Anda di halaman 1dari 5

AKHLAK DALAM KELUARGA

Akhlak suami terhadap istrinya:


1.

Dalam pandangan Islam, orang yang terbaik adalah yang terbaik dan

terarah pada istrinya. Berlaku santun terhadap istri adalah bagian dari akhlak
Islam.
2.

Karier seorang pria tidak harus dikejar dengan mengorbankan semua

tujuan suci sedemikian, sehingga beresiko bagi kehancuran perkawinannya.


Terlepas dari seberapa keras ia harus bekerja untuk memberi nafkah bagi
keluarganya, bagaimanapun sang suami tetap memiliki kewajiban untuk
meluangkan waktu bagi istrinya. Hal ini dapat dipenuhi lewat hiburan, menikmati
saat-saat bercengkerama, bermain olahraga atau bentuk-bentuk lain mengisi
waktu senggang yang diperkenankan oleh Islam.
3.

Adalah menjadi bagian kebaikan seorang suami terhadap istrinya untuk

memenuhi segala kebutuhannya, sepanjang tidak bertentangan dengan Islam.


Sesungguhnya cara terbaik membelanjakan uang dalam pandangan Islam
adalah memberi nafkah pada keluarga.
4.

Meskipun melakukan shalat di dalam rumah lebih baik daripada di masjid

bagi perempuan, seorang istri tidak harus dicegah pergi ke masjid jika ia ingin
melakukannya.
5.

Membicarakan masalah-masalah pribadi dengan orang lain, yaitu perihal

seksual, adalah sesuatu yang sepenuhnya diharamkan dalam Islam.


6.

Kecemburuan seorang suami terhadap istrinya ada dua macam,

kecurigaan yang tak berdasar atau


cemburu buta, yang harus dijauhi dan kecemburuan dimana terdapat alasan
yang kuat, yang dianjurkan.
7.

Seorang suami tidak boleh membenci istrinya, karena jika ia tidak

menyukai salah satu karakteristiknya, ia boleh jadi menyukai sifatnya yang lain.
Secara insidental, diharamkan dalam Islam untuk mengubah karakteristikkarakteristik sang istri yang tidak disukai suaminya, sepanjang karakteristikkarakteristik itu tidak kontradiktif dengan Islam. Seorang istri memiliki
personalitasnya sendiri yang berbeda dari suaminya, dan ia tidak berhak untuk

menghancurkan kepribadian istrinya dan menyesuaikannya dengan


kepribadiannya. Suami harus menyadari bahwa mungkin ada elemen-elemen
tertentu dari karakter istrinya yang tidak menyenangkannya, sebagaimana halnya
mungkin ada aspek-aspek tertentu dari karakteristiknya yang tidak disukai
olehnya.
8.

Seorang suami tidak boleh mencaci maki istrinya atau kerabatnya.

9.

Hubungan suami-istri memiliki sifat khusus. Ia tidak akan membuahkan

hasil, kecuali jika pasangan itu berusaha mengatasi hambatan-hambatan artifisial


yang disebabkan oleh rasa malu dan hambatan-hambatan sosial.
10.

Hak yang diberikan pada suami untuk memimpin keluarga, tidak boleh

mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan dan tindakan yang melampaui batas


otoritasnya. Oleh karena itu, ia tidak boleh meminta istrinya untuk melakukan
sesuatu yang diluar kemampuannya atau memberinya perintah yang amat
banyak.
11.

Bagi seorang suami yang menghormati dan menghargai kerabat dekat

istrinya akan memperkuat


hubungannya dengan istrinya.
12.

Menghargai, merespek dan bersikap ramah terhadap teman-teman dan

keluarga istrinya sebenarnya menjadi pertanda dari penghargaannya terhadap


istrinya.
13.

Persyaratan-persyaratan yang paling penting untuk dipenuhi dalam

perkawinan adalah persyaratan-persyaratan yang terkandung dalam kontrak


perkawinan. Oleh karena itu, setelah perkawinan persyaratan-persyaratan
tersebut harus betul-betul diperhatikan, tidak boleh diabaikan dan dilupakan
asalkan semuanya itu sesuai dengan hukum Islam.
14.

Selalu mengingat-ingat dan menghitung-hitung kesalahan seorang istri,

mencela perbuatan-perbuatannya dan seringkali menyalahkannya, akan


membahayakan ikatan perkawinan. Suami dianjurkan untuk melupakan
kesalahan-kesalahan istrinya dalam berbagai hal.
15.

Sikap tidak acuh seorang suami dan ayah terhadap istri atau anak-

anaknya yang melanggar ajaran-ajaran Islam adalah merupakan kesalahan


besar yang tidak boleh dilakukan seorang muslim.

16.

Bagi suami yang mencaci maki istrinya atau menyalahkan perbuatan-

perbuatannya di depan orang lain, seperti anak-anak mereka, saudara-saudara


dan lain-lain adalah merupakan sikap yang kasar.
17.

Seorang suami tidak diperbolehkan menyuruh istrinya bekerja untuk

menghasilkan uang. Memberinya nafkah adalah tanggung jawab suami saja.


18.

Pada waktu pulang ke rumah, suami tidak boleh memasuki rumah,tanpa

lebih dulu memberi tahu keluarganya akan kedatangannya dengan


membunyikan bel atau mengetuk pintu. Ia harus memberi isyarat kedatangannya
dengan memuji nama Tuhan, memberi salam pada mereka, shalat dua rakaat
dan baru menanyakan bagaimana keadaan mereka.
19.

Suami harus selalu berusaha menjaga aroma mulutnya agar senantiasa

menyenangkan, sehingga sang istri tidak akan merasa terganggu atau tidak
menyenangkan.
20.

Hubungan suami dengan istrinya harus ditandai oleh adanya

keseimbangan antara keteguhan hati yang tidak disertai kekerasan dan


fleksibilitas tanpa kelemahan.

Akhlak seorang istri terhadap suaminya:


1.

Wajib menaati suami, selama bukan untuk bermaksiat kepada Allah. Al

Bazzar dan Ath Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang
kepada Rasulullah lalu berkata, Aku adalah utusan para wanita kepada engkau:
jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum laki-laki; jika menang diberi pahala,
dan jika terbunuh mereka tetap hidup diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami
kaum wanita yang membantu mereka, pahala apa yang kami dapatkan? Nabi
menjawab, Sampaikanlah kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat
kepada suami dan mengakui haknya itu sama dengan jihad di jalan Allah, tetapi
sedikit sekali di antara kamu yang melakukannya.
2.

Menjaga kehormatan dan harta suami Allah SWT berfirman, Maka

wanita-wanita yang baik itu ialah yang menaati suaminya dan menjaga hal-hal
yang tersembunyi dengan cara yang dipelihara oleh Allah. (QS. An Nisa:34)
3.

Menjaga kemuliaan dan perasaan suami. Ketika Asma bin Kharijah Al-

Fazariyah menyerahkan anak perempuanya kepada suaminya di malam


pernikahannya, ia berkata, Wahai anakku, sesungguhnya engkau telah keluar
dari kehidupan yang selama ini engkau kenal. Sekarang engkau akan berada di

ranjang yang belum pernah engkau ketahui, bersama pasangan yang belum
sepenuhnya engkau kenali. Karena itu, jadilah engkau bumi baginya dan dia
akan menjadi langit bagimu, jadilah engkau hamparan baginya dan diaakan
menjadi hamba sahaya bagimu. Janganlah engkau menentangnya, sehingga ia
membencimu. Jangankah engkau menjauh darinya, sehingga ia melupakanmu.
Jika ia menjauh darimu, maka menjauh pulalah engkau darinya, dan jagalah
hidungnya, pendengarannya dan matanya; jangan sampai ia mencium darimu
kecuali yang harum, janganlah ia mendengar kecuali yang baik, dan jangan ia
memandang kecuali yang cantik.
4.

Melaksanakan hak suami, mengatur rumah dan mendidik anak. Anas r.a

berkata, Para sahabat Rasulullah SAW apabila menyerahkan pengantin wanita


kepada suaminya, mereka memerintahkan agar melayani suami, menjaga
haknya, dan mendidik anak-anak.
5.

Tidak boleh seorang istri menerima tamu yang tidak disenangi suaminya.

6.

Seorang istri tidak boleh melawan suaminya, baik dengan kata-kata kasar

maupun dengan sikap sombong.


7.

Tidak boleh membanggakan sesuatu tentang diri dan keluarganya di

hadapan suami, baik kekayaan, keturunan maupun kecantikannya.


8.

Tidak boleh menilai dan memandang rendah suaminya.

9.

Tidak boleh menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya, tanpa bukti-

bukti dan saksi-saksi.


10.

Tidak boleh menjelek-jelekkan keluarga suami.

11.

Tidak boleh menunjukkan pertentangan di hadapan anak-anak.

12.

Agar perempuan (istri) menjaga iddahnya, bila ditalak atau ditinggal mati

oleh suaminya, demi kesucian ikatan perkawinannya.


13.

Apabila melepas suami pergi bekerja, lepaslah suami dengan sikap

kasih, dan apabila menerima


suami pulang bekerja, sambutlah kedatangannya dengan muka
manis/tersenyum, pakaian bersih dan
berhias.
14.

Setiap wanita (istri) harus dapat mempersiapkan keperluan makan,

minum, dan pakaian suaminya.


15.

Seorang istri harus pandai mengatur dan mengerjakan tugas-tugas rumah

tangganya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.laskarinformasi.com/2012/09/akhlak-istri-terhadap-suami.html
http://www.laskarinformasi.com/2012/08/akhlak-suami-terhadap-istri.html

Anda mungkin juga menyukai