Anda di halaman 1dari 7

RMK TEORI AKUNTANSI

PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN


( DECISION USEFULNESS THEORY)

OLEH :
KELOMPOK VI
1.I NYOMAN TANTRI PHALA (12F015049)
2.BAIQ VINA LESTARI ( 12F015045)
3.RIADUL JANNAH (12F015064)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS MATARAM
2016
DECISION USEFULNESS THEORY

Chapter 3 Scott

TEORI PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN


A. PENDAHULUAN
Di bab 2 disimpulkan bahwa dalam penerapannya, metode present value mengalami berbagai kendala dan
diragukan untuk menyajikan suatu laporan keuangan yang lengkap. Pada bab 3 ini, akan dibahas
mengenai pendekatan teori yang mendukung pendekatan historical cost lebih berguna karena di bab 2
juga telah dibahas bahwa pendekatan historical cost merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan
model present value karena bisa memenuhi syarat reliable meskipun tidak serelevan pendekatan present
value.

Berikut pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost yaitu bagaimana laporan
keuangan dengan berdasar pada historical cost dapat dibuat lebih bermanfaat? Pertanyaan ini
membimbing kepada konsep yang penting dalam akuntansi yaitu konsep decision usefulness.
Teori keputusan dan teori pasar modal membantu dalam mengkonseptualisasi makna dari
informasi laporan keuangan yang bermanfaat. Tujuan utama bab ini adalah memperkenalkan
teori-teori tersebut dan mendiskusikan relevansinya terhadap akuntansi.

B. PENDEKATAN MANFAAT KEPUTUSAN


Pendekatan ini menggunakan suatu pandangan:
Jika para akuntan tidak dapat menyiapkan laporan keuangan secara teoritis tepat, setidaknya dapat
mencoba untuk menjadikan laporan keuangan yang berdasarkan historical cost lebih bermanfaat
Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada dua pertanyaan utama
yang harus dibahas, yaitu:
1.

Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan membantu jika
para pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor, pemilik , manager,
perserikatan, pengatur standar, dan pemerintah, yang kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi
(constituencies of accounting).

2.

Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan? Dengan memahami masalah keputusan
ini, akuntan akan lebih mudah untuk menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat
informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik bagi pengguna laporan
tersebut akan membantu peningkatan pengambilan keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang
dibuat akan lebih bermanfaat.
Menghadapi pertanyaan yang sulit seperti diatas, untuk membantu, para akuntan mengarahkannya ke
berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan. Dalam bab ini akan dibahas dua teori yaitu :

Single-person (Theory of Decision). Teori ini menjadi dasar yang baik untuk mulai memahami
bagaimana individu membuat keputusan yang rasional di bawah kondisi ketidakpastian. Teori ini

memungkinkan kita untuk mengapresiasikan konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan
untuk menajamkan kepercayaan subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas keputusannya.

Teori Investasi (Theory of Investment). Suatu spesialisasi teori keputusan yang digunakan sebagai model
dari proses keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu kita untuk mengerti sifat alami suatu
risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi
dari standar akuntansi professional.

C. SINGLE-PERSON DECISION THEORY


Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian.
Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal,
dan mengemukakan suatu prosedur formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik
dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada. Teori ini mengijinkan investor
memperoleh informasi tambahan untuk merevisi penilaian subjektif pembuat keputusan atas peristiwa
yang mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi karena
laporan keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk memprediksi
pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan historical cost, laporan keuangan tidak
menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap
berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik kabar baik ataupun buruk
yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai masa depan.
Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya dengan investor
menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan.
Prediksi akan earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan
(kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat digunakan untuk memprediksi
pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal. Bagaimanapun,
dibawah kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi aliran kas masa depan
adalah pendekatan yang lebih baik untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi
earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama sejak aliran kas dan
earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara akual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan
bersihnya akan selalu nol setiap waktu.

Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki keuntungan
tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena secara accrual, pengembalian
lebih sedikit dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan
keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar penghitungan
present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional
probabilities P(GN/H) dan P(BN/L).

Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem

informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan
keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat
berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap
sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).
Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan informasi, yaitu bahwa
informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi tersebut
terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan, yaitu: 1)Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang
paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah minimal beberapa bahan bukti
harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi bahwa keputusan akan berubah., 2) Definisi
adalah individual- specific. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi
yang sama, 3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan 4) definisi seharusnya menekankan
bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang kontinyu.

Kesimpulan
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara khusus untuk mendefinisikan informasi yaitu
fakta atau bukti yang memiliki potensial untuk mempengaruhi keputusan seorang individu. Teori
keputusan sangat penting karena membantu kita untuk memahami mengapa informasi merupakan sebuah
komoditas yang sangat kuat dan sebagai akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan investor,
perlu untuk mengetahui peran yang sangat kuat ini.

D. THE RATIONAL RISK AVERSE- INVESTOR


Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam pembuatan
keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini

berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan
terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan
Baye s theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse (menolak risiko).
Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi
yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan
(trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki kemungkinan menang
75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki
resiko lebih besar untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang
adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat
yaitu utility function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada
jumlah tersebut.

Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral yaitu pembuat
keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang beresiko terkait dengan return yang diharapkan.
Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion
adalah asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi
akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung resiko, seperti
halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.

E. PRINSIP DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO


Pada poin D telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi penolak resiko.
Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari investasi, investor yang rasional
menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil

atau sebaliknya resiko yang diberikan akan

menginginkan kemungkinan terbaik dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat
mengurangi resiko untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification,
dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio
menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang
sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko informasi
yang dibutuhkan investor.

Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap akuntan yaitu
membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor membutuhkan informasi
tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus
dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki
tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil. Dalam ekonomi di
manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham,
yaitu : Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi,
maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham
adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide maka return atas saham perusahaan akan
secara sempurna terkorelasi. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja.
Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.

F. KEPUTUSAN INVESTASI YANG OPTIMAL


Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk membeli
kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff yang paling baik antara
return dan resiko yang diharapkan. Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat
menghasilkan resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk
tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi
beresiko diadakan, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk menghilang.

Jika satu saham

menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan
menghasilkan return yang tinggi.

Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam

portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat
dikurangi.
Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat ditolak keluar
secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang, factor economy-wide akan
tinggal untuk berperan bagi resiko portofolio, dan resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable
disebut risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk
investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang
diperdagangkan dalam bursa efek mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi
mereka dalam portofolio pasar dan membeli risk free asset denagn prosesnya. Yang lain kemungkinan
ingin meminjam dalam risk free rate dan meningkatkan investasinya.bagaimanapu caranya, semua
investor dapat menikmati keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama
mencapai untuk mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.

G. RISIKO PORTOFOLIO
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari sekuritas dalam teori
investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara perubahan dalam harga sekuritas
dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna
dalam akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna
sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan launching pad bagi
pelaporan resiko perusahaan.

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas dalam
portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu
investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai
pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan
mereka untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang mereka
pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi resiko pengembalian tradeoff
yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.

H.

REAKSI

BADAN

AKUNTAN

PROFESIONAL

TERHADAP

PENDEKATAN

PENGGUNAAN KEPUTUSAN
FASBs SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan terhadap laporan keuangan
dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2 mengoperasionalkan pendekatan manfaat keputusan dengan
mengembangkan karakteristik dimana informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya supaya
lebih bermanfaat. Dalam esensinya, informasi akuntansi seharusnya menyediakan informasi yang berisi
mengenai sistem yang menghubungkan laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan
di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi yang relevan ialah
informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan investor mengenai pengembalian di
masa depan dan informasi yang reliable menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur (harus tepat
dan tidak bias).

Anda mungkin juga menyukai