Anda di halaman 1dari 41

0

TUGAS MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Usulan Penelitian

Disusun Oleh:
Alfia safitri

220120150002

Destiya Dwi Pangestika

220120150033

Dwi Nur RPS

220120150034

Esti Dwi Anani

220120150042

Nurhayati

220120150055

Puji Rahayu

220120150043

Sehabuddin Salasa

220120150058

Refa Teja Mukti

220120150051

Rusna Tahir

220120150001

Vica Sari Oktorina

220120150027

Yuliyana Kumaladewi

220120150018

Zustantria A.M

220120150028

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembelajaran kuliah Usulan
Penelitian.
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan. Akhir kata Penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penulisan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhoi kita semua. Amin.

Bandung, Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

2.1 ATURAN PENULISAN HASIL STUDI PUSTAKA DAN CARA MENYADUR


SESUAI KAIDAH KARYA ILMIAH (KUANTITATIF) ...................
2
2.1.1 Penggunaan Teori Dalam Penelitian Kuantitatif .....................
2
2.1.2 Aturan Penulisan Hasil Studi Pustaka Riset Kuantitatif ...........
3
2.1.3 Cara Menyadur Sesuai Kaidah Karya Ilmiah ...........................
7
2.2 ATURAN PENULISAN HASIL STUDI PUSTAKA DAN CARA MENYADUR
SESUAI KAIDAH KARYA ILMIAH (KUALITATIF) .....................
13
2.2.1 Tata Cara Penyaduran Ilmiah ....................................................
13
2.2.2 Hasil Penulisan Studi Pustaka Penelitian Kualitatif .................
14
2.2.3 Penulisan Kutipan .....................................................................
15
2.2.4 Telaah Literatur Penelitian Kualitatif .......................................
19
2.3 TATA CARA PEMBUATAN DAFTAR PUSTAKA .........................
2.3.1 Konsep Daftar Pustaka .............................................................
2.3.2 Penyusunan Sumber Pustaka ....................................................
2.3.3 Urutan Penulisan Daftar Pustaka ..............................................
BAB III

21
21
22
23

KESIMPULAN .........................................................................

45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

46

BAB I
PENDAHULUAN
Riset ilmiah pada umumnya melibatkan suatu proses yang saling terkait antara
berbagai konsep, dan bukan hanya dari salah satu ide atau konsep yang sifatnya
terisolasi dengan konsep lain. (Conny, R., 2012) Banyak bentuk dan cara penulisan
karya ilmiah dan penelitian yang ditemui, bentuk dan luasnya bisa berbeda, namun jiwa
dan penalarannya memiliki dasar yang sama. Yang sering dikenal adalah penelitian
dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian
kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili pemahaman naturalistik
(fenomenologi). Dalam menyusun penelitian dengan dua pendekatan ini, khususnya
dalam penyajian tinjauan pustaka, penulis sekiranya dapat memperhatiakan kaidah dan
aturan-aturan yang berlaku sehingga penulis dapat menyajikan hasil penelitian yang

memenuhi syarat ilmiah. Selain itu dalam merujuk teori maupun kutipan yang penulis
ambil, penulis juga harus memperhatikan bagaimana menyajikan daftar pustaka yang
tepat serta akurat, sehingga dapat memfasilitasi pembaca untuk mendapatkan informasi
mengenai sumber tulisan yang penulis sajikan. Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk
mempertajam metodologi, memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi
mengenai penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun telah menyajikan aturan yang berlaku
dalam penulisan hasil studi pustaka dan cara menyadur sesuai kaidah karya ilmiah baik
pada penulisan ilmiah dengan pendekatan secara kuantitatif maupun kualitatif. Serta
tidak lupa penyusun menyertakan tata cara pembuatan daftar pustaka yang tepat dan
akurat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ATURAN PENLISAN HASIL STUDI PUSTAKA DAN CARA MENYADUR
SESUAI KAIDAH KARYA ILMIAH (KUANTITATIF)
2.1.1

Penggunaan Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Teori dalam penelitian kuantitatif menjadi faktor yang sangat penting dalam

proses penelitian. Teori atau paradigma ini digunakan untuk menuntun peneliti
menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep,
menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data. Peneliti dituntut untuk
me-mapping teori dalam menemukan makna ilmu pengetahuan secara luas mengenai
permasalahan yang sedang atau akan dibahas dan selanjutnya menemukan posisi
penelitiannya.
Skema sistematika teori :
Theory

Paradigma

Grand Theory

Ilmu

Middle Theory

Teori

Application Theory

Variabel

Konsepsional

Konsep

Metodologi

Proporsi

Kunci kendali memilih teori dalam penelitian adalah selain memahami konteks
formal dan material sebuah teori, juga dituntut memahami teori itu baik pada konteks
sejarah maupun konteks sosial dimana teori itu dilahirkan. Ketika sebuah masalah
penelitian ditemukan, maka peneliti mencoba membahas masalah penelitian tersebut
dengan teori-teori yang dipilihnya sebagaimana struktur teori diatas yang dianggap
mampu menjawab persoalan penelitian.
2.1.2

Aturan Penulisan Hasil Studi Pustaka Riset Kuantitatif

1. Literature review
Literatur review atau tinjauan pustaka pada penelitian kuantitatif adalah suatu
tahap yang harus dilakukan karena tahap ini bagian penting untuk :
a. Menentukan state of art dimana penelitian yang akan dilakukan memiliki
ciri sendiri atau berbeda dari penelitian lain. Proses literature review ini akan
menentukan bagaimana teori akan dikembangkan, dimana posisi penelitian
jika diletakkan dalam pohon penelitian (ranting atau cabang), mengapa dan
bagaimana dia bisa berada dalam posisi tersebut.
b. Menentukan teori apa yang akan digunakan sehingga dapat digunakan dalam
menyusun hipotesa dan variabel penelitian. Pada penelitian kuantitatif setiap
variabel harus memiliki teori yang mendasari untuk menjelaskan variabel
tersebut. Variabel yang tidak memiliki teori harus ditinggalkan hingga
ditemukan teorinya atau menggantinya dengan variabel lain yang memiliki
teori.
Dalam literature review terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
bagaimana penelusuran pustaka dilakukan, bagaimana menilai pustaka dan
mengintegrasikan pustaka ke dalam penelitian yang akan dilakukan.

Tinjauan

literatur sendiri memiliki arti suatu langkah membahas penerbitan informasi dalam
bidang subjek yang ada kaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan dalam
jangla waktu tertentu. Bisa hanya ringkasan sederhana dari sumber-sumber, tetapi
biasanyanya memiliki pola organisasi dan menggabungkan baik
sintesis.

ringkasan dan

Ringkasan adalah rekap informasi penting dari sumber, dan sintesis adalah
melakukan analisis terhadap naskah kepustakaan orang lain berdasarkan keutuhan
teoritis peneliti. Gagasan utama dalam tinjauan literatur adalah bahwa penelitian
tidak memiliki awal atau akhir, sehingga memberikan lebih banyak sumber daya
bagi peneliti berikutnya untuk membangun riset. Seorang peneliti membaca literatur
untuk menemukan apakah masalah yang ada saat ini lalu mengembangkan
pertanyaan baru sebagai isu penting. Kemudian peneliti membuat tinjauan literatur
yang lebih terfokus untuk memperbaiki rencana penelitiannya.
2. Tujuan Tinjauan Literatur
Ada beberapa tujuan dari tinjauan literatur :
a. Untuk menunjukkan kemampuan ilmah peneliti mengidentifikasi informasi
yang relevan dan untuk garis besar pengetahuan yang ada.
b. Untuk mengevaluasi dan melakukan sintesis informasi sejalan dengan
konsep-konsep yang telah peneliti tentukan sendiri untuk penelitian.
c. Untuk menghasilkan alasan atau justifikasi studi anda.
d. Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur.
e. Untuk menghindari penelitian yang sama nonverifikasi (setidaknya ini akan
menghemat waktu dan dapat menghentikan peneliti dari membuat kesalahan
yang sama seperti orang lain).
f. Untuk memulai melaksanakan suatu penelitian dari mana orang lain telah
mencapai suatu tahap yang tidak perlu lagi diulang.
g. Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang luas wilayah subjek
penelitian yang dilakukan.
h. Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur di dalam khazanag
pengetahuan yang ditekuni.
3. Sumber-Sumber Tinjauan Literatur
Ada 3 sumber yang biasa digunakan dalam penelusuran literatur :
a. Sumber primer yaitu sumber langsung, sumber yang belum digunakan orang
lain, sumber yang berasal dari catatan subjek proyek penelitian.
b. Sumber sekunder yaitu buku, artikel dan tulisan lain oleh para sarjana dan
peneliti yang melaporkan pekerjaan mereka kepada orang lain.
c. Sumber tersier yaitu ensiklopedia, indeks, buku teks (termasuk demografi,
monografi, laporan BPS, dan semacamnya yang diterbitkan) dan sumber
referensi lain. Secara umum ada 2 sumber tersier yaitu sumber yang
diterbitkan dalam bentuk teks (cetak) dan kedua diterbitkan dalam bentuk
gambar atau video.

Saat ini sumber literatur juga dibuat dalam bentuk online seperti e-paper,
e-jurnal, e-book, e-magazine,e-mail, e-interview, e-artical dan e-libarary.
Format penyimpanan data untuk semua kebutuhan literatur ini juga semakin
berkembang, sehingga orang akan aman dan nyaman menyimpan literatur di
dunia maya.
4. Langkah Langkah Umum Menulis Tinjauan Literatur
Tinjauan literatur harus ditulis dalam bentuk laporan penelusuran litertaur yang
biasaya dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: berorientasi daftar bacaan.
Ketika peneliti membaca artikel, buku dan lainnya yang berkaitan dengan topik
penelitiannya, peneliti akan menulis sinopsis singkat dan kritis untuk masingmasing literatur yang dibaca. Setelah itu peneliti akan memiliki abstrak atau
penjelasan dari sumber yang telah dibaca. Tujuan utama dalam tahap ini adalah
untuk mendapatkan ringkasan kritis yang akurat dari setiap tinjauan literatur.
5. Strategi Menulis Tinjauan Literatur
a. Menemukan sebuah fokus
b. Suatu tinjauan literatur, seperti makalah, biasanya dilakukan di sekitar ide-ide
penelitian yang diperbincangkan banyak orang, bukan sumber-sumber sendiri
sebagai bibliografi yang terkait. Ini berarti bahwa penelitian tidak hanya
sekedar mencatat daftar sumber-sumber bacaan penelitian dan masuk ke
dalam detail tentang masing-masing dari mereka, satu per satu. Ketika
penelitian membaca lebih banyak dari literatur, maka ia harus semakin
selektif dan selalu dan selalu konsentrasi di sekitar topik penelitian.
Pertimbangan pula apakah tema atau isu-isu di dalam literatur yang dibaca itu
terhubung dengan sumber literatur yang lain secara bersama-sama. Apakah
literatur itu hadir dengan satu atau lebih solusi yang berbeda? Apakah ada
suatu aspek dari bidang tertentu yang hilang? Seberapa banyak gagasangagasan di dalam literatur itu hadir dan menggambarkan teori sesuai dengan
teori yang tepat? Apakah mereka menggunakan tren tertentu di lapangan?
Pilih salah satu tema untuk fokus pada struktur tinjauan pustaka.
Tabel I. Menulis Ringkasan Tinjauan Literatur
Contoh Teori Konstruksi Sosial Media Massa
Subjek
Gagasan Awal Kontruksi

Temuan
Konstruksi Sosial Atas

Sosial I

Realitas

Referance
Berger and Luckmann (1964)

Kritik terhadap Konstruksi

Kontruksi Sosial Media Massa Burhan Bungin (2000,2005)

Sosial I
Contoh lain menulis ringkasan tinjauan literatur dapat dibuat dalam bentuk
seperti di bawah ini :
Smith (1999), mengklaim bahwa dia menemukan bukti X untuk
mendukung itu, dan menyatakan itu mungkin karena variabel Y yang
ditemukannya. Tapi Smith tampaknya telah mengabaikan faktor Z dalam

temuannya.
Jones (2000), menunjukkan bahwa dengan melakukan X dan Y, Jones
mengklaim, bahwa ada kelemahan dalam studi Smith (1999). Tetapi
metodologi yang digunakan oleh Jones (2001) berbeda dengan yang

dilakukan oleh Smith (1999).


Johnson (2002), membuat hipotesis bahwa hubungan X dan Y mungkin

karena beberapa penyebab lainnya.


Buatlah daftar tema dan kemudian buatlah kesimpulan-kesimpulan
bagaimana setiap tema artikel yang dibaca peneliti berkaitan dengan tema
lainnya. Sebagai contoh :

Peneliti setuju bahwa (Smith 1999, Jones 2001, Johnson 2002), tetapi peneliti tidak s

tentang mengapa Smith mengklaim itu mungkin dengan mengabaikan X, tapi Jones, men

mengkritik Smith dengan metode yang berbeda sebagai tindakan alternative untuk menco
dan Y disebabkan karena DiasDr metode. Johnson hipotesis
6. Detail Struktur umum Tinjauan Literatur
a. Abstrak; ringkasan isi artikel
b. Pendahuluan; sebuah penjelasan tentang tujuan penelitian, pertanyaan dari
pertanyaan penelitian.
c. Dokumen tinjauan; sebuah penelitian kritis yang dilakukan selama ini tentang
topik ini, untuk menunjukkan bagaimana penelitian ini berkaitan dengan apa
yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain.
d. Metode; bagaimana penelitian dilakukan (misalnya instrumen atau peralatan,
prosedur, metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data).
e. Hasil; apa yang ditemukan dalam kegiatan penelitian.
f. Diskusi; apa arti dan maksud dari hasil temuan penelitian yang dijelaskan
pada bagian hasil.
g. Kesimpulan; kesimpulan dan implikasi hasil, yaitu mendiskusikan bagaimana
kaitannya dengan studi peneliti ditinjau dalam tinjauan literatur, juga arahkan
ke arah untuk kerja lebih lanjut.

7. Mesin Pencarian Terbaik Saat ini


Seperti yang telah dijelaskan diatas tentang penggunaan data online, maka
mesin-mesin di bawah ini dapat membantu di dalam menelusuri literatur
termasuk literatur online.
a) Alta Vista, Excite, HotBot, Northernlight, dan Yahoo memungkinkan anda
untuk mencari literatur di Web, namum hanya sebagian kecil dari literatur saat
ini tersedia untuk umum di Web.
b) Sumbangan literatur ilmiah dalam bentuk indeks pada disiplin ilmu tertentu,
seperti ERIC untuk pendidikan dan PsycLNFO untuk psikologi. Sumber ini
menyediakan cakupan yang luas dan mendalam tentang literature di bidang
meraka, namun pada umumnya mesin mesin itu hanya memberikan kutipan
saja dan abstrak online, daripada teks laporan lengkap.
c) ABI/Inform, menyediakan keleluasaan dan kedalaman yang sama di bidang
pengembangan sumber daya manusia dan manajemen, namun tidak
menyediakan teks lengkap untuk banyak jurnal terindeks.
UMI Disertation Abstracts, memberikan indexes abstrak disertai doctor
Amerika Utara. Berbagai alat pencari lainnya juga dapat berguna, seperti
Asosiasi Unlimited, GOVBOT, Library of Congress Katalog, dan Policy
File.
2.1.3

Cara Menyadur Sesuai Kaidah Karya Ilmiah

1. Definisi :
Kata pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan
pekerjaan mengambil atau memungut kutipan. Menurut Azahari (dalam Alam, 2005)

kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran,


definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri
yang

telah

(menurut

penulis

kata

telah

harus

dihilangkan)

terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan


dengan materi penulisan. Batasan di atas tidak hanya memaparkan hakikat
kutipan, tetapi juga menjelaskan kepentingan mengutip, yakni untuk dibahas dan
ditelaah. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengutipan memiliki tujuan tertentu,
bukan sekadar menambah jumlah paparan penelitian. Sedangkan menurut Setiadi

(2007) kutipan adalah ambil alih konsep atau pendapat orang lain

sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan


disamping sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat
berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang
dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
Walaupun penulis diperkenankan mengutip, bukan berarti tulisannya syarat
dengan kutipan. Tulisan hasil penelitian haruslah merupakan hasil gagasan asli
penulisnya bukan kumpulan kutipan pendapat pihak lain. Jika akan mengutip
pertimbangkanlah jangan sering mengutip dengan cara langsung, variasikan dengan cara
tidak langsung. Kutipan seharusnyalah dapat mengembangkan gagasan penelitian.
(Keraf, 2001).
2. Kaidah Pengutipan dalam Karya Tulis Ilmiah
Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis.
Oleh karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung
jawab. Hariwijaya dan Triton (2011) mengatakan bahwa ketika mengutip perlu
dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah (penambahan kata
dengan oleh penulis). Untuk itu, perlu diperhatikan hal berikut: (1) mengutip sehemathematnya, (2) mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata, dan (3) terlalu banyak
mengutip mengganggu kelancaran bahasa.
a. Cara Mengutip
Ada dua cara atau sistem dalam mengutip sumber sebagai rujukan, yaitu
sistem catatan dan sistem langsung. Pada sistem pertama identitas

rujukannama penulis, tahun, dan halamantidak ditampilkan


langsung, sedangkan pada sistem kedua identitas tersebut
ditampilkan.

Pada

sistem

pertama

di

akhir

kutipan

ditampilkan nomor berupa angka Arab, yang ditulis agak ke


atas dengan ukuran huruf lebih kecil (superscript). Kemudian
angka tersebut akan dirujukan kepada catatan kaki pada bagian bawah
halaman. Dalam sistem catatan ini dikenal sistem tradisional dan sistem
Harvard. Pada sistem tradisional digunakan kata ibid, loc cit, dan op cit
untuk pengacuan rujukan sebelumnya, sedangkan dalam sistem Harvard
tidak demikian. (Kalidjernih, 2010).

Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak
langsung. Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama
dengan sumbernya tanpa penambahan, sedangkan kutipan tidak
langsung

menyadur, mengambil

ide

dari

suatu

sumber

dan

menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono,


2005: 64).
1) Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
-

Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);


Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)
Contoh1:
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan
kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui
penyerahan mahkota emas Raja Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu
Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20
21 dan 30).

2) Kutipan Langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.
-

Jika kutipan empat baris atau kurang (langsung pendek):


Dikutip apa adanya;
Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
Dibubuhi tanda kutip (.);
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama
penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page

(ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).


Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan

(kursif);
Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung

(sic) di kanan kata yang salah tadi;


Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda
titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di

tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;


Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara
tandakurung, nislnya, (penggarisbawahan oleh penulis).

10

Contoh 2:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20-21 dan
30) mengatakan, Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan
kekuasaan

kerajaan

Pajajaran

kepada

Kerajaan

Sumedanglarang

berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda


Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis
berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,
Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):
-

Dikutip apa adanya;


Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah

paparan penulis;
Jarak baris kutipan satu spasi;
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama

penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).


Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.
Contoh 3:
Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993
mengatakan sebagai berikut:
Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun
sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional kembali melakukan penelitian berupa survei pada
situs-situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara adminstratif berada
di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering
Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan
temuan-temuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri
prasejarah hingga klasik.

b. Jenis-jenis kutipan
Kutipan-kutipan yang dibuat bisa dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk
penting adalah quotasi, paraphrase, kesimpulan dan praisi. Quotasi adalah
mengutip secara langsung tanpa mengubah satu katapun dari kata-kata
pengarang. Dalam hal ini harus digunakan koma dua buka dan koma dua
tutup. Parafrase adalah mengutip seluruh isi bacaan dengan menggunakan
kata-kata si peneliti atau si pembaca sendiri. Ikhtisar atau summary

11

adalah mencatat sinopsis atau kependekan dari keseluruhan pemikiran


yang ada dalam bacaan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Precis
(baca praisi) adalah pemendekan isi yang lebih padat dari summary,
dengan memilih secara hati-hati material yang akan dipendekkan dengan
menggunakan kata-kata sendiri yang tidak lari dari rencana orisinal
artikel. (Nazir, M. 2009)
c. Tehnik Mencatat dan Mengutip
Dalam rangka membuat catatan tentang apa yang kita baca, maka
perhatikan hal-hal berikut: (Nazir, M. 2009)
1) Sebelum membaca dan mengutip dari buku teks maka lihat dahulu daftar
indeks isi di belakang buku tersebut untuk mecari hal-hal yang berkenaan
dengan materi yang akan dikutip.
2) Jika kutipan ingin dibuat dari majalah ilmiah, leaflet dan sebagainya maka
lihatlah lebih dahulu judul dari artikel.
3) Baca dahulu secara keseluruhan dari artikel yang ingin kita kutip
4) Kemudian baru baca sekali lagi secara hati-hati dan seksama untuk
membaca catatan yang diperlukan
Abstrak atau summary dari suatu artikel dapat kita gunakan sebagai
kutipan. Jika hanya sebagian dari kalimat atau paragraf yang dikutip, maka
kalimat yang tidak dikutip diberi titik-titik (....). Andaikata ada sesuatu yang
kita buat kutipan, misalnya membuat satu kata menjadi italics atau dicetak
miring, maka kita harus membuat keterangan didalam tanda kurung kotak.
Lihat contoh kutipan dibawah ini: (Nazir, M. 2009)
Kutipan
Jones, C.R and D.C Mackie.1913. The Coconut Pests. Philiphine
Agriculturist. 9 (2): 2200-225
Kumbang bulan Juni, selain merupakan hama yang sangat
berbahaya , juga merupakan makanan utama yang sangat kuat di
Cebu, Filipina. ( italics oleh penulis sendiri)
Jika si penulis ingin mencatat ikhtisar dari bacaannya harus ditulis
ikhtisar. Ikhtisar adalah ringkasan dari artikel dan dengan membaca ikshtisar

12

tersebut orang yang bersangkutan. Contoh menulis ikhtisar dapat dilihat di


bawah ini:
IKHTISAR
Heanhe, C.CM and L.D. Keeley. 1963. Cooperative Extension
Work 3rd. Viii + 490 pp. New York Construct Publishing
Association.
Dua hal yang menyebabkan penyuluhan sangat efektif di
Yunani yaitu 1.) penyuluh bekerjasama dengan erat dengan
petani dan penyluh sangat terampil karena semuanya adalah
lulusan universitas
Jika dalam mencatat, si peneliti memberi komentar tentang ikhtisar dari
bacaan maka dalam kartu tersebut ditulis Ulasan. Lihat contoh:
ULASAN
ANONIMOUS. (Ca.1960) Potash Pocketbook. 1-72pp. Hanover:
Overseas Agrie. Dept
Di India, penumpukan kelapa dimulai sejak umur 12-17 tahun.
Tetapi penumpukan kelapa pada umur tersebut tidak diberikan.
Agaknya penumpukan pada umur yang lebih muda lebih efektif,
karena tanah yang ditanami kelapa adalah tanah yang kurang subur.
Dalam membuat catatan-catatan, apakah dalam bentuk kotasi, ikhtisar
atau ulasan jangan lupa menuliskan sumber artikel tempat dimana catata
tersebut diambil. Cara menulis referensi dimana artikel tersebut dimuat atau
dibaca mempunyai aturan tersendiri. Walaupun demikian, yang penting adalah
judul bahan atau artikel, nama pengarang, tahun penerbitan, halaman, serta
penerbit dan tempat penerbit untuk buku teks, tetapi untuk majalah ilmiah yang
diperlukan adalah nama pengarang, judul artikel, nama majalah ilmiah serta
nomor dan kalau bisa bulan penerbitan, serta halaman dari artikel tersebut
dimuat. Sebaiknya jika ada kuotasi, maka halaman dimana terletak bahan
kuotasinya dikutip, ditulis dengan jelas. (Nazir, M. 2009)
d. Cara Menampilkan Kutipan
Cara menampilkan kutipan menurut Setiadi (2007) mengikuti cara sebagai
berikut:

13

1) Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan ketentuannya sebagai


berikut: buatlah pengantar kalimat yang sesuai kemudian tulislah nama
akhir pengarang, kemudian cantumkan tahun, titik dua dan nomor halaman
didalam kurung baru kutipan dicantumkan. Contoh
Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998: 34) mengatakan, bahwa
dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluaraga dengan
lingkungan sosial yang bersifat timbal balik dan keterlibatan emosional.
Dukungan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.
2) Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan; buatlah dahulu
pengantar kalimat, tampilkan kutipan, sebut nama akhir pengarang, tanda
koma, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya
diberi titik. Contoh:
Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat
dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas
akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan faktor
timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebgaian penderita penyakit ini banyak
menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan. (Sundaru, 2002: 152)
2.2 ATURAN PENULISAN HASIL STUDI PUSTAKA DAN CARA MENYADUR
SESUAI KAIDAH KARYA ILMIAH (KUALITATIF)
2.2.1

Tata Cara Penyaduran Ilmiah


Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari proses pengutipan atau penyaduran,

akan tetapi proses tersebut tidak melupakan tata cara penulisan kepustakaan yang baik
dan benar. Proses rujukan menyangkut gaya merujuk dan penyususnan daftar pustaka
(bibbliography). Perujukan merupakan kekuatan argumentasi yang dibangun penulis.
Hal ini penting dalam perujukan dapat menghindari masalah berkaitan dengan persoalan
plagiat (plagiarism), yang masih menjadi polemik akademik (Chasanah. 2007 dalam
Nursalam 2008).
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam merujuk pada artikel jurnal
ilmiah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memanfaatkan referensi terkini (uptodate 5) dari jurnal penelitian terkemuka


Panjang rujukan maksimal 1/3 panjang artikel
Pengutipan literatur dalam diskusi jangan terlalu panjang
Sedapat mungkin memanfaatkan kutipan tak langsung
Kutipan harus ditempatkan dalam artikel yang tepat atau sesuai
Kumpulan penelitian sejenis bisa dirujuk secara berkelompok

14

Gaya penulisan merujuk (referencing) dan atau bentuk penulisan kutipan dalam
teks yang seringkali digunakan meliputi emat bentuk yaitu:
1.
2.
3.
4.

Quote (uses someones words)


Copy (use figures. Tables or structure)
Paraphrase (convert someones ideas to your own words)
Summarise (use a brief account of someoners ideas (chasanah cited from Ed
services central Quesland University, 2002)

2.2.2

Hasil Penulisan Studi Pustaka Penelitian Kualitatif


Afiyanti & Rochmawati (2014) menyatakan bahwa penelitian kualitatif berbeda

dengan dengan penelitian kuantitatif dimana penelitian kualitatif tidak memiliki aturan
penulisan baku dan tergantung pada gaya peneliti. Topik yang perlu dijabarkan oleh
peneliti mengenai meliputi latar belakang dan metode studi yang ditelaah dan tema atau
kategori yang dihasilkan dari studi tersebut. Berbagai literatur dalam penelitian
kualitatif dituliskan berasal dari aspek telaah teoritis dan empiris untuk menggambarkan
berbagai kajian dan isu yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Pada aspek teoritis
peneliti perlu menjelaskan tentang konsep dan teori yang melandasi fenomena yang
diteliti. Berbeda dengan aspek empiris, peneliti perlu membahas kritis hasil penelitian
sebelumnya baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Hasil studi yang dijabarkan
hanya studi yang sangat terkait, peneliti tidak perlu menjabarkan dan mengkritisi satu
persatu tentang studi yang ditemukan. Selanjutnya hal yang penting dilakukan adalah
membuat kesimpulan dan rangkuman telaah literatur baik dalam bentuk bagan atau
tulisan seperti ringkasan. Sehingga tidak ada lagi keraguan peneliti bahwa studi yang
dilakukan merupakan bentuk yang paling tepat untuk menjawab permasalahan
penelitian.
Menurut Sugiyono (2013) beberapa teori dalam penelitian tergantung pada fokus
penelitian yang ditetapkan oleh peneliti semakin banyak fokus maka teori yang
digunakan akan semakin banyak. Apabila peneliti membahas tentang landasan teori dan
nilai budaya pada konteks sosial maka peneliti harus memiliki pemahaman terkait
situasi sosial yang diteliti. Validasi awal peneliti pada penelitian kualitatif adalah sejauh
mana kemampan peneliti menggambarkan teori-teori terkait dengan bidang dan konteks
sosial yang diteliti tersebut. Terdapat tiga kriteria teori yang dapat digunakan sebagai
pedoman pada penelitian yaitu:
a. Relevansi

15

Relevansi adalah teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang


diteliti.
b. Kemutakhiran
Kemutakhiran merupakan kebaruan teori tersebut yang digunakan. Referensi
lebih dari lima tahun dianggap kurang mutakhir dan jurnal lebih diutamakan
untuk digunakan.
c. Keaslian
Keaslian terkait dengan sumber dimana peneliti menggunakan sumber asli
dalam mengungkapkan penelitian, tidak mengutip dari orang lain.
Sugiyono (2013) juga menjelaskan bahwa dalam landasan teori penelitian
kualitatif perlu dijabarkan terkait setiap fokus penelitian, ruang lingkup keluasan dan
kedalamannya. Dalam membuat definisi perlu dijabarkan tentang definisi yang
mendukung dan tidak sejalan agar dapat dibandingkan. Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan landasan teori tersebut. Teori yang dikemukan dalam penelitian
kualitatif bersifat sementara dimana teori dapat berkembang atau berubah setelah
peneliti berada di lapangan. Selain itu dalam penelitian ini tidak perlu dibuat kerangka
berfikir sebagai landasan dalam merumuskan hipotesis dikarenakan tujuan penelitian
untuk menemukan hipotesis baru bukan membuktikan hipotesis yang telah dibuat.
2.2.3

Penulisan Kutipan
Menurut Setiadi (2013), kutipan adalah mengambil konsep atau pendapat

orang lain kata demi kata. Fungsi kutipan adalah sebagai penguat atau pendukung
bahasan dan upaya penekanan arti penting dari apa yang diungkapkan oleh penulis.
Creswell (2013) dalam Afiyanti & Rochmawati (2014) menyatakan bahwa beberapa
bentuk penulisan kutipan partisipan pada penelitian kualitatif terdiri dari:
a. Kutipan berbentuk blok. Kutipan blok dibuat dengan satu spasi menggunakan teks
indent (tulisan kutipan menjorok ke dalam tulisan sekitar delapan ketukan dari sisi
kiri dan kanan margin tulisan. Contoh: .......sekarang nyeri berkurang Bu, sudah
tidak kering, jadi nggak kering banget karena posisi tengkurang kadang miring
sering sekarang saya lakukan, karena suami saya mudah jadinya membantu saya
untuk bisa rileks dulu jadi nggak nyeri.....(P1).
b. Kutipan yang ditingkatkan (embedded quatation) pada teks tulisan laporan
penelitian. Kutipan ini menyajikan pokok-pokok dari suatu kutipan yang dianggap

16

penting dan memungkinkan pembaca secara tepat mendapatkan gambaran hasil


penelitian yang dilakukan.
Contoh: seperti apa pengalaman menjadi seorang perempuan yang pertama kali
menjadi ibu? Satu dari para perempuan yang mewakili para perempuan lainnya
memberikan komentar singkat tentang pengalaman menjadi ibu yaitu menjadi
seorang ibu tidak mudah. Dirinya menjelaskan kesulitan menjadi seorang ibu
adalah mengintegrasikan tanggungjawab barunya yaitu merawat bayinya kedalam
kehidupan saat ini.
c. Kutipan yang lebih panjang yang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan
hasil penelitian yang lebih kompleks agar dipahami pembaca. Bentuk ini biasanya
ditampilkan oleh peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian mengingat
terbatasnya ruang/halaman penulisan untuk para peneliti menyampaikan hasil
penelitiannya dalam jurnal ilmiah dilingkup nasional atau internasional.
d. Kutipan yang redaksinya/kalimatnya tidak lebih dari tiga baris (kurang dari 40 kata)
yang diketik langsung dalam satuan alinea teks dengan pemberian tanda kutip di
ujung awal dan ujung akhir dari kalimat.
Contoh :
Seperti halnya dengan penyakit kronis lainnya, asma memerlukan
penanganan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh
obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. Salah satu syarat
keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita,
Namun jika ada kata penting yang ingin ditonjolkan, gunakan tanda petik
keluarga, dengan dokter yang mengobati (Sundaru, 2002:152).
tunggal sebelum dan sesudah kata penting tersebut.
Contoh:
satu elemen penting dari komunitas yang sehat adalah komunitas yang
kompeten
(Wass, 1994:37).
e. Kutipan
yang panjangnya
lebih dari 3 baris (40 kata atau lebih), dibuat dengan
ketentuan: diketik mulai dengan garis baru pada alinea sendiri dan tidak memakai
tanda kutip.
f. Kutipan yang diambil dari beberapa sumber
Di rumah sakit perawat menjalankan peran dan fungsinya dalam berbagai unit kerja
baik rawat inap, rawat jalan, maupun sebagai pengelolaatau administrator. Salah
satu tolak ukur dalam penilaian mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah
dengan menilai mutu pelayanan yang ada di rawat inap. Di ruang-ruang ini semua
kegiatan keperawatan secara menyeluruh akan tampak nyata dibandingkan dengan
ruangan lainnya. Kegiatan di ruang rawat inap banyak dilakukan oeh tenaga
pelaksana keperawatan (Swansburg 2000; Galliens 1994; Depkes RI 2001; Depkes
RI 2002).

17

g. Kutipan langsung. Kutipan langsung merupakan bahan yang telah dikutip dari
penulis artikel lain atau artikel yang pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasi
sebelumnya oleh penulis harus ditulis dengan lengkap per kata sesuai dengan apa
yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya nama penulis, tahun dan halaman
diletakkan di akhir kalimat degan ditutup tanda kurung.
Contoh:
Satu elemen penting dari komunitas yang sehat adalah komunitas yang
kompeten ( Wass, 1994: 37).
Atau
Menurut Wass (1994;37) Satu elemen penting dari komunitas yang sehat
adalah komunitas yang berkompeten.
h. Kutipan dari sumber kedua. Pada kutipan ini penulis tetap mencantumkan nama
akhir penulis asli beserta tahunnya, lalu mencantumkan nama penulis akhir dan
tahun.
Contoh:
Menurut Cottrel (1976, dalam Wass, 1994:37-38) definisi komunitas yang
kompeten adalah salah satu dari beberapa komponen komunitas berikut: (1)
mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dari
kebutuhan komunitas, (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan
dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang
disepakati; dan (4) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan
yang dibutuhkan.
Caratindakan
menampilkan
nama orang dalam kutipan
a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan:
Buatlah pengantar kalimat yang sesuai lalu tulis nama akhir pengarang, tahun,
titik dua nomor halaman di dalam kurung, lalu kutipan dicantumkan.
Contoh:
Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998:34) mengatakan, bahwa
dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan
lingkungan sosial yang bersifat timbal balik umpan bali dan keterlibatan
emosional. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi
b. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan: membuat pengantar
dengan berbagai kepandaian dan akal.
kalimat, tampilkan kutipan, letakkan nama akhir pengarang, tanda koma, tahun
terbit, titik dua dan nomor halaman di dalam kurung dan berikan titik.
Contoh:
Asma adalah penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan
perkembangan industri di Indonesia yang makin maju pesat dan meluas akan
memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu
faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebagian penderita penyakit ini banyak
menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan (Sundari, 2002: 152).

18

c. Jika mengutip dari naskah internet


Contoh:
Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown,
1997, 1, http://www.findarticles.com) berarti bahan yang dikutip terletak
pada paragraf pertama.
d. Jika kutipan tidak langsung, peneliti membuat sendiri kalimat yang diambil dari
penulis, maka penulisannya cukup mencantumkan nama akhir dan tahun saja.
Contoh:
Green dan keuter (1991, dalam Wass, 1994) mengarahhkan bahwa di
dalam promosi kesehatan faktor pendidikan memegang peranan penting.
e. Jika artikel ditulis oleh satu sampai tiga orang penulis, maka ditulis semua nama
akhir.
Contoh:
Menurut Pender, Murdaugh, dan Persons (2002) kesehatan dapat
dimanifestasika dengan pola yang unik dari individu.
f. Jika nama penulis ditulis dalam tanda kurung kata dan ditulis dengan simbol &
Contoh:
Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu
g. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan diikuti et al.
( Pender, Mundaugh & Pasrsons, 2002).
(tahun).
Contoh: Parsons, et al. (2002).
2.2.4

Telaah Literatur Penelitian Kualitatif


Afiyanti & Rochmawati (2014) mengatakan bahwa dokumen penelitian harus

mengandung literatur yang relevan dimana menggambarkan tujuan penelitian. Tujuan


telaah literatur dalam penelitian kualitatif adalah menemukan apa yang telah diketahui
tentang subyek dan mengidentifikasi gap dalam pengetahuan; menggambarkan manfaat
penelitian terhadap pengetahuan sebelumnya; dan menghindari duplikasi atau replikasi

19

penelitian yang telah dilakukan orang lain. Pada penelitian kualitatif peneliti tidak
menyusun telaah literatur untuk melatar belakangi studi dengan kata lain sebagai
kerangka teori dan konsep. Peneliti membuat telaah literatur setelah data-data penelitian
dihasilkan atau tidak pada tahap menyusun proposal dengan tujuan agar peneliti tidak
mengarahkan datanya dan partisipan tentang yang diketahui peneliti. Melalui cara
tersebut peneliti dapat membatasi pengetahuan tentang konteks penelitian sebelum
melakukan penelitian tersebut.
Beberapa manfaat telaah literatur penelitian kualitatif menurut Afiyanti &
Rochmawati (2014) adalah:
1. Merangsang kepekaan teoretik
Merangsang kepekaan teoretik maksudnya adalah membantu peneliti mengenali
hal-hal penting pada data yang akan dihasilkan dan memaknai maksud data
sehingga memperlancar perumusan teori yang tepat dengan fenomena yang diteliti.
Selanjutnya peneliti dapat merencanakan dan membuat daftar pertanyaan
wawancara yang signifikan.
2. Memberi nilai tambah kesahihan hasil penelitian
Fungsi telaah literatur berfungsi dalam meningkatkan keabsahan suatu hasil temuan
yang dilakukan khususnya pada penelitian untuk menguji keabsahan suatu teori.
Dalam hal ini peneliti dapat membahas berbagai alasan adanya perbedaan dan
persamaan teori atau konsep hasil penelitian dengan teori yang telah ada.
3. Merencanakan naskah
Peneliti dapat melakukan telaah literatur dalam menyusun naskah atau daftar
pertanyaan sebagai acuan awal dan untuk meyakinkan partisipan tentang tujuan
penelitian. Sehingga naskah wawancara dapat dikembangkan sesuai dengan situasi
dan kondisi pada area penelitian
4. Maanfaat dalam beberapa pendekatan kualitatif
Pada penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi telaah literatur
digunakan untuk membandingkan dan menyatukan hasil temuan dalam penelitian
dengan temuan pada literatur terdahulu. Pada penelitian grounded theory
penggunaan literatur digunakan untuk membantu peneliti memahami apa yang
perlu dilakukan dalam penelitiannya. Literatur diperlukan dalam mendefinisikan
konsep-konsep khusus dan memverifikasi hubungan teori-teori yang dikembangkan
dengan informasi yang baru ditemukan dari penelitian yang dilakukan. Pada
penelitian etnografi telaah literatur digunakan dalam menyediakan suatu
pemahaman secara umum mengenai kategori konteks budaya yang dipelajari;

20

melatarbelakangi dan menginterpretasikan hasil temuan. Berbeda dengan penelitian


pendekatan historikal telaah literature tersebut digunakan sebagai acuan dalam
memilih topik dan mengembangkan pertanyaan penelitian, mempelajari literatur
secara mendalam sebagai sumber informasi utama.
5. Menyusun jadwal penelitian
Telaah literatur yang dilakukan berguna dalam menunjukan target waktu dan tahap
kegiatan penelitian
6. Menyusun anggaran penelitian
Anggaran yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian adalah anggaran personel,
perlengkapan penelitian dan perjalanan atau transportasi.
Menurut Berg (2001) penekanan dasar dalam telaah literatur penelitian kualitatif
adalah memberikan gambaran secara komprehensif penelitian sebelumnya dalam topik
yang umum dan khusus. Hal tersebut berguna dalam mencegah replikasi penelitian.
Replikasi dapat dilakukan apabila peneliti mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
peerbaikan dari teori atau metode yang digunakan. Penulisan telaah literatur harus
menyertakan referensi yang berhubungan dengan penelitian. Semakin baik telaah
literature makan dasar penelitian semakin baik. Sebaiknya penulisan telaah literatur
sebanyak 10-20 halaman sehingga peneliti harus memilih literatur yang lebih
mendukung penelitian. Aturan dalam membuat telaah literatur adalah sukup panjang
mendukung area penelitan tetapi cukup pendek agar tetap menarik.

2.3 TATA CARA PEMBUATAN DAFTAR PUSTAKA


2.3.1

Konsep Daftar Pustaka


Kemampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait

dengan upaya penelusuran dan pemilihan studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh
sejumlah referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian
penelitian yang dilakukan. Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk mempertajam
metodologi, memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi mengenai penelitian
sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain. Penelusuran pustaka ke dalam sebuah tulisan
disebut dengan sitasi. Adapun sitasi Dias bersumber dari berbagai media baik cetak
maupun non cetak. Teknik sitasi diatur dalam kaidah-kaidah penulisan agar tidak
menjadikan karya kita sebagai suatu bentuk plagialisme. Penulisan sitasi yang dicatut
dari sumber orang lain disusun dalam daftar pustaka.

21

Pemilihan sitasi yang akan dikaji, menurut Nasir Abd., Muhith Abdul, Ideputri
M.E.(2011) didasarkan pada dua kriteria yaitu :
1. Recency (kemutakhiran) yaitu sumber yang dipakai acuan hendaknya yang terbaru
dan mempunyai kualifikasi yang memadai, beberapa pendapat mengatakan
biasanya dari terbitan 10 tahun terakhir untuk buku teks dan 1 tahun terakhir untuk
jurnal, kecuali penelitian historis.
2. Relevansi yaitu sumber kajian teori sesuai dengan bidang penelitian
Menurut Zubaidah, (2007) fungsi penelusuran pustaka adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Memahami latar belakang teoritis masalah penelitian


Memahami manfaat penelitian sebelumnya
Memberikan pembenaran pemilihan maslah penelitian
Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan
Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan.


6. Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui daftar pustaka semua
konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia.
7. Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen dan
analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.
8. Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan
dan kesimpulan kita.
9. Menghindarkan adanya duplikasi penelitian.
2.3.2

Penyusunan Sumber Pustaka


Sumber pustaka yang dikumpulkan harus relevan dengan masalah yang yang

diangkat dalam penelitian. Daftar pustaka dapat digunakan dengan dua jenis yaitu
deduktif dan induktif. Dengan deduktif yaitu mulai dari proposisi yang berlaku umum
dan memberlakukannya pada keadaan khusus dan berlaku sebaliknya untuk induktif.
Teknis penyusunan tinjauan pustaka dapat dilakukan sebagai berikut (Masyhuri,
Zainuddin M., 2011) :
1. Pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
2. Uraiakan dengan jelas daftar pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian yang akan dilakukan.
3. Tinjauan pustaka menguraiakn teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang
diusulkan.

22

4. Uraian dalam tinjauan pustaka menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada
daftar pustaka.
5. Tinjauan pustaka merupakan tempat teori-teori yang akan dipakai sebagai dasar
atau pisau dalam melakukan penelitian.
2.3.3

Urutan Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka yang disusun harus jelas dan dapat dicari dengan mudah oleh

peneliti-peneliti lain, jika peneliti tersebut ingin membaca keseluruhan isinya. Oleh
karena itu, daftar bacaan tersebut harus berisi hal-hal (Nazir Moh., 2011) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama atau nama-nama pengarang buku, artikel, leaflet, monograf, dll


Tahun penerbitan terakhir.
Judul baik dari buku, monograf, artikel yang digunakan.
Edisi terakhir.
Volume atau nomor dari majalah, buletin, dsb.
Halaman yang dikutip ataupun jumlah halaman dari artikel atau buku.
Daftar pustaka ditempatkan dibagian akhir laporan sesudah lampiran. Daftar

pustaka berisi daftar bacaan yang diurutkan menurut abjad nama pengarang yang diberi
nomor dari 1 sampai akhir. Jika seorang pengarang mempunyai beberapa artikel, buku
atau tulisan lainnya maka urutan dimulai dari tahun yang terawal sampai dengan tahun
yang terakhir. Baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam, dan jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama dari nama belakang penulis
Teknik penulisan daftar pustakabelum mempunyai satu standar tertentu.Tiap
peneliti dapat membuat sistemnya sendiri asalkan cara yang digunakan harus konsisten.
Tata cara penulisan daftar pustaka yang sering digunakan adalah (Nasir Abd., Muhith
Abdul, Ideputri M.E., 2011):
1. Artikel/paper dari sebuah jurnal
a. Nama akhir/keluarga penulis pertama, nama kecil/depan, nama akhir/keluarga
penulis kedua, nama kecil/depan, dan nama penulis selanjutnya. Semua nama
penulis harus ditulis disini. Nama kecil/depan bisa ditulis lengkap atau hanya
inisialnya saja.
b. Tahun penerbitan/publikasi ditulis dalam kurung.
c. Judul artikel/paper dicetak miring/italic dengan title case.
d. Judul jurnal, dicetak tebal.

23

e. Nomor volume dari jurnal.


f. Nomor jurnal.
g. Nomor halaman dari artikel tersebut di dalam jurnal.
h. Antara satu hal dengan hal lainnya dipisahkan dengan tanda koma, dan pada
akhir suatu referensi diberi tanda titik.
i. Apabila referensi tersebut ditulis lebih dari satu baris, maka baris kedua dan
berikutnya ditulis menjorok 1 cm ke dalam. Jarak antara satu referensi ke
referensi berikutnya adalah 1 spasi.
2. Buku
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Judul buku dicetak miring/italic dengan title case.
c. Nomor volume dari buku (jika ada)
d. Eedisi penerbitan
e. Nama penerbit
f. Kota penerbitan
3. Artikel/paper dalam sebuah buku yang ditulis/dirangkum oleh editor
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/papersama dengan item
1.a dan 1.b diatas.
b. Judul buku, didahului oleh kata in atau dalam, dicetak tebal
c. Nomor volume dari buku (jika ada)
d. Edisi penerbitan
e. Nama editor, didahului dengan ed. Atau eds. Bila lebih dari satu editor
f. Nama penerbit
g. Kota tempat diterbitka
h. Nomor halaman dari artikel tersebut di dalam buku.
4. Artikel/paper dalam sebuah buku prosiding/proceeding (kumpulan makalah dari
suatu seminar/conference).
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Tulisan prosiding/proceeding diikuti dengan nama konferensi dan nomor
konferensinya (pertama, kedua, ketiga dan seterusnya), dicetak tebal.

24

c. Nama editor didahului dengan ed. Atau eds. Bila lebih dari satu editor
d. Penyelenggara seminar/conference
e. Kota tempat penyelenggaraan
f. Nomor halaman dari artikel/paper tersebut di dalam prosiding.
5. Proyek/project (students final project)
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Jenis project dicetak tebal
c. Nama perguruan tingginya
d. Kota tempat penyelenggaraan.
6. Skripsi, tesisdan disertasi
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Tulis : Skripsi/Tesis/dissertasi Ph.D/Master/Magister, dicetak tebal
c. Nama perguruan tinggi
d. Kota tempat perguruan tinggi tersebut
7. Standar teknis/engineering standard
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Nama penerbit
c. Kota tempat diterbitkan
8. Dokumen pemerintah/badan dunia
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Volume atau nomor (jika ada)
c. Nama penerbit
d. Kota tempat diterbitkan
9. Bahan kuliah/handout
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Judul topik handout, dicetak miring
c. Tulisan : lectur handout/bahan kuliah, dicetak tebal

25

d. Nama mata kuliah, dicetak tebal


e. Nama perguruan tinggi
f. Kota tempat perguruan tinggi tersebut
10. Petunjuk praktikum/laboratory manual
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Nama dari kegiatan laboratorium/praktikum, dicetak miring
c. Tulisan : laboratory manual/petunjuk praktikum, dicetak tebal
d. Nama perguruan tinggi
e. Kota tempat perguruan tinggi tersebut
11. Artikel/paper dari internet
Sampai sekarang belum ada konvensi tentang penulisan daftar pustaka dari
sumber internet Namun untuk bijaknya jangan memasukan bahan ini dalam
referensi suatu karya ilmiah..
2.3.4

Metode Penulisan Daftar Pustaka


Secara internasional menurut Manajer Beeley dan paulus cara-cara penulisan

daftar pustaka dan cara-cara pengutipan, khususnya dalam rangka mengantisipasi


plagiarisme yang banyak digunakan adalah APA Style dan MLA Style.Adapun prinsip
perbedaan pada dasarnya hanya pada terkandung dalam posisi tahun terbit. APA Style
menempatkan tahun terbit sesudah nama pengarang. Sedangkan MLA Style
menempatkan tahun terbit debelakang nama penerbit. Secara nasional cara-cara
penulisan pada umumnya mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa,
Jakarta.
Adapun cara-cara penulisan terhadap karya-karya tanpa nama pengarang yang
pada umumnya disebut sebagai naskah anonim, dapat ditempuh dengan dua cara yaitu
dengan menggunakan anonim itu sendiri dan dengan menelusuri siapa yang
menerbitkan, memiliki, menyimpan, dsb. Dalam rangka mengetahui identitas karya
lebih lanjut disarankan untuk menggunakan cara yang kedua (Ratna Nyoman Kutha,
2009).

26

JENIS

FORMAT

FORMAT

RUJUKAN

MLA

APA

SATU PENULIS

DUA PENULIS

TIGA PENULIS

LEBIH DARI
TIGA PENULIS

Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan


Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press, 2000.

Sukadji, S. (2000). Menyusun dan


Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press.

Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati.


Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1997.

Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V.


(1997). Dasar-dasar Menulis Karya
Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan


Sakura H. Ridwan. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.

Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan,


S. H. (1989). Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku


Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.

Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku


Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

ATAU
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.

LEBIH DARI
SATU EDISI

PENULIS
DENGAN
BEBERAPA
BUKU
MLA:
pencantuman buku
didasarkan urutan
tahun terbit.

ATAU
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for


Writers of Research Papers. Ed. Ke-5.
New York: The Modern Language
Association of America, 1999.

Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for


Writers of Research Papers. (Ed. Ke5). New York: The Modern Language
Association of America.

Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia


dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta: Puspa
Swara, 2002.

Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia


dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta:
Puspa Swara.

Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah


Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa Indah, 1997.

Keraf, G. (1982). Argumentasi dan


Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.

- - -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta:


Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
1982.

Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah


Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa Indah.

ATAU
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

27

APA: pencantuman
buku didasarkan
abjad judul buku.
PENULIS TIDAK
DIKETAHUI/
LEMBAGA

BUKU
TERJEMAHAN

BUKU DENGAN
PENYUNTING/
EDITOR

SERIAL/
BERJILID

JURNAL

Utama, 1982.
- - -. Komposisi: Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa. Ende, Flores:
Penerbit Nusa Indah, 1997.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia. Panduan
Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana
Sains. Jakarta: UI Press, 2002.

Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam Universitas
Indonesia. (2002). Panduan Teknis
Penyusunan Skripsi Sarjana Sains.
Jakarta: UI Press.

Creswell, John W. Research Design:


Qualitative and Quantitative
Approaches. Terj. Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama dengan Nur
Khabibah. Eds. Chryshnanda DL dan
Bambang Hastobroto. Jakarta: KIK
Press, 2002.

Creswell, J. W. (2002). Research Design:


Qualitative and Quantitative
Approaches. (Terj. Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama dengan Nur
Khabibah). Eds. Chryshnanda DL dan
Bambang Hastobroto. Jakarta: KIK
Press.

ATAU

ATAU

DL, Chryshnanda dan Bambang


Hastobroto. Eds. Desain Penelitian:
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
terj. Dr. John Creswell. Jakarta: KIK
Press, 2002.

Creswell, J. W. (2002). Research Design:


Qualitative and Quantitative
Approaches. (Terj. Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama dengan Nur
Khabibah). Jakarta: KIK Press.

Ihromi, T.O., peny. Pokok-pokok


Antropologi Budaya. Jakarta: PT
Gramedia, 1981.

Ihromi, T.O. (peny.). (1981). Pokok-pokok


Antropologi Budaya. Jakarta: PT
Gramedia.

ATAU

ATAU

Ihromi, T.O., ed. Pokok-pokok Antropologi


Budaya. Jakarta: PT Gramedia, 1981.

Ihromi, T.O. (ed.). (1981). Pokok-pokok


Antropologi Budaya. Jakarta: PT
Gramedia.

Sadie, Stanley, ed. The New Grove


Dictionary of Music and Musicians.Vol.
15. London: Macmillan, 1980.

Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove


Dictionary of Music and Musicians.
Vol. 15. London: Macmillan.

ATAU

ATAU

Sadie, Stanley, ed. The New Grove


Dictionary of Music and Musicians. Vol.
15. London: Macmillan, 1980.

Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove


Dictionary of Music and Musicians
(Vol. 15, hlm. 366). London:
Macmillan.

Molnar, Andrea. Kemajemukan Budaya


Flores: Suatu Pendahuluan.

Molnar, A. (1998). Kemajemukan Budaya


Flores: Suatu Pendahuluan.

28

Antropologi Indonesia 56 (1998): 13


19.
MAJALAH

SURAT KABAR

Asa, Syubah. PKS: Sayap Ulama dan


Sayap Idealis. Tempo, 511 Juli
2004, 3839.

Asa, S. (2004, 511 Juli). PKS: Sayap


Ulama dan Sayap Idealis. Tempo, 38
39.

Syifaa, Ika Nurul. Klub Profesi, Perlukah


Dimasuki? Femina, No. 30, 2228 Juli
2004, 5455.

Syifaa, I. N. (2004, 2228 Juli). Klub


Profesi, Perlukah Dimasuki? Femina,
No. 30, 5455.

Suwantono, Antonius. Keanekaan Hayati


Mikro-organisme: Menghargai Mikroba
Bangsa. Kompas, 24 Des. 1995, 11.

Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikroorganisme: Menghargai Mikroba


Bangsa. (1995, 24 Desember).
Kompas, 11.

Potret Industri Nasional: Tak Berdaya


Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar. Kompas, 23 Des. 1995,
13.
Menyambut Terbentuknya Badan
Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.
Tajuk Rencana (editorial). Kompas, 22
Des. 1995, 4.
DOKUMEN
PEMERINTAH
NASKAH YANG
BELUM
DITERBITKAN

Antropologi Indonesia 56, 1319.

Potret Industri Nasional: Tak Berdaya


Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar. (1995, Desember 23).
Kompas, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan
Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.
Tajuk Rencana (editorial). (1995, 22
Desember). Kompas, 4.

Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos


Usaha Tani Padi dan Palawija 1990.
Jakarta: BPS, 1993.

Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur


Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990. Jakarta: BPS.

Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y.


Slameka. National Network of
Information Services in Indonesia: A
Design Study. Makalah tidak
diterbitkan, 1993.

Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P., dan


Slameka, Y. (1993). National Network
of Information Services in Indonesia: A
Design Study. Makalah tidak
diterbitkan.

Budiman, Meilani. The Relevance of


Multiculturalism to Indonesia. Makalah
pada Seminar Sehari tentang
Multikulturalisme di Inggris, Amerika,
dan Australia, Universitas Indonesia,
Depok, Maret 1996.

Budiman, M. (1996, Maret). The


Relevance of Multiculturalism to
Indonesia. Makalah pada Seminar
Sehari tentang Multikulturalisme di
Inggris, Amerika, dan Australia,
Universitas Indonesia, Depok.

Penulisan Daftar Pustaka Menurut HARVARD


1. Tampilan dasar dari daftar referensi sistem Harvard, adalah sebagai berikut:
a. Gunakan judul Daftar Referensi dan tidak perlu italic.

29

b. Diurutkan secara alfabet berdasarkan nama keluarga/nama akhir pengarang


ataueditor (atau organisasi yang bertanggung jawab). Apabila tidak ditemukan
namapengarang maka diurutkan berdasarkan judul.
c. Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama,
urutkanberdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama ke yang
palingbaru).
d. Apabila seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam tahun
publikasiyang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil yang menyertai
tanggalpublikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).
e. Daftar referensi biasanya menggunakan ukuran font yang lebih kecil disbanding
dengan font yang digunakan dalam tulisan.
2. Hal- hal yang perlu diperhatikan saat menyusun daftar pustaka dengan pedoman
Harvard, antara lain :
a. Daftar pustaka TIDAK diberi penomoran
b. Sebelum ditulis, nama HARUS dibalik dulu Nama fam(keluarga) di depan.
c. Penulisan daftar pustaka ditulis sesuai urutan abjad SETELAH nama pengarang
dibalik.
d. Apabila terdapat lebih dari 2 penulis dalam satu buku,maka yang dibalik hanya
PENULIS PERTAMA. Penulis selanjutnya tidak dibalik.
e. Dua penulis menggunakan kata hubung dan
f. Lebih dari tiga penulis menggunakan kata dkk atauet al
g. Gelar seseorang TIDAK perlu ditulis.
h. Daftar pustaka yang tidak cukup ditulis dalam satu baris maka baris kedua
menjorok kedepan dengan jarak yang sama antar barisnya.
i. Apabila terdapat 2 atau lebih judul buku dengan penulis yang sama, maka yang
ditulis terlebih dahulu adalah buku terbitan TERLAMA.
j. Jika nama penulisnya sama maka nama penulis tidak perlu dicantumkan kembali
cukup ditulis dengan-------
k. Sumber daftar pustaka yang berupa artikel HARUS diberi tanda petik TANPA
di italic.
l. Sumber daftar pustaka yang berupa buku ditulis italic.(Jikamenulis daftar pustaka
menggunakanbolpoin ,sumber buku ditulis dengan underline).
m. Nama majalah/surat kabar HARUS ditulis italic

SISTEM REFERENSI HARVARD


BUKU
Pengarang inisial Tahun publikasi, Judul buku (ditulis miring), Edisi, Penerbit, Tempat
diterbitkan.
Jenis

Contoh penggunaan referensi dalam teks

Contoh pencantuman daftar pusta

32

arang tunggal

Escritt (2000) beragumen bahwa ...

Escritt, S 2000, Art nouveau, Phaidon, London

tau tiga pengarang

Menurut Cooper, Krever, dan Vann (2002) ...

Cooper, GS, Krever, E & Vann, RJ 200

taxation: commentary and materials, 4th edn


Tax Practice, Sydney, NSW.

t pengarangatau lebih

Seperti yang disebutkan oleh Kotler et al. Kotler, P, Adam, S, Brown, L, & Armstron
(2003, h. 185)bahwa ...

Principles of Marketing, 2nd edn, Pearson


Australia, Victoria.

adapengarang

tanggalpublikasi

ronik

disi

an

an editor

Networking

essential

plus

(2000) Networking essentials plus, 2000, Micro

mengemukakan ...

Redmond,Washington.

Hal ini ditekankan oleh Seah (n.d.) ketika ...

Seah, R n.d., Micro-computer applications,


Press, Redmond, Washington.

Trochim (2000) menegaskan bahwa ...

Trochim, WM 2000, The research methods


base,

2ndedn,

dilihat

14

2000,<http://www.socialresearchmethods.met
tm>.

Pendidikan usia dini membantu perkembangan Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan a
intelektual anak (Anna & Santoso 1997, h. 21). Family Press, Jakarta.

Beberapa karakteristik mendukung hal ini Derham, F 2001, Art for the child under seve
(Derham 2001, h.46) dan ...

AustralianEarly Childhood Association, Watso

Teori-teori manajemen ini (Williams, 1992) Williams, D 1992, Manajemen perusahaan


menawarkan ...
Amir

dan

Wiracahya, Cetak Mandiri, Medan.


Yamin

(eds.

2001) Amir, L & Yamin, K (eds.) 2001, Pemberdaya

mempertanyakan ...

Untuk satu orang editor gunakan ed. apabila


ada empatatau lebih editor gunakan eds. et al.

daya manusia di Indonesia, Mentari Press, Yo

33

eda

arti penelitian pendidikan (Pring 2004)

Pring, R 2004, Philosophy of educational res


edn, Continuum, London.

Pernyataan Edisi ditempatkan setelah judul k


perlu ditulis untuk edisi pertama.

e satu volumedari buku Damayanti

yak volume

(1999,

vol.

2,

h.

42) Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rak

menceritakan ...

2, Kisah para supir di sudut kota, edk


Jakarta.

ke satu babdalam buku Perilaku ini sering ditemui pada anak umur Fitria, A & Naya, E 2002, Perilaku balita

yak volume

ia

ia

empat tahun (Fitria & Naya 2002, vol. 4 h. Sudiro & W Mira (eds.), Perawatan dan
122).

anak untuk para ibu, vol. 4, Perawatan bal


Press, Jakarta.

atau

kamusdengan Cole dan Cole (1963, h. 1657) mengatakan ...

Cole, JO & Cole, KG 1963, Psychophar

Encyclopedia of mental health, vol. 5, hh. 165


atau

kamustanpa Ensiklopedia Indonesiana (2002) menyebutkan Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.

karya oleh pengarang yang

geologi di taman nasional Queensland (Willmott


Willmott,WF
2004, 2006).
2004, Rocks and landscapes of
Queensland Division, Brisbane.

Willmott,WF 2006, Rocks and landscap


national parks of central Queensland,

Society of Australia, Queensland Division, Br

Susun secara urutan waktu pada daftar ref

karya oleh pengrang yang geografis berbicara (Dawkins 1996a, 1996b)

Dawkins, R 1996a, Climbing Mount Improba

rbitkan pada tahun yang

London.

Dawkins, R 1996b, River out of Eden, Phoeni

Susun secara urutan alpabet pada daftar re

34

lebih

karya

dengan formasi batuan (Dawkins 1996;Willmott Dawkins, R 1996, Climbing Mount Improba

berbeda

2004)

London.

Willmott,WF 2004, Rocks and landscap


national parks of southern Queensland,

Society of Australia, Queensland Division, Br

organisasi atau institusi

dalam kasus sebuah institusi (Australian Australian


Government Publishing Service 1987)

Government

Publishing

Serv

Commonwealth printing and publishing m


edn, A.G.P.S., Canberra.

ARTIKEL JURNAL

Pengarang Tahun publikasi, 'Judul artikel jurnal - dalam tanda kutip tunggal', Judul jurnal ( dicetak mirin
Nomor halaman, (tanggal-dilihat-lengkap, URL - jika diakses secara elektronik).
Jenis
Contoh penggunaan referensi dalam teks
Jurnal pengarangtunggal

Hall (1999, h. 233) berpendapat ...

Hall, M 1999, B

Contemporary Nu
Jurnal dua atau tigapengarang

Perkembangan

perusahaan

menentukan Wijaya, K, Philli

kebutuhanpenyimpanan data (Wijaya, Phillips, Informatika Indo


& Syarif 2002, h. 136).
Jurnal empat pengarangatau lebih

Fakta

bahwa

alpha-bungarotoxin

isotoxins Chang, L, Lin, S

bukanlah turunan mRNA yang telah berubah Bungarus


(Chang et al. 1999, h. 7) menunjukan

multi

alphabungarotoxi

20, pp. 3970-397

Penulisan Bunga
genus.
Jurnal tanpa pengarang

Strategi

semacam

ini

sudah

digunakan Building human

(Building human resources instead of landfills


2000) dan ...
Jurnal elektronik online

... dan ini sudah ditunjukan oleh Garcia (2004) Garcia, P 2004,

35

yang ...
Jurnal dari databaseelektronik

Carpenter

2, dilihat 2 Desem
dan

Feroz

(2001)

mencoba Carpenter, VL &

menghubungkan ide ini dengan ...

accounting rule c

accounting princi
PUBLIKASI ELEKTRONIK
Jenis

Contoh penggunaan referensi dalam teks

onik

Trochim (2000) mempertahankan ...

Contoh pencantuman daftar pusta


Trochim, WM 2000, The research methods
base, 2nd edn, updated 2 August 2000,
November

<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm

urnalelektronik

... dan ini sudah ditunjukan oleh Garcia (2004) Garcia, P 2004, Pragmatic comprehension o
yangmengatakan ...

low level language learners, TESL-EJ, vo

dilihat 2 Desember 2005, http://berkeley


EJ/ej30/a!.html>.

TESL-EJ adalah nama situs dimana jurn


dipublikasikan (ditulis dengan font italic)

et (WWW)

Detail ini dapat dilihat di situs Department of Department of Immigration and Multicu

Immigration and Multicultural and Indigenous Indigenous Affairs 2004, The Department of I
Affairs (2004)

and Multicultural and Indigenous Affairs,

dilihat 7 Maret 2004, <http://www.immi.gov.a

i situsInternet (WWW)

Hal ini dijelaskan oleh desJardins (1998) yang


mengidentifikasi ...

desJardins, M 1998, How to succeed in po

study, Applied Ecology Research Group, Un


Canberra,

dilihat

26

April

<http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.
di

rang (WWW)

situsInternet Gambaran umum tentang kanker paru-paru


dijelaskan dalam Lung Cancer (2004) dan ...

Lung Cancer 2004, msn Health, dilihat 12

<http://content.health.msn.com/condition_cen

36

ncer/default.htm>.
di

rang

situsInternet Dalam diskusi mengenai MP3, MP3-mac.com MP3-mac.com 2003, What is MP3?, dilihat
hanyaorganisasi (2003)mengemukakan ...

2003,<http://www.mp3-

onik

mac.com/Pages/What_is_MP3.html>.

Price (2000) beragumen dengan mengatakan ... Price, K 2000, Exploring what the doin

poststructural analysis of nurses subjectivity

to pain, Department of Nursing and Midw

thesis, University of South Australia, dilih


2004,

Australian

Digital

Theses

<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/publi
SUSA-20030501-145110/index.html>.

ase diInternet (WWW)

Menteri mengkonfirmasi hal ini (Pirelli 2003) Pirelli, A (Minister for Transport and Regiona
di

mediarelease

yang

dipublikasikan 2003, CASA approves new safety measu

bersamaan dengan ...

release, 1 April, Department of Transport an


Services,

Canberra,

dilihat

14

2003,<http://www.dotrs.gov.au/media/pirelli/a
3/apr_03/al6_2003.htm>.

, mailinglist (list server), Patterson (2001) mengakui hal ini dalam Patterson,
board

onik(email)

mputer

sebuah

<patters@rockets.com.au

Somethings got to give, list server, 2

National Association of Sceptics, dilihat 8 Feb

posting di ...

<http://www.nsa.net.au/listserv/>.

Wijaya mengkonfirmasi keputusan tersebut

Tidak perlu dimasukan dalam daftar refe

melaluiemail pada 23 Maret 2003


Aplikasi

ini

untuk

mempermudah Microsoft Corporation, 2001, Microsoft Excel

penghitungan
secara seksama (Microsoft 2001).

program komputer,Microsoft Corporation,


Washington.

37

PUBLIKASI KHUSUS
Jenis

onferensi

at kabar

garang

at kabar

arang

emerintah

Contoh penggunaan referensi dalam teks

Contoh pencantuman daftar pusta

Pemberdayaan ini mampu memberikan nilai Clare, J & Hawes, C 1999, Breaking down
positif(Clare & Hawes 1999).

for women:empowering nurses to take part in

culture, Winds of change: women and the


universities: conference proceedings, eds. D

Cohen, A Lee, J Newman, AM Payne, H S

Shoemark & S Tiffin,University of Technolog

Dibalik keberhasilan perdana menteri Thailand Taufiqul, T 2006, Sebab menepuk di dula
ini,ternyata masih ada masalah etika yang Indonesia, 3 Maret, h.13.
mengganjal(Taufiqulhadi 2006, h. 13).

Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkan

pada nama surat kabar.Misalnya nama surat

Washington Post, maka cukup tulisWashington


Rancangan kurikulum 2006 lebih berupa

Tidak perlu dimasukan dalam daftar refe

pedoman bagi guru untuk mengembangkan


sistem belajar mandiri yang sesuai dengan
kebutuhan masing- masing sekolah (Media
Indonesia, 3 Maret 2006, h. 24).
Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat (1990)

Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat 1990

perbaikan pelayanan Puskesmas di pedesaa

menemukan ...

pertama (M Sudirman, kepala Pembinaan


Masyarakat), Percetakan Negara, Jakarta.

Ketentuan ini sudah ditetapkan pada tahun Standar Nasional Indonesia 1988, Standar
1982 (Standar Nasional Indonesia 1988).

pelindung kepala untuk kendaraan berm

123456-789), Standar Nasional Indonesia, Jak


Pada

akhirnya

Atsushi

Tadayuki,

Kazuhisa,

dan Tadayuki, O, Kazuhisa, Y & Atsushi, N 1

butter composition and itsproduction, Japan


99-78710.

38

(1999) mematenkan penemuan mereka ...

kamanvideo

Kehidupan mereka terdokumentasi dengan Papua 2005, rekaman video, Lembaga L


baik

Hidup, Bandung.

(Papua 2005).

visi danRadio

Sikap yang terus berubah (KPK: Komisi pilih KPK: komisi pilih kasih? 2006, progam
kasih?2002)

membuat

sebagian

elemen IndoRayaTV, Jakarta, 2 Maret.Produser e

masyarakat ...

Makanan

Rahman.

yang

sehat

akan Kesehatan anak balita 2003, program radio,

membantupertumbuhannya (Kesehatan anak kesehatan, FFI Pro 2FM, 11 April. Pembaw

u Brosur

balita 2003).

Saragih.

Informasi lainnya disebutkan dalam pamflet ...

Online resources, publications, training 2001

(Online

resources,

publications,

training

Copyright Council,Redfern, NSW.

2001).

aset atauCD Audio (bukan Perbedaan-perbedaan yang ada menjadikan hal Commonwealth Tertiary Education Commis
iniunik (Faces of culture in health care 1984).

Faces of culture inhealth care, rekaman kaset


Continuing Medical Education,University
Sydney.

i personal

Menurut

sumber

untukpenghijauan

pribadi,
kota

pembahasan

Jakarta

Tidak perlu dimasukan dalam daftar refe

sedang

berlangsung (CJSantoso, 2006, komunikasi


personal, 5 Maret).
Ananda (2004, h. 76) beralasan ...

Ananda, P 2004, Pendekatan humas perguru

Jakarta sebagaistrategi pemasukan dana, t


Universitas Indonesia Raya.
konferensiyang

tidak Keunikan-keunikan yang ada dijelaskan dalam

Juan, S 2003, Keajaiban dan keanehan otak

kuliah

ataumicrofilm

39

konferensi tersebut (Juan 2003).

dokumendipresentasikan di Konferensi Keseh


Jakarta, 18-20 Maret.

Sistem

ini

ternyata

berbeda

dengan Siswanto, L 1990, Sistem kekebalan tubuh

lainnya(Siswanto 1990).

kuliah dibagikan padatopik BIO101 Ilmu Bio


Universitas

Indonesia

Raya,

Gedung

Indonesia Raya, Jakarta, 12 Desember.

Seni tari dianggap mempunyai peran yang Dominiak, KM 1998, The role of dance mak
penting dalam pendidikan (Dominiak 1998).

older adult, microfiche, MappSci. thesis, Texa


University, Microform

Publications,

Oregon.

BAB III
KESIMPULAN
Penulisan tinjauan pustaka yang relevan dan merujuk kepada masalah
merupakan satu tujuan yang hendak dicapai untuk menghasilkan suatu riset atau karya
ilmiah yang berkualitas. Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif, penulis yang baik
dapat menilai dan memilih pustaka yang tepat dan mengintegrasian pustaka tersebut
dalam penelitian yang hendak dilakukan.
Pada tahap penyaduran atau pengutipan, penulis bukan berarti memindahkan isi
kalimat dari pustaka yang penulis rujuk dalam penelitian, namun penulis dapat
melakukan parafrase sehingga hasil penelitian tidak dianggap plagiat. Mengutip
merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu,
mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab. Pada penelitian
kualitatif, dalam penulisan kutipan, penulis mengambil konsep atau pendapat orang lain
kata demi kata. Dalam hal ini, fungsi kutipan adalah sebagai penguat atau pendukung
bahasan dan upaya penekanan arti penting dari apa yang diungkapkan oleh penulis.
Daftar pustaka ditempatkan dibagian akhir laporan sesudah lampiran yang berisi
daftar bacaan yang diurutkan menurut abjad nama pengarang. Teknik penelusian daftar
pustaka belum mempunyai satu standar tertentu, tiap peneliti dapat membuat sistemnya
sendiri asalkan cara yang digunakan harus konsisten.

Uni

46

DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. Dan Rachmawati, I.N. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset
Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pres.
Alam, Agus Haris Purnama. (2005). Konsep Penulisan Laporan Ilmiah. (Format dan
Gaya). Bandung: YIM Press.
American Psychological Association. 2001. Publication Manual of The American
Psychological Association. Ed. ke-5. Washington, D.C.
Berg, B.L. 2001. Qualitative Research Methods for the Social Sciences. United States of
America: Pearson Education Company
Brotowidjojo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Ed. ke-2. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Conny, R. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo
Hariwijaya, M. dan Triton P.B. (2011). Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Oryza.
Kalijernih, Freddy K. (2010). Penulisan Akademik Esai, Makalah, Artikel Jurna Ilmiah.
Keraf, Gorys. (2001). Komposisi. Cet. XII. Ende: Nusa Indah.
Masyhuri, Zainuddin M., 2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
Bandung. Penerbit : PT Refika Aditama.
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Nazir Moh., 2011. Metode Penelitian Cetakan 7. Bogor. Penerbit : Ghalia Indonesia.
ISBN : 979-450-173-5.

47

Nasir Abd., Muhith Abdul, Ideputri M.E, 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kesehatan : Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis Untuk Mahasiswa
Kesehatan. Yogyakarta. Penerbit : Haikhi.
Nursalam. 2008. Sistematika Penerjemahan atau Penyaduran Buku dan Bahan Lain
Bidang Kesehatan. Jakarta: Salemba
Ratna Nyoman Kutha, 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu - Ilmu
Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta. Penerbit : Pustaka Pelajar. ISBN.
978-602-8764-87-2
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi,2013. Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta:Graha Ilmu
Widjono. (2005). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai