hanya padamu aku ingin pulang seperti rindu dipejam mataku siang itu kembang sepatu resah diusapusap angin yang sebentarsebentar singgah ditebarkannya sesak didadaku ingin segera jumpa memeluk senyummu nun jauh dibatas khatulistiwa
Kapal beriringan sandar didermaga
satu-dua pejalan menyapaku yang linglung ditelan hari apa kabar hari ini? inginku malam segera menjemput duduk menatap kunang-kunang dan menyanyikan lagu tanah air beta sambil membayangkan betapa bening mata ibu saat kucecap puting susunya sementara mungil tanganku sibuk menukar-nukar peta dicakrawala meresapi matahari senja yang seharum mekarnya mawar
Diiringi kersik daun gugur
kaki melangkah menuju pedalaman ingatan dimana akan mereka temukan setumpuk catatan harian yang didalamnya hanya bercerita tentang eloknya harihariku dibumi nusantara
Tapi,
janganlah secepat itu kita bersua
karena perjalanan menapaki takdir belumlah separuh jalan besok masih ada sejarah lain yang musti diguratkan juga masih ada pertanyaan lain yang musti kita pecahkan
Yang kuminta hanyalah
pejamkan matamu rapat-rapat begitu kau lihat bulan terbit diatas sana karena malam ini aku akan menyelinap dimimpimu dan bercerita sampai pagi seperti biasa hingga Valhalla menyatukan kita.