Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PRAKTIK ANALISIS DAN PERANCANGAN SOFTWARE

DI PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SOFTWARE

Dokumen ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu: Agung Fatwanto, Ph.D

Disusun Oleh :

M. Adrian Rahmandanu 14650035


Deni Pratama Putra 14650037
Hilmi Muktitama 14650039
Annisa Khodista Syaka 15650003
Rizqi Zidanul 15650012
Muhammad Habibie 15650047

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
SOFTWARE HOUSE
CV. ADHI JASA INFORMATIKA

Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : CV. Adhi Jasa Informatika
Tahun Berdiri : 2001
Perkiraan Jumlah Produk yang pernah dihasilkan: >20 produk
Nama-nama/Jenis aplikasi software yang pernah dihasilkan:
1. Sistem informasi
2. Decision support
3. Dashboard
4. Dll..
Jumlah Total Staf : 7 orang
Pembagian Staf berdasarkan job-description: semua staff berperan sebagai programmer

A. Praktik Analisis
1. Apakah saat akan melakukan pengembangan software dilakukan proses analisis
terhadap kebutuhan software yang akan dikembangkan?
Iya, perusahaan melakukan proses analisis kebutuhan software

2. a. Jika tidak, apa alasannya tidak melakukan proses analisis kebutuhan software?
b. Jika iya, bagaimana mekanisme analisis tersebut? (contoh: diskusi/FGD dengan
stakeholder, wawancara dengan stakeholder, membaca dokumen-dokumen yang
dimiliki klien misalnya seperti SOP, dll)
Dari produk yang sudah ada/ yang sudah pernah dibuat: requirement sistem
yang sudah ada di client menjadi yang ditawarkan oleh perusahaan, kemudian
dikoreksi. Project baru sistem baru: melakukan kajian analisis, wawancara
selama 1-3 bulan sampai memastikan visi perubahan, apa yang mau dirubah,
persepsi orang memandang perubahannya kemana.
Project baru sistem lama: fungsionalitas yang terdapat di sistem ditawarkan,
klien hanya mengusulkan tambah dan kurangnya.
3. Siapa saja stakeholder yang dilibatkan dalam proses analisis? (contoh: calon user,
klien tingkat manajer, anggota tim pengembang software, dll)
Semua stakeholder (internal: top level - low level)

4. Dari pihak tim pengembang software, biasanya berapa jumlah anggota tim yang
bertugas menjadi analis kebutuhan sistem? Lalu, berapa biasanya jumlah total
anggota tim pengembang software?
Pada pengembangan sistem, jumlah tim tematik. Sedangkan pada
pengembangan analisis pasti terdapat leader. Di setiap project selalu ada leader.
Leader harus bisa menangani beragam project yang sedang dihadapi.

5. Apakah proses analisis kebutuhan sistem ini didokumentasikan?


Iya, proses analisis kebutuhan sistem di dokumentasi

6. a. Jika tidak, apa alasannya?


b. Jika iya, bagaimana mekanisme dokumentasi tersebut? (contoh: apakah
menggunakan standar SRS seperti IEEE 820, didokumentasi memakai tool/aplikasi
tertentu, didokumentasi dalam bentuk bebas bahkan bisa jadi hanya tulisan tangan
atau di papan tulis, dll)
Proses analisis kebutuhan sistem di dokumentasikan dalam flow data utama,
dan relasi antar entitas.

7. Biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software dialokasikan


untuk tahapan analisis kebutuhan software ini?
Project baru sistem baru : 40%
Project baru sistem lama : karena requirement sudah ada

8. Biasanya, berapa persen dari anggaran pengembangan software dialokasikan untuk


tahapan analisis kebutuhan software ini?
9. Dalam proses pengembangan software yang pernah dikerjakan, seberapa sering
mengalami adanya permintaan perubahan kebutuhan (requirements) setelah tahapan
analisis selesai dilakukan?
Perubahan akan sering terjadi masalah atribut informasi dll, dalam wilayah
aplikasi

10. Jika ada perubahan kebutuhan (requirements) tersebut, biasanya akan berpengaruh
terhadap hal-hal apa saja? (contoh: waktu pengembangan, error/bug dari software
yang dibuat, kualitas software yang dibuat, dll)
Error biasa terjadi, seperti bugs namun sistem dapat terus berjalan.

