Anda di halaman 1dari 45

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar

Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk
tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan
keunikan Indonesia adalah antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai
keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya
melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar
daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di
setiap daerah.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan
kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: yaitu (1) Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; (2)
Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan
(j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan; dan (3) Pasal 38 Ayat (2) mengatur
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
1

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa pertama kurikulum


dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memung-kinkan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang
ada di daerah serta peserta didik; dan kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di
tingkat satuan pendidikan. Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan
oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang men-gacu
pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pen-capaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, stan-dar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
standar Kompe-tensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut diatas dan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada
khususnya, SMK Al-Maarif Sumbawa Besar sebagai lembaga pendi-dikan tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoor-dinasi

kepada

pemangku kepentingan dilingkungan sekitar sekolah.


Memasuki tahun pelajaran 2014/2015, SMK Al-Maarif Sumbawa Besar mulai
melaksanakan Kurikulum 2013, khususnya untuk pembelajaran peserta didik kelas X dan
Kelas XI. Oleh sebab itu, pada tahun pelajaran 2014/2015 terdapat dua Kurikulum yang
dilaksanakan secara bersamaan, yaitu KTSP 2006 untuk peserta didik kelas XII dan
Kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas X.
Sejalan dengan pemikiran di atas, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
2

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 ini memenuhi kedua
dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor : tantangan internal,
tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum serta
penguatan materi. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 20202035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan ber-bagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
3

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut :
a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber /
media lainnya);
c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Kejuruan diubah
sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013
dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat
individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman
sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana untuk
kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
Terkait penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik. Di samping itu Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik-karakteristik antara lain (1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
4

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

kemampuan intelektual dan psikomotorik; (2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat
yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar; (3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (4) memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (5) kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar matapelajaran; (6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti; serta (7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Ini tidak lain karena Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Peserta didik yang belajar di SMK Al-Maarif Sumbawa Besar tercakup dalam
pemikiran-pemikiran di atas. Sekolah berkewajiban mewujudkan tujuan mulia Kurikulum
2013 tersebut dengan melibatkan semua unsur sekolah dalam perencanaan kegiatan
belajar mengajar yang dituangkan dalam dokumen KTSP tahun pelajaran 2013/2014 ini.
Komponen Kurikulum SMK Al-Maarif Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2014 /
2015 yang tercakup dalam dokumen ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
A. Tujuan Satuan Pendidikan
B. Struktur dan Muatan Kurikulum
C. Kalender Pendidikan
D. Lampiran

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

B. Landasan
1. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang


Peru-bahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

4.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang


Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


54 Ta-hun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

6.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013


tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

7.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

9.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK.

10.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk
Pendi-dikan Dasar dan Menengah.

11.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

12.

Surat

Edaran

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Nomor

101282/WMP/LL/2014 tentang Persiapan Pengadaan Buku Kurikulum 2013


Tahun 2014 Semester II.
13.

Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 656 Tahun 2014 Tentang Pedoman


Umum Kalender Pendidikan Kabupaten Sumbawa Tahun Pelajaran 2014/2015.

14.

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa


Nomor 94 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik
6

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Baru

Pendidikan

Anak

Usia

Dini,

SD/SDLB,

SMP/SMPT/SMPLB,

SMA/SMALB dan SMK Kabupaten Sumbawa Tahun Pelajaran 2014/2015.


C. Tujuan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sementara itu,
Kerangka

Dasar

Kurikulum

adalah

tatanan

konseptual

Kurikulum

yang

dikembangkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.


KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidi-kan dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kom-petensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan


pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian. Dalam

Kurikulum 2013, Silabus dijabarkan sebagai rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembela-jaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
Tujuan penyusunan Kurikulum SMK Al-Maarif Sumbawa Besar Tahun
Pelajaran 2014/2015 ini adalah:
a. Sebagai realisasi dari amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Mengikuti tuntutan arah kebijakan pembangunan daerah dan Nasional.
c. Sebagai landasan teknis operasional penyelenggaraan sekolah.
d. Sebagai wujud keutuhan penyelenggaraan pendidikan formal.

