Menurut Soeseno (1984) istilah tulisan ilmiah populer adalah sebuah tulisan yang bersifat ilmiah tetapi ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Istilah populer (bahasa Latin Populis) itu merujuk pada pemaknaan suatu yang akrab, dikenal, disukai, dan menyenangkan bagi populis (rakyat). Yakni sesuatu yang disukai banyak orang karena menarik dan mudah dipahami. Berdasarkan pendapat Soeseno tersebut, dapat ditarik suatu simpulan bahwa dalam tulisan (selanjutnya disebut artikel) ilmiah populer ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni isi dan cara atau teknik penyajian. Artikel ilmiah populer merupakan karya tulis yang isinya bersifat ilmiah, sedangkan penyajiaannya dengan menggunakan cara populer, yaitu cara yang mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat umum. Oleh sebab itu, dapat dinyatakan bahwa artikel ilmiah populer adalah sebuah artikel atau tulisan yang isinya bersifat ilmiah dan disajikan (dikemas) dengan gaya populer. Adapun yang dimaksud dengan gaya populer ini mencakupi dua hal, yaitu cara penulisan dan bahasa. Cara penulisan artikel