Anda di halaman 1dari 21

DIMENSI ILMU PENGETAHUAN (SAINS) DALAM HADITS

MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Al Quran Hadits

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Lana Rahim
Ilham Rohmad Dhani
Brian Rakhmat Aji
Yunita Enggarsari
Muhammad Habibie

15650002
15650006
15650009
15650014
15650047

Dosen Pengampu :
Muinan Rafii, S.H.I., M.SI.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2016BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam , hal ini

terlihat dari banyaknya ayat al-Quran yang memandang orang berilmu dalam posisi
yang tinggi dan mulya disamping hadishadis nabi yang banyak memberi dorongan
bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Dalam al-Quran, kata ilmu dalam berbagai
bentuknya digunakan lebih dari 800 kali,1 ini menunjukkan bahwa ajaran Islam
sebagaimana tercermin dari al-Quran sangat kental dengan nuansa nuansa yang
berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam
sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani bahwa salah satu ciri yang
membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu
(sains), al-Quran dan Sunnah mengajak kaum muslim untuk mencari dan
mendapatkan

Ilmu

dan

kearifan

,serta

menempatkan

orang-orang

yang

berpengetahuan pada derajat tinggi. 2


Dalam Al Quran Allah SWT., berfirman:
Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman
diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan). dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Mujadilah : 11).
Beberapa ayat pertama, yang diwahyukan kepada Rasulullah Saw.,
menyebutkan pentingnya membaca, pena, dan ajaran manusia: Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
1 Lihat Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Mujam alMufakhrasy li al-Alfazh al-Quran al-Karim,(Kairo:
Maktabah Dar al-Salam, 2008), hlm. 332-333 dan 718. Ilmiy Zaadah Faidhullah al-Husniy alMaqdisiy, Fath alRahman Li Thalab Ayat al-Quran, (Indonesia:Maktabah Dahlan, tt), hlm. 274. Raghib al-Isfahaniy, Mujam alMufradat li al-Alfazh al-Quran al-Karim,(Dar al-Fikr, Beirut, 2007), hlm. 526.

2 Mahdi Ghulsaniy, Filsafat Sains Menurut alQuran,Kata Pengantar Haidar Bagir, (Bandung :Mizan, 1991), hlm.
3.

segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq: 1-5)
Dan tentang penciptaan Adam, al-Quran mengatakan bahwa malaikat pun
disuruh bersujud di hadapan Adam setelah Adam diajari nama-nama: Dan Dia
mengajarkan

Adam

nama-nama

(benda-benda)

seluruhnya,

kemudian

mengemukannya kepada para malaikat dan berfirman: sebutkanlah kepada-Ku


nama-nama benda itu, jika kamu memang orang yang benar! Mereka menjawab,
Mahasuci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
(QS.Al-Baqarah: 31-32)
Al-Quran mengatakan bahwa tidak sama, antara mereka yang mengetahui
dengan mereka yang tidak mengetahui: Katakanlah: Adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?. (QS. Az-Zumar: 9)
Ayat-ayat tersebut, jelas merupakan sumber motivasi bagi umat Islam untuk
tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang
tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berarti juga rasa takut kepada Allah
akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh,
dengan demikian nampak bahwa keimanan. yang dibarengi dengan ilmu akan
membuahkan amal. Di samping ayatayat al-Quran, banyak hadis Nabi yang
memberikan

dorongan

kuat

untuk

menuntut

Ilmu

Pengetahuan. Makalah ini secara khusus membahas tentang Dimensi Sains


dalam perspektif Hadis Nabi.
B.

Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu memahami hadits-

hadits yang berdimensi sains. Kemudian kita mampu menelaah korelasi hadits dengan
hasil riset ilmiah yang terkait dengan hadits tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Pengetahuan dan Ruang Lingkupnya


Istilah ilmu dalam bahasa Arab berasal kata kerja (fiil) alima, bentuk
mashdar (bentuk kata benda abstrak) dari yang berarti tahu atau mengetahui, dan dalam
bentuk fail (bentuk kata benda pelaku/subjek) alim ( ), yaitu orang yang mengetahui/
berilmu, jamaknya ulama ( ), dan dalam bentuk maful (yang menjadi obyek) ilmu
disebut malum( ), atau yang diketahui.3 Dalam tinjauan Islam, pengertian ilmu
menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan yang mempelajari pokok persoalan
tertentu. Dalam arti ini ilmu berarti sesuatu cabang ilmu khusus, seperti ilmu tauhid,
ilmu fiqih, ilmu tafsir dan lain sebagainya.4
Ilmu dalam pengertian yang seluas-luasnya menurut Imam al-Ghazali
mencakup, ilmu Syariyyah dan ilmu Ghairu Syariyyah. Ilmu Syariyyah adalah ilmu
yang berasal dari para Nabi dan wajib dutuntut dan dipelajari oleh setiap Muslim. Di
luar ilmu-ilmu yang bersumber dari para Nabi tersebut, al-Ghazali mengelompokkan ke
dalam kategori ghairu syariyyah.

