Gangguan Konsep Diri HDR
Gangguan Konsep Diri HDR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri
Rendah/HDR ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Kami menyusun makalah ini guna memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah
Keperawatan Jiwa. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari segala
kekurangan dan kemampuan yang sangat terbatas yang kami miliki, sehingga dalam
peulisan, penyusunan kalimat dan dalam mencari sumber buku serta internet masih
kurang. Namun kami sudah berusaha agar makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu
dan berusaha untuk menjadikan yang terbaik.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini, khususnya dari
dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat ...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
21
BAB I
PENDAHULUAN
adaptasi
untuk
menanggulangi
stressor
yang
timbul.
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1999). Perawat akan
mengetahui jika perilaku seperti ini tidak segera ditanggulangi, sudah tentu
berdampak pada gangguan jiwa yang lebih berat. Beberapa tanda-tanda harga diri
rendah adalah rasa bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat sendiri,
merasa tidak mampu, gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, percaya diri
kurang, kadang sampai mencederai diri (Townsend, 1998).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian dari gangguan konsep diri : harga diri rendah ?
1.2.2
Bagaimana tanda dan gejala dari gangguan harga diri rendah ?
1.2.3
Bagaimana proses terjadinya masalah pada gangguan harga diri
rendah ?
1.2.4
Bagaimana rentang respon dari gangguan harga diri rendah ?
1.2.5
Apa faktor predisposisi dari gangguan harga diri rendah ?
1.2.6
Apa faktor presipitasi dari gangguan harga diri rendah ?
1.2.7
Bagaimana pohon masalah pada gangguan harga diri rendah ?
1.2.8
Apa saja masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
gangguan harga diri rendah ?
1.2.9
Apa saja data yang perlu dikaji pada gangguan harga diri
rendah ?
1.2.10
Apa diagnose yang muncul pada gangguan harga diri rendah ?
1.2.11
Bagaimana rencana asuhan keperawatan pada gangguan harga
diri rendah ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menambah wawasan pembaca mengenai peranan
gangguan konsep diri yaitu harga diri rendah sehingga mampu untuk
mengerti serta memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan
harga
diri
rendah
dan
nantinya
mampu
untuk
2.1 Pengertian
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi diri/perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negative dan mempertahankan dalam waktu lama
(NANDA, 2012)
Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih
1998)
Perasaan negatif terhadap diri-sendiri, hilangnya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1998)
lawan bicara
Lebih banyak menunduk
Bicara lambat dengan nada suara lemah
Aktualisasi
Respon maladaptif
Harga diri
rendah
Konsep diri
positif
Keracunan
identitas
Depersonalisasi
(EEG),
suatu
pemeriksaan
yang
duapuluhan,
perubahan
kultur
kearah
gaya
hidup
individualisme.
Akumulasi faktor presidposisi ini baru menimbulkan
kasus harga diri rendah kronis setelah adanyafaktor presipitasi.
Faktor presipitasi dapat disebabkan dari dalam diri sendiri
ataupun dari luar, antara lain ketegangan peran, konflik peran,
peran yang tidak jelas, peran berlebihan, perkembangan
transisi, situsi transisi peran dan transisi peran sehat-sakit.
2.5 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal
diri yang tidal realistis.
2.6 Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep
diri: harga diri rendah kronis ini dapat terjadi secara situasional maupun
kronik.
2.7 Pohon Masalah
Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Effect
Isolasi Sosial
10
Core Problem
Causa
berguna
Mengungkapkan dirinya merasa tidak
mampu
Mengungkapkan
semangat
untuk
bekerja
Mengungkapkan
dirinya
beraktifitas
dirinya
tidak
atau
malas
11
2.10
Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah kronis
2.11
Tujuan
Pasien mampu :
Kriteria Evaluasi
Setelah .. x pertemuan,
Mengidentifikasi
pasien mampu :
Intervensi
SP 1
Mengidentifikasi
Identifikasi kemampuan
positif yang dimiliki.
Diskusikan bahwa pasien
kemampuan
Melakukan kegiatan yang
sudah dipilih
Merencanakan kegiatan
12
ini.
Bantu pasien
menyebutkannnya dan
member penguatan
terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan
pasien.
Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
dilatih
Diskusikan dengan pasien
beberapa aktivitas yang
dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan
pasien lakukan sehari -
hari.
Bantu pasien menetapkan
aktivitas mana yagn dapat
pasien lakuakn secara
mandiri
Aktivitas yang
memerlukan bantuan
minimal dari keluarga.
Aktivitas apa saja yang
perlu bantuan penuh dari
keluarga atau lingkungan
terdekat pasien.
Beri contoh cara
13
pelaksanaan aktifitas
yang dapat dilakukan
pasien
Susun bersama pasien
aktifitas atau kegiatan
diperlihatkan pasien.
Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
Beri kesempatan pada
pasien untuk mencoba
kegiatan.
Beri pujian atas
aktifitas / kegiatan yang
dapat dilakukan pasien
14
setiap hari.
Tingkatkan
kegiatansesuai dengan
toleransi dan perubahan
sikap.
Susun daftar aktifitas
yang sudah dilatihkan
bersama pasien dan
keluarga
Berikan kesempatan
mngungkapkan
perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan.
Yakinkan bahwa
keluarga mendukung
setiap aktifitas yang
dilakukan pasien.
SP 2
(SP 1)
Pilih kemampuan kedua
dipilih
Masukkan dalamm jaddwal
kegiatan pasien
SP 3
( SP 1 dan 2)
Memilih kemampuan
ketiga yang dapat
15
Keluarga mampu merawat
Setelah x pertemuan,
keluarga mampu :
Mengidentifikasi
kegiatan pasien
SP 1
dilakukan
Masukan dalam jadwal
pasien
Jelaskan proses terjadinya
HDR
Jelaskan tentang cara
merawat pasien
Main peran dalam merawat
melakukan kegiatan
Memuji pasien saat pasien
pasien HDR
Susun RTL keluarga /
Evaluasi kemampuan SP 1
Latih keluarga langsung ke
pasien
Menyusun RTL keluarga /
jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 3
Evaluasi kemampuan
keluarga
Evaluasi kemampuan
pasien
16
RTL keluarga
Follow up
Rujukan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif.
Seseorang yang mempunyai harga diri rendah biasanya seseorang tersebut akan
merasa gagal mencapai keinginannya dan merupakan masalah bagi banyak orang
dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat.
Menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri klien agar dapat
memperbaiki hubungan sosial dengan orang lain serta lingkungannya merupakan
upaya luhur yang harus dilakukan pada klien dengan harga diri rendah.
Untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang muncul
pada klien, perlu dukungan dan motivasi dari berbagai pihak, namun sebenarnya
yang paling utama adalah dukungan yang lahir dari keluarga. Perawatan lebih
lanjut oleh perawat ruangan maupun keluarga dibutuhkan dalam menunjang
proses pemulihan klien walaupun saat ini kondisi klien tampak membaik.
.
3.2 Saran
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa.
Jakarta : Depkes RI
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan. Jakarta : Salemba Medika
Herman Surya Direja, Ade. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika
Keliat, B. A. 1999. Proses Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC
NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC
Stuart. Gail W and Laraia. 2001. Principle and Practice of Psychiatric Nursing, 7th
ed, St Louis: The CV Mosby Year Book
Towsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keprawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta : EGC
19
KEPERAWATAN JIWA
Oleh :
AYU MIANDA LESTARI
(P07120014071)
(P07120014082)
(P07120014086)
NI WAYAN WIDIASTUTI
(P07120014097)