Anda di halaman 1dari 6

TUMOR

LEARNING
1) TUMOR, MELIPUTI

OBJECTIVE

ETIOLOGI

PATOGENESIS

GEJALA KLINIS

DIAGNOSA

RESPON RAGAWI

Tumor ada yang jinak yang disebut benigna dan ada juga yang ganas yang disebut maligna
(kanker).
Sifat (Nature) Kanker. Kanker ditandai oleh perubahan fundamental dalam biologi sel,
khususnya nukleus, dan ciri ini ditransmisikan dari sel ke sel melalui generasi-generasi
lanjutnya secara tak terbatas. Sel demikian memiliki derajat pertumbuhan yang mandiri yang
lebih besar daripada yang dimiliki oleh sel asalnya. Sel neoplastik dapat dikenal dari
perubahan-perubahan dalam strukturnya, metabolismenya, sifat dan pola pertumbuhannya,
dari perubahan dalam fungsi atau dalam hubungan imunologiknya dengan bagian-bagian lain
tubuh. Sebagai halnya dengan semua sel, demikian juga sel neoplastik ini bergantung pada
"viability" host. Apabila host mati, kanker juga mati. Maka sel kanker ialah sel yang sangat
abnormal dan sifat kanker bergantung pada ciri-ciri khas sel yang membentuk tumor tersebut
(Pringgoutomo.,
2009).
Kanker dapat dianggap sebagai kumpulan (massa) sel yang berbeda tidak saja dari sel
normal, tetapi juga yang satu dengan yang lain dan dimana terus-menerus timbul bentuk baru
sebagai hasil pembelahan sel yang ireguler. Kecepatan tumbuh massa tumor ditentukan oleh
kecepatan tumbuh masing-masing sel, tetapi sel-sel yang tercepat tumbuhnya itulah yang
mendapat keadaan yang menguntungkan. Maka sel-sel yang paling ganas yang terus-menerus
"memimpin"
kecepatan
tumbuh
massa
tumor
(Pringgoutomo.,
2009).
Etiologi
Perbedaan
Benigna (Tumor)

benigna

Lambat

Encapsulated

Non-metastasis

Sel diferensiasi sempurna

dan

maligna:

Sel normal

Hanya membunuh kalau mengenai organ vital

Malignant (Kanker)

Cepat

Invasif, metastasis

Sel diferensiasi tidak sempurna/anaplasia

Sel abnormal

Selalu mematikanpenanganan cepat (Kristianingrum., 2003).

Asal Kanker. Sel kanker yang menimbulkan koloni sel-sel kanker dapat timbul di setiap
tempat di tubuh, pada setiap saat, dari sel yang dapat berproliferasi. Sel yang tidak dapat
berproliferasi tidak dapat menimbulkan kanker. Meskipun neoplasma dapat timbul dalam
daerah yang secara histologik tampak normal, biasanya ada tanda-tanda yang menunjukkan
kelainan tumbuh sebelumnya, misalnya hipoplasia, hiperplasia, metaplasia atau displasia
yang berarti perubahan pola, dan dalam hal demikian perubahan neoplastiknya dapat secara
tiba-tiba
atau
bertahapan
(Pringgoutomo.,
2009).
Beberapa faktor yang dianggap sebagai
1.
Faktor
a. Eksogen : - Hydrokarbon Polisiklik Aromatik

Senyawa Azo

Amine Aromatik

Nitrosamine

Urethane

b.

Endogen

Hormon

2. Faktor Fisika: - Radiasi ion

Radiasi U.V.

Terbakar (luka)

3. Genetik: - Abnormalitas khromosom

Defek genetik

terutama;

penyebabnya
kimia

estrogen

antaranya

&

ialah:

cholesterol

4. Virus : - Leukemia dan Limfosarkoma pada mencit, unggas dan ternak

Papillomatosis

Tumor mamma pada mencit

Tumor ginjal pada katak

Fibroma pada kelinci (Pringgoutomo., 2009).

Kanker
mempunyai
karakteristik
sbb:
1.
Aggresive
Secara fisiologis, sel tubuh mempunyai sistem untuk mempertahan jumlah sel tubuhnya, atau
istilah nya Density Dependent Growth. Pada sel yang terkena kanker mekanisme ini tidak
berfungsi. proto-oncogen yang seyogyanya bertugas memperbanyak sel jika terjadi
kekurangan jumlah sel, mengalami mutasi sehingga menjadi oncogene. Keberadaan
oncogene ini akhirnya menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali melewati batas-batas
normal.
2.
Invasive
Karakter berikutnya dari kanker adalah invasive, jadi sel kanker ini bersifat merusak dan
menyerang sel-sel tetangganya. Tidak seperti sel tumor benign yang cenderung terbatas pada
areal
tertentu
saja.
3.
Metastasis
Metastasis adalah salah satu ciri paling penting dan berbahaya dari kanker. Metastasis dapat
di artikan menyebar ke anggota tubuh yang lain melalui pembuluh darah atau pembuluh
limfe. Pada titik ini, sel kanker sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
(http://catatanetja.wordpress.com)
Patogenesis Pada pertumbuhan sel tumor umumnya timbul beberapa antigen baru serta asing
bagi tubuh. Dengan adanya antigen tersebut, mesin imunologik didalam tubuh dapat
terangsang, sehingga menimbulkan suatu reaksi imun yang dapat menghancurkan sel tumor
tadi. Dengan lain perkataan sistem respons imun bukan saja berfungsi sebagai benteng
pertahanan tubuh terhadap serangan kuman penyakit, akan tetapi juga dapat memegang
peranan dalam menjaga timbulnya sel-sel yang abnormal didalam tubuh; keadaan seperti ini
dikenal dengan nama "immunological surveillance" (Tjokronegoro., 2009).
Timbulnya antigen baru pada suatu tumor dapat disebabkan oleh dua proses, yaitu (1)
hilangnya beberapa antigen yang spesifik daripada jaringan normal, dan (2) timbulnya
beberapa antigen baru yang spesifik untuk tumor dan tidak terdapat pada sel-sel normal
lainnya. Proses menghilangnya antigen tubuh yang baru itu agaknya berhubungan dengan
proses diferensiasi fungsi sel tumor. Oleh karena fungsi beberapa system enzim didalam sel
tadi berubah atau menghilang, maka akibatnya proses-proses biokimianya daripada sel tumor
berbeda
dengan
sel
yang
normal
(Tjokronegoro.,
2009).
Antigen sel tumor ini selain spesifik juga dapat mengakibatkan suatu reaksi penolakan pada
proses transplantasi, oleh karena itu antigen ini dikenal sebagai "Tumor Specific
Transplantation Antigen" atau sering disingkat dengan TSTA. Selain antigen pada permukaan
sel ini, sebenarnya ada pula antigen baru yang letaknya lebih kedalam sel, yaitu pada
nukleusnya; akan tetapi ditinjau dari sudut imunologi, antigen-antigen tersebut lebih sukar

untuk

dikenal

(Tjokronegoro.,

2009).

Gejala
klinis
Reaksi Imunologi. Pada prinsipnya reaksi imun itu dapat dibagi atas dua bagian, yaitu
pertama, dengan jalan terbentuknya suatu molekul imunoglobulin yang mempunyai daya
antibodi yang spesifik terhadap TSTA, dan kedua, dengan jalan terbentuknya sel-sel limfosit
yang sensitif terhadap antigen itu. Dengan lain perkataan, didalam tubuh dapat terjadi dua
macam reaksi imunologik, yang satu dibawakan oleh system humoral dan yang lainnya
dibawakan oleh system sel. Agar respons imun dapat dimulai, maka antigen harus dilepaskan
terlebih dahulu oleh sel-sel tumor dan dengan aliran darah atau limfe, akhirnya sampai
kedalam
limfonodus
dan/atau
limpa
(Tjokronegoro.,
2009).
Di dalam organ-organ tersebut, antigen itu akan diproses oleh sel-sel makrofag agar
selanjutnya dapat bereaksi dengan sel-sel limfosit. Sel ini, yang umumnya berasal atau berada
dibawah pengaruh sumsum tulang, dikenal sebagai sel limfosit-B dan setelah mengadakan
kontak dengan antigen tersebut lambat laun sel ini akan berkembang dan mengalami proses
diferensiasi. Sel limfosit tersebut akhirnya akan menjadi sel yang matang dan siap untuk
mensintesa molekul imunoglobulin, yaitu suatu molekul yang 'mempunyai daya antibodi
yang spesifik; dalam hal ini, spesifik terhadap antigen sel tumor tadi. Antibodi-antibodi yang
dibentuk ternyata dapat mempunyai beberapa aktifitas; dan dari sekian banyak antibodi, yang
mempunyai hubungan dengan pasang-surutnya pertumbuhan tumor hanya ada dua macam,
yaitu "cytotoxic antibody" dan "enhancement antibody" (Tjokronegoro., 2009).
Antibodi yang pertama ini dapat mengaktifkan sistem komplemen didalam peredaran darah.
Biasanya antibodi ini termasuk kelas IgG yang mempunyai sifat dapat mengikat sistem
komplemen tadi. Selanjutnya secara proses yang bertingkat, maka seluruh komponen didalam
sistem komplemen itu diaktifkan sehingga dapat berfungsi, yaitu dengan jalan melakukan
pengrusakan pada membran sel tumor. Pada "enhancement antibody" keadaan yang
sebaliknya akan ditemukan; dalam hal ini, justru dengan adanya antibodi tersebut, sel-sel
tumor dapat tumbuh dengan baik. Agaknya antibodi ini memperlihatkan suatu daya "blocking
efect" terhadap serangan imunologik yang dibawakan oleh sistem sel. Hal ini disebabkan
karena antibodi tersebut ternyata hanya bereaksi dengan TSTA akan tetapi tidak
mengaktifkan system komplemen. Dengan terjadinya reaksi antara antigen dan antibodi itu,
maka antigenik determinan pada TSTA justru akan terlindung terhadap serangan sel-sel imun.
Antigen-antigen tumor selain mengadakan kontak dengan sel-sel Iimfosit-B, juga dapat
merangsang sel-sel yang berasal atau berada dibawah pengaruh kelenjar timus; sel seperti ini
disebut
sel-sel
Iimfosit-T
(Tjokronegoro.,
2009).
Sel tersebut bila telah mengadakan kontak dengan antigenik determinan sel tumor, segera
akan berkembang dan melakukan diferensiasi sehingga menjadi suatu sel limfosit yang peka
atau sensitif. Nanti bila ada rangsangan antigen yang serupa untuk kedua kalinya, sel tersebut
akan segera bereaksi dengan jalan mengeluarkan suatu zat yang disebut "Iymphokine". Zat
ini mempunyai daya merangsang sel-sel fagosit diseluruh tubuh; selain sel-sel tersebut akan
memperbayak diri dan mengadakan migrasi ketempat terjadinya tumor, juga dapat
mengakibatkan sel-sel itu melakukan penyerangan secara fagositosis. Pengrusakan jaringan
oleh sistem sel ternyata lebih bermanfaat dan hebat daripada sistem humoral (Tjokronegoro.,
2009).
Diagnosa
Pada skenario merupakan papilloma yaitu tumor yang berasal dari epitel tudung atau mukosa.
Secara makroskopik tumor berbentuk tonjolan atau jendolan pada permukaan kulit dan
mempunya permukaan yang tidak rata. Bagian dasar dari tumor dapat lebi lebar atau lebi
sempit. Sedangkan, secara mikroskopik terlihat sebagai penebalan epidermis dengan

tonjolan-tonjolan stratum germinativum yang mengalami proliverasi yang sebagian masuk ke


dermis.
Respon
ragawi
Didalam tubuh manusia atau hewan, sebenarnya terdapat dua proses yang saling
bertentangan, yaitu proses pertumbuhan tumor dan proses penolakan tumor oleh sistem
imunologik
tubuh.
(Tjokronegoro.,
2009).
Perubahan-perubahan pada respons imun atau keadaan-keadaan yang mengakibatkan
lumpuhnya reaksi imunologik sehingga menyebabkan suatu tumor dapat tumbuh tanpa
mendapat suatu gangguan, dapat disebabkan oleh beberapa faktor atau hal, yaitu antara Iain;

Umur, Umur sangat mempengaruhi kematangan system mimun respons didalam


tubuh.

Genetika, Kelainan-kelainan genetika, dapat mengakibatkan fungsi imunologik yang


abnormal pula.

Defisiensi imunologik, Terjadinya kekurangan pada faktor-faktor imunologik,


sehingga reaksi kekebalan tidak sempurna.

lmunosupresif, Bila sistem imunologik tertekan,

Toleransi, Antigen-antigen yang spesifik seperti pada permukaan sel tumor, kadangkadang sangat lemah, sehingga tidak cukup untuk dapat merangsang sistem respons
imun.

"Blocking efect", Adanya antibodi yang justru melindungi TSTA dari serangan sel-sel
limfosit (Tjokronegoro., 2009).

Biologi Sel. Sel itu mempunyai fungsi intern dan extern. Fungsi intern ialah untuk keperluan
sel itu sendiri seperti fungsi metabolik untuk enersi dan sintesa zat-zat khusus untuk sel
tersebut sesuai dengan diferensiasi sel-sel didalam tubuh. Fungsi extern misalnya pembuatan
insulin oleh sel pankreas, sintesa hemoglobin oleh sel darah merah, pembuatan hormonhormon oleh sel hipofisa dan sebagainya. Pada sel-sel yang cepat mati dan perlu
diperbaharui, seperti sel kulit, rambut, mukosa usus maka fungsi intern lainnya ialah mitosis,
yaitu memperbanyak diri dengan repplikasi. Tumor ganas itu berkembangbiak cepat sekali
maka dari itu obat anti-kanker itu banyak ditujukan kepada proses mitosis sel tumor ganas
tersebut. Sel tumor itu berbeda dari pada sel-sel normal, yaitu kekurangan dalam
perlengkapan biokimianya untuk menjadi sel dewasa yang terdiferensiasi. Selain dari pada itu
sel tumor kehilangan kepekaannya terhadap zat dan faktor pengontrol pertumbuhan, seperti
inhibisi-kontak
dan
mekanisme
"humoral
feedback"
(Rasad.,
2009).

DAFTAR

PUSTAKA

Anonim.,

http://catatanetja.wordpress.com/2007/09/15/tumor/.

Kristianingrum., Y.P; Tabbu., C.R.; Sutrisno., B. 2003. Patologi Umum. Bagian Patologi.
FKH.
UGM
Pringgoutomo., S. 2009. Kanker. Majalah Triwulan Cermin Dunia Kedokteran. P.T. Kalbe
Farma.
Rasad., A. 2009. Obat-Obat Kanker. Majalah Triwulan Cermin Dunia Kedokteran. P.T. Kalbe
Farma.
Tjokronegoro., A. 2009. Imunologi Tumor. Majalah Triwulan Cermin Dunia Kedokteran. P.T.
Kalbe Farma.
Diposkan oleh andhie Risw di 21.03
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Anda mungkin juga menyukai