Imam al Ghazali juga mengklasifikasikan Ilmu

dalam dua kelompok yaitu:


-

Ilmu Fardu Ain, Ilmu Fardu Ain adalah ilmu tentang cara amal
perbuatan sesuai syariat, dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup
dalam rukun Islam;

3 Ahmad Warson Munawwir, al-Munawir Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1996), hlm.
1461.

4 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,(Jakarta : PT. AlHusna
Zikra, 1995). Cet. 3, hlm. 132.

5 Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Thusi, Imam Ghazali, IhyaUlumuddin, (Bairut: Darul
Kutub al-Ilmiyah, tt), Jilid I, hlm. 20. Lihat HM. Arifin, Ilmu PendidikanIslam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998),
hlm. 44-45.

Ilmu Fardu Kifayah, ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam


menegakan urusan duniawi, yang mencakup : ilmu kedokteran, ilmu
berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu
menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan
penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia. 6 7

Dalam perspektif Filsafat Ilmu, pengertian ilmu sekurang-kurangnya


mencakup tiga hal, yaitu : pengetahuan, aktifitas dan metode. Dalam hal yang
pertama ini ilmu sering disebut pengetahuan. Menurut Ziauddin Sardar juga
berpendapat bahwa ilmu atau sains adalah cara mempelajari alam secara obyektif
dan sistematik serta ilmu merupakan suatu aktifitas manusia. 8 Kemudian menurut
John Biesanz dan Mavis Biesanz dua sarjana ilmu sosial, mereka mendefinisikan
ilmu sebagai suatu cara yang teratur untuk memperoleh pengetahuan (an organized
way of oftening knowledge) dari pada sebagai kumpulan teratur pada pengetahuan.9
Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa ilmu mempunyai pengertian
sebagai pengetahuan, aktivitas dan metode. Tiga bagian ini satu sama lain tidak saling
bertentangan, bahkan sebaliknya, ketiga hal itu merupakan kesatuan logis yang mesti
ada secara berurutan. Ilmu tidak mungkin muncul tanpa aktivitas manusia, sedangkan
aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu yang relevan dan akhirnya
aktivitas dan metode itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Oleh karena itu ilmu yang meliputi seluruh aspek tentang alam semesta ini
sewajarnya bila bersifat terbuka, artinya ilmu pengetahuan itu sendiri dapat menerima
suatu kebenaran dari luar, sehingga ilmu sendiri dapat semakin komprehensif.
6 Ibid.,21.
7 Ibid., hlm. 21-22.
8 Ziauddin Sardar, Merombak Pola Pikir Intelektual Muslim, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), cet. 1, hlm.
22.

9 The Liang Gie, op. cit., hlm. 88.

Pemahaman yang teratur tentang ilmu, dengan demikian juga diharapkan menjadi
lebih jelas ialah pemaparan menurut tiga ciri pokok sebagai serangkaian kegiatan
manusia atau aktivitas, dan proses, sebagai tata tertib tindakan pikiran atau metode
dan sebagai keseluruhan hasil yang dicapai atau produk (pengetahuan). Berdasarkan
tiga kategori tersebut, yakni : proses, prosedur dan produk yang kesemuanya bersifat
dinamis dan berkembang menjadi aktivitas penelitian, metode kerja, dan hasil
penelitian. Dengan demikian ilmu dalam perspektif ilmiah ialah : serangkaian
aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode ilmiah, dan
menghasilkan pengetahuan (teoritis atau praktis) yang sistematis tentang segala
sesuatu yang ada (gejalanya) dengan tujuan mencapai kebenaran. Dalam perspektif
kajian Islam, ilmu pengetahuan mengandung pengertian yang menyeluruh dan
berkesinambungan dan nilai yang tidak dapat dipisahkan. Termasuk dalam konteks
ini, ilmu sains dan teknologi adalah antara cabang ilmu pengetahuan yang memberi
manfaat dan faedah besar kepada kelangsungan hidup manusia di dunia dan akhirat.
B. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Ilmu dalam pengertian yang seluas-luasnya menurut Imam al-Ghazali
mencakup, ilmu Syariyyah dan ilmu Ghairu Syariyyah.
- Ilmu Syariyyah adalah ilmu yang berasal dari para Nabi dan wajib
-

dituntut dan dipelajari oleh setiap Muslim;


Di luar ilmu-ilmu yang bersumber dari para Nabi tersebut, al-Ghazali
mengelompokkan ke dalam kategori ghairu syariyyah.

Imam al-Ghazali juga mengklasifikasikan Ilmu dalam dua kelompok yaitu:


-

IlmuFardu Ain; adalah ilmu tentang cara amal perbuatan sesuai syariat,

dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam.


Ilmu Fardu Kifayah. Ilmu Fardu Ain ilmu yang tidak dapat
dikesampingkan dalam menegakan urusan duniawi, yang mencakup : ilmu
kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik,
bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat
membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia.