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

e. Sebagai pedoman dalam pencapaian kompetensi, yaitu mencakup tiga domain:


sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai Standar Kompetensi Lulusan pada
Kurikulum 2013.
f. Menyesuaikan program pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada
di daerah.
g. Untuk mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup dalam rangka memasuki dunia
kerja.
h. Untuk menciptakan kemandirian pada individu yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas.
Merujuk pada tujuan di atas, KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan
menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan
disupervisi oleh dinas pendidikan propinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,
memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan
sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuankemampuan ini dalam proses pembelajaran.

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
9

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta


akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh
karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Sementara itu, KTSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
10

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,


perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik sertatuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai
tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata
pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antar
kelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
11

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

12

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A.

Tujuan Pendidikan Nasional dan Pendidikan Menengah


Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung-jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistenm Pendidikan Nasional.
Pendidikan

nasional

harus

mampu

menjamin

pemerataan

kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.


Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olah-hati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efiseinsi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Adapun tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

13

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam
penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari
suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
B.

Visi
Visi SMK Al-Maarif Sumbawa Besar dirumuskan berdasarkan masukan dari warga SMK
Al-Maarif Sumbawa Besar dan pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi
dan pendidikan nasional yang telah diputuskan dalam rapat dewan pendidik. Visi tersebut
dirumuskan sebagai berikut: Sekolah Kesehatan terbaik Berwawasan Lingkungan.

1.

Misi
Misi SMK Al-Maarif Sumbawa Besar adalah :

1.

Keberagamaan (SQ)

2.

Keberadaban (EQ)

3.

Kreatifitas (IQ)

4.

Kesejahteraan

5.

Berwawasan Lingkungan

C.

Tujuan SMK Al-Maarif Sumbawa Besar


Secara umum tujuan pendidikan sekolah menengah sebagaimana tercantum dalam
UU nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan visi dan misi yang telah dirumuskan, SMK Al-Maarif Sumbawa
Besar bertekad untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan semaksimal
mungkin melalui program-program dan setiap program memiliki tujuan sebagai berikut :
1.

Peningkatan Keberagamaan siswa


14

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

5.

2.

Peningkatan keberadaban siswa

3.

Peningkatan prestasi siswa di bidang akademik dan ono akademik

4.

Peningkatan mutu tamatan

Peningkatan organisasi dan manajemen sekolah yang memiliki hirarki dan mekanis
kerja yang jelas.
6.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

7.

Peningkatan iklim kerja yang kondusif dan harmonis

8.

Peningkatan peran serta stake-holder dalam pendidikan kejuruan

9.

Peningkatan mutu sikap mental siswa melalui Bimbingan Konseling dan

kegiatan ekstra kurikuler.


10. Pemberdayaan teaching factory dalam menopang kegiatan dan peningkatan
kesejahteraan warga sekolah.
11. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
D.

Tujuan Paket Keahlian Perawatan Kesehatan.


Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, sikap dan demokrasi
serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam melajutkan studynya di
Perguruan Tinggi dan memasuki dunia kerja, agar kompeten dalam :
1.

Memahami ilmu keagamaan yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai


mahluk ciptaan Allah yang Maha Esa.

2.

Memahami dan mempraktikkan konsep dasar tindakan, komunikasi dan


dokumentasi keperawatan.

3.

Memahami dan mempraktikkan ilmu penyakit dasar, tumbuh kembang manusia,


dan kesehatan reproduksi.

4.

Memahami dan mempraktikkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan


Hidup.

15

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

BAB

III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


II.

Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manu-sia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasar-nya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
a)

Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan
masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.

b)

Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
16

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan
dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c)

Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa
isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d)

Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam


mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competencybased curri-culum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
17

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan pra-sarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kuri-kulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta didik
dalam

mengembangkan

kemampuan

untuk

bersikap,

berpen-getahuan,

berketerampilan, dan bertindak.


Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan
awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang

Nasional,

beserta

segala

ketentuan

yang

dituangkan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan


d) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
III.

Struktur Kurikulum
1. Kurikulum Paket Keahlian Perawatan Kesehatan
Struktur kurikulum Paket Keahlian Perawatan Kesehatan SMK Al-Maarif Sumbawa
Besar meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selam tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

18

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

C. Kurikulum Kompetensi Keahlian Perawatan Kesehatan (Berdasarkan Kurikulum 2013)


A. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa terdiri atas (a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan
kelompok B; (b) Kelompok Mata pelajaran C yaitu Peminatan, yaitu: Dasar Bidang
Keahlian (C1), meliputi fisika, kimia, Biologi ; Dasar Program Keahlian (C2); dan
Paket Keahlian (C3).
a. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Kelompok mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu
pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang
bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan
kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Jumlah jam per minggu
untuk kelompok mata pelajaran wajib A dab B adalah 24 jam.
b. Kelompok Mata pelajaran Peminatan
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);
b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta
kebutuhan dunia usaha dan industri. Kelompok mata pelajaran peminatan
bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengem19

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

bangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
ketrampilan tertentu.
Struktur Kurikulum SMK Al-Maarif Program Studi Keahlian Perawatan
Kesehatan disajikan pada tabel berikut ini.
NO
I

KODE

MATA DIKLAT

SM 1

SM 2

SM 3

KELOMPOK A ( WAJIB )

SMS 4

SMS 5

SMS 6

JML

KURIKULUM 2013

Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia

Matematika

72

Sejarah Indonesia

36

Bahasa Inggris

36

36

36

36

36

36

216

Jumlah

306

17

306

17

306

17

306

17

306

17

306

17

1836

36

36

36

36

36

36

216

36

36

36

36

36

36

216

54

54

54

54

54

54

324

126

126

126

126

126

126

756

1
2

II
7
8
9

III

54

54

54

54

54

54

324

36

36

36

36

36

36

216

72

72

72

72

72

72

432

72

72

72

72

72

432

36

36

36

36

36

216

KELOMPOK B ( WAJIB )

Seni Budaya
Prakarya dan
Kewirausahaan
Pend Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
Jumlah
KELOMPOK C ( KEJURUAN )

C 1. DASAR BIDANG KEAHLIAN


10

Fisika

36

36

36

36

144

11

Kimia

36

36

36

36

144

12

Biologi

36

36

36

36

144

13

Ke-NU-an
Jumlah

10
108

108

108

432

C 2. DASAR PROGRAM KEAHLIAN

Dasar Perawatan Kesehatan


13

Konsep Dasar
Keperawatan

14

Anatomi dan Fisiologi

15
16

Kebutuhan Dasar
Manusia
Komunikasi
Keperawatan

36

36

72

72

72

72

54

54

17

K3LH

36

36

18

Simulasi Digital

54

54

Jumlah
C 3.

216

PAKET KEAHLIAN
KEPERAWATAN
36

54

18

1
20

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

NO

KODE

MATA DIKLAT

JUMLAH

SM 1

108

SM 2

SM 3

SMS 4

SMS 5

SMS 6

JML

18

36

18

18

18

108

36

36

72

144

36

72

216

72

JUMLAH

16

C2.Simdig.01
DIGITAL)

(SIMULASI

72

36

C 3. PAKET KEAHLIAN
17

TEKNIK SEPEDA MOTOR

smt 1

smt 2

smt 3

Smt 4

smt 5

smt 6

PERBAIKAN MESIN SEPEDA


MOTOR (PMSM)
36

36

36

54

54

3
54

36

36

36

36

2
90

90

72

36

36

90

90

72

36

36

2
90

36

36

2
54

21

Jlh

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

NO

KODE

MATA DIKLAT

SM 1

SM 2

SM 3

SMS 4

SMS 5
36

Jumlah Jam Kelompok


C Terakomodir

360

20

360

20

JUMLAH TOTAL JAM

864

48

864

48

3
6
0
8
6
4

SMS 6

JML

2
90

20

36
0

20

43
2

24

432

24

2304

48

86
4

48

86
4

48

864

48

5184

Catatan :

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 2 jam pelajaran/minggu berarti memiliki beban belajar tatap
muka 2 X 45 menit per minggu; mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu
belajar 3 jam pelajaran/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45
menit per minggu dan seterusnya.

Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah
ditetapkan dalam struktur di atas. SMK Al-Maarif Sumbawa Besar mengikuti
alokasi waktu yang telah ditetapkan pemerintah.

