Anda di halaman 1dari 12

Perpindahan Massa

Assignment 2

Oleh :
Rioneli Ghaudenson (1306413712)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015

1. Define component A and B, calculate using analtycal method and software if the mixture
of them is flash vaporized
Komponen yang digunakan adalah sikloheksana(komponen A) dan sikloheptana(komponen B).
Komposisi : Sikloheksana 50%, sikloheptana 50%
Tekanan = 1 atm
Feed diketahui teruapkan sebesar 60%
Konstanta antoine masing2 senyawa dan tidik didihnya :
Komponen
Sikloheksana
Sikloheptana

T didih (oC)

6.8413
6.8539

1201.531
1331.57

222.647
216.36

80.9
118.94

Analitik
Menggambar diagram x-y
Log10 ( P)

1.

B
T C

Mencari tekanan parsial dari masing-masing komponen


menggunakan persamaan Antoine:
Suhu yang digunakan adalah suhu diantara titik didih kedua komponen.

2. Membuat tabel fraksi uap dan cair untuk data grafik x-y-T:
T
(oC)

log P
<A>

log P
<B>

2.88

P
<A>(mm
Hg)
760

2.37

P
<B>
(mmHg)
236.82

80.9
84.9

2.93

859.96

2.43

271.58

88.9

2.98

965.25

2.49

310.32

92.9

3.03

1080.26

2.55

353.37

96.9

3.08

1205.57

2.60

401.06

100.

3.13

1341.77

2.66

453.74

1.00
00
0.83
01
0.68
66
0.55
94
0.44
62
0.34

1.0
00
0.9
39
0.8
72
0.7
95
0.7
08
0.6

9
104.
9
108.
9
112.
9
116.
9
118.
94

3.17

1489.46

2.71

511.76

3.22

1649.25

2.76

575.49

3.26

1821.74

2.81

645.31

3.30

2007.57

2.86

721.62

3.32

2107.68

2.88

760.00

49
0.25
39
0.17
18
0.09
75
0.02
98
0.00
00

09
0.4
98
0.3
73
0.2
34
0.0
79
0.0
00

Sehingga dari data di atas dapat kita plot grafik seperti berikut :

Diagram x-y-T Sikloheksana-Sikloheptana

y*

1.000
0.900
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0000

y
Polynomial (y)
serius2
Linear (serius2)

0.2000

0.4000

0.6000

0.8000

1.0000

3. Langkah selanjutnya adalah membuat garis operasi atau operating line. Kita membutuhkan
garis operasi untuk dapat menentukan kompisisi akhir dari campuran setelah melalui
separator. Untuk membuat garis operasi kita membutuhkan nilai W dan D :
Feed = 100 mol, teruapkan 60%
D = 0,6 x 100 = 60 mol
W = 100 60 = 40 mol
Lalu kita hitung slope dari operating line dengan :
W
4 0
=slope=
=0.67
D
60

Setelah itu kita dapat membuat persamaan garis operasi dengan rumus :
W y d z f
=
D
x w z f
0.67=

y d 0.65
x w 0.65

y d =0.67 x w +1.0855
Sehingga kita dapat membuat garis operasi di dalam grafik yang telah kita buat :

Diagram x-y-T Sikloheksana-Sikloheptana


1.000

140

f(x) = 0.97x^3 - 2.46x^2 + 2.49x + 0.01

0.900
y

Polynomial (y)

serius2

120

0.800
100

f(x) = - 0.66x + 1.08

0.700
0.600
y*

80

0.500
Linear (serius2)

operating line

0.400

Linear (operating line)


T(oC)
60

0.300

40

0.200
Linear (operating line)
0.100
0.000
0.0000

0.2000

20

0.4000

0.6000

0.8000

0
1.0000

4. Setelah itu, kita dapat mencari konsentrasi dalam bentuk uap dan cair yang keluar dari
separator dengan mencari Xw dan YD dengan menyamakan persamaan garis operasi dengan
persamaan kurva x dan y* yang telah kita bentuk sebelumnya. Persamaan kurva x vs y*
didapatkan sebagai y = 0.9655x3 - 2.4577x2 + 2.4892x + 0.0067. Sehingga :
0.9655 x 32.4577 x 2+2.4892 x +0.0067=0.67 x+1.0855
0.9655 x 32.4577 x 2+3.1592 x 1.0788=0

Didapatkan nilai x yang memenuhi adalah x= 0.495


Sehingga nilai y=0.67 ( 0.495 ) +1.0855=0.753 , dengan keduanya merupakan fraksi
untuk senyawa sikloheksana karena sikloheksana lebih volatil.
5. Komposisi akhir :
Pada distillat (D)
o yA(sikloheksana) = 0.753
o yB(sikloheptana) = 0.247
Pada Waste (W)
o xA(sikloheksana) = 0.495
o xB(sikloheptana) = 0.505
Lanjut : Mencari Suhu separator
Kita dapat mencari suhu separator dengan mencari pada suhu berapakah sikloheksana
membentuk uap pada fraksi 0.753. Kita dapat mencarinya melalui grafik x-y-T yang telah kita
buat atau dengan menginterpolasi data yang sudah diperoleh maka didapatkan :
T (oC)
94.97

y
0.753

Sehingga suhu separator = 94.97 oC

Software (hysis)
Menggunakan software hysis 7.3, kita juga dapat mencari komposisi akhir dari hasil separasi
flash antara sikloheksana dan sikloheptana.
Distillat (D)

Waste (W)

2. Similar to no.1, calculate for mixture of A, B, and C components


Komponen A = sikloheksana 50%
Komponen B = sikloheptana 30%
Komponen C = siklooktana 20 %
Tekanan = 1 atm
Carilah fraksi komposisi uap dan cair setelah dilakukan flash vaporization !

Analitik
Kita dapat melakukan perhitungan trial and error untuk mengetahui
komposisi akhir dari sistem multikomponen. Pertama kita harus mengetahui
suhu dari separator yang didapatkan dari perhitungan dew point dan bubble
point, dengan cara melakukan trial and error untuk berbagai nilai T sehingga
nilai total dari fraksi uap (y) untuk dewpoint dan fraksi cari (x) untuk bubble
point bernilai 1 :
Bubble point
Kompon
en
A Sikloheks
ana
B Siklohept
ana
C Siklookta
na

6.841
3
6.853
9
6.861
9

1201.5
31
1331.5
7
1437.7
8

222.6
47
216.3
6
209.9
8

Log P
(mmHg)
2.80850619
5
2.28830481
8
1.82188751
1

K atau
m
0.84662
795
0.25555
903
0.08731
2

xF

0.5

0.4233
14
0.0766
68
0.4999
82
0.9999
63

0.3
0.2
Tot
al

Didapatkan bahwa fraksi uap total (y) mempunyai nilai 1 pada saat suhu
Tbubble = 75.23oC
Dew Point
Kompon
en
A Sikloheks
ana
B Siklohept
ana
C Siklooktan
a

6.841
3
6.853
9
6.861
9

1201.5
31
1331.5
7
1437.7
8

222.6
47
216.3
6
209.9
8

Log P
(mmHg)
3.312742862
2.869897851
2.476408634

K atau
m
2.703518
03
0.975178
82
0.394089
66

yF

0.5

0.1849
44
0.3076
36
0.5074
99
1.0000
79

0.3
0.2

Didapatkan bahwa fraksi cair total (x) mempunyai nilai 1 pada saat suhu Tdew
= 117.87oC

Suhu operasi proses merupakan suatu nilai suhu diantara kedua titik
tersebut (Tbubble <Toperasi< Tdew). Pada kali ini saya menggunakan suhu
operasi/separator T = 100oC
Setelah menentukan suhu separator, kita dapat mencari komposisi akhir
dengan melakukan trial and error W/D. Langkah pertama adalah
mengumpulkan data tekanan parsial (Pj) dari persamaan Antoine dan nilai m
yang merupakan fraksi pekanan parsial dan tekanan total:

Sikloheksa
na
Siklohepta
na
Siklooktan
a

6.841
3
6.853
9
6.861
9

1201.5
31
1331.5
7
1437.7
8

222.6
47
216.3
6
209.9
8

T didih
(C)
80.9
118.94
151.3

log P

Pj
(atm)
1.72

3.117
3
2.644
9
2.223
6

0.58
0.22

zF

1.72
4
0.58
1
0.22
0

0.5
0.3
0.2

Setelah itu kita dapat menghitung nilai x dan y masing masing komponen dengan rumus:
z (W/D 1)
z (W/D 1)
y *JD JF
x JW JF
1 W/Dm J
m J W/D J
dan
Nilai yang akan dilakukan trial adalah W/D. Iterasi berhenti apabila fraksi uap dan cair bernilai
1:
Pj
Chloroform
Heptana
Sikloheksan
a

1310.1
441.43
167.34

m
1.724
0.581
0.220

zF

W/D

0,5
0,3

4.3

0,2

0.7591
6
0.1890
7
0.0515
6
0.9997
87

0.4403
8
0.3255
2
0.2341
5
1.0000
49

Komposisi
akhir
Pada D dan
W

Setelah dilakukan beberapa kali Trial maka didapatkan bahwa nilai W/D yang diharapkan adalah
4.3, dimana saat W/D = 4,3 nilai total fraksi uap dan cair mempunyai nilai yang mendekati 1
Feed masuk = 100 kgmol/hr dan basis = 1 jam

W + D=100
maka:
D=18,87

4.3 D+ D=100

W =10018.87=81.13
Komposisi akhir :
Pada distillat (D)
o yAD(sikloheksana) = 0.75916 = 75.92%
o yBD(sikloheptana) = 0.18907 = 18.92%
o yCD(siklooktana) = 0.05156 = 5.16%
Pada Waste (W)
o xAW(sikloheksana) = 0.44038 = 44.04%
o xBW(sikloheptana) = 0.32552 = 32.55%
o XCW(siklooktana) = 0.23415 = 23.41%

Software (hysis)
Menggunakan software hysis 7.3, kita juga dapat mencari komposisi akhir dari hasil separasi
flash antara sikloheksana, sikloheptana, dan siklooktana

Terlihat nilai dari W dan D yang dihasilkan HYSIS tidak berbeda terlalu jauh dari perhitungan
analitik sebelumnya.
Komposisi pada distillat (D) dan waste (W)

Perhitungan HYSYS untuk komposisi akhirpun tidak beda jauh dari hasil perhitungan analitik.
3. Find a process production of chemical which uses distillation column, draw the flowsheet
including information concerning to concentration of the component entering and come
out from the column
BTX atau Benzene, Toluene, dan Xylene merupakan isomer yang biasanya dipisahkan
menggunakan proses distilasi :

Pada kasus ini, umpan masuk mengandung 30% Benzena, 30% Toluena, dan 40% Xilena dengan
kondisi masuk flowrate 1 kmol/s dan suhu 358 K. Umpan kemudian masuk ke prefrac dengan
tekanan 0.37 atm dimana dilakukan proses distillasi awal yang akan menghasilkan produk atas
dan bawah yang selanjutnya akan dilanjutkan ke dalam mainfrac dengan tekanan 0.37 atm di
mana akan dilakukan distillasi lanjut untuk memisahkan ketiga komponen. Beberapa komponen
dimasukkan kembali ke prefrac agar didapatkan feed untuk mainfrac yang lebih mudah untuk
dipisahkan. Pada produk atas, setelah dikondensasikan dan beberapa dimasukkan ke mainfrac
kembali, akan didapatkan aliran dengan laju alir 0.3 kmol/s, suhu 324.4 K dengan komposisi
99% Benzene 1% Toluen dan 0% xilena, pada produk tengah didapat aliran dengan laju alir
0.296 kmol/s, suhu 351.8 K dengan komposisi 1% Benzene 99% Toluen dan 0% xilena. Pada
produk bawah, setelah dipanaskan kembali dan beberapa dikembalikan ke dalam mainfrac akan
didapatkan aliran dengan laju alir 0.404 kmol/s, suhu 376.9 K dengan komposisi 0% Benzene
1% Toluen dan 99% xilena

Anda mungkin juga menyukai