Ibnu

Khaldun

yang

mengklasifikasikan

ilmu

ke

dalam

dua

kelompok yaitu :
-

Ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa

menemukannya karena kegiatan berpikir (aqli);


Ilmu yang bersifat tradisional (naqli). Menurut Syah Waliyullah, ilmu
dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu :
o al-Manqulat, adalah semua Ilmu-ilmu Agama yang disimpulkan
dari atau mengacu kepada al-Quran dan hadis ; tafsir, ushul altafsir, hadis dan ilmu hadis;
o al-Maqulat, adalah semua ilmu di mana akal pikiran memegang
peranan penting ; dan
o al-Maksyufat, adalah ilmu yang diterima langsung dari sumber
Ilahi tanpa keterlibatan indra, maupun pikiran spekulatif.

Adapun secara umum ilmu dibagi ke dalam beberapa kategori di antaranya :


A. Ushuluddin 10

11 12

13

B. Tafsir
C. Fiqh 14 15 16 17
D. Bahasa 18 19 20 21
10 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz I, hlm. 66 dan 260. Ahmad, op. cit., Juz I, hlm. 266.
11 Imam al-Bukhari, ibid., Juz I, hlm. 39 dan 137. Imam Muslim, op. cit., Juz VI, hlm. 52 dan 53.
12 Abu Manshur al-Dailami, Imam al-Dailami, Musnad al-Firdaus, (Beirut : Dar al-Fikr, tt), hlm. 429. Hadis ini
mauquf.

13 Lihat Izzuddin Abu al-Hasan Ali bin Abu alKiram Muhammad bin Muhammad bin Abd alKarim bin Abd
al-Wahid al-Syaibany, Ibn Atsir, Ushd al-Ghobah fiy Marifat al-Shahabah, ( Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiah, tt),
Juz I, hlm. 630. Syihab al-Din bin Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalaniy, al-Ishabah fiy Tamyiz al-Shahabah,
(Beirut: Daral Kutub al-Ilmiyah, tt), Juz IV hlm. 141.

14 Jamal Abdurrahman, Athfaal al-Muslimin, Kaifa Rabbaahum Nabiy al-Amiin(Pendidikan Ala Kanjeng Nabi:
12 Cara Rasulullah SAW. Mendidik Anak), Terjemahan Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi, (Yogyakarta : Mitra
Pustaka, 2005), hlm. 392.

15 Imam al-Bukhari, op. cit., Juz IV, hlm. 191. Abu Dawud, op. cit.,Juz IV, hlm. 457. Imam al-Timidzi, op. cit.,
Juz V, hlm. 173 dan 174.

E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.

Matematika 22
Filsafat 23 24
Astronomi
Kedokteran
Kesehatan Jasmani/Olahraga 25 26 ;
Strategi Militer 27 28
Ilmu Botani (cabang Biologi) 29 30 31

C. Hadits Nabi Yang Telah Teruji Kebenarannya dari Perspektif Sains


16 Abu Dawud, ibid., Juz II, hlm. 167. Hadis ini marfu dan diriwayatkan melalui sanad perawi dengan kualitas
sahih yang diriwayatkan melalui perawi-perawi sebagai berikut: Muammal bin Hisyam yaitu al-Yasykariy adalah
periwayat yang tsiqah, Ismail adalah periwayat yang tergolong tsiqah hafidh, Sawwar ibn Daud Abu Hamzah
adalah periwayat yang tergolongshuduq lahu auham, Umar ibn Syuaib periwayat yang tergolong shuduq,
ayahnya adalah periwayat yang memiliki tingkat shuduq, adapun neneknya adalah dari kalangan sahabat yang
tidak lagi diragukan kualitasnya.

17 Lihat Jamal Abdurrahman, op. cit., hlm. 263.


18 Imam al-Tirmidzi, op. cit., Juz V, hlm. 67, Abu Dawud, op. cit., Juz III, hlm. 318, Imam Ahmad, op. cit.,Juz V,
hlm. 186. Komentar Abu Isa alTirmidzi, Hadis ini hasan, shahih, dalam riwayat lain disebutkan: (Bersumber dari
Zaid bin Tsabit ra. berkata: Rasulullah SAW., memerintahku untuk mempelajari bahasa Suryani.

19 al-Mubarakfuri, op. cit., Juz X, hlm. 412.


20 Imam al-Tumudzi, ibid., hlm. 68. Berkata Abu Isa Hadis ini Hasan Shahih. Komentar Syekh al-Bani, hadist
ini Hasan Shahih.

21 Abd. Mukti, Pembaharuan Lembaga Pendidikan di Mesir studi Tentang Sekolah-Sekolah Modern Muhammad
Ali Pasya, (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2008), hlm. 91.

22 Abu Hasan Ali Bin Habib al-Mawardi al-Bashri al-Mawardi,al-Ahkam al-Shulthaniyah al-Wilayah alDiniyyah, (Kuwait : Maktabah Dar Ibnu Qutaibah, 1989), hlm. 45-46.

23 Nurchalis Madjid, op. cit., hlm. 47.


24 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani, Falsafah al-Tarbiyyah al-Islamiyyah,(Beirut : Dar al-Fikr,1979),
hlm. 511.

25 Imam al-Bukhari, op. cit., Juz III, hlm. 123. Imam Ahmad, op. cit., Juz IV, hlm. 50.
26 Abu Dawud, op. cit., Juz II, hlm. 34. Imam alNasaiy, op. cit., Juz IV, hlm. 227. Ibnu Majah, op.cit., Juz II,
hlm. 40. Imam Ahmad, ibid., Juz II, hlm. 358.

Hadits yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW itu berasal dari Allah
SWT, dan Allah Maha Mengetahui segala yang ada di semesta ini. Hadits Nabi
(khususnya yang sahih) beberapa di antaranya telah diuji melalui penelitian ilmiah
modern dan telah terbukti bersesuaian dengan IPTEK di peradaban modern ini. Jika
ada yang belum terbukti kebenarannya, kemungkinan komprehensi kecerdasan
manusialah yang menjadi pembatas kenapa hadits tersebut tidak bisa dibuktikan
melalui riset ilmiah. Adapun beberapa di antaranya yang telah terbukti adalah sebagai
berikut.
1. Khasiat Kurma
Rumah yang tidak terdapat kurma melaparkan penghuninya. (HR.
Ibnu Majah).
Sesungguhnya

pada

kurma

Aliyah

terdapat

penawar

penyakit.

(HR. Muslim dan Ahmad).


Riset telah membuktian keistimewaan hadits Nabi ini bahwa kurma
mengandung unsur-unsur gula yang sangat tinggi hingga mencapai 70%, juga
mengandung 3% protein dan 1% lemak. Juga kurma mengandung unsur
potasium dan magnesium hingga kurma ini sangat ampuh untuk pertahanan
tubuh dari penyakit kanker. Maksud dari kurma mengandung 70% gula,
bahwasanya persentase aliran panas akibat memakan kurma sangat besar.
Sehingga energi yang dihasilkan oleh kurma pun sangat besar. Energi yang

27 Abu al-Abbas Muhammad ibn Yazid al-Mubarrid, al-Kamil li Abi al-Abbas, (Kairo : Dar al-Kutub
alMishriyyah, tt), hlm. 180.

28 Abd. Mukti, op. cit., hlm. 91.


29 Imam al-Bukhari, op. cit., Juz III, hlm. 162. Imam Muslim, op. cit., Juz III, hlm. 161.
30 Zaghul al-Najjar, Sains Dalam Hadis, Mengungkap Fakta Ilmiah Dari Kemukjizatan Hadis Nabi,(Jakarta:
Amzah, 2011), hlm. 205.

31 Ibid., hlm. 206-207.

terkandung dalam sel-sel tubuh manusia akan memberikan daya dan rasa
hangat yang lebih, sebagaimana energi tersebut akan membuat kenyang
pemakannya karena kurma memberikan aliran panas yang cukup. Oleh sebab
itulah Rasulullah SAW senantiasa memulai berbuka puasa dengan kurma.
2. Keseimbangan Tubuh
Dan hendaklah anak cucu Adam tidak memenuhi perutnya dengan
kejelekan, maka jika tidak mampu untuk berbuat maka 1/3 untuk
makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 untuk napas. (HR. Ahmad,
Ibnu Majah dan Hakim).
Rasulullah

SAW

telah

menegaskan

dalam

sabda-sabdanya

tentang

masalah keseimbangan biologi terhadap tubuh yaitu melalui tidak


berlebihlebihan

dalam

makan

dan

minum.

Karena

manusia

harus

menyeimbangkan porsi makan, minum dan oksigen (napas). Karena yang


demikian itu merupakan prasarat memperoleh keseimbangan biologis
untuk menjaga vitalitas dan sinergi tubuh, maka makanan adalah
keharusan agar tersedot oleh sel-sel tubuh untuk dilakukan proses
assimilasi. Agar proses assimilasi ini berjalan optimal dibutuhkan air, karena
proses assimilisi ini (merubah komposisi makanan yang menyatu kepada
komposisi makanan yang terpecah-pecah) tidak akan sempurna kecuali
berada di tengah-tengah cairan.
Kemudian akhir proses assimilasi akan terkemas dalam bentuk energi.
Dan hal ini tidak akan terjadi kecuali jika berada dalam oksigen yang
digunakan oleh sel-sel dalam proses oksidasi makanan untuk memperoleh
energi yang cukup untuk mempertahankan vitalitas hidup. Jadi, keberadaan
makanan, air dan oksigen sangat urgen untuk vitalitas hidup manusia, serta
mesti adanya pendistribusian yang teratur terhadap ketiga komponen ini. Dan
perlu penjelasan bahwa penambahan porsi makan menyebabkan pertambahan
berat tubuh, hal akan memudahkan terjangkit penyakit rasa nyeri dipersendian
dan penyakit perut.
Secara teori agar manusia terhindar dari rasa nyeri dipersendian
seyogianyalah ia menurunkan berat badan dari ukuran tinggi badan kirakira