B. Praktik Perancangan
1. Saat melakukan komunikasi dengan klien, media apa saja yang dipakai? (contoh:
kertas, papan tulis, tablet/iPad, dll)
Media yang dipakai saat melakukan komunikasi dengan klien yaitu kertas atau
papan tulis, tergantung pada kasus yang sedang dihadapi dan cara menangani
atau menyelesaikan. Project tor digunakan ketika kasus yang sedang dihadapi
ada hubungan atau keterkaitan dengan project yang pernah ditangani. Project tor
juga digunakan untuk memancing requirement dari client.

2. Saat melakukan komunikasi dengan klien, jenis komunikasi apa saja yang dipakai?
(contoh: berkomunikasi langsung dengan suara, berkomunikasi melalui tulisan
seperti chatting atau email atau social media, menggambar diagram atau bagan atau
tabel, dll)
Komunikasi verbal digunakan dalam berkomunikasi dengan klien
3. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi tatap-
muka langsung dengan klien atau melalui alat komunikasi? mengapa?
Berkomunikasi dengan cara tatap-muka akan mempermudah dalam proses
komunikasi dan pemahaman terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh klien.
Dalam tahap pelatihan, implementasi, dan pendampingan akan dibiasakan
menggunakan telepon atau media sosial guna mempermudah dalam mengawasi
project yang sedang berjalan dan untuk mendapatkan informasi requirement
project dengan cepat.

4. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi hanya


dengan satu jenis komunikasi (misalnya: berbincang-bincang saja atau hanya
menulis/menggambar saja) atau dengan mengkombinasikan beberapa jenis
komunikasi (misalnya: berbincang-bincang sekaligus menuliskan/menggambarkan
kebutuhan software)?
Dalam hal komunikasi dengan client untuk mendapatkan informasi dan
kejelasan masalah yang sedang dihadapi, berkomunikasi secara langsung
dengan tatap-muka dan menuliskan atau visualisasi akan membantu dalam
merumuskan problem-solving yang harus diberikan kepada client.

5. Dalam melakukan menganalisis kebutuhan (requirements) software, apakah


perusahaan Anda memiliki rujukan model tertentu? (contoh: analisis berorientasi
aktor, analisis berorientasi tujuan/goal, analisis berbasis skenario seperti user-
stories, dll)? Mohon penjelasan tentang model praktik analisis kebutuhan
(requirements) software yang selama ini dipraktikkan di perusahaan Anda?
Standar perusahaan menggunakan model tertentu yang menjadi rujukan dalam
analisis kebutuhan. Menggabungkan beberapa model menjadi satu merupakan
pertimbangan dalam menganalisis kebutuhan atau requirement dari klien.

6. Apa pertimbangan perusahaan Anda mempraktikkan model tersebut?


Pertimbangan perusahaan agar menerapkan standar yang telah dibuat dan untuk
mengurangi bias ketika berhadapan dengan klien. Model yang diterapkan dalam
perusahaan menjadi pemahaman diantara pengembang software dalam
berkomunikasi secara internal.
7. Apakah dalam proses pengembangan software, perusahaan Anda mewajibkan untuk
membuat rancangan (design) software?
Wajibnya menggunakan rancangan (design) software dalam pengembangankan
software sebagai bahan dokumentasi dan pertimbangan requirement dari klien.

8. Jika iya, apa saja tujuan/manfaat/peruntukan dari dibuatnya rancangan (design)


software tersebut?
Sebelum masuk ke dalam pengembangan, rancangan (design) dapat digunakan
sebagai bahan review dan memperdiksi perilaku sistem.