22

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti oleh peserta didik
dalam satu minggu, satu semester dan satu tahun pembelajaran diatur sebagai berikut :
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
dinyata-kan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu
Kelas XI dan XII adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 45 menit.
b. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
f. Beban belajar dalam Kurikulum diatur berdasarkan sistem paket atau sistem kredit
semester. Untuk SMK Al-Maarif Sumbawa Besar diberlakukan Sistem Paket;
yang berarti bahwa beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam
struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun pelajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, praktek sekolah dan praktek industri.
g. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.
h. Untuk mata pelajaran kelompok C2 dan C3, rasio tatap muka dengan praktek
adalah 1 : 3.
i. Kegiatan pelatihan di industri/dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama yang
telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan pelatihan,
perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan kerja. Untuk pelaksanaannya dilakukan
langkah-langkah berikut:
1. Pengkondisian Prakerin
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta. didik melaksanakan
praktik di sekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu dari industri atau dunia
usaha.
23

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

2. Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (Humas) dengan DU/DI agar apa
yang akan dikerjakan peserta didik selama praktik industri bisa diketahui bersama.
3. Guru Tamu;
Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi informasi
tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.
4. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap liburan untuk
mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTU/Iingkungan yang ada di
masyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktek Orientasi Kerja yang dilakukan
selama liburan akhir semester gasal/genap.
5. Replikasi lndustri;
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan peserta didik dan mempersiapkan
peserta didik memiliki keterampilan dalam memasuki kehidupan, sekolah mengadakan program replikasi bekerjasama DU/D I sebagai suplay produk dan jasa.

3.

Muatan Lokal
Muatan Lokal diintegrasikan pada mata pelajaran Seni Budaya yang kontennya mengakomodasi kearifan lokal Kabupaten Sumbawa (disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah). Konten mata pelajaran seni budaya adalah seni dan budaya samawa.

4.

Kegiatan Pengembangan Diri


a. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
No.

Keterangan

Pengembangan Diri

1
2
3
4
5
6
7

Pramuka
PMR
Olahraga
KIR
Majala Sekolah
BP / BK
IMTAQ

Upacara Bendera

Wajib
v

Pilihan
v
v
v
v
v
v
v

b. Setiap siswa wajib mengikuti pendidikan kepramukaan. Strategi Implementasi


pendidikan kepramukaan meliputi: (1) integrasi nilai-nilai Kepramukaan pada
mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan dan mata pelajaran
24

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ; (2) pendidikan ke-pramukaan yang


diselenggarakan oleh masing-masing Paket Keahlian, satu kali dalam satu
semester; dan (3) Unit Kegiatan Siswa Pramuka.
5. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
a.

Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan


fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa datang.

b.

Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk:


1.

Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk

2.

memecahkan problema yang dihadapi.


Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam

3.

menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang.


Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk

4.

pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.


Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai

5.

dengan prinsip manajemen berbasis sekolah


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

6.

kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.


Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran

mengembangkan

dan juga dikembangkan melalui kegiatan pengembangan diri.


6. Penilaian dalam Kurikulum 2013
Penilaian dalam Kurikulum 2013 diatur sebagai berikut :
a. Umum
1. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan infor-masi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup : penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasio-nal dan ujian sekolah/madrasah.
2.

Pengertian Penilaian, Ulangan dan Ujian dijabarkan sebagai berikut:


a.

Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluar
(output) pembelajaran.

b.

Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh


peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
25

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

c.

Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik
termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan
/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

d.

Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.

e.

Ulangan Harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik


untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Perencanaan ulangan harian dan
pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil ulangan harian
diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.

f.

Ulangan Tengah Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan

tengah

semester

meliputi

seluruh

indikator

yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.


g.

Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

h.

Ujian Tingkat

Kompetensi

yang

selanjutnya

disebut

UTK

merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
i.

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK


merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
26

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan


Kompe-tensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
j.

Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

k.

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan


pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional. Ujian nasional dilaksanakan sesuai
langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS).

3. Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip-prinsip sahih,


obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, ekonomis, beracuan kriteria, transparan, akuntabel dan edukatif.
4. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).
PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada
kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan
belajar

minimal

yang

ditentukan

oleh

satuan

pendidikan

dengan

mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya


dukung, dan karakteristik peserta didik.
5.

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga


dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program,
dan proses.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat(peer assessment) oleh peserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
a.

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
27

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

b.

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu


penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

c.

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.

d.

Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk nilai dan/atau deskripsi


pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan
dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu
serta deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.

e.

Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

f.

Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

g.

Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.

h.

Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.

i.

Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.

j.

Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

k.

Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir


kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas XII (tingkat 6)
dilakukan melalui UN.

l.

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh


Pemerintah pada akhir kelas kelas XI (tingkat 5).

m. Ujian sekolah dan Ujian Nasional dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
28

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

n.

Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam


bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan
pemerintah.

u.

Pelaksanaan Ujian Nasional


1)

Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu sistem


yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang
aman, jujur, dan adil.

2)

Hasil UN digunakan untuk:


a)

salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan


pendidikan;

b) salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya;

3)

c)

pemetaan mutu; dan

d)

pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.

Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi


bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan
soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
dengan komposisi tertentu yang ditentukan oleh Pemerintah.

4)

Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan


pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh
Pemerintah.

5)

Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program


dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat
peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.

v. Pelaksanaan Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan
penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan.

29

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

2) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik


menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
3) Instrumen,
Kompetensi

pelaksanaan,
mampu

dan

pelaporan

memberikan

hasil

ujian

mutu

yang

Tingkat

komprehensif

sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional.


b.

Prinsip Penilaian dalam Kurikulum 2013


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi


faktor sub-jektivitas penilai.

Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,


menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,


pelak-sanaan, dan pelaporannya.

Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar


pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak


internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.

Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.


Pendekatan penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria

(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada


kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar
minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik
peserta didik.
Pelaksanaan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Al-Maarif
Sumbawa Besar dilaksanakan berdasarkan pedoman sebagai berikut:
1. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).

30

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

b.

Penilaian Pengetahuan terdiri atas : Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai
Ulangan Tengah Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester =

c.
d.
e.

UAS
Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS.
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS,
dengan memperhatikan tabel konversi sebagai berikut:
RENTANG NILAI
96 100
91 95
85 90
80 84
75 79
70 - 74
65 69
60 64
55 59
54

NILAI KONVERSI
4.00
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2.00
1.66
1.33
1.00

PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D

Perhitungan nilai akhir pengetahuan :


(NAP) = {(3xUAS) + (2xUTS) + (NH)}/6
Keterangan :
NAP= Nilai Akhir Pengetahuan
NH= Rata-Rata Nilai Harian
UTS=Ulangan Tengah Semester
UAS= Ulangan Akhir Semester
Contoh:
Siswa A memperoleh nilai pada mata pelajaran Matematika sebagai berikut:
NUAS
= 3,5
NUTS
= 3,0
NH
= 3,2
Nilai Rapor = {(3x3,5)+(2x3,0)+(1x3,2)} : 6
= (10,5+6,0+3,2) : 6
= 3,2833
Nilai Rapor = 3,28 (Baik)
Deskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik
terutama dalam memahami makna tiga dimensi.

31

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Contoh pengisian format pengolahan Nilai Hasil Belajar untuk pengetahuan


Nama Guru
Paket
Keahlian

:
:

.........................
.........................

Mata Pelajaran
Kelas
Semester

Jumlah Siswa

.........................

Tahun Ajaran
Wali Kelas

No

Nama
peserta
didik

Nilai Harian
KD
3.1

KD
3.2

KD
3.3

78

82

80

Ali

dst

R
NH

N
UTS

80

75

: ...
: ...
: ...
: ..
: ..
Rapor (LHB)

N
UAS

Nil

Konv

Pred

85

80

3.00

2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b.

atau instruktur dari industri.


Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri

c.

atas :
1)
Nilai Praktik
2)
Nilai Portofolio
3)
Nilai Proyek
Nilai Praktik diperoleh dari tes praktik di laboratorium atau di bengkel atau
di industri yang dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD atau

d.

lebih.
Nilai Portofolio diperoleh dari kumpulan nilai tugas/pekerjaan yang telah

e.

dilakukan oleh siswa selama pembelajaran di kelas atau magang di industri


Nilai Proyek diperoleh dari akumulasi pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diwujudkan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai ke

f.

pelaporan dalam satu pekerjaan/paket keahlian,


Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif
1 4, yaitu :
Sangat Baik

g.

Baik

= 3

Cukup

= 2

Kurang

= 1

= 4

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara :


1)
Menetapkan pembobotan.
2)
Menggunakan skala nilai 0 sd 4.
3)
Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.
32

dengan

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

4)

Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai
Projek dan Nilai Portofolio karena lebih mencerminkan proses

5)

perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik.


Contoh : Pembobotan 3 : 2 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Proyek :
Nilai Portofolio (jumlah perbandingan pembobotan = 6). Skor
Akhir sebagai berikut:
(SAK) = {(3xUP) + (2xUPJ) + (NP}/6
SA
= Skor Akhir Keterampilan
UP
= nilai ujian akhir praktik
UPJ = nilai proyek
NP = nilai portofolio

Contoh:
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif sebagai berikut :
Nilai Praktik
= 3,5
Nilai Proyek
= 3,0
Nilai Portofolio
= 3,1
Skor Akhir
= {(3x3,5+(2x3,0)+(1x3,1)} : 6
= (10,5+6,0+3,1) : 6
= 13,1 : 6
Nilai Akhir
= 3,27 (B+)
Deskripsi
= sudah baik dalam mengerjakan praktik
dan portopolio namun masih perlu ditingkatkan krdesiplinan merapikan
tugas-tugas dalam satu projek.
Contoh pengisian format pengolahan Nilai Hasil Belajar untuk
keterampilan.
Mata Pelajaran

Nama Guru

..............

Kelas

Paket
Keahlian

TKR

Semester

Tahun Ajaran

..

Wali Kelas

Jumlah Siswa

No

Nama
peserta
didik

Praktik

Projek

Portofolio

1.

Burdin

80

75

80

33

Rapor (LHB)
Nilai

Konv

Pred

78.33

2.66

B-

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

3. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
b.

(Pendidik)
Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen:
1)

Penilaian observasi (Penilaian Proses)

2)

Penilaian diri sendiri

3)

Penilaian antarteman

4)

Jurnal catatan guru

c.

Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap

d.

tertentu pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)


Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan
nilai Kualitatif sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

e.

SB
B
C
K

=
=
=
=

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

= 3.66 sd 4
= 2.66 sd 3.65
= 1.66 sd 2.65
= < 1.65

Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :


1)
2)

Menetapkan pembobotan
Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan memper-

3)

timbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.


Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih
besar dari pada Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai
Jurnal Guru karena lebih mencerminkan proses perkembangan

4)

perilaku peserta didik yang otentik.


Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi :
Nilai Penilaian Diri Sendiri : Nilai Antar teman : Nilai Jurnal Guru
(jumlah perbandingan pembobotan)
Contoh
Siswa A dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh :
Nilai Observasi
Nilai diri sendiri
Nilai antar teman
Nilai Jurnal
Nilai Rapor
Nilai Rapor

=
=
=
=
=
=
=

34

3,5
3,2
3,1
2,4
{(2x3,5)+(1x3,2)+(1x3,1)+(1x2,4)} : 5
(7+3,2+3,1+2,4) : 5
3,14 = Baik

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Deskripsi

= Memiliki sikap Baik selama dalam proses


Pembelajaran

c.

Ketuntasan Belajar
1.

Nilai ketuntasan belajar untuk aspek pengetahuan dan praktik dinyatakan


dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 - 100.

2.

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu


kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%.

3.

Satuan Pendidikan dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)


Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

4.

KKM ditetapkan untuk setiap mata pelajaran oleh forum guru pada awal
tahun pelajaran.

5.

KKM tersebut dicantumkan dalam LHB dan harus diinformasikan kepada


seluruh warga sekolah dan orang tua siswa.

6.

Penetapan KKM dilakukan melalui analisis kriteria ketuntasan belajar


minimum pada setiap KD. Setiap KD dimungkinkan adanya perbedaan
nilai KKM, dan penetapannya harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

Tingkat kompleksitas (kesukaran/kerumitan) setiap Kompetensi


Dasar yang harus dicapai oleh siswa.

Tingkat Kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang


bersangkutan.

Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan


pembela-jaran pada masing-masing sekolah.

Pada Kurikulum 2013 terdapat konversi yang akan ditampilkan dalam Laporan
Capaian Kompetensi (LCK). Tabel konversi ditampilkan di bawah ini :
RENTANG NILAI
96 - 100
91 - 95
85 - 90
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59

NILAI KONVERSI
4.00
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2.00
1.66
1.33
35

PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

54

1.00

1. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila minimal mencapai predikat B- untuk


kelompok mata pelajaran A, B, dan C1 dan B + untuk kelompok mata pelajaran C2
dan C3.
2. Daftar KKM untuk seluruh mata pelajaran pada paket Keahlian Perwatan Kesehatan
adalah sebagai berikut:
Ranah
No

I
1

Pengetahuan

Mata Pelajaran

Kelompok A ( Wajib )
Pendidikan Agama Dan Budi
Pekerti

Keterampilan

Sikap

Nilai

Nilai
Konversi

Pred.

