dalam perencanaan kegiatan
belajar mengajar yang dituangkan dalam dokumen KTSP tahun pelajaran 2013/2014 ini.
Komponen Kurikulum SMK Al-Maarif Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2014 /
2015 yang tercakup dalam dokumen ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
A. Tujuan Satuan Pendidikan
B. Struktur dan Muatan Kurikulum
C. Kalender Pendidikan
D. Lampiran
B. Landasan
1. Undang-Undang
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Surat
Edaran
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Nomor
14.
Baru
Pendidikan
Anak
Usia
Dini,
SD/SDLB,
SMP/SMPT/SMPLB,
Dasar
Kurikulum
adalah
tatanan
konseptual
Kurikulum
yang
Kurikulum 2013, Silabus dijabarkan sebagai rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembela-jaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
Tujuan penyusunan Kurikulum SMK Al-Maarif Sumbawa Besar Tahun
Pelajaran 2014/2015 ini adalah:
a. Sebagai realisasi dari amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Mengikuti tuntutan arah kebijakan pembangunan daerah dan Nasional.
c. Sebagai landasan teknis operasional penyelenggaraan sekolah.
d. Sebagai wujud keutuhan penyelenggaraan pendidikan formal.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
9
12
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A.
nasional
harus
mampu
menjamin
pemerataan
kesempatan
13
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam
penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari
suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
B.
Visi
Visi SMK Al-Maarif Sumbawa Besar dirumuskan berdasarkan masukan dari warga SMK
Al-Maarif Sumbawa Besar dan pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi
dan pendidikan nasional yang telah diputuskan dalam rapat dewan pendidik. Visi tersebut
dirumuskan sebagai berikut: Sekolah Kesehatan terbaik Berwawasan Lingkungan.
1.
Misi
Misi SMK Al-Maarif Sumbawa Besar adalah :
1.
Keberagamaan (SQ)
2.
Keberadaban (EQ)
3.
Kreatifitas (IQ)
4.
Kesejahteraan
5.
Berwawasan Lingkungan
C.
5.
2.
3.
4.
Peningkatan organisasi dan manajemen sekolah yang memiliki hirarki dan mekanis
kerja yang jelas.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
15
BAB
III
Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manu-sia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasar-nya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
a)
b)
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
16
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan
dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c)
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa
isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d)
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan pra-sarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kuri-kulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta didik
dalam
mengembangkan
kemampuan
untuk
bersikap,
berpen-getahuan,
Nasional,
beserta
segala
ketentuan
yang
dituangkan
Rencana
Struktur Kurikulum
1. Kurikulum Paket Keahlian Perawatan Kesehatan
Struktur kurikulum Paket Keahlian Perawatan Kesehatan SMK Al-Maarif Sumbawa
Besar meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selam tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
18
bangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
ketrampilan tertentu.
Struktur Kurikulum SMK Al-Maarif Program Studi Keahlian Perawatan
Kesehatan disajikan pada tabel berikut ini.
NO
I
KODE
MATA DIKLAT
SM 1
SM 2
SM 3
KELOMPOK A ( WAJIB )
SMS 4
SMS 5
SMS 6
JML
KURIKULUM 2013
Matematika
72
Sejarah Indonesia
36
Bahasa Inggris
36
36
36
36
36
36
216
Jumlah
306
17
306
17
306
17
306
17
306
17
306
17
1836
36
36
36
36
36
36
216
36
36
36
36
36
36
216
54
54
54
54
54
54
324
126
126
126
126
126
126
756
1
2
II
7
8
9
III
54
54
54
54
54
54
324
36
36
36
36
36
36
216
72
72
72
72
72
72
432
72
72
72
72
72
432
36
36
36
36
36
216
KELOMPOK B ( WAJIB )
Seni Budaya
Prakarya dan
Kewirausahaan
Pend Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
Jumlah
KELOMPOK C ( KEJURUAN )
Fisika
36
36
36
36
144
11
Kimia
36
36
36
36
144
12
Biologi
36
36
36
36
144
13
Ke-NU-an
Jumlah
10
108
108
108
432
Konsep Dasar
Keperawatan
14
15
16
Kebutuhan Dasar
Manusia
Komunikasi
Keperawatan
36
36
72
72
72
72
54
54
17
K3LH
36
36
18
Simulasi Digital
54
54
Jumlah
C 3.
216
PAKET KEAHLIAN
KEPERAWATAN
36
54
18
1
20
NO
KODE
MATA DIKLAT
JUMLAH
SM 1
108
SM 2
SM 3
SMS 4
SMS 5
SMS 6
JML
18
36
18
18
18
108
36
36
72
144
36
72
216
72
JUMLAH
16
C2.Simdig.01
DIGITAL)
(SIMULASI
72
36
C 3. PAKET KEAHLIAN
17
smt 1
smt 2
smt 3
Smt 4
smt 5
smt 6
36
36
54
54
3
54
36
36
36
36
2
90
90
72
36
36
90
90
72
36
36
2
90
36
36
2
54
21
Jlh
NO
KODE
MATA DIKLAT
SM 1
SM 2
SM 3
SMS 4
SMS 5
36
360
20
360
20
864
48
864
48
3
6
0
8
6
4
SMS 6
JML
2
90
20
36
0
20
43
2
24
432
24
2304
48
86
4
48
86
4
48
864
48
5184
Catatan :
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 2 jam pelajaran/minggu berarti memiliki beban belajar tatap
muka 2 X 45 menit per minggu; mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu
belajar 3 jam pelajaran/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45
menit per minggu dan seterusnya.
Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah
ditetapkan dalam struktur di atas. SMK Al-Maarif Sumbawa Besar mengikuti
alokasi waktu yang telah ditetapkan pemerintah.
22
2. Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (Humas) dengan DU/DI agar apa
yang akan dikerjakan peserta didik selama praktik industri bisa diketahui bersama.
3. Guru Tamu;
Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi informasi
tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.
4. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap liburan untuk
mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTU/Iingkungan yang ada di
masyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktek Orientasi Kerja yang dilakukan
selama liburan akhir semester gasal/genap.
5. Replikasi lndustri;
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan peserta didik dan mempersiapkan
peserta didik memiliki keterampilan dalam memasuki kehidupan, sekolah mengadakan program replikasi bekerjasama DU/D I sebagai suplay produk dan jasa.
3.
Muatan Lokal
Muatan Lokal diintegrasikan pada mata pelajaran Seni Budaya yang kontennya mengakomodasi kearifan lokal Kabupaten Sumbawa (disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah). Konten mata pelajaran seni budaya adalah seni dan budaya samawa.
4.
Keterangan
Pengembangan Diri
1
2
3
4
5
6
7
Pramuka
PMR
Olahraga
KIR
Majala Sekolah
BP / BK
IMTAQ
Upacara Bendera
Wajib
v
Pilihan
v
v
v
v
v
v
v
b.
2.
3.
4.
5.
6.
mengembangkan
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluar
(output) pembelajaran.
b.
c.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik
termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan
/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d.
Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
e.
f.
tengah
semester
meliputi
seluruh
indikator
yang
h.
Ujian Tingkat
Kompetensi
yang
selanjutnya
disebut
UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
i.
Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
k.
minimal
yang
ditentukan
oleh
satuan
pendidikan
dengan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
27
b.
c.
Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
d.
e.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
f.
g.
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
h.
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
i.
Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
j.
Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
k.
l.
m. Ujian sekolah dan Ujian Nasional dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
28
n.
u.
2)
3)
c)
d)
4)
5)
29
pelaksanaan,
mampu
dan
pelaporan
memberikan
hasil
ujian
mutu
yang
Tingkat
komprehensif
30
b.
Penilaian Pengetahuan terdiri atas : Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai
Ulangan Tengah Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester =
c.
d.
e.
UAS
Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS.
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS,
dengan memperhatikan tabel konversi sebagai berikut:
RENTANG NILAI
96 100
91 95
85 90
80 84
75 79
70 - 74
65 69
60 64
55 59
54
NILAI KONVERSI
4.00
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2.00
1.66
1.33
1.00
PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D
31
:
:
.........................
.........................
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Jumlah Siswa
.........................
Tahun Ajaran
Wali Kelas
No
Nama
peserta
didik
Nilai Harian
KD
3.1
KD
3.2
KD
3.3
78
82
80
Ali
dst
R
NH
N
UTS
80
75
: ...
: ...
: ...
: ..
: ..
Rapor (LHB)
N
UAS
Nil
Konv
Pred
85
80
3.00
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b.
c.
atas :
1)
Nilai Praktik
2)
Nilai Portofolio
3)
Nilai Proyek
Nilai Praktik diperoleh dari tes praktik di laboratorium atau di bengkel atau
di industri yang dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD atau
d.
lebih.
Nilai Portofolio diperoleh dari kumpulan nilai tugas/pekerjaan yang telah
e.
f.
g.
Baik
= 3
Cukup
= 2
Kurang
= 1
= 4
dengan
4)
Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai
Projek dan Nilai Portofolio karena lebih mencerminkan proses
5)
Contoh:
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif sebagai berikut :
Nilai Praktik
= 3,5
Nilai Proyek
= 3,0
Nilai Portofolio
= 3,1
Skor Akhir
= {(3x3,5+(2x3,0)+(1x3,1)} : 6
= (10,5+6,0+3,1) : 6
= 13,1 : 6
Nilai Akhir
= 3,27 (B+)
Deskripsi
= sudah baik dalam mengerjakan praktik
dan portopolio namun masih perlu ditingkatkan krdesiplinan merapikan
tugas-tugas dalam satu projek.
Contoh pengisian format pengolahan Nilai Hasil Belajar untuk
keterampilan.
Mata Pelajaran
Nama Guru
..............
Kelas
Paket
Keahlian
TKR
Semester
Tahun Ajaran
..
Wali Kelas
Jumlah Siswa
No
Nama
peserta
didik
Praktik
Projek
Portofolio
1.
Burdin
80
75
80
33
Rapor (LHB)
Nilai
Konv
Pred
78.33
2.66
B-
3. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
b.
(Pendidik)
Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen:
1)
2)
3)
Penilaian antarteman
4)
c.
d.
e.
SB
B
C
K
=
=
=
=
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
= 3.66 sd 4
= 2.66 sd 3.65
= 1.66 sd 2.65
= < 1.65
Menetapkan pembobotan
Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan memper-
3)
4)
=
=
=
=
=
=
=
34
3,5
3,2
3,1
2,4
{(2x3,5)+(1x3,2)+(1x3,1)+(1x2,4)} : 5
(7+3,2+3,1+2,4) : 5
3,14 = Baik
Deskripsi
c.
Ketuntasan Belajar
1.
2.
3.
4.
KKM ditetapkan untuk setiap mata pelajaran oleh forum guru pada awal
tahun pelajaran.
5.
6.
Pada Kurikulum 2013 terdapat konversi yang akan ditampilkan dalam Laporan
Capaian Kompetensi (LCK). Tabel konversi ditampilkan di bawah ini :
RENTANG NILAI
96 - 100
91 - 95
85 - 90
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
NILAI KONVERSI
4.00
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2.00
1.66
1.33
35
PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
54
1.00
I
1
Pengetahuan
Mata Pelajaran
Kelompok A ( Wajib )
Pendidikan Agama Dan Budi
Pekerti
Keterampilan
Sikap
Nilai
Nilai
Konversi
Pred.
Nilai
Nilai
Konver
si
75
2,66
75
2,66
70
Baik
Pred.
Nilai
Nilai
Konversi
PPKN
75
2,66
75
2,66
70
Baik
Bahasa Indonesia
75
2,66
75
2,66
70
Baik
Matematika
75
2,66
75
2,66
70
Baik
Sejarah Indonesia
75
2,66
75
2,66
70
Baik
Bahasa Inggris
75
2,66
75
2,66
70
Baik
II
Kelompok B ( Wajib )
Seni Budaya
75
2,66
75
2,66
70
Baik
75
2,66
75
2,66
70
Baik
PJOK
75
2,66
75
2,66
70
Baik
III
Kelompok C ( Kejuruan )
C1
75
2,66
75
2,66
70
Baik
10
Fisika
75
2,66
75
2,66
70
Baik
11
Kimia
12
Biologi
75
2,66
75
2,66
70
Baik
C2
13
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
14
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
70
Baik
15
85
3,33
B+
85
3,33
16
Komunikasi Keperawatan
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
17
K3LH
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
3,33
70
Baik
18
Simulasi Digital
C3
Paket Keahlian
Keperawatan
85
3,33
36
B+
85
Ranah
No
Keterampilan
Sikap
Nilai
Nilai
Konversi
Pred.
Nilai
Nilai
Konver
si
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
20
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
21
Dokumentasi Keperawatan
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
70
Baik
19.
Pred.
Nilai
Nilai
Konversi
22
Kesehatan Reproduksi
85
3,33
B+
85
3,33
23
85
3,33
B+
85
3,33
B+
70
Baik
3,33
70
Baik
24
d.
Pengetahuan
Mata Pelajaran
85
3,33
B+
85
Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1
Pengetahuan
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1
Sikap
SB
SB
B
B
B
C
C
C
K
K
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif untuk kelompok mata pelajaran
A, B, dan C1 dan < 3.33 untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai > 2.66 dari hasil tes formatif untuk kelompok mata pelajaran
A, B, dan C1 dan > 3.33 untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
37
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
2.
e.
Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.
2.
3.
4.
5.
Salah satu dari mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran C2 dan C3
tidak mencapai ketuntasan.
38
6.
Lebih dari tiga mata pelajaran pada kelompok A, B, dan C1 tidak mencapai
ketuntasan.
7.
b.
c.
Memiliki
minimal
nilai
Rata-rata nilai sikap sosial dan spiritual antar mata pelajaran minimal
B (Baik).
e.
Memperhatikan
aspek
kompetensi
pengetahuan,
keterampilan,
f.
2.
g.
Kriteria Kelulusan
39
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/ 2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
setelah :
1.
2.
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewar-ganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik mem-peroleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi kelompok A dan B.
3.
Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Mata pelajaran Kelompok C2
dan C3 tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah
mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan
Estndar Nasional Pendidikan (BSNP).
4.
5.
6.
Nilai UKK ( 70 % UKK Praktik + 30 UKK Teori ) minimal 6,00 dengan nilai
rata-rata 5,00.
7.
h.
Kualifikasi
AchievmenUHasil Belaiar
9,00 - 10
7.50 - 8.95
Excellen / Memuaskan
6.00 - 7.45
4,00 - 5,95
0 - 3,95
Pindah Sekolah
40
1.
2.
3.
4.
41
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
1. Permulaan Waktu Pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran. Dalam satu tahun pelajaran terdapat akumulasi hari efektif dan hari efektif
fakultatif yang merujuk pada kalender pendidikan yang dikeluarkan Pemerintah
kabupaten Sumbawa. Untuk tahun pelajaran 2014-2015, jumlah hari efektif untuk
pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran sebanyak 247 hari,
dengan pembagian jumlah hari efektif pada semester 1 sebanyak 109 hari dan
semester 2 sebanyak 138 hari. Di samping itu, terdapat 15 hari efektif fakultatif.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a)
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b)
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.
c)
42
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut :
Libur Awal Puasa
Libur Semester 1
Libur Semester 2
Tahun Baru
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhamad SAW
Wafat Isa Al Masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Hari Raya Natal dan Tahun Baru
4. Kalender Pendidikan yang disesuaikan dengan program sekolah SMK Al-Maarif
Sumbawa Besar ditampilkan dalam lampiran.
43
44
45