Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi Kapita Selekta Matematika I yang
berkaitan dengan Isu Pendidikan Matematika .
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak Drs Wingston Leonard Sihombing, M.Pd selaku dosen pengampu
Kapita Selekta Matematika I dan teman-teman semua yang memberikan dorongan dan
masukan kepada kami sebagai penulis.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
i.
Latar Belakang
Pengertian Matematika tidak didefinisikan secara tepat dan menyeluruh. Beberapa
pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli tentang Matematika
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
( R.Soedjali,1999 )
2. Matematika adalah pola berpikir,pola mengorganisasikan,pembuktian yang logik,
Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat,jelas,dan akurat, representasinya dengan simbol ( Johnson dan
Rising dalam Suherman,2001 )
3. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,susunan,besaran dan
konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya sangat banyak dan terbagi
kedalam tiga bidang, yaitu aljabar,analisis, dan geometri ( James,1976 )
Ada perbedaan dalam pembatasan definisi Matematika dan Pendidikan Matematika
Karakteristik Matematika
Memiliki objek kajian yang abstrak
Pola pikirnya deduktif
Kebenaran konsistensi
Bertumpu pada kesepakatan
ii.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
iii.
Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran matematika di SMA N 14
Medan
2. Untuk mengetahui kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran
matematika
3. Untuk mengetahui pandangan siswa tenrhadap pembelajaran matematika
4. Untuk mengetahui masalah atau kendala yang muncul dalam pembelajaran
matematika
iv.
Metode Observasi
Adapun Metode yang digunakan yaitu teknik observasi langsung (Pengamatan),
wawancara dengan guru matematika dan para siswa yang ada di SMA N 14 Medan.
BAB II
PEMBAHASAN
SMA Negeri (SMAN) 14 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
Negeri yang ada di ProvinsiSumatera Utara, Indonesia. Sama dengan SMA pada
umumnya di Indonesia masa pendidikansekolah di SMAN 14 Medan ditempuh dalam
waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.Pada tahun 2007 sekolah
ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
Akreditasi:
Peringkat Akreditasi: B
Tanggal Penetapan: 05-Oct-2009
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 14 Medan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Fasilitas tersebut antara lain:
Kelas
Perpustakaan
LaboratoriumBiologi
LaboratoriumFisika
LaboratoriumKimia
Laboratorium Komputer
Laboratorium Bahasa
Ekstrakurikuler
SMA Negeri 14 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler di antaranya:
a
S e k o l
B
3 0 . 1 . 0
IPA dan IPS
X, XI IPA, X
Kurikulum Tin
Jl. Pelajar Timur
Utar a
t
v.
vi.
vii.
pramuka
viii.
ix.
futsal
x.
Remaja Musholla
xi.
PA El-shaddai
xii.
dll
B. KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam
masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013
diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk
tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK,
sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V
sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang
menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi
yang ditambahkan adalah materi Matematika.[butuh rujukan]
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) disesuaikan
dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan TIMSS) sehingga
pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan
di luar negeri.[2]
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60
tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolahsekolah untuk sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakannya selama 3
(tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus.[3][4] Penghentian
tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020.[5]
Aspek penilaian
Sikap dan perilaku (moral) adalah aspek penilaian yang teramat penting (nilai aspek 60%).
Apabila salah seorang siswa melakukan sikap buruk, maka dianggap seluruh nilainya kurang.
Ada empat aspek penilaian dalam K-13:
pengetahuan (KI-3);
keterampilan (KI-4);
spiritual (KI-1).
Mata pelajaran
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
Pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 disajikan menggunakan
pendekatan tematik-integratif. Mata pelajaran, yang kemudian disebut muatan pelajaran, di
dalamnya terdiri dari:
Matematika
Bahasa Indonesia
Semuanya dipadukan dalam satu buku yang dinamakan buku tematik, kecuali mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata pelajaran Bahasa Daerah
Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
5) Kelompok A (Wajib)
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Matematika
d. Bahasa Indonesia
Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Sejarah Indonesia
Kelompok B
Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Kelompok C (Peminatan)[6]
Peminatan di SMA
F
B
K
o
i
i
l
m
k
o
Laporan Belajar
Penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan huruf
dan angka dengan skala 1,00 (D) - 4,00 (A) dengan rincian sebagai berikut:
aH
0 D
4 C
0 C
4 B
0 B
4 A
C. HASIL OBSERVASI
A. Gambaran Objek
1. Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru
: P. Silalahi
NIP
:TTL
: Medan, 15 Januari 1992
Guru Bidang Studi
: Matematika
Masa Kerja
: 2 tahun
2. Pelaksanaan Observasi
Tempat
: Kelas XI IPS 1
Jumlah Peserta Didik
: 38 orang
Tanggal
: 31 Agustus 2016
Waktu
: 12.00 WIB 13.50 WIB
B. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di SMAN 14 Medan, khususnya pada kelas XI IPS 1
metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok. Guru membagi siswa dalam
kelas tersebut kedalam beberapa kelompok agar dapat berdiskusi satu sama lain untuk
mengerjakan tugas yang diberikan lalu mempresentasekan hasil diskusi mereka di depan
kelas. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru, yaitu :
1. Kegiatan Awal
Membuka Pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian
peserta didik memberikan salam kepada guru.
Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta
perlengkapan belajar lainnya
Mengkondisikan peserta didik
Guru memerintahkan peserta didik agar duduk sesuai dengan kelompok
yang telah ditentukan
2. Kegiatan Inti
Peserta didik mengumpulkan tugas mereka yang telah diberikan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya. Dan bagi siswa yang tidak mengumpulkan
tugas tetap mendapatkan konsekuensinya yaitu nilai tidak memenuhi
kriteria atau KKM. Hal itu bertujuan mendidik agar peserta didik
mengetahui pentingnya mengerjakan tugas dan mengumpulkan tepat
waktu.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang ingin
mempresentasekan hasil diskusi mereka terlebih dahulu dan berjanji akan
memberikan nilai tambahan kepada kelompok yang maju terlebih dahulu.
Namun tidak ada satu kelompok pun yang ingin maju terlebih dahulu,
sehingga guru menunjuk kelompok mana yang akan maju terlebih dahulu.
3. Menutup Pembelajaran
Guru memberikan beberapa tugas untuk dikerjakan dirumah lalu
dipresentasekan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian bersama-sama
menutup pelajaran dengan berdoa dan memberikan salam
C. Deskripsi Proses Pembelajaran
Menurut hasil observasi yang dilakukan, saat proses pembelajaran berlangsung
suasana kurang kondusif karena metode yang digunakan yaitu diskusi kelompok.
Masih banyak terlihat murid yang tidak memperhatikan temannya yang sedang
presentase didepan kelas. Namun meskipun begitu, ada juga peserta didik yang aktif
dikelas dengan memberikan beberapa pertanyaan dari materi yang belum
dipahaminya. Pada saat proses Tanya jawab berlangsung ada siswa yang tidak dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya dan disitulah peran guru untuk
memberikan pengarahan.
D. Wawancara
Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana respon siswa saat ibu menyampaikan materi?
Jawab : Pada saat saya menyampaikan materi mereka tidak langsung menerima,
namun muncul beberapa pertanyaan dari mereka dan saya menjawab apa yang
mereka tanyakan sampai mereka benar-benar paham dengan penjelasan dari saya.
2. Kurikulum apa yang digunakan?
Jawab : Kurikulum 2013 (K13)
3. Model pembelajaran bagaimana yang digunakan?
Jawab : Diskusi Kelompok (kooperatif), dan Tanya jawab
4. Bagaimana cara anda memberi motivasi untuk belajar kepada siswa?
Jawab : Biasanya saya memberikan motivasi kepada mereka agar mengulang apa
yang telah mereka pelajari dan bertanya apa saja yang masih belum mereka
pahami
5. Apa yang sering menjadi kendala saat belajar?
Jawab : Mengamankan kelas dan mengatur waktu
Kelas
: XI IPS 1
TTL
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 14 Medan untuk kelas XI sudah
menerapkan Kurikulum 2013 itu lebih ditekankan pada praktis dibidang teoris, maksudnya
siswa lebih dituntut aktif sehingga banyak diskusi di dalamnya. Bahasan Kurikulum 2013
harus sudah menggunakan teknologi. Ada penilaian sikap yang dinilai oleh guru juga dari
teman temannya atau siswa.
Kendalanya yaitu ketika harus mengisi jurnal untuk penilaian sikap yang mengurani jam
pelajaran.
B. SARAN
Diperlukan sikap tanggap dari seorang guru dalam menghadapi prrgantian Kurikulum
2013 ini. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar harus ditangani secara bijak
sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Juga
diperlukan peningkatan kualitas tekhnologi yang diperlukan dalam menunjang kegiatan
belajar mengajar sesuai gagasan Kurikulum 2013 yang berbasis tekhnologi. Di perlukan pula
sikap sigap dari pemerintah dalam menyediakan buku referensi baik unruk siswa maupun
guru.
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompassiana.com/2014.01.30-pentingnya-kur
http://akhmadmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pengertian-kurikulum