Diajukan guna memenuhi syarat akhir tugas dalam mata kuliah PPK II
Disusun Oleh :
Muhammad Habibie 15650047
Dosen Pengampu :
Tim Dosen PPK II
YOGYAKARTA 2016BAB I
PENDAHULUAN
A.
terlihat dari banyaknya ayat al-Quran yang memandang orang berilmu dalam posisi
yang tinggi dan mulya disamping hadishadis nabi yang banyak memberi dorongan
bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Dalam al-Quran, kata ilmu dalam berbagai
bentuknya digunakan lebih dari 800 kali,1 ini menunjukkan bahwa ajaran Islam
sebagaimana tercermin dari al-Quran sangat kental dengan nuansa nuansa yang
berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam
sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani bahwa salah satu ciri yang
membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu
(sains), al-Quran dan Sunnah mengajak kaum muslim untuk mencari dan
mendapatkan
Ilmu
dan
kearifan
,serta
menempatkan
orang-orang
yang
2 Mahdi Ghulsaniy, Filsafat Sains Menurut alQuran,Kata Pengantar Haidar Bagir, (Bandung :Mizan, 1991), hlm.
3.
segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq: 1-5).
Terlebih ilmu baca tulis Al Quran yang merupakan bekal utama dalam
mempelajari Al Quran agar kita mampu menjadi pribadi muslim yang baik tangguh
dan handal dalam menghadapi tantangan zaman. Maka dari itu kemampuan Baca
Tulis Al Quran tak terelakkan mnjadi suatu kewajiban untuk dikuasai oleh muslim
secara ndividu(fardhu ain).
B.
Tujuan Penulisan
Setelah melakukan berbagai observasi kita bisa mengetahui bagaimana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil TPA Masjid Jami Sagan
Keberadaan
Taman
Pengajian
Al
Quran
yang
biasa
disingkat
TPA
atau TPQ, sudah menjadi keharusan bagi pendidikan dan pengembangan moral anak,
ditengah terpaan badai globalisasi yang melanda masyarakat kita dewasa ini.
Sehingga TPA/TPQ pun dituntut harus bisa berbenah untuk menjawab tantangan
tersebut, utamanya menyangkut pengelolaannya termasuk system pembelajaran yang
diterapkan.
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan serta
peningkatan profesionalisme tenaga guru serta para pengelola TPA. Agar keberadaan
TPA benar-benar bisa menjadi wadah pengembangan pendidikan non formal di
bidang keagamaan. Terlebih untuk TPA Masjid Jami Sagan yang beralamatkan di
kawasan Sagan Gk. 5/1044, Terban Gondokusuman Kode Pos 55223. Maka berikut
leih lanjut saya paparkan hasil observasi saya pada 31 Mei 2016 silam.
B. Peserta Didik, Pendidik dan Pengelola
1. Peserta Didik
Jumlah anak yang dididik di TPA sejumlah 70 orang dengan 40 peserta
untuk kelas kecil dan 30 untuk kelas besar. Rentang usia peserta didik di
TPA tersebut 4-10 tahun, namun pihak pengelola TPA tersebut menerima
anak untuk masuk TPA pada umur 4-12 tahun.
2. Pendidik
a. Pendidik yang ada dalam TPA tersebut berjumlah 6 orang yang terdiri
dari:
1. Abdul Syukur Azis,
2. Muhammad Ibnu Hafidz
3. Dian Fatmawati
4. Masrikhan
5. Andi Mustafa
6. Elok Pawaning Maharani
lembaga;
- Mengelola sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga;
- Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain.
b. Sekretaris
Nama
: Muhammad Ibnu Hafidz
Kualifikasi : Alumnus Madrasah Aliyah, sekarang mahasiswa S1
Pendidikan Agama Islam UIN SuKa Yogyakarta.
Kewajiban :
- Mengelola berbagai perihal birokrasi internal TPA;
- Mengelola administrasi sarana, prasarana dan inventaris yang
dimiliki lembaga;
c. Bendahara
Nama
: Dian Fatmawati
d. Seksi Kurikulum
Nama
: Masrikhan
Kualifikasi : Alumnus Madrasah Aliyah, sekarang mahasiswa Teknik
Industri S1 UIN SuKa Yogyakarta.
Kewajiban :
- Mengelola berbagai perihal kurikulum TPA;
e. Seksi Kreativitas
Nama
: Andi Mustafa
Kualifikasi : Siswa SMK
Kewajiban :
- Mengelola berbagai perihal kreativitas internal TPA agar peserta
didik tidak merasa bosan;
C. Kurikulum yang Digunakan
TPA MJS (Masjid Jami Sagan) Menggunakan Kurikulum standar TPA yang
dirapatkan setiap bulan. Adaapun beberapa tambahan metode pengajaran diambil dari
rujukan video inovasi yang diterapkan. Metodenya antara lain melalui ceramah dan
beberapa kali di antaranya diskusi. Selain itu TPA MJS juga menggunakan Ice
Breaking method untuk mencairkan suasana agar pembelajaran tidak terlalu tegang
dan monoton.
Pembelajaran dilakukan selama 6 hari Senin hingga Sabtu, setelah salat Ashar,
tepatnya pada pukul 15.15 WIB. Adapun pembelajaran dibagi menjadi dua kelas,
kelas kecil dan kelas besar. Kelas kecil belajar hari Senin hingga Rabu, sedangkan
kelas besar hari Kamis hingga Sabtu.
D. Prestasi TPA Tiga Tahun Terakhir
TPA Masjid Jami Sagan ini dalam 3 tahun terakhir berhasil mewisuda 45
peserta didik dengan rincian:
- 5 peserta didik pada periode 2014/2015;
- 10 peserta didik pada periode 2013/2014;
- 20 peserta didik pada periode 2012/2013.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode tahsin Al Quran yang diajarkan di TPA Masjid Jami Sagan sudah
sesuai dengan standar-standar TPA yang ada di Indonesia. Memang metode tahsin
TPA berbeda dengan Tahsin Ummi yang saya pelajari di mata kuliah PPK II. Namun
secara keseluruhan, TPA Masjid Jami Sagan mampu melayani kebutuhan tarbiyah
keagamaan di bidang Baca Tulis Quran sejak usia dini. Output peserta didik
umumnya bagus dan mampu memenuhi ekspektasi kurikulum dan pendidik dari segi
kuantitas dan kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ghulsaniy, Mahdi, 1991, Filsafat Sains Menurut al Quran, Kata Pengantar Haidar
Bagir, Bandung : Mizan.
Munawwir, Ahmad Warson, 1996, al-Munawir Kamus Arab Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progresif,.
Najjar, Zaghul al-. 2011, Sains Dalam Hadis, Mengungkap Fakta Ilmiah Dari
Kemukjizatan Hadis Nabi , Jakarta : Amzah.
Raghib al-Najjar, Zaghlul, 2013, Buku Pintar Sains Dalam Hadis: Mengerti Mukjizat
Ilmiah Sabda Rasulullah, Jakarta : Penerbit Zaman.
LAMPIRAN
Dokumentasi Ke TPA Masjid Jami Sagan