100, atau dalam teori matematika jika kita rumuskan tinggi badan itu dengan
100 + N cm, maka tinggi badan ini harus seimbang dengan N kg. Maka jika
berat badan melebihi dari N kg, maka manusia akan mudah terhinggap rasa
nyeri dipersendian. Jadi mesti adanya aturan distribusi dan assimilasi
makanan, minuman dan oksigen, dan inilah yang ditegaskan oleh ilmu
pengetahuan modern dengan peralatan yang canggih dan teliti, serta setelah
kemajuan ilmu sel dan lain sebagainya dari ilmu-ilmu biologi dan biokimia.
3. Keutamaan Bersiwak
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
Kalaulah aku tidak memberatkan terhadap umatkuatau manusia
seluruhnyamaka aku perintahkan mereka untuk memakai siwak
setiap shalat.
Dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Siwak
adalah pembersih mulut dan membuat ridha Tuhan. (HR. Nasa`i dan
Ibnu Khuzaimah).
Penelitian kedokteran yang berkenaan dengan tanaman telah
menemukan bahwa siwak mengandung unsur-unsur pencegah penyakit
kanker. Sebagaimana pada siwak jenis India yang terbukti secara ilmiah
mengandung minyak yang bekerja menjaga gusi dari radang, bahkan
menjadi penawar gusi yang terserang radang. Berdasarkan manfaat siwak
ini banyak perusahaan-perusahaan yang mencampurkan olahan siwak
dalam pasta gigi agar bekerja untuk pencegahan atau pengobatan radang
gusi.
Juga siwak merupakan unsur yang mencegah gigi dari pembusukan
secara sempurna. Dan mayoritas penduduk asli daratan Barat Afrika dan
sebagian kawasan Asia Tenggara memakai siwak, sehingga mereka tidak
pernah terserang penyakit pembusukan gigi atau radang gusi.
4. Khasiat Cendawan(Kamah)
Rasulullah SAW bersabda: Kamah adalah bagian dari Manna.
Airnya mengandung obat untuk mata (H.R. al-Bukhari, Hadis No.
4308 dan 5381)

Kamah tumbuh di tanah tanpa ditanam. Ia disebut kamah karena


keadaannya yang tersembunyi dibawah tanah, tanpa daun dan batang.
Materinya berasal dari saripati tanah yang beruap dan menumpuk ke arah
permukaan. Materi-materi ini menumpuk disebabkan oleh hujan di musim
semi, sehingga ia tumbuh dipermukaaan tanah. Kamah ini tumbuh di musim
semi, bisa dimakan mentah maupun setelah dimasak.
Namun ada jenis kamah yang bisa membunuh yaitu yang warnanya
agak kemerahan karena bisa mengakibatkan tercekik (mati lemas). Semua
riset ilmiah mengaskan bahwa setiap budidaya kamah selalu berakhir dengan
kegagalan, sehingga ia masih tetap merupakan karunia Allah yang diberikan
begitu saja kepada kita. Air kamah berwarna coklat dan beraroma menyengat
dan airnya sering digunakan untuk penelitian medis yaitu penelitian
bakteriologis, uji coba pemakaian air kamah terhadap lensa mata yang kabur,
dan uji coba pemakaian air kamah terhadap kasus-kasus trakoma. Dari
penelitian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa air kamah mencegah
terbentuknya jaringan ikat (fibrosis) pada penyakit trakoma, karena
intervensinya secara dominan dalam pembentukan sel-sel yang membentuk
jaringan ikat. Ia juga mencegah pertumbuhan abnormal sel-sel konjungtiva di
sekitar mata.
5. Khasiat Zaitun(Olive)
Rasulullah SAW bersabda: Makanlah zaitun dan pakailah
minyaknya, karena Zaitun termasuk pohon yang diberkahi (H.R. alTirmidzi, Hadis No. 1851).
Di dalam Al Quran, buah zaitun disebut sebanyak 7 kali dimana
sebanyak 2 kali, ia disebut sendirian dan 5 kali lagi ia digambarkan dalam Al
Quran bersama dengan buah-buahan lain seperti tamar, delima, anggur dan
buah tin. Gambaran ini menunjukkan betapa banyaknya khasiat buah zaitun
seperti mana buah-buahan lain yang mendatangkan kebaikan kepada
kehidupan manusia sejagat. Dari sudut pandangan sains pangan, minyak

