TUGAS MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Usulan Penelitian
Disusun Oleh:
Alfia safitri
220120150002
220120150033
220120150034
220120150042
Nurhayati
220120150055
Puji Rahayu
220120150043
Sehabuddin Salasa
220120150058
220120150051
Rusna Tahir
220120150001
220120150027
Yuliyana Kumaladewi
220120150018
Zustantria A.M
220120150028
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembelajaran kuliah Usulan
Penelitian.
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan. Akhir kata Penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penulisan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhoi kita semua. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
BAB II
21
21
22
23
KESIMPULAN .........................................................................
45
46
BAB I
PENDAHULUAN
Riset ilmiah pada umumnya melibatkan suatu proses yang saling terkait antara
berbagai konsep, dan bukan hanya dari salah satu ide atau konsep yang sifatnya
terisolasi dengan konsep lain. (Conny, R., 2012) Banyak bentuk dan cara penulisan
karya ilmiah dan penelitian yang ditemui, bentuk dan luasnya bisa berbeda, namun jiwa
dan penalarannya memiliki dasar yang sama. Yang sering dikenal adalah penelitian
dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian
kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili pemahaman naturalistik
(fenomenologi). Dalam menyusun penelitian dengan dua pendekatan ini, khususnya
dalam penyajian tinjauan pustaka, penulis sekiranya dapat memperhatiakan kaidah dan
aturan-aturan yang berlaku sehingga penulis dapat menyajikan hasil penelitian yang
memenuhi syarat ilmiah. Selain itu dalam merujuk teori maupun kutipan yang penulis
ambil, penulis juga harus memperhatikan bagaimana menyajikan daftar pustaka yang
tepat serta akurat, sehingga dapat memfasilitasi pembaca untuk mendapatkan informasi
mengenai sumber tulisan yang penulis sajikan. Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk
mempertajam metodologi, memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi
mengenai penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun telah menyajikan aturan yang berlaku
dalam penulisan hasil studi pustaka dan cara menyadur sesuai kaidah karya ilmiah baik
pada penulisan ilmiah dengan pendekatan secara kuantitatif maupun kualitatif. Serta
tidak lupa penyusun menyertakan tata cara pembuatan daftar pustaka yang tepat dan
akurat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ATURAN PENLISAN HASIL STUDI PUSTAKA DAN CARA MENYADUR
SESUAI KAIDAH KARYA ILMIAH (KUANTITATIF)
2.1.1
proses penelitian. Teori atau paradigma ini digunakan untuk menuntun peneliti
menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep,
menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data. Peneliti dituntut untuk
me-mapping teori dalam menemukan makna ilmu pengetahuan secara luas mengenai
permasalahan yang sedang atau akan dibahas dan selanjutnya menemukan posisi
penelitiannya.
Skema sistematika teori :
Theory
Paradigma
Grand Theory
Ilmu
Middle Theory
Teori
Application Theory
Variabel
Konsepsional
Konsep
Metodologi
Proporsi
Kunci kendali memilih teori dalam penelitian adalah selain memahami konteks
formal dan material sebuah teori, juga dituntut memahami teori itu baik pada konteks
sejarah maupun konteks sosial dimana teori itu dilahirkan. Ketika sebuah masalah
penelitian ditemukan, maka peneliti mencoba membahas masalah penelitian tersebut
dengan teori-teori yang dipilihnya sebagaimana struktur teori diatas yang dianggap
mampu menjawab persoalan penelitian.
2.1.2
1. Literature review
Literatur review atau tinjauan pustaka pada penelitian kuantitatif adalah suatu
tahap yang harus dilakukan karena tahap ini bagian penting untuk :
a. Menentukan state of art dimana penelitian yang akan dilakukan memiliki
ciri sendiri atau berbeda dari penelitian lain. Proses literature review ini akan
menentukan bagaimana teori akan dikembangkan, dimana posisi penelitian
jika diletakkan dalam pohon penelitian (ranting atau cabang), mengapa dan
bagaimana dia bisa berada dalam posisi tersebut.
b. Menentukan teori apa yang akan digunakan sehingga dapat digunakan dalam
menyusun hipotesa dan variabel penelitian. Pada penelitian kuantitatif setiap
variabel harus memiliki teori yang mendasari untuk menjelaskan variabel
tersebut. Variabel yang tidak memiliki teori harus ditinggalkan hingga
ditemukan teorinya atau menggantinya dengan variabel lain yang memiliki
teori.
Dalam literature review terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
bagaimana penelusuran pustaka dilakukan, bagaimana menilai pustaka dan
mengintegrasikan pustaka ke dalam penelitian yang akan dilakukan.
Tinjauan
literatur sendiri memiliki arti suatu langkah membahas penerbitan informasi dalam
bidang subjek yang ada kaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan dalam
jangla waktu tertentu. Bisa hanya ringkasan sederhana dari sumber-sumber, tetapi
biasanyanya memiliki pola organisasi dan menggabungkan baik
sintesis.
ringkasan dan
Ringkasan adalah rekap informasi penting dari sumber, dan sintesis adalah
melakukan analisis terhadap naskah kepustakaan orang lain berdasarkan keutuhan
teoritis peneliti. Gagasan utama dalam tinjauan literatur adalah bahwa penelitian
tidak memiliki awal atau akhir, sehingga memberikan lebih banyak sumber daya
bagi peneliti berikutnya untuk membangun riset. Seorang peneliti membaca literatur
untuk menemukan apakah masalah yang ada saat ini lalu mengembangkan
pertanyaan baru sebagai isu penting. Kemudian peneliti membuat tinjauan literatur
yang lebih terfokus untuk memperbaiki rencana penelitiannya.
2. Tujuan Tinjauan Literatur
Ada beberapa tujuan dari tinjauan literatur :
a. Untuk menunjukkan kemampuan ilmah peneliti mengidentifikasi informasi
yang relevan dan untuk garis besar pengetahuan yang ada.
b. Untuk mengevaluasi dan melakukan sintesis informasi sejalan dengan
konsep-konsep yang telah peneliti tentukan sendiri untuk penelitian.
c. Untuk menghasilkan alasan atau justifikasi studi anda.
d. Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur.
e. Untuk menghindari penelitian yang sama nonverifikasi (setidaknya ini akan
menghemat waktu dan dapat menghentikan peneliti dari membuat kesalahan
yang sama seperti orang lain).
f. Untuk memulai melaksanakan suatu penelitian dari mana orang lain telah
mencapai suatu tahap yang tidak perlu lagi diulang.
g. Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang luas wilayah subjek
penelitian yang dilakukan.
h. Untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur di dalam khazanag
pengetahuan yang ditekuni.
3. Sumber-Sumber Tinjauan Literatur
Ada 3 sumber yang biasa digunakan dalam penelusuran literatur :
a. Sumber primer yaitu sumber langsung, sumber yang belum digunakan orang
lain, sumber yang berasal dari catatan subjek proyek penelitian.
b. Sumber sekunder yaitu buku, artikel dan tulisan lain oleh para sarjana dan
peneliti yang melaporkan pekerjaan mereka kepada orang lain.
c. Sumber tersier yaitu ensiklopedia, indeks, buku teks (termasuk demografi,
monografi, laporan BPS, dan semacamnya yang diterbitkan) dan sumber
referensi lain. Secara umum ada 2 sumber tersier yaitu sumber yang
diterbitkan dalam bentuk teks (cetak) dan kedua diterbitkan dalam bentuk
gambar atau video.
Saat ini sumber literatur juga dibuat dalam bentuk online seperti e-paper,
e-jurnal, e-book, e-magazine,e-mail, e-interview, e-artical dan e-libarary.
Format penyimpanan data untuk semua kebutuhan literatur ini juga semakin
berkembang, sehingga orang akan aman dan nyaman menyimpan literatur di
dunia maya.
4. Langkah Langkah Umum Menulis Tinjauan Literatur
Tinjauan literatur harus ditulis dalam bentuk laporan penelusuran litertaur yang
biasaya dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: berorientasi daftar bacaan.
Ketika peneliti membaca artikel, buku dan lainnya yang berkaitan dengan topik
penelitiannya, peneliti akan menulis sinopsis singkat dan kritis untuk masingmasing literatur yang dibaca. Setelah itu peneliti akan memiliki abstrak atau
penjelasan dari sumber yang telah dibaca. Tujuan utama dalam tahap ini adalah
untuk mendapatkan ringkasan kritis yang akurat dari setiap tinjauan literatur.
5. Strategi Menulis Tinjauan Literatur
a. Menemukan sebuah fokus
b. Suatu tinjauan literatur, seperti makalah, biasanya dilakukan di sekitar ide-ide
penelitian yang diperbincangkan banyak orang, bukan sumber-sumber sendiri
sebagai bibliografi yang terkait. Ini berarti bahwa penelitian tidak hanya
sekedar mencatat daftar sumber-sumber bacaan penelitian dan masuk ke
dalam detail tentang masing-masing dari mereka, satu per satu. Ketika
penelitian membaca lebih banyak dari literatur, maka ia harus semakin
selektif dan selalu dan selalu konsentrasi di sekitar topik penelitian.
Pertimbangan pula apakah tema atau isu-isu di dalam literatur yang dibaca itu
terhubung dengan sumber literatur yang lain secara bersama-sama. Apakah
literatur itu hadir dengan satu atau lebih solusi yang berbeda? Apakah ada
suatu aspek dari bidang tertentu yang hilang? Seberapa banyak gagasangagasan di dalam literatur itu hadir dan menggambarkan teori sesuai dengan
teori yang tepat? Apakah mereka menggunakan tren tertentu di lapangan?
Pilih salah satu tema untuk fokus pada struktur tinjauan pustaka.
Tabel I. Menulis Ringkasan Tinjauan Literatur
Contoh Teori Konstruksi Sosial Media Massa
Subjek
Gagasan Awal Kontruksi
Temuan
Konstruksi Sosial Atas
Sosial I
Realitas
Referance
Berger and Luckmann (1964)
Sosial I
Contoh lain menulis ringkasan tinjauan literatur dapat dibuat dalam bentuk
seperti di bawah ini :
Smith (1999), mengklaim bahwa dia menemukan bukti X untuk
mendukung itu, dan menyatakan itu mungkin karena variabel Y yang
ditemukannya. Tapi Smith tampaknya telah mengabaikan faktor Z dalam
temuannya.
Jones (2000), menunjukkan bahwa dengan melakukan X dan Y, Jones
mengklaim, bahwa ada kelemahan dalam studi Smith (1999). Tetapi
metodologi yang digunakan oleh Jones (2001) berbeda dengan yang
Peneliti setuju bahwa (Smith 1999, Jones 2001, Johnson 2002), tetapi peneliti tidak s
tentang mengapa Smith mengklaim itu mungkin dengan mengabaikan X, tapi Jones, men
mengkritik Smith dengan metode yang berbeda sebagai tindakan alternative untuk menco
dan Y disebabkan karena DiasDr metode. Johnson hipotesis
6. Detail Struktur umum Tinjauan Literatur
a. Abstrak; ringkasan isi artikel
b. Pendahuluan; sebuah penjelasan tentang tujuan penelitian, pertanyaan dari
pertanyaan penelitian.
c. Dokumen tinjauan; sebuah penelitian kritis yang dilakukan selama ini tentang
topik ini, untuk menunjukkan bagaimana penelitian ini berkaitan dengan apa
yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain.
d. Metode; bagaimana penelitian dilakukan (misalnya instrumen atau peralatan,
prosedur, metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data).
e. Hasil; apa yang ditemukan dalam kegiatan penelitian.
f. Diskusi; apa arti dan maksud dari hasil temuan penelitian yang dijelaskan
pada bagian hasil.
g. Kesimpulan; kesimpulan dan implikasi hasil, yaitu mendiskusikan bagaimana
kaitannya dengan studi peneliti ditinjau dalam tinjauan literatur, juga arahkan
ke arah untuk kerja lebih lanjut.
1. Definisi :
Kata pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan
pekerjaan mengambil atau memungut kutipan. Menurut Azahari (dalam Alam, 2005)
telah
(menurut
penulis
kata
telah
harus
dihilangkan)
(2007) kutipan adalah ambil alih konsep atau pendapat orang lain
Pada
sistem
pertama
di
akhir
kutipan
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak
langsung. Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama
dengan sumbernya tanpa penambahan, sedangkan kutipan tidak
langsung
menyadur, mengambil
ide
dari
suatu
sumber
dan
2) Kutipan Langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.
-
(kursif);
Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung
10
Contoh 2:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20-21 dan
30) mengatakan, Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan
kekuasaan
kerajaan
Pajajaran
kepada
Kerajaan
Sumedanglarang
paparan penulis;
Jarak baris kutipan satu spasi;
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama
b. Jenis-jenis kutipan
Kutipan-kutipan yang dibuat bisa dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk
penting adalah quotasi, paraphrase, kesimpulan dan praisi. Quotasi adalah
mengutip secara langsung tanpa mengubah satu katapun dari kata-kata
pengarang. Dalam hal ini harus digunakan koma dua buka dan koma dua
tutup. Parafrase adalah mengutip seluruh isi bacaan dengan menggunakan
kata-kata si peneliti atau si pembaca sendiri. Ikhtisar atau summary
11
12
13
akan tetapi proses tersebut tidak melupakan tata cara penulisan kepustakaan yang baik
dan benar. Proses rujukan menyangkut gaya merujuk dan penyususnan daftar pustaka
(bibbliography). Perujukan merupakan kekuatan argumentasi yang dibangun penulis.
Hal ini penting dalam perujukan dapat menghindari masalah berkaitan dengan persoalan
plagiat (plagiarism), yang masih menjadi polemik akademik (Chasanah. 2007 dalam
Nursalam 2008).
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam merujuk pada artikel jurnal
ilmiah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
14
Gaya penulisan merujuk (referencing) dan atau bentuk penulisan kutipan dalam
teks yang seringkali digunakan meliputi emat bentuk yaitu:
1.
2.
3.
4.
2.2.2
dengan dengan penelitian kuantitatif dimana penelitian kualitatif tidak memiliki aturan
penulisan baku dan tergantung pada gaya peneliti. Topik yang perlu dijabarkan oleh
peneliti mengenai meliputi latar belakang dan metode studi yang ditelaah dan tema atau
kategori yang dihasilkan dari studi tersebut. Berbagai literatur dalam penelitian
kualitatif dituliskan berasal dari aspek telaah teoritis dan empiris untuk menggambarkan
berbagai kajian dan isu yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Pada aspek teoritis
peneliti perlu menjelaskan tentang konsep dan teori yang melandasi fenomena yang
diteliti. Berbeda dengan aspek empiris, peneliti perlu membahas kritis hasil penelitian
sebelumnya baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Hasil studi yang dijabarkan
hanya studi yang sangat terkait, peneliti tidak perlu menjabarkan dan mengkritisi satu
persatu tentang studi yang ditemukan. Selanjutnya hal yang penting dilakukan adalah
membuat kesimpulan dan rangkuman telaah literatur baik dalam bentuk bagan atau
tulisan seperti ringkasan. Sehingga tidak ada lagi keraguan peneliti bahwa studi yang
dilakukan merupakan bentuk yang paling tepat untuk menjawab permasalahan
penelitian.
Menurut Sugiyono (2013) beberapa teori dalam penelitian tergantung pada fokus
penelitian yang ditetapkan oleh peneliti semakin banyak fokus maka teori yang
digunakan akan semakin banyak. Apabila peneliti membahas tentang landasan teori dan
nilai budaya pada konteks sosial maka peneliti harus memiliki pemahaman terkait
situasi sosial yang diteliti. Validasi awal peneliti pada penelitian kualitatif adalah sejauh
mana kemampan peneliti menggambarkan teori-teori terkait dengan bidang dan konteks
sosial yang diteliti tersebut. Terdapat tiga kriteria teori yang dapat digunakan sebagai
pedoman pada penelitian yaitu:
a. Relevansi
15
Penulisan Kutipan
Menurut Setiadi (2013), kutipan adalah mengambil konsep atau pendapat
orang lain kata demi kata. Fungsi kutipan adalah sebagai penguat atau pendukung
bahasan dan upaya penekanan arti penting dari apa yang diungkapkan oleh penulis.
Creswell (2013) dalam Afiyanti & Rochmawati (2014) menyatakan bahwa beberapa
bentuk penulisan kutipan partisipan pada penelitian kualitatif terdiri dari:
a. Kutipan berbentuk blok. Kutipan blok dibuat dengan satu spasi menggunakan teks
indent (tulisan kutipan menjorok ke dalam tulisan sekitar delapan ketukan dari sisi
kiri dan kanan margin tulisan. Contoh: .......sekarang nyeri berkurang Bu, sudah
tidak kering, jadi nggak kering banget karena posisi tengkurang kadang miring
sering sekarang saya lakukan, karena suami saya mudah jadinya membantu saya
untuk bisa rileks dulu jadi nggak nyeri.....(P1).
b. Kutipan yang ditingkatkan (embedded quatation) pada teks tulisan laporan
penelitian. Kutipan ini menyajikan pokok-pokok dari suatu kutipan yang dianggap
16
17
g. Kutipan langsung. Kutipan langsung merupakan bahan yang telah dikutip dari
penulis artikel lain atau artikel yang pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasi
sebelumnya oleh penulis harus ditulis dengan lengkap per kata sesuai dengan apa
yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya nama penulis, tahun dan halaman
diletakkan di akhir kalimat degan ditutup tanda kurung.
Contoh:
Satu elemen penting dari komunitas yang sehat adalah komunitas yang
kompeten ( Wass, 1994: 37).
Atau
Menurut Wass (1994;37) Satu elemen penting dari komunitas yang sehat
adalah komunitas yang berkompeten.
h. Kutipan dari sumber kedua. Pada kutipan ini penulis tetap mencantumkan nama
akhir penulis asli beserta tahunnya, lalu mencantumkan nama penulis akhir dan
tahun.
Contoh:
Menurut Cottrel (1976, dalam Wass, 1994:37-38) definisi komunitas yang
kompeten adalah salah satu dari beberapa komponen komunitas berikut: (1)
mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dari
kebutuhan komunitas, (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan
dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang
disepakati; dan (4) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan
yang dibutuhkan.
Caratindakan
menampilkan
nama orang dalam kutipan
a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan:
Buatlah pengantar kalimat yang sesuai lalu tulis nama akhir pengarang, tahun,
titik dua nomor halaman di dalam kurung, lalu kutipan dicantumkan.
Contoh:
Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998:34) mengatakan, bahwa
dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan
lingkungan sosial yang bersifat timbal balik umpan bali dan keterlibatan
emosional. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi
b. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan: membuat pengantar
dengan berbagai kepandaian dan akal.
kalimat, tampilkan kutipan, letakkan nama akhir pengarang, tanda koma, tahun
terbit, titik dua dan nomor halaman di dalam kurung dan berikan titik.
Contoh:
Asma adalah penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan
perkembangan industri di Indonesia yang makin maju pesat dan meluas akan
memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu
faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebagian penderita penyakit ini banyak
menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan (Sundari, 2002: 152).
18
19
penelitian yang telah dilakukan orang lain. Pada penelitian kualitatif peneliti tidak
menyusun telaah literatur untuk melatar belakangi studi dengan kata lain sebagai
kerangka teori dan konsep. Peneliti membuat telaah literatur setelah data-data penelitian
dihasilkan atau tidak pada tahap menyusun proposal dengan tujuan agar peneliti tidak
mengarahkan datanya dan partisipan tentang yang diketahui peneliti. Melalui cara
tersebut peneliti dapat membatasi pengetahuan tentang konteks penelitian sebelum
melakukan penelitian tersebut.
Beberapa manfaat telaah literatur penelitian kualitatif menurut Afiyanti &
Rochmawati (2014) adalah:
1. Merangsang kepekaan teoretik
Merangsang kepekaan teoretik maksudnya adalah membantu peneliti mengenali
hal-hal penting pada data yang akan dihasilkan dan memaknai maksud data
sehingga memperlancar perumusan teori yang tepat dengan fenomena yang diteliti.
Selanjutnya peneliti dapat merencanakan dan membuat daftar pertanyaan
wawancara yang signifikan.
2. Memberi nilai tambah kesahihan hasil penelitian
Fungsi telaah literatur berfungsi dalam meningkatkan keabsahan suatu hasil temuan
yang dilakukan khususnya pada penelitian untuk menguji keabsahan suatu teori.
Dalam hal ini peneliti dapat membahas berbagai alasan adanya perbedaan dan
persamaan teori atau konsep hasil penelitian dengan teori yang telah ada.
3. Merencanakan naskah
Peneliti dapat melakukan telaah literatur dalam menyusun naskah atau daftar
pertanyaan sebagai acuan awal dan untuk meyakinkan partisipan tentang tujuan
penelitian. Sehingga naskah wawancara dapat dikembangkan sesuai dengan situasi
dan kondisi pada area penelitian
4. Maanfaat dalam beberapa pendekatan kualitatif
Pada penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi telaah literatur
digunakan untuk membandingkan dan menyatukan hasil temuan dalam penelitian
dengan temuan pada literatur terdahulu. Pada penelitian grounded theory
penggunaan literatur digunakan untuk membantu peneliti memahami apa yang
perlu dilakukan dalam penelitiannya. Literatur diperlukan dalam mendefinisikan
konsep-konsep khusus dan memverifikasi hubungan teori-teori yang dikembangkan
dengan informasi yang baru ditemukan dari penelitian yang dilakukan. Pada
penelitian etnografi telaah literatur digunakan dalam menyediakan suatu
pemahaman secara umum mengenai kategori konteks budaya yang dipelajari;
20
dengan upaya penelusuran dan pemilihan studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh
sejumlah referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian
penelitian yang dilakukan. Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk mempertajam
metodologi, memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi mengenai penelitian
sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain. Penelusuran pustaka ke dalam sebuah tulisan
disebut dengan sitasi. Adapun sitasi Dias bersumber dari berbagai media baik cetak
maupun non cetak. Teknik sitasi diatur dalam kaidah-kaidah penulisan agar tidak
menjadikan karya kita sebagai suatu bentuk plagialisme. Penulisan sitasi yang dicatut
dari sumber orang lain disusun dalam daftar pustaka.
21
Pemilihan sitasi yang akan dikaji, menurut Nasir Abd., Muhith Abdul, Ideputri
M.E.(2011) didasarkan pada dua kriteria yaitu :
1. Recency (kemutakhiran) yaitu sumber yang dipakai acuan hendaknya yang terbaru
dan mempunyai kualifikasi yang memadai, beberapa pendapat mengatakan
biasanya dari terbitan 10 tahun terakhir untuk buku teks dan 1 tahun terakhir untuk
jurnal, kecuali penelitian historis.
2. Relevansi yaitu sumber kajian teori sesuai dengan bidang penelitian
Menurut Zubaidah, (2007) fungsi penelusuran pustaka adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
diangkat dalam penelitian. Daftar pustaka dapat digunakan dengan dua jenis yaitu
deduktif dan induktif. Dengan deduktif yaitu mulai dari proposisi yang berlaku umum
dan memberlakukannya pada keadaan khusus dan berlaku sebaliknya untuk induktif.
Teknis penyusunan tinjauan pustaka dapat dilakukan sebagai berikut (Masyhuri,
Zainuddin M., 2011) :
1. Pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
2. Uraiakan dengan jelas daftar pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian yang akan dilakukan.
3. Tinjauan pustaka menguraiakn teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang
diusulkan.
22
4. Uraian dalam tinjauan pustaka menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada
daftar pustaka.
5. Tinjauan pustaka merupakan tempat teori-teori yang akan dipakai sebagai dasar
atau pisau dalam melakukan penelitian.
2.3.3
peneliti-peneliti lain, jika peneliti tersebut ingin membaca keseluruhan isinya. Oleh
karena itu, daftar bacaan tersebut harus berisi hal-hal (Nazir Moh., 2011) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
pustaka berisi daftar bacaan yang diurutkan menurut abjad nama pengarang yang diberi
nomor dari 1 sampai akhir. Jika seorang pengarang mempunyai beberapa artikel, buku
atau tulisan lainnya maka urutan dimulai dari tahun yang terawal sampai dengan tahun
yang terakhir. Baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam, dan jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama dari nama belakang penulis
Teknik penulisan daftar pustakabelum mempunyai satu standar tertentu.Tiap
peneliti dapat membuat sistemnya sendiri asalkan cara yang digunakan harus konsisten.
Tata cara penulisan daftar pustaka yang sering digunakan adalah (Nasir Abd., Muhith
Abdul, Ideputri M.E., 2011):
1. Artikel/paper dari sebuah jurnal
a. Nama akhir/keluarga penulis pertama, nama kecil/depan, nama akhir/keluarga
penulis kedua, nama kecil/depan, dan nama penulis selanjutnya. Semua nama
penulis harus ditulis disini. Nama kecil/depan bisa ditulis lengkap atau hanya
inisialnya saja.
b. Tahun penerbitan/publikasi ditulis dalam kurung.
c. Judul artikel/paper dicetak miring/italic dengan title case.
d. Judul jurnal, dicetak tebal.
23
24
c. Nama editor didahului dengan ed. Atau eds. Bila lebih dari satu editor
d. Penyelenggara seminar/conference
e. Kota tempat penyelenggaraan
f. Nomor halaman dari artikel/paper tersebut di dalam prosiding.
5. Proyek/project (students final project)
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Jenis project dicetak tebal
c. Nama perguruan tingginya
d. Kota tempat penyelenggaraan.
6. Skripsi, tesisdan disertasi
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Tulis : Skripsi/Tesis/dissertasi Ph.D/Master/Magister, dicetak tebal
c. Nama perguruan tinggi
d. Kota tempat perguruan tinggi tersebut
7. Standar teknis/engineering standard
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Nama penerbit
c. Kota tempat diterbitkan
8. Dokumen pemerintah/badan dunia
a. Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item
1.a, 1.b dan 1.c diatas
b. Volume atau nomor (jika ada)
c. Nama penerbit
d. Kota tempat diterbitkan
9. Bahan kuliah/handout
a. Nama pengarang tahun penerbitan terakhir sama dengan item 1.a dan 1.b
diatas
b. Judul topik handout, dicetak miring
c. Tulisan : lectur handout/bahan kuliah, dicetak tebal
25
26
JENIS
FORMAT
FORMAT
RUJUKAN
MLA
APA
SATU PENULIS
DUA PENULIS
TIGA PENULIS
LEBIH DARI
TIGA PENULIS
ATAU
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
LEBIH DARI
SATU EDISI
PENULIS
DENGAN
BEBERAPA
BUKU
MLA:
pencantuman buku
didasarkan urutan
tahun terbit.
ATAU
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
ATAU
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
27
APA: pencantuman
buku didasarkan
abjad judul buku.
PENULIS TIDAK
DIKETAHUI/
LEMBAGA
BUKU
TERJEMAHAN
BUKU DENGAN
PENYUNTING/
EDITOR
SERIAL/
BERJILID
JURNAL
Utama, 1982.
- - -. Komposisi: Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa. Ende, Flores:
Penerbit Nusa Indah, 1997.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia. Panduan
Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana
Sains. Jakarta: UI Press, 2002.
ATAU
ATAU
ATAU
ATAU
ATAU
ATAU
28
SURAT KABAR
29
32
arang tunggal
t pengarangatau lebih
Seperti yang disebutkan oleh Kotler et al. Kotler, P, Adam, S, Brown, L, & Armstron
(2003, h. 185)bahwa ...
adapengarang
tanggalpublikasi
ronik
disi
an
an editor
Networking
essential
plus
mengemukakan ...
Redmond,Washington.
2ndedn,
dilihat
14
2000,<http://www.socialresearchmethods.met
tm>.
Pendidikan usia dini membantu perkembangan Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan a
intelektual anak (Anna & Santoso 1997, h. 21). Family Press, Jakarta.
Beberapa karakteristik mendukung hal ini Derham, F 2001, Art for the child under seve
(Derham 2001, h.46) dan ...
dan
(eds.
mempertanyakan ...
33
eda
yak volume
(1999,
vol.
2,
h.
menceritakan ...
ke satu babdalam buku Perilaku ini sering ditemui pada anak umur Fitria, A & Naya, E 2002, Perilaku balita
yak volume
ia
ia
empat tahun (Fitria & Naya 2002, vol. 4 h. Sudiro & W Mira (eds.), Perawatan dan
122).
atau
kamustanpa Ensiklopedia Indonesiana (2002) menyebutkan Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.
London.
34
lebih
karya
dengan formasi batuan (Dawkins 1996;Willmott Dawkins, R 1996, Climbing Mount Improba
berbeda
2004)
London.
Government
Publishing
Serv
ARTIKEL JURNAL
Pengarang Tahun publikasi, 'Judul artikel jurnal - dalam tanda kutip tunggal', Judul jurnal ( dicetak mirin
Nomor halaman, (tanggal-dilihat-lengkap, URL - jika diakses secara elektronik).
Jenis
Contoh penggunaan referensi dalam teks
Jurnal pengarangtunggal
Hall, M 1999, B
Contemporary Nu
Jurnal dua atau tigapengarang
Perkembangan
perusahaan
Fakta
bahwa
alpha-bungarotoxin
multi
alphabungarotoxi
Penulisan Bunga
genus.
Jurnal tanpa pengarang
Strategi
semacam
ini
sudah
... dan ini sudah ditunjukan oleh Garcia (2004) Garcia, P 2004,
35
yang ...
Jurnal dari databaseelektronik
Carpenter
2, dilihat 2 Desem
dan
Feroz
(2001)
accounting rule c
accounting princi
PUBLIKASI ELEKTRONIK
Jenis
onik
<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm
urnalelektronik
... dan ini sudah ditunjukan oleh Garcia (2004) Garcia, P 2004, Pragmatic comprehension o
yangmengatakan ...
et (WWW)
Detail ini dapat dilihat di situs Department of Department of Immigration and Multicu
Immigration and Multicultural and Indigenous Indigenous Affairs 2004, The Department of I
Affairs (2004)
i situsInternet (WWW)
dilihat
26
April
<http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.
di
rang (WWW)
<http://content.health.msn.com/condition_cen
36
ncer/default.htm>.
di
rang
situsInternet Dalam diskusi mengenai MP3, MP3-mac.com MP3-mac.com 2003, What is MP3?, dilihat
hanyaorganisasi (2003)mengemukakan ...
2003,<http://www.mp3-
onik
mac.com/Pages/What_is_MP3.html>.
Price (2000) beragumen dengan mengatakan ... Price, K 2000, Exploring what the doin
Australian
Digital
Theses
<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/publi
SUSA-20030501-145110/index.html>.
Menteri mengkonfirmasi hal ini (Pirelli 2003) Pirelli, A (Minister for Transport and Regiona
di
mediarelease
yang
Canberra,
dilihat
14
2003,<http://www.dotrs.gov.au/media/pirelli/a
3/apr_03/al6_2003.htm>.
, mailinglist (list server), Patterson (2001) mengakui hal ini dalam Patterson,
board
onik(email)
mputer
sebuah
<patters@rockets.com.au
posting di ...
<http://www.nsa.net.au/listserv/>.
ini
untuk
penghitungan
secara seksama (Microsoft 2001).
37
PUBLIKASI KHUSUS
Jenis
onferensi
at kabar
garang
at kabar
arang
emerintah
Pemberdayaan ini mampu memberikan nilai Clare, J & Hawes, C 1999, Breaking down
positif(Clare & Hawes 1999).
Dibalik keberhasilan perdana menteri Thailand Taufiqul, T 2006, Sebab menepuk di dula
ini,ternyata masih ada masalah etika yang Indonesia, 3 Maret, h.13.
mengganjal(Taufiqulhadi 2006, h. 13).
menemukan ...
Ketentuan ini sudah ditetapkan pada tahun Standar Nasional Indonesia 1988, Standar
1982 (Standar Nasional Indonesia 1988).
akhirnya
Atsushi
Tadayuki,
Kazuhisa,
38
kamanvideo
Hidup, Bandung.
(Papua 2005).
visi danRadio
Sikap yang terus berubah (KPK: Komisi pilih KPK: komisi pilih kasih? 2006, progam
kasih?2002)
membuat
sebagian
masyarakat ...
Makanan
Rahman.
yang
sehat
u Brosur
balita 2003).
Saragih.
(Online
resources,
publications,
training
2001).
aset atauCD Audio (bukan Perbedaan-perbedaan yang ada menjadikan hal Commonwealth Tertiary Education Commis
iniunik (Faces of culture in health care 1984).
i personal
Menurut
sumber
untukpenghijauan
pribadi,
kota
pembahasan
Jakarta
sedang
kuliah
ataumicrofilm
39
Sistem
ini
ternyata
berbeda
lainnya(Siswanto 1990).
Indonesia
Raya,
Gedung
Seni tari dianggap mempunyai peran yang Dominiak, KM 1998, The role of dance mak
penting dalam pendidikan (Dominiak 1998).
Publications,
Oregon.
BAB III
KESIMPULAN
Penulisan tinjauan pustaka yang relevan dan merujuk kepada masalah
merupakan satu tujuan yang hendak dicapai untuk menghasilkan suatu riset atau karya
ilmiah yang berkualitas. Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif, penulis yang baik
dapat menilai dan memilih pustaka yang tepat dan mengintegrasian pustaka tersebut
dalam penelitian yang hendak dilakukan.
Pada tahap penyaduran atau pengutipan, penulis bukan berarti memindahkan isi
kalimat dari pustaka yang penulis rujuk dalam penelitian, namun penulis dapat
melakukan parafrase sehingga hasil penelitian tidak dianggap plagiat. Mengutip
merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu,
mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab. Pada penelitian
kualitatif, dalam penulisan kutipan, penulis mengambil konsep atau pendapat orang lain
kata demi kata. Dalam hal ini, fungsi kutipan adalah sebagai penguat atau pendukung
bahasan dan upaya penekanan arti penting dari apa yang diungkapkan oleh penulis.
Daftar pustaka ditempatkan dibagian akhir laporan sesudah lampiran yang berisi
daftar bacaan yang diurutkan menurut abjad nama pengarang. Teknik penelusian daftar
pustaka belum mempunyai satu standar tertentu, tiap peneliti dapat membuat sistemnya
sendiri asalkan cara yang digunakan harus konsisten.
Uni
46
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. Dan Rachmawati, I.N. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset
Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pres.
Alam, Agus Haris Purnama. (2005). Konsep Penulisan Laporan Ilmiah. (Format dan
Gaya). Bandung: YIM Press.
American Psychological Association. 2001. Publication Manual of The American
Psychological Association. Ed. ke-5. Washington, D.C.
Berg, B.L. 2001. Qualitative Research Methods for the Social Sciences. United States of
America: Pearson Education Company
Brotowidjojo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Ed. ke-2. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Conny, R. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo
Hariwijaya, M. dan Triton P.B. (2011). Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Oryza.
Kalijernih, Freddy K. (2010). Penulisan Akademik Esai, Makalah, Artikel Jurna Ilmiah.
Keraf, Gorys. (2001). Komposisi. Cet. XII. Ende: Nusa Indah.
Masyhuri, Zainuddin M., 2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
Bandung. Penerbit : PT Refika Aditama.
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Nazir Moh., 2011. Metode Penelitian Cetakan 7. Bogor. Penerbit : Ghalia Indonesia.
ISBN : 979-450-173-5.
47
Nasir Abd., Muhith Abdul, Ideputri M.E, 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kesehatan : Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis Untuk Mahasiswa
Kesehatan. Yogyakarta. Penerbit : Haikhi.
Nursalam. 2008. Sistematika Penerjemahan atau Penyaduran Buku dan Bahan Lain
Bidang Kesehatan. Jakarta: Salemba
Ratna Nyoman Kutha, 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu - Ilmu
Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta. Penerbit : Pustaka Pelajar. ISBN.
978-602-8764-87-2
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi,2013. Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta:Graha Ilmu
Widjono. (2005). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.