Anda di halaman 1dari 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MATERI

SEJARAH MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI BERKOLABORASI


DENGAN MEDIA QUESTION CARD PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1
LEMBO
Oleh
Simta Maria Sinadia, S.Pd.

ABSTRAK

Salah satu mata pelajaran yang perolehan hasil belajar siswa masih tergolong rendah
adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sejarah. Sejarah adalah ilmu
yang mempelajari tentang mahkluk sosial bahkan diri kita sendiri. Dalam kenyataannya
pembelajaran IPS masih bersifat konvensional dan belum digunakan metode dalam
pembelajaran. Siswa cenderung kurang bersemangat karena materi pembelajaran yang
terlalu banyak dan menekankan hafalan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan
dan meningkatkan hasil belajar siswa, maka dalam pembelajaran hendaknya dibentuk
kelompok-kelompok yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi satu sama lain baik
dalam memahami materi ataupun menyelesaikan masalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Metode diskusi dalam pembelajaran merupakan suatu cara penyajian atau
penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para
siswa/kelompok-kelompok siswa yang mengadakan pembicaraan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah. Selain itu, dengan adanya kolaborasi dengan media
Question Card dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa karena siswa dapat termotivasi untuk berdiskusi, bertanya atau berpendapat
berdasarkan pertanyaan yang ada pada kartu tersebut, sehingga hal itu tentunya akan
berpengaruh pula terhadap peningkatan hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah penggunaan metode diskusi
berkolaborasi dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata
pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo?. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan apakah penggunaan metode
diskusi berkolaborasi dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar
dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian tindakan dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Lembo dengan jumlah
siswa sebanyak 21 siswa. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan
observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan metode tes. Kriteria
keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah
siswa kelas VII dapat menguasai materi untuk mata pelajaran IPS mencapai nilai minimal
75,00. Hal ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan metode diskusi berkolaborasi
dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS
materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo. Hal ini ditunjukkan dengan
rata-rata awal hasil belajar siswa sebesar 66 dengan persentase ketuntasan 33,3%. Pada
siklus pertama nilai rata-rata meningkat menjadi 79 dengan persentase 71,4%, sedangkan
pada siklus kedua nilai rata-rata meningkat menjadi 83 dengan persentase 100%.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS Sejarah, Metode Diskusi, Media Question Card

ABSTRACT
One of the subjects that the acquisition of student learning outcomes is still relatively low
are the subjects of Social Sciences History material. History is the study of social beings
even ourselves. In fact, learning is still conventional IPS and have not used the method in
learning. Students tend to be less enthusiastic because of too much learning material and
emphasize rote. Therefore, to solve problems and improve student learning, then learning
should be formed groups that allow students to discuss with each other both in
understanding the material or solve the problem using instructional media. Discussion
method of learning is a way of presentation or delivery of learning materials in which the
teacher provides an opportunity for students / groups of students who hold a scientific
discussion to brainstorm, make a conclusion or making a variety of alternative solutions
to a problem. In addition, with the collaboration with Question Card in this study is
expected to enhance the students' learning activities for students can be motivated to
discuss, ask questions or argue based on the question that is on the card, so it will
certainly influenced the improvement of learning outcomes that will obtained by the
students. The problem of this research is "What is the use of the method of discussion
Question Card collaborate with media to improve learning outcomes in social studies
material on the history of class VII SMP Negeri 1 Lembo?". The purpose of this study
was to determine and describe whether the use of the method of discussion Question
Card collaborate with media to improve learning outcomes in social studies material on
the history of class VII SMP Negeri 1 Lembo. This type of research used in this research
is the Classroom Action Research. Action research done in class VII SMP Negeri 1
Lembo by the number of students as many as 21 students. In this study the method of data
collection by observation, field notes, interviews, documentation, and test methods.
Criteria for research success of this class action is successful if 75% of seventh grade
students can master the material for social studies reached a minimum value of 75.00.
This is in accordance with the minimum completeness criteria set. The research showed
that the use of the method of discussion Question Card collaborate with media to
improve learning outcomes in social studies material on the history of class VII SMP
Negeri 1 Lembo. This is indicated by the initial average student learning outcomes by 66
with a percentage of 33.3% completeness. In the first cycle of the average value
increased to 79 with a percentage of 71.4%, while in the second cycle of the average
value increased to 83 with a percentage of 100%.
Keywords: Learning Outcomes, Social History, Method Discussion, Question Card

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MATERI


SEJARAH MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI BERKOLABORASI
DENGAN MEDIA QUESTION CARD PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1
LEMBO

PENDAHULUAN
Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, diantaranya
meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan sikap pada siswa yang
bersifat pemahaman konsep (kognitif) dan penerapan yang dapat diukur secara kualitatif
dengan menampilkan skor dan nilai perolehan keseluruhan evaluasi. Hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa dari proses belajar yang telah dilakukan sebagai
wujud pencapaian. Oleh karena itu, salah satu indikator keberhasilan suatu pembelajaran
dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.
Salah satu mata pelajaran yang di mana hasil belajar yang diperoleh oleh siswa masih
tergolong rendah khususnya di SMP Negeri 1 Lembo adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) materi Sejarah. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang mahkluk sosial
bahkan diri kita sendiri. Dalam kenyataannya pembelajaran IPS masih bersifat konvensional
yakni melalui ceramah. Dimana seolah-olah tugas siswa hanya duduk, diam dan mendengarkan.
Siswa cenderung kurang bersemangat karena materi pembelajaran yang terlalu banyak dan
menekankan hafalan. Siswa kadang merasa bosan dan memilih beraktivitas sendiri yang justru
tidak berhubungan dengan pembelajaran. Oleh karena itu, peran guru dalam pembelajaran
memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Pembelajaran yang didominasi dengan ceramah kurang menarik minat siswa untuk
belajar IPS. Selama pembelajaran berlangsung, masih sedikit siswa yang bertanya kepada guru
jika belum paham dengan materi yang disampaikan, sehingga pemahaman materi yang didapat
oleh siswa belum memuaskan. Hal ini disebabkan siswa masih merasa takut untuk menguraikan
pertanyaan atau pendapat bahkan siswa merasa bingung mengenai apa yang akan ditanyakan.
Selain itu, siswa kurang terlatih untuk mengembangkan ide-ide dalam memahami dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Siswa cenderung belajar dengan metode hafalan saja,
akibatnya pembelajaran terasa menjenuhkan.
4

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan hasil belajar siswa
maka dalam pembelajaran hendaknya dibentuk kelompok-kelompok yang memungkinkan siswa
untuk berdiskusi satu sama lain baik dalam memahami materi ataupun menyelesaikan masalah
dengan menggunakan media pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat berpikir kritis
dan mempunyai daya kreativitas, tidak hanya monoton dengan berdiskusi mengenai materi yang
ada tetapi juga dapat menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu alternatif agar diskusi
berjalan lebih menarik. Adapun metode dan media yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo adalah
melalui metode diskusi yang kemudian dikolaborasikan dengan penggunaan media Question
Card.
Metode diskusi dalam pembelajaran merupakan suatu cara penyajian atau penyampaian
bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa/kelompok-kelompok
siswa yang mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Selain itu, dengan
adanya kolaborasi dengan media Question Card dalam penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa karena siswa dapat termotivasi untuk berdiskusi,
bertanya atau berpendapat berdasarkan pertanyaan yang ada pada kartu tersebut, sehingga hal itu
tentunya akan berpengaruh pula terhadap peningkatan hasil belajar yang akan diperoleh oleh
siswa.
Pengajuan pertanyaan dapat mengembangkan pola pikir siswa seperti berpikir logis dan
kritis. Pengajuan pertanyaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami konsep atau memecahkan masalah dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, dengan
mengajukan pertanyaan siswa dapat memperoleh informasi untuk memperbaiki kesalahan
konsep yang ada pada siswa, melatih siswa untuk menyampaikan pendapat sehingga siswa di
kelas menjadi lebih aktif.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah Melalui
Penggunaan Metode Diskusi Berkolaborasi Dengan Media Question Card pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 1 Lembo. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah penggunaan
metode diskusi berkolaborasi dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar
dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo?. Tujuan
5

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan apakah penggunaan metode
diskusi berkolaborasi dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar dalam
mata pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo.
Secara teoretis, manfaat penelitian ini yaitu memberikan sumbangan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat menjadi landasan dalam
melaksanakan pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Secara praktis, manfaat penelitian ini yaitu (1)
Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dalam belajar mata pelajaran IPS materi
Sejarah dan memberikan pengalaman belajar yang sesungguhnya melalui penggunaan metode
diskusi berkolaborasi dengan media Question Card, sehingga siswa akan belajar lebih aktif,
kreatif, dan menyenangkan. (2) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan, serta mengenal perkembangan kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS materi
Sejarah melalui penggunaan metode diskusi berkolaborasi dengan media Question Card,
memberikan masukan bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran serta dapat membantu
guru dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. (3) Bagi sekolah, hasil
penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai upaya meningkatkan kualitas guru, siswa, dan
sekolah. Dengan demikian, dapat diperoleh hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
Sejarah yang telah dirumuskan tercapai dengan maksimal.

KAJIAN PUSTAKA
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti
program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa
merupakan perwujudan output suatu proses yang tidak dapat terlepas dari input proses
tersebut. Kualitas proses belajar merupakan salah satu unsur yang berpengaruh terhadap hasil
belajar, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hasil belajar juga diartikan sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman dari proses belajar
mengajar (Sudjana, 2006: 22).

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat SMP sebagaimana tertuang
dalam buku Panduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu mencakup bahan kajian
Geografi, Ekonomi, Sejarah dan Sosiologi, yang dibelajarkan, seperti disebutkan oleh Sapriya
(2009: 7), secara terpadu (integrated). Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diartikan dengan
penelaahan atau kajian tentang masyarakat. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat
melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran Sejarah,
Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik Pemerintahan, dan aspek psikologi sosial
yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial juga
membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana
anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai
masalah yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Pelajaran IPS (Sejarah) di SMP
Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu institusi
pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai
persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas
pembelajaran merupakan tanggungjawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal.
Dalam sistem pembelajaran IPS seperti saat ini, di lapangan (sekolah) ditemukan
beberapa masalah mendasar yang bersangkutan dengan kualitas pembelajaran IPS di sekolah,
baik yang berkaitan dengan kualitas guru yang membelajarkannya, maupun yang bertalian
dengan cara pembelajarannya. Sejalan dengan itu, Sapriya (2009: 18), mengatakan Dalam
7

bidang pendidikan IPS (PIPS), baik yang bersifat school based maupun community based
tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana. Tantangan mendesak yang perlu dijawab adalah
terkait dengan upaya peningkatan kualitas (mutu) pendidikan. Salah satu variabel yang
mempunyai kontribusi cukup besar terhadap baik buruknya kualitas pendidikan adalah unsur
guru atau pendidik.
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya Sejarah, sering dianggap sebagai
pelajaran hafalan dan membosankan. Pembelajaran ini dianggap tidak lebih dari rangkaian angka
tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat kemudian diungkap kembali saat menjawab soalsoal ujian. Pembelajaran Sejarah seharusnya dapat menjadi suatu pembelajaran yang imajinatif
yang akan mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan berbangsa. Pembelajaran Sejarah
seharusnya mampu menjadi pengikat konstruksi nasionalisme bangsa Indonesia. Permasalahan
dalam materi pendidikan Sejarah menyangkut isu tentang ruang lingkup materi dan isi materi.
Permasalahan materi ini sering dibahas dan muncul di permukaan dibandingkan permasalahan
dalam tujuan.
Kenyataannya materi dan isi materi dalam pembelajaran lebih mendapat perhatian dan
seringkali melupakan apa tujuan sebenarnya dari pembelajaran Sejarah yang dilakukan.
Akibatnya, yang terjadi dalam pembelajaran Sejarah adalah materi tersampaikan akan tetapi
tujuan pembelajaran Sejarah tidak tercapai. Mempelajari Sejarah berarti berusaha memahami
bahwa dalam perjalanan kehidupan manusia selalu terdapat kekuatan kodrati yang secara
langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi gerak kehidupaan manusia. Banyak
tokoh dalam Sejarah mempunyai kecenderungan merupakan pribadi yang selain memiliki
kemampuan juga memiliki sikap taqwa. Apabila nilai ini dapat tersampaikan dalam pembelajaran
Sejarah tentu pembelajaran yang disampaikan akan sangat berguna bagi peserta didik dalam
memahami kehidupan.
Pembelajaran Sejarah juga merupakan cara untuk membentuk sikap sosial. Mempelajari
Sejarah terbentuknya NKRI berarti berusaha memahami bahwa negara ini terbentuk karena
adanya sikap sosial yang baik dari para pendiri bangsa. Kesatuan yang terbentuk di atas
perbedaan dalam proses kebangkitan nasional pada hakikatnya merupakan sikap sosial yang
sangat patut diketahui.

Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran di mana guru memberi suatu
persoalan atau masalah kepada siswa, dan para siswa diberi kesempatan secara bersama-sama
untuk memecahkan masalah dengan teman-temannya. Dalam diskusi, siswa dapat
mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan
mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
Media Pembelajaran Question Card
Media Question Card adalah kartu yang berisi permasalahan berupa materi/soal-soal
latihan yang diselesaikan secara berkelompok, dan siswa harus memasangkan soal dengan
jawaban secara berkelompok. Kelebihan dalam penggunaan media pembelajaran Question
Card ini antara lain: bahannya murah dan mudah diperoleh, siswa dapat langsung
menggunakannya, dapat menarik perhatian siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi,
bahan pengajaran akan lebih jelas. Media Question card (kartu soal) dalam penelitian ini
berupa kartu warna warni berukuran 13 x 6 cm yang berisi permasalahan berupa materi
ataupun soal-soal latihan dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah yang diselesaikan secara
kelompok atau individu dalam waktu yang ditentukan dan siswa harus memasangkan soal
dengan jawaban secara berkelompok. Dalam pembelajaran menggunakan media kartu soal
dapat dimodifikasi sesuai keperluan, modifikasi ini perlu dilakukan agar siswa tidak bosan
dalam proses belajarnya. Modifikasi yang dilakukan adalah penggunaan kartu jawaban yang
digabung dengan kartu soal sehingga siswa tidak harus mencocokkan kartu soal dengan kartu
tempat mengisi jawaban.

Kolaborasi Metode Diskusi dengan Media Question Card


Adanya kolaborasi antara metode diskusi dengan media Question Card dalam
pembelajaran IPS khususnya materi Sejarah merupakan suatu kolaborasi yang baik. Hal ini
karena metode diskusi sebagai suatu metode yang memberikan ruang kepada para siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas, semakin lengkap dengan disertai penggunaan
media Question Word, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena siswa
dapat termotivasi untuk berdiskusi, bertanya atau berpendapat berdasarkan pertanyaan yang
ada pada media Question Word tadi yang tentunya berdampak pula pada hasil belajar yang
9

akan diperoleh siswa dalam pembelajaran.


METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian tindakan dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Lembo dengan jumlah siswa
sebanyak 21 siswa. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan observasi, catatan
lapangan, wawancara, dokumentasi, dan metode tes. a) metode observasi adalah penelitian yang
digunakan untuk mencatat sejauh mana kemampuan guru dalam menyampaikan materi mulai
dari pendahuluan hingga penutup selain itu juga untuk mengetahui motivasi awal siswa saat
pelajaran IPS materi Sejarah di kelas, b) catatan lapangan merupakan catatan kejadian-kejadian
yang penting dalam suatu proses pembelajaran yang muncul saat proses pembelajaran IPS
materi Sejarah berlangsung belum terdapat dalam pedoman observasi. Dengan model catatan
lapangan berupa catatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru IPS untuk mengamati
antusias siswa dalam menyanggah dan menyetujui pertanyaan, menjawab dan mengajukan
pertanyaan, c) dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengumpulan
dokumen yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat
mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu masalah. Seperti nama siswa,
nomor induk siswa, daftar nilai, serta foto pembelajaran, d) metode tes diberikan kepada siswa
agar peneliti mengetahui hasil belajar IPS setelah dilakukan tindakan pada setiap siklus
dibandingkan sebelum tindakan yang disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Analisis data
dilakukan dengan metode alur yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah
siswa kelas VII dapat menguasai materi untuk mata pelajaran IPS mencapai nilai minimal
75,00. Hal ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan.

10

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan metode diskusi berkolaborasi
dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS
materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo. Berdasarkan keseluruhan tindakan
siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tindakan serta hasil observasi yang
dilakukan dapat dikatakan siklus II dapat berjalan dengan baik, karena telah memperoleh hasil
yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I sebelumnya. Penelitian dilakukan hanya sampai
pada siklus II, karena hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan indikator keberhasilan.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Keterangan
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Jumlah Siswa Tuntas
Rata-rata
Persentase Ketuntasan

Prasiklus
56
79
7
66
33,3%

Siklus I
65
88
15
79
71,4%

Siklus II
76
90
21
83
100%

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil penelitian di atas, dapat diuraikan bahwa pada
prasiklus, nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 56 dan nilai tertinggi yakni 79. Jumlah
siswa yang tuntas hanya 7 orang siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 33,3%. Nilai ratarata yang diperoleh oleh siswa pada prasiklus ini yakni hanya 66. Dari hasil belajar yang
diperoleh siswa pada prasiklus ini, pada dasarnya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan di mana mengsyaratkan bahwa nilai rata-rata hendaknya 75 dan
persentase ketuntasan hendaknya sebesar 75%. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar
siswa digunakan metode diskusi berkolaborasi dengan media Question Card dalam mata
pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo.
Stelah dilakukan penelitian dengan menerapkan metode diskusi berkolaborasi dengan media
Question Card dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo ,

hasil penelitian pada siklus I, diperoleh nilai terendah sebesar 65 (mengalami peningkatan dari
11

prasiklus). Nilai tertinggi sebesar 88 (mengalami peningkatan dari prasiklus). Adapun jumlah
siswa yang tuntas pada siklus I ini yakni 15 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 71,4%.
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa yakni 79. Dari hasil yang diperoleh pada siklus I ini tampak
bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 79 telah memenuhi nilai KKM yang
ditentukan yakni 75. Namun, berdasarkan hasil persentase ketuntasan sebesar 71,4% belum
memenuhi standar persentase yang ditentukan yakni 75%. Oleh karena itu, peneliti memutuskan
untuk melanjutkan penelitian hingga ke siklus II.
Pada siklus II siswa sudah mendapat nilai sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan yaitu
nilai 75 (nilai KKM). Nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa pada siklus II ini bahkan melebihi
nilai KKM dengan perolehan yakni 83. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 21
siswa dengan persentase ketuntasan 100% atau dengan kata lain secara keseluruhan siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Lembo telah memperoleh ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPS.
Jadi berdasarkan kriteria keberhasilan dengan standar 75% dari jumlah siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Lembo dapat menguasai materi untuk mata pelajaran IPS dan mencapai nilai
minimal 75,00 telah dipenuhi oleh siswa setelah digunakannya metode diskusi berkolaborasi
dengan media Question Card dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Lembo.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPS materi Sejarah dengan menggunakan metode
diskusi berkolaborasi dengan media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembo yang ditunjukkan dengan rata-rata awal hasil belajar
siswa sebesar 66 dengan persentase ketuntasan 33,3%. Pada siklus pertama nilai rata-rata
meningkat menjadi 79 dengan persentase 71,4%, sedangkan pada siklus kedua nilai rata-rata
meningkat menjadi 83 dengan persentase 100%.

12

SARAN
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1
Lembo pada siswa kelas VII, peneliti menyampaikan saran berkaitan dengan penelitian yakni :
(1) Bagi guru.
a. Dapat digunakan sebagai pandangan baru bagi guru untuk menggunakan
berbagai macam metode pembelajaran khususnya metode diskusi berkolaborasi
dengan media Question Card.
b. Setelah dilaksanakan penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui
Metode Diskusi Berkolaborasi Dengan Media Question Card pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 1 Lembo, penggunaan metode diskusi berkolaborasi dengan
media Question Card dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian
tidak ada salahnya bila penggunaan metode diskusi berkolaborasi dengan media
Question Card dapat diterapkan pada mata pelajaran selain IPS atau mata
pelajaran lainnya seperti Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan lainnya.
(2) Bagi Sekolah
Sekolah harus selalu mengadakan pemantauan tentang ketersediaan dalam
penggunaan media pembelajaran agar proses pembelajaran di kelas bisa menjadi
bervariatif sehingga siswa tidak bosan dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran
di kelas.

13

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif Mengembangkan
Persada.

Media

Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Gunawan, R. 2011. Pendidikan IPS : Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Subyantoro. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rumah Indonesia.
Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di sekolah. Jakarta. Rineka Cipta
Syaiful, Sagala. 2010. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Tasrif. 2007. Pengantar Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta : Genta Press.

14

Simta Maria Sinadia, S.Pd.


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
SMP Negeri 1 Lembo
Kabupaten Morowali Utara

15

Anda mungkin juga menyukai