Nilai

Nilai
Konver
si

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Pred.

Nilai

Nilai
Konversi

PPKN

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Bahasa Indonesia

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Matematika

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Sejarah Indonesia

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Bahasa Inggris

75

2,66

75

2,66

70

Baik

II

Kelompok B ( Wajib )

Seni Budaya

75

2,66

75

2,66

70

Baik

Prakarya Dan Kewirausahaan

75

2,66

75

2,66

70

Baik

PJOK

75

2,66

75

2,66

70

Baik

III

Kelompok C ( Kejuruan )

C1

Dasar Bidang Keahlian

75

2,66

75

2,66

70

Baik

10

Fisika

75

2,66

75

2,66

70

Baik

11

Kimia

12

Biologi

75

2,66

75

2,66

70

Baik

C2

Dasar Program Keahlian

13

Konsep Dasar Keperawatan

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

14

Anatomi dan Fisiologi

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

70

Baik

15

Kebutuhan Dasar Manusia

85

3,33

B+

85

3,33

16

Komunikasi Keperawatan

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

17

K3LH

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

3,33

70

Baik

18

Simulasi Digital

C3

Paket Keahlian
Keperawatan

85

3,33

36

B+

85

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Ranah
No

Keterampilan

Sikap

Nilai

Nilai
Konversi

Pred.

Nilai

Nilai
Konver
si

Ilmu Penyakit Dasar

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

20

Keterampilan Dasar Tindakan


Keperawatan

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

21

Dokumentasi Keperawatan

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

70

Baik

19.

Pred.

Nilai

Nilai
Konversi

22

Kesehatan Reproduksi

85

3,33

B+

85

3,33

23

Tumbuh Kembang Manusia

85

3,33

B+

85

3,33

B+

70

Baik

3,33

70

Baik

24

d.

Pengetahuan

Mata Pelajaran

Ilmu Kesehatan Masyarakat

85

3,33

B+

85

Remedial dan Pengayaan


Berkaitan dengan Ketentuan Remedial dan Pengayaan dalam Kurikulum
2013 terdapat aspek-aspek sebagai berikut:
1.

Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:


Predikat
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D

Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1

Pengetahuan
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1

Sikap
SB
SB
B
B
B
C
C
C
K
K

a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif untuk kelompok mata pelajaran
A, B, dan C1 dan < 3.33 untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai > 2.66 dari hasil tes formatif untuk kelompok mata pelajaran
A, B, dan C1 dan > 3.33 untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
37

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
2.

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:


a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari < 2.66
untuk kelompok mata pelajaran A, B, dan C1 dan kurang dari 3.33 untuk
kelompok mata pelajaran C2 dan C3;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai
2.66 atau lebih untuk kelompok mata pelajaran A, B, dan C1 dan 3.33 atau
lebih untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3, dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari 2.66 untuk kelompok mata pelajaran A, B, dan C1 dan kurang dari 3.33
untuk kelompok mata pelajaran C2 dan C3.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

e.

Kriteria Kenaikan Kelas


Berkaitan dengan kenaikan kelas dalam Kurikulum 2013, disusunlah kriteria
sebagai berikut :
1.

Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.

2.

Kenaikan kelas ditentukan dalam rapat pleno dewan pendidik.

3.

Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada


semester genap, dengan ketentuan bahwa semua mapel pada semester
gasal harus meme-nuhi ketuntasan minimal, yaitu berpredikat minimal Buntuk kelompok mata pelajaran A, B, dan C1 dan B untuk kelompok mata
pelajaran C2 dan C3.

4.

Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS apabila :

5.

Salah satu dari mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran C2 dan C3
tidak mencapai ketuntasan.
38

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

6.

Lebih dari tiga mata pelajaran pada kelompok A, B, dan C1 tidak mencapai
ketuntasan.

7.

Persyaratan lain yang ditetapkan SMK Al-Maarif Sumbawa Besar, yaitu :


a.

Kehadiran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran minimal 90%


dari jumlah hari belajar efektif dalam satu semester (maksimal
ketidakhadiran tanpa keterangan/Alpa sejumlah 21 hari dalam dua
semester).

b.

Memiliki minimal nilai B (Baik) untuk pendidikan Kepramukaan.

c.

Memiliki

minimal

nilai

B (Baik) pada 1 (satu) kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti.


d.

Rata-rata nilai sikap sosial dan spiritual antar mata pelajaran minimal
B (Baik).

e.

Memperhatikan

aspek

kompetensi

pengetahuan,

keterampilan,

dan/atau sikap sosial dan spiritual dalam penentuan kenaikan kelas.


f.

Sikap sosial dan spiritual per mata pelajaran mensyaratkan peserta


didik wajib memiliki nilai minimal B (Baik).

f.

Peminatan dan Pendalaman Minat


Pada Kurikulum 2013, peminatan di SMK Al-Maarif Sumbawa Besar
dilaksanakan pada awal semester gasal dengan pedoman sebagai berikut:
1.

Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang / program / paket


keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

2.

Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat


peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada
semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di
SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh
psikolog.

g.

Kriteria Kelulusan

39

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/ 2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
setelah :
1.

Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran, yang berarti peserta didik


telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh
kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.

2.

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewar-ganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik mem-peroleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi kelompok A dan B.

3.

Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Mata pelajaran Kelompok C2
dan C3 tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah
mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan
Estndar Nasional Pendidikan (BSNP).

4.

Nilai UKK Praktik minimal 7,00

5.

Lulus Ujian Nasional.( B.Indonesia, B.Inggris, Matematika) minimal 4,00


dan

6.

Nilai UKK ( 70 % UKK Praktik + 30 UKK Teori ) minimal 6,00 dengan nilai
rata-rata 5,00.

7.

h.

Kriteria Mutu Kompetensi/ Lulus Mata Pelajaran Kelompok A, B, dan C


Nilai Angka

Kualifikasi

AchievmenUHasil Belaiar

9,00 - 10

Cumlaude /Sangat memuaskan

7.50 - 8.95

Excellen / Memuaskan

6.00 - 7.45

Hiohlv Satisfactorv / Baik

4,00 - 5,95

Baralv Satisfactory / Cukup

0 - 3,95

Minimal Achiefmen / Sangat


Kurang

Pindah Sekolah
40

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

1.

Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah yaitu


antar sekolah pelaksana KTSP maupun pelaksana Kurikulum 2013.

2.

Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota,


dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
setempat.

3.

Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai


dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) atau Laporan Capaian
Kompetensi (LCK) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk rapor yang
digunakan di SMK Al-Maarif Sumbawa Besar.
Melakukan tes atau program matrikulasi bagi siswa pindahan.

4.

Ketentuan untuk mutasi keluar sebagai berikut :


a. Membuat surat permohonan mutasi keluar oleh orang tua/wali
b. Membawa Laporan Hasil Belajar Siswa ( LHBS )
c. Membawa surat keterangan diterima dari sekolah yang dituju
d. Menyelesaikan administrasi yang diperlukan.

41

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
1. Permulaan Waktu Pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran. Dalam satu tahun pelajaran terdapat akumulasi hari efektif dan hari efektif
fakultatif yang merujuk pada kalender pendidikan yang dikeluarkan Pemerintah
kabupaten Sumbawa. Untuk tahun pelajaran 2014-2015, jumlah hari efektif untuk
pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran sebanyak 247 hari,
dengan pembagian jumlah hari efektif pada semester 1 sebanyak 109 hari dan
semester 2 sebanyak 138 hari. Di samping itu, terdapat 15 hari efektif fakultatif.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a)

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

b)

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.

c)

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran


menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari.

3. Pengaturan Waktu Libur


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda

42

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut :
Libur Awal Puasa
Libur Semester 1
Libur Semester 2
Tahun Baru
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhamad SAW
Wafat Isa Al Masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Hari Raya Natal dan Tahun Baru
4. Kalender Pendidikan yang disesuaikan dengan program sekolah SMK Al-Maarif
Sumbawa Besar ditampilkan dalam lampiran.

43

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

44

Kurikulum SMK Al-Maarif Subawa Besar


Paket Keahlian : Perawatan Kesehatan

45

Anda mungkin juga menyukai