zaitun mengandung acid lemak tidak jenuh yang dikelaskan sebagai monounsaturated dan mampu merendahkan kolesterol berbahaya di dalam darah.
Satu kajian yang telah dijalankan oleh pakar-pakar kesehatan di institusi sains
kesehatan, Oxford University adalah melihat perkaitan antara kanker dan pola
makan seseorang. Didapati bahwa negara yang mengkonsumsi daging terlalu
sering dan rendah dalam pengambilan sayur-sayuran mempunyai resiko
penyakit kanker yang tinggi tetapi dengan melakukan konsumsi terhadap
minyak zaitun akan mengurangi kadar kanker tersebut. Menurut Imam Ibn
Qayyim Al Jauziyyah, mutu minyak zaitun adalah bergantung kepada pokok
yang mengeluarkannya. Sebagai contoh, jenis yang terbaik adalah minyak
zaitun yang dikeluarkan daripada buah yang masak, manakala minyak
daripada buah zaitun yang belum masak adalah bersifat sejuk dan kering.
Buah zaitun yang telah dimasak ranum, lebih cenderung menjadi panas dan
mengurai. Semua jenis minyak zaitun akan melembutkan kulit serta
melambatkan proses penuaan. Disamping itu, minyak zaitun dapat melawan
racun didalam badan dengan bertindak sebagai laxative dan menyingkirkan
cacing di dalam badan. Pengambilan minyak zaitun juga amat bermanfaat
untuk mencegah seseorang yang mengidap penyakit jantung.
6. Manfaat Cuka
Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik lauk adalah cuka
(H.R. Muslim, Hadis No. 1762, 1763, 1764).
Cuka adalah cairan enstrangent hasil oksidasi alkohol selama proses
fermentasi biji bijian atau buah, seperti gandum, apel, atau anggur yang
diperas atau di jus. Studi ilmiah modern menyebutkan bahwa cuka merupakan
antibiotik yang sangat bagus untuk mencegah kerusakan gigi, membersihkan
sistem pencernaan dari parasit dan mikroba serta melancarkan proses
pencernaan dan metabolisme tubuh hingga menurunkan kadar lemak,
mengobati asma, radang usus, dan diare. Karena cuka mengandung beberapa
komponen kontraksi, cuka juga dapat mengobati rasa sakit pada persendian

serta mengurangi rasa sakit akibat gigitan lebah dan binatang lain seperti
serangga dan binatang laut.
Cuka menjadi makanan yang penting dan bermanfaat bagi tubuh
karena kadar asam asetatnya tidak terlalu banyak hanya berkisar antara 4
hingga 5%. Cuka bermanfaat bagi tubuh karena ia memberikan lemak nabati
yang dibutuhkan tubuh sehingga dampak buruk lemak hewani yang
berlebihan bisa diminimalisir.
7. Manfaat Hilbah
Rasulullah SAW bersabda: Andai saja umatku mengetahui apa yang
terdapat pada hilbah, niscaya mereka akan membelinya meski seharga
emas (Imam al-Haitsami, Kitab Majma al-Zawaid)
8. Manfaat Kacang Adas
Rasulullah SAW

bersabda:

Memakan

kacang

adas

akan

melembutkan hati, mengeluarkan air mata dan menghilangkan


kesombongan (Imam al-Baihaqi, Riwayat dari Atha).
9. Manfaat Buah Tin
Rasulullah SAW bersabda: Seandainya aku boleh mengatakan bahwa ada
buah yang diturunkan dari surga maka akan kukatakan bahwa buah itu
adalah buah tin. Sebab, buah-buahan surga tidak memiliki biji. Karena itu,
makanlah buah tin, karena ia dapat mengobati penyakit bawasir dan
menyembuhkan encok (Abu Darda r.a., Tafsir al-Qurthubi: 20/102).
10. Keistimewaan Buah Delima
Rasulullah SAW bersabda: Dalam setiap buah delima terdapat biji
dari Delima Surga(H.R. al-Thabrani, Hadis No. 10466) .
11. Larangan Memakan Binatang yang Diharamkan
Ibn Abbas r.a mengatakan: Rasullah SAW melarang memakan
binatang buas yang bertaring dan burung yang bercakar
(H.R. Muslim, Hadis No. 1934 dan Abu Dawud, Hadis No. 3803).
Hewan buas bertaring meliputi semua jenis hewan pemangsa yang
terhimpun dalam ordo mamalia-karnivora atau binatang pemakan daging.

Kebanyakan ulama juga mengharamkan semua jenis binatang dan burung


yang termasuk binatang pemangsa. Pendapat mereka itu didasarkan atas hadis
hadis Rasulullah SAW. Binatang-binatang pemangsa ini diharamkan karena
memakan daging hewan dan bangkai yang mana alasan yang mendasari
pengharaman hewan hewan itu sama seperti alasan pengharaman memakan
darah dan bangkai sebab hewan yang mati tanpa disembelih sangat mungkin
terinfeksi bakteri atau virus. Darah dan bangkai sangat berpotensi menularkan
bibit penyakit dan senyawa kimia lain yang membahayakan kesehatan
manusia. Selain tiu, daging hewan buruan yang dimakan oleh binatang
pemangsa jelas-jelas mengandung darah, toksin, virus, bakteri, parasit, jamur,
dan zat berbahaya lainnya. Alasan lain binatang pemangsa diharamkan adalah
karena makanan yang dikonsumsi sedikit banyak akan memengaruhi sikap
dan perilaku orang yang memakannya.
Tidak hanya mengharamkan binatang buas, bahkan Rasulullah SAW
melarang umatnya makan daging hewan jallalah dan minum susu hewan
tersebut. Hewan jallalah adalah hewan jenis apapun termasuk kambing, sapi,
dan unggas yang terbiasa memakan kotoran, najis, bangkai atau sisa sisa
tubuh hewan lainnya. Hewan jallalah baru halal dimakan jika telah
dikarantina dan dihindarkan dari pakan yang kotor atau najis selama beberapa
waktu sesuai dengan bobot tubuhnya hingga kita yakin bahwa tubuh hewan
itu sudah bersih dari pengaruh kotoran atau najis yang terbiasa dimakannya.
Jika yakin telah bersih, daging dan susu hewan itu halal dikonsumsi Wabah
penyakit paling berbahaya yang diakibatkan oleh pelanggaran terhadap fitrah
hewan peliharaan adalah penyakit sapi gila. Penyakit ini menyerang otak
hewan dan menghancurkannya sehingga otak hewan itu berubah menjadi spon
atau busa yang berlubang-lubang kecil, akibatnya hewan itu kehilangan
kendali dan mengalami serangan yang dahsyat samapi akhirnya mati.
Penyakit sapi gila terbukti menjadi epidemi yang menulari manusia yang
mengonsumsi daging atau susu sapi yang berpenyakit. Sampai sekarang

belum terungkap secara jelas apa penyebab pasti wabah penyakit yang sangat
berbahaya ini meskipun ada hipotesis bahwa penyakit ini disebabkan oleh
virus yang menyerang antibodi dan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh
secara drastis.
12. Khasiat Habba Sauda
Rasulullah SAW bersabda: Dalam habbah sauda terdapat obat bagi
yang setiap penyakit, kecuali kematian (H.R. a-Bukhari, Hadis No.
5364)
Seorang dokter asal Mesir yang pindah ke Amerika Serikat, Prof. Dr.
Ahmad al-Qadhi melakukan penelitian mengenai khasiat tanaman Habba
Sauda. Dari perspektif ilmu kedokteran, ia berusaha meneliti kandungan
Habba Sauda dan kemudia mengatakan, biji penyembuh segala penyakit ini
niscaya punya kaitan yang sangat erat dengan metabolisme yang telah diberi
tugas oleh Allah SWT untuk menjaga tubuh manusia. Secara khusus, ia
meneliti beberapa orang pasien yang mengalami penurunan daya tahan tubuh,
hasilnya beberapa pasien yang diberi Habba Sauda secara teratur dengan dosis
yang tepat mengalami penambahan sel metabolisme tubuh secara signifikan
yang dikenal dengan nama T4-T8 Cell. Otoritas kesehatan di Amerika Serikat
memberikan lisensi kepada Prof. Dr. Ahmad al-Qadhi untuk memproduksi
kapsul tersebut karena memiliki khasiat yang sangat ampuh untuk mengobati
penyakit penurunan imunitas tubuh. Biasanya, lembaga otoritas di Amerika
Serikat sangat sulit memberikan lisensi untuk memproduksi obat-obatan yang
berbahan baku tumbuhan. Seandainya ada yang disetujui, mereka memberikan
batasan yang sangat ketat. Khasiat Habba Sauda telah dikenal sejak zaman
dahulu oleh bangsa Mesir kuno, Arab, dan Persia. Menurut mereka, Habba
Sauda sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti penyakit
saluran pernapasan (influenza, radang paru paru, atau radang tenggorokan),
penyakit saluran kencing, aneka penyakit kulit (seperti panu dan kutil) serta
mencegah kerontokan rambut, asma hipertensi dan gangguan saluran
pencernaan maupun berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus. Mukjizat

ilmiah ini tentu saja hanya mungkin berasal dari wahyu Allah SWT, pencipta
langit dan bumi dan seluruh alam semesta.
13. Khasiat Bubur Talbinah
Rasulullah SAW bersabda: Talbinah dapat melegakan perasaan
orang yang sakit dan menghilangkan kesedihan (H.R. al-Bukhari,
Hadis No. 4997)
14. Khasiat Sana dan Sanut
Rasulullah SAW bersabda: Ambillah Sana dan Sannut karena pada
keduanya terdapat kesembuhan dari segala penyakit kecuali
kematian(H.R. Ibn Majah, Hadis No. 3448)

15. Teknik pengobatan Bekam


Rasulullah SAW bersabda: Jika ada teknik pengobatan di antara
kalian yang dianggap efektif maka itu terdapat pada teknik bekam,
minum madu, dan teknik pembakaran. Tetapi aku tidak menyukai
teknik pembakaran (H.R. al-Bukhari, Hadis No. 5269, 5268, 5251,
5249)
Teknik pengobatan dengan cara dibekam (hijamah) dilakukan dengan
bantuan dua tabung atau gelas untuk menyedot darah dan udara, serta pisau
kecil untuk menyayat kulit. Teknik bekam bekerja dengan cara menyedot
udara pada bagian tubuh yang sakit atau bagian tubuh lainnya yang ditentukan
oleh si ahli bekam dan alat yang dipergunakan adalah gelas-gelas yang
memiliki dua lubang, salah satunya berfungsi untuk menyedot udara,
sedangkan gelas lainnya diletakkan pada bagian tubuh tertentu sehingga pada
bagian itu akan terlihat darah yang menggumpal kehitaman dibawah
permukaan kulit. Kemudian pisau kecil dipergunakan untuk menyayat
permukaan kulit bagian tersebut dengan panjang tidak lebih dari 3cm dan
dengan kedalaman kurang dari 1,5 mm untuk mengeluarkan darah yang
menggumpal disana. Hingga saat ini banyak orang yang menggunakan teknik
bekam untuk mengobati insomnia, sakit kepala baik yang disebabkan

penyempitan pembuluh darah maupun sakit kepala sebalah (migrain),


menghilangkan kecanduan dan berbagai penyakit fisikal lainnya karena teknik
bekam selain memiliki efek menenangkan juga meredakan nyeri, dan
meningkatkan metabolisme sehingga tubuh memiliki kekuatan untuk melawan
serangan virus dan mikroba.
16. Lalat dalam Minuman
Rasulullah SAW bersabda: Apabila seekor lalat memasuki minuman
salah seorang di antara kalian, celupkanlah seluruh tubuhnya,
kemudian angkat dan buanglah. Sebab, pada salah satu sayapnya
terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obatnya (H.R. alBukhari, Hadis No. 3073 dan 5336)
Jika seekor lalat tercebur ke dalam makanan atau minuman, ia akan
melindungi dirinya dengan mencelupkan sayap yang mengandung penyakit
terlebih dahulu. Imam Ibn Hajar al-Asqalani menuturkan bahwa lalat
melindungi dirinya dengan sayapnya yang kiri sementara dapat dikatakan
bahwa sayapnya yang kanan mengandung atau membawa obat bagi penyakit
yang ditimbulkannya. Jika kedua sayapnya dicelupkan ke dalam makanan
atau minuman, zat penawar yang dibawa lalat itu akan memusnahkan
pengaruh penyakit yang dibawa oleh sayapnya yang lain dengan izin Allah
SWT. Rasulullah SAW menganjurkan untuk menceburkan seluruh lalat itu ke
dalam makanan jika ada lalat didalam makanan atau minuman yang hendak
kita konsumsi, kemudian lalat itu diangkat dan dibuang serta dan makanan
atau minuman itu dapat diminum. Dengan cara itu, mikroba atau bibit
penyakit yang menempel pada salah satu sayap lalat akan ditawarkan oleh
obat yang terdapat pada sayap lainnya. Organisme lainnya yang juga sangat
kecil adalah virus. Virus yang menyerang sel bakteri disebut virus bakteri.
Virus jenis ini terbagi dua, yaitu virus ganas dan virus netral. Dengan
kekuasaanNYA, Allah SWT menciptakan segala sesuatu secara berpasangan,
tanpa terkecuali sehingga hanya Allah SWT yang memiliki sifat tunggal.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhannya, hadits-hadits Nabi beberapa di antaranya telah
dibuktikan melalui riset ilmiah dan seyogianya mampu menguatkan akidah kita
sebagai seorang muslim dan menguatkan tekad kita tuk berkarya di bidang riset
ilmiah yang berhubungan dengan disiplin ilmu kita. Adapun hasil riset ilmiah dari
pembuktian hadits Nabi 14 abad silam ini mampu menjadi argumen kita selaku
ilmuan muslim terhadap tuduhan kaum kafir. Masih banyak hadits Nabi yang belum
dibuktikan melalui riset ilmiah, semoga saja ini bisa menjadi kesempatan bagi kita
untuk berkarya dan meneguhkan izzah kita dalam berislam. Makalah ini diharapkn
mampu untuk mengakui bahawa al-Quran adalah kalam Allah Yang Maha
Pencipta,
didukung
sedikit pun.

dan
dengan

hadis
wahyu

adalah
Ilahi

sabda
yang

Nabi
tidak

Muhammad
pernah

s.a.w

disentuh

yang

kebathilan

DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ghulsaniy, Mahdi, 1991, Filsafat Sains Menurut alQuran, Kata Pengantar Haidar
Bagir, Bandung : Mizan.
Munawwir, Ahmad Warson, 1996, al-Munawir Kamus Arab Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progresif,.
Najjar, Zaghul al-. 2011, Sains Dalam Hadis, Mengungkap Fakta Ilmiah Dari
Kemukjizatan Hadis Nabi , Jakarta : Amzah.
Raghib al-Najjar, Zaghlul, 2013, Buku Pintar Sains Dalam Hadis: Mengerti Mukjizat
Ilmiah Sabda Rasulullah, Jakarta : Penerbit Zaman.

Anda mungkin juga menyukai