9. Pada saat melakukan perancangan software, jenis rancangan (design) apa saja
biasanya yang dibuat? (contoh: design database, design interface/tampilan, design
aplikasi, design business process, dll)
Design database digunakan sebagai jenis rancangan (design) yang digunakan
dalam perancangan software.

10. Dari beberapa jenis design tersebut, mana yang paling sering dibuat, dan mana yang
paling sering diabaikan? Mohon jelaskan alasannya?
Design databse merupakan design yang paling sering digunakan dan wajibnya
menggunakan design database akan mempermudah dalam analisis perancangan.
Design antar-muka (user interface) digunakan pada kasus tertentu. Sedangkan
yang paling sering diabaikan adalah design proses

C. Praktik Pengembangan Umum


1. Apakah perusahaan Anda membedakan tahapan analisis kebutuhan (requirements)
dengan tahapan perancangan software?
Perusahaan tidak membedakan tahap analisis kebutuhan dengan tahapan
perancangan software, tetapi menggabungkan tahapan analisis kebutuhan
(requirement) dengan tahapan perancangan software merupakan cara yang
digunakan dalam tahap analisis.
2. Jika iya, apakah anggota tim yang diberi tugas melakukan analisis terpisah dengan
tim yang bertugas melakukan perancangan?
Anggota tim yang diberi tugas melakukan analisis tidak terpisah dengan tim
yang melakukan perancangan.

3. Jika iya, biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software
dialokasikan untuk tahapan perancangan software? Lalu, biasanya berapa persen
dari total anggaran pengembangan software dialokasikan untuk tahapan
perancangan software?
4. Di perusahaan Anda, apakah programmer langsung terlibat dalam proses analisis dan
perancangan software dan komunikasi dengan klien atau apakah programmer hanya
berhubungan dengan analis dan designer sistem dan tidak berhubungan langsung
dengan klien?
Programmer terlibat langsung dalam analisis dan perancangan software apabila
project yang dihadapi adalah project baru, sedangkan untuk project lama atau
yang sudah pernah dibuat oleh perusahaan, programmer tidak terlibat secara
langsung.

5. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah proses pemrograman (coding) lebih


sukses jika programmer terlibat komunikasi langsung dengan klien ataukah proyek
pengembangan software lebih sukses ketika programmer hanya berhubungan
dengan analis & designer (tidak terlibat komunikasi langsung dengan klien)?
Proses dokumentasi project dapat terlewat Programmer tidak terlibat
komunikasi langsung dengan klien

D. Pertanyaan Umum
1. Apakah dalam proses pengembangan software perusahaan Anda mengacu pada
salah satu model rujukan? (contoh: scrum, RUP, xtreme programming, pair
programming, agile, prototyping, incremental, spiral, waterfall, dll)
Iya, proses pengembangan software perusahaan menggunakan model spiral
sebagai rujukan.
SOFTWARE HOUSE
CV. NECTOPOINT

Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : CV. Nectopoint
Tahun Berdiri : 2010
Perkiraan Jumlah Produk yang pernah dihasilkan: >20 produk
Nama-nama/Jenis aplikasi software yang pernah dihasilkan:
- Sistem informasi retail;
- Sistem informasi apotek;
- Necto Asisten Bisnis (NAB) Resto Series;
- Necto Asisten Bisnis (NAB) yang didesain berdasar request
- Dll..
Jumlah Total Staf : 21 orang
Pembagian Staf berdasarkan job-description: pembagian staff dibagi menjadi beberapa
divisi, teknis dan marketing. Divisi teknis dibagi menjadi beberapa tim untuk
mengerjakan beberapa bagian proyek.

A. Praktik Analisis
1. Apakah saat akan melakukan pengembangan software dilakukan proses analisis
terhadap kebutuhan software yang akan dikembangkan?
Iya, proses analisis kebutuhan dilakukan dalam pengembangan software. Dalam
software house CV. Nectopoint selain melakukan project IT manajemen,
perusahaan juga mengikuti kaedah SDLC, dan analisis merupakan salah satu
langkahnya.

2. a. Jika tidak, apa alasannya tidak melakukan proses analisis kebutuhan


software?
b. Jika iya, bagaimana mekanisme analisis tersebut? (contoh: diskusi/FGD
dengan stakeholder, wawancara dengan stakeholder, membaca dokumen-
dokumen yang dimiliki klien misalnya seperti SOP, dll)
Ada berbagai macam metode dalam menganalisa, dari pengambilan data yaitu
kuisioner, wawancara, studi literature dan observasi. Setelah data diperoleh,
kemudian dilakukan pengolahan data. Dari pengolahan data kemudian diolah
menjadi sebuah model yang selanjutnya dikembangkan menjadi aplikasi. Dalam
menganalisa data menggunakan data flow diagram, dan setelahnya menggunakan
UI dan UX.

3. Siapa saja stakeholder yang dilibatkan dalam proses analisis? (contoh: calon user,
klien tingkat manajer, anggota tim pengembang software, dll)
Ada 3 layer stakeholder yang terkait dengan project IT yang sedang dijalankan.
Yang pertama, orang yang punya kebijakan. Yang kedua mewawancarai pihak
yang mengerti teknisnya. Yang Ketiga End User. End user adalah yang
menggunakan, mereka melihat bagaimana, dan nyamannya seperti apa.

4. Dari pihak tim pengembang software, biasanya berapa jumlah anggota tim yang
bertugas menjadi analis kebutuhan sistem? Lalu, berapa biasanya jumlah total anggota
tim pengembang software?
Tergantung sistem yang menjadi project

5. Apakah proses analisis kebutuhan sistem ini didokumentasikan?


a. Jika tidak, apa alasannya?
b. Jika iya, bagaimana mekanisme dokumentasi tersebut? (contoh: apakah
menggunakan standar SRS seperti IEEE 820, didokumentasi memakai tool/aplikasi
tertentu, didokumentasi dlam bentuk bebas bahkan bisa jadi hanya tulisan tangan atau
di papan tulis, dll)
Rekaman menjadi dokumentasi wajib di perusahaan, tetapi untuk belakangan ini
dokumentasi menggunakan media video recorder. Tujuannya setelah project
selesai, ada bukti bahwa klien pernah meminta requirement sesuai dengan video
recorder.
6. Biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software
dialokasikan untuk tahapan analisis kebutuhan software ini?
Persentase dalam skala 1-100% selalu ada analisanya. Kemungkinan
persentase sekitar 40% dari pengembanagan adalah Analisa. Development
sekitar 30%.

7. Biasanya, berapa persen dari anggaran pengembangan software dialokasikan untuk


tahapan analisis kebutuhan software ini?
Mungkin sekitar 40%, karena analisis adalah tahap awal dalam dalam proses
pengembangan software.
8. Dalam proses pengembangan software yang pernah dikerjakan, seberapa sering
mengalami adanya permintaan perubahan kebutuhan (requirements) setelah tahapan
analisis selesai dilakukan?
Dari 100% pekerjaan IT itu pasti(selalu) ada revisi

9. Jika ada perubahan kebutuhan (requirements) tersebut, biasanya akan berpengaruh


terhadap hal-hal apa saja? (contoh: waktu pengembangan, error/bug dari software
yang dibuat, kualitas software yang dibuat, dll)
Berpengaruh terhadap waktu, kemudian over budget yang mengakibatkan
volume produksi terganggu

B. Praktik Perancangan
1. Saat melakukan komunikasi dengan klien, media apa saja yang dipakai? (contoh:
kertas, papan tulis, tablet/iPad, dll)
Pada saat komunikasi dengan klien menggunakan media WA Grup, BBM,
Telepon dan lain lain

2. Saat melakukan komunikasi dengan klien, jenis komunikasi apa saja yang dipakai?
(contoh: berkomunikasi langsung dengan suara, berkomunikasi melalui tulisan seperti
chatting atau email atau social media, menggambar diagram atau bagan atau tabel, dll)
Jadi pada saat komunikasi dengan klien menggunakan media WA Grup, BBM,
Telepon dan lain lain. Sedangkan komunikasi secara teknik menggunakan github.
Perusahaan juga mempunyai repository sendiri untuk memperlihatkan progress
proyek(, sehingga bisa memantau 24 jam

3. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi tatap-


muka langsung dengan klien atau melalui alat komunikasi? mengapa?
Lebih efektis menggunakan media sosial, karena lebih cepat dari pada harus
bertemu secara langsung.

4. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi hanya


dengan satu jenis komunikasi (misalnya: berbincang-bincang saja atau hanya
menulis/menggambar saja) atau dengan mengkombinasikan beberapa jenis komunikasi
(misalnya: berbincang-bincang sekaligus menuliskan/menggambarkan kebutuhan
software)?
Lebih efektif mengkombinasikan beberapa jenis komunikasi, misalnya sosial
media dan komunikasi secara teknik menggunakan github.
5. Dalam melakukan menganalisis kebutuhan (requirements) software, apakah
perusahaan Anda memiliki rujukan model tertentu? (contoh: analisis berorientasi aktor,
analisis berorientasi tujuan/goal, analisis berbasis skenario seperti user- stories, dll)?
Mohon penjelasan tentang model praktik analisis kebutuhan (requirements) software
yang selama ini dipraktikkan di perusahaan Anda?
Rujukan perusahaan kita ada 2, yaitu SCRUM dan EJAAN. Jika dari segi
teknologi kita menggunakan SCRUM

6. Apa pertimbangan perusahaan Anda mempraktikkan model tersebut?


Menggunakan SCRUM lebih efektif dalam mengembangkan software skala
cepat.

7. Apakah dalam proses pengembangan software, perusahaan Anda mewajibkan untuk


membuat rancangan (design) software?
Perusahaan mewajibkan untuk membuat rancangan (design) software

8. Jika iya, apa saja tujuan/manfaat/peruntukan dari dibuatnya rancangan (design)


software tersebut?
Tujuannya adalah agar klien bisa membayangkan apa yang diinginkan.
9. Pada saat melakukan perancangan software, jenis rancangan (design) apa saja
biasanya yang dibuat? (contoh: design database, design interface/tampilan, design
aplikasi, design business process, dll)
Jadi rancangan pertama adalah workflow, dari work flow turun menjadi entitas,
entitas itu yang nantinya akan digunakan dalam merancang database, lalu lanjut
dengan user interface, karena klien paling mudah memahami setelah adanya
interface. Rancangan itulah yang menjadi dokumntasi kita.

10. Dari beberapa jenis design tersebut, mana yang paling sering dibuat, dan mana yang
paling sering diabaikan? Mohon jelaskan alasannya?
Yang paling sering dibuat adalah user interface, karena klien paling gampang
memahami setelah adanya interface.

C. Praktik Pengembangan Umum


1. Apakah perusahaan Anda membedakan tahapan analisis kebutuhan (requirements)
dengan tahapan perancangan software?
Analisa dan perancangan menjadi satu, perusahaan tidak membedakan tahapan
analisis dan perancangan.
2. Jika iya, apakah anggota tim yang diberi tugas melakukan analisis terpisah dengan
tim yang bertugas melakukan perancangan?

3. Jika iya, biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software
dialokasikan untuk tahapan perancangan software? Lalu, biasanya berapa persen
dari total anggaran pengembangan software dialokasikan untuk tahapan
perancangan software?
Biasanya alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan software 40%.

4. Di perusahaan Anda, apakah programmer langsung terlibat dalam proses analisis dan
perancangan software dan komunikasi dengan klien atau apakah programmer hanya
berhubungan dengan analis dan designer sistem dan tidak berhubungan langsung
dengan klien?
Perusahaan tidak melibatkan programmer dalam proses analisis, perusahaan
memiliki tim yang bertugas untuk menganalisa. Jika programmer terlibat secara
langsung, mereka akan terpengaruh dan akan memlih cara yang paling mudah
dalam perancangan. Sehingga programmer hanya tinggal memmbuat apa yang
dirancang analis.

5. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah proses pemrograman (coding) lebih


sukses jika programmer terlibat komunikasi langsung dengan klien ataukah proyek
pengembangan software lebih sukses ketika programmer hanya berhubungan
dengan analis & designer (tidak terlibat komunikasi langsung dengan klien)?
Yang perlu bertemu langsung dengan klien adalah project manager.

D. Pertanyaan Umum
1. Apakah dalam proses pengembangan software perusahaan Anda mengacu pada
salah satu model rujukan? (contoh: scrum, RUP, xtreme programming, pair
programming, agile, prototyping, incremental, spiral, waterfall, dll)
Perusahaan menggunakan SCRUM
SOFTWARE HOUSE
CV. ITOEZ TEKNOLOGI INDONESIA

Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : CV. ITOEZ TEKNOLOGI INDONESIA
Tahun Berdiri : 2011
Perkiraan Jumlah Produk yang pernah dihasilkan: >11 produk
Nama-nama/Jenis aplikasi software yang pernah dihasilkan:
1. Pengembangan Website
2. Desain Grafis
3. Aplikasi Mobile
4. WebGIS / GIS
5. Sistem Informasi
6. Konsultan IT
7. Sistem Integrasi
8. Pelatihan IT
Jumlah Total Staf : 7 orang
Pembagian Staf berdasarkan job-description:
1. Programmer
2. Design Web
3. Design Aplication
4. Consultant IT
5. Design Graphic
6. Management
7. Marketing
8. Tester

A. Praktik Analisis

1. Apakah saat akan melakukan pengembangan software dilakukan proses analisis


terhadap kebutuhan software yang akan dikembangkan?
- Iya, Kami melakukan proses analisis terutama analisis kebutuhan konsumen dalam
software yang di minta dengan Human Resource kita teliti dilapangan.

2. a. Jika tidak, apa alasannya tidak melakukan proses analisis kebutuhan software?
b. Jika iya, bagaimana mekanisme analisis tersebut? (contoh: diskusi/FGD dengan
stakeholder, wawancara dengan stakeholder, membaca dokumen-dokumen yang
dimiliki klien misalnya seperti SOP, dll)
- Kami berupaya keras dalam membangun kerjasama dengan klient dengan
memilah kebutuhan klient . kita lakukan analisis kebutuhan dengan cara
wawancara dalam waktu kurang lebih 1bulan hingga kesepakatan terbentuk.
Biasanya dari klient meminta perubahan permintaan, karna itu kami sudah
mengantisipasinya dengan cara melakukan pengembangan dari pengalaman kami
sebelumnya pada kasus yang sama dan jika terjadi kita akan melakukan
konsultasi terhadap klient hingga kesepakatan baru terjadi.
3. Siapa saja stakeholder yang dilibatkan dalam proses analisis? (contoh: calon user, klien
tingkat manajer, anggota tim pengembang software, dll)
- Semua stakeholder akan dilibatkan dalam prosesnya terutama yang masih berkaitan
dengan jobdesk masing-masing.
4. Dari pihak tim pengembang software, biasanya berapa jumlah anggota tim yang
bertugas menjadi analis kebutuhan sistem? Lalu, berapa biasanya jumlah total anggota
tim pengembang software?
- Pada pengembangan software, jumlah anggota tim yang menjadi analisis ada 3 orang
yang sudah berpengalaman. Jumlah total tim pengembang software kita berjumlah 8
orang yang dipimpin oleh leader.

5. Apakah proses analisis kebutuhan sistem ini didokumentasikan?


- Iya, Dokumentasi sangat diperlukan terlebih dalam pengembangan berikutnya.

6. a. Jika tidak, apa alasannya?


b. Jika iya, bagaimana mekanisme dokumentasi tersebut? (contoh: apakah menggunakan
standar SRS seperti IEEE 820, didokumentasi memakai tool/aplikasi tertentu,
didokumentasi dalam bentuk bebas bahkan bisa jadi hanya tulisan tangan atau di papan
tulis, dll)
- Proses dalam mendokumentasi kita lakukan degan 2 cara. Manual seperti tulis
tangan dan cetak. Kemudian menggunakan aplikasi. Manual sangat diperluka karena
nilai keotentikan dari dokumen sangat penting.

7. Biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software dialokasikan untuk
tahapan analisis kebutuhan software ini?
- Project baru sistem baru : 60%
- Project baru sistem lama : sudah terlaksana

8. Biasanya, berapa persen dari anggaran pengembangan software dialokasikan untuk


tahapan analisis kebutuhan software ini?

9. Dalam proses pengembangan software yang pernah dikerjakan, seberapa sering


mengalami adanya permintaan perubahan kebutuhan (requirements) setelah tahapan
analisis selesai dilakukan?
- Perubahan permintaan klient biasanya sering terjadi. Itu tergantung dari klient
tersebut.
10. Jika ada perubahan kebutuhan (requirements) tersebut, biasanya akan berpengaruh
terhadap hal-hal apa saja? (contoh: waktu pengembangan, error/bug dari software yang
dibuat, kualitas software yang dibuat, dll)
- beberapa program biasanya mengalami error, terkadang bugs namun kita siasati lagi
untuk menganlisis lebih lanjut sebelum nanti ada laporan dari klien.

B. Praktik Perancangan

1. Saat melakukan komunikasi dengan klien, media apa saja yang dipakai? (contoh: kertas,
papan tulis, tablet/iPad, dll)
- Saat ini komunikasi dengan klien dapat dilakukan dengan menghubungi tim ahli
melalu telpon / WA/ BBM dan email.

2. Saat melakukan komunikasi dengan klien, jenis komunikasi apa saja yang dipakai?
(contoh: berkomunikasi langsung dengan suara, berkomunikasi melalui tulisan seperti
chatting atau email atau social media, menggambar diagram atau bagan atau tabel, dll)
- Komunikasi dengan klien dapat dilakukan tanpa bertemu langsung dengan tim ahli
yaitu dapat menghubungi dengan kontak yang tersedia. Layanan ini juga biasanya
digunakan saat konsultasi dan layanan jarak jauh.
3. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi tatapmuka
langsung dengan klien atau melalui alat komunikasi? mengapa?
- Komunikasi dengan kontak yang tersedia lebih efektif karena jika klien berhalangan
untuk melakukan komunikasi langsung dapat diatasi dengan komunikasi dengan
kontak yang tersedia.
4. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah lebih efektif berkomunikasi hanya
dengan satu jenis komunikasi (misalnya: berbincang-bincang saja atau hanya
menulis/menggambar saja) atau dengan mengkombinasikan beberapa jenis komunikasi
(misalnya: berbincang-bincang sekaligus menuliskan/menggambarkan kebutuhan
software)?
- Menggabungkan cara komunikasi akan lebih efektif yaitu dengan komunikasi secara
langsung dengan klien akan mendapatkan informasi yang lebih rinci dibandingkan
dengan menghubungi lewat media sosial. Akan tetapi jika klien berhalangan untuk
melakukan komunikasi langsung dapat diatasi dengan komunikasi dengan kontak
yang tersedia.

5. Dalam melakukan menganalisis kebutuhan (requirements) software, apakah perusahaan


Anda memiliki rujukan model tertentu? (contoh: analisis berorientasi aktor, analisis
berorientasi tujuan/goal, analisis berbasis skenario seperti userstories, dll)? Mohon
penjelasan tentang model praktik analisis kebutuhan (requirements) software yang
selama ini dipraktikkan di perusahaan Anda?
- Standar perusahaan menggunakan model tertentu yang dapat memberikan jasa sesuai
dengan kebutuhan pengguna dengan menggunakan userstories.

6. Apa pertimbangan perusahaan Anda mempraktikkan model tersebut?


- Pertimbangan perusahaan menggunakan model tersebut adalah agar dapat
memberikan hasil optimal yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

7. Apakah dalam proses pengembangan software, perusahaan Anda mewajibkan untuk


membuat rancangan (design) software?
- Wajib membuat desain software sebelum mengimplementasikan dalam
pembangunan sistem dengan pengkodean.

8. Jika iya, apa saja tujuan/manfaat/peruntukan dari dibuatnya rancangan (design) software
tersebut?
- Rancangan sistem dapat dijadikan acuan sebelum memulai pembuatan software.
Menyesuaikan dengan user story yang diberikan oleh pengguna dan memberikan
gambaran sistem yang akan dibuat pada pelanggan.

9. Pada saat melakukan perancangan software, jenis rancangan (design) apa saja biasanya
yang dibuat? (contoh: design database, design interface/tampilan, design aplikasi, design
business process, dll)
- Design database dan desain cara kerja sistem

10. Dari beberapa jenis design tersebut, mana yang paling sering dibuat, dan mana yang
paling sering diabaikan? Mohon jelaskan alasannya?
- Desain yang paling sering dibuat adalah desain proses dan tampilan pengguna
karena hal tersebut yang akan ditunjukan oleh pengguna. Desain database adalah
desain yang tidak diperlihatkan secara langsung oleh pengguna sebab itu meski
penting, desain ini lebih banyak dibahas oleh tim pembuat software.
C. Praktik Pengembangan Umum

1. Apakah perusahaan Anda membedakan tahapan analisis kebutuhan (requirements)


dengan tahapan perancangan software?
- Perusahaan membedakan Analisis kebutuhan dan perancangan software. Dengan
analisis kebutuhan yang berasal dari user akan didapat perancangan software.

2. Jika iya, apakah anggota tim yang diberi tugas melakukan analisis terpisah dengan tim
yang bertugas melakukan perancangan?
- Tidak, anggota tim secara keseluruhan akan ikut adil dalam melakukan analisis suatu
project.

3. Jika iya, biasanya, berapa persen dari total waktu pengembangan software dialokasikan
untuk tahapan perancangan software? Lalu, biasanya berapa persen dari total anggaran
pengembangan software dialokasikan untuk tahapan perancangan software?

4. Di perusahaan Anda, apakah programmer langsung terlibat dalam proses analisis dan
perancangan software dan komunikasi dengan klien atau apakah programmer hanya
berhubungan dengan analis dan designer sistem dan tidak berhubungan langsung dengan
klien?
- Programmer terlibat langsung dalam analisis dan perancangan software untuk
sebuah proyek baru sedangkan proyek yang sudah pernah dikerjakan cukup
berhubungan dengan sistem analis saja.

5. Menurut pengalaman perusahaan Anda, apakah proses pemrograman (coding) lebih


sukses jika programmer terlibat komunikasi langsung dengan klien ataukah proyek
pengembangan software lebih sukses ketika programmer hanya berhubungan dengan
analis & designer (tidak terlibat komunikasi langsung dengan klien)?
- Programmer tidak terlibat komunikasi langsung dengan klien. Klien melakukan
konsultasi dengan devisi yang khusus untuk berkomunikasi dengan klien dan
programmer berhubungan pada sistem analis.

D. Pertanyaan Umum

1. Apakah dalam proses pengembangan software perusahaan Anda mengacu pada salah
satu model rujukan? (contoh: scrum, RUP, xtreme programming, pair programming,
agile, prototyping, incremental, spiral, waterfall, dll)
- Iya, proses pengembangan software perusahaan menggunakan model extreme
programming karena menekankan pada kepuasan pelanggan dan pembuatan jasa
dengan kurun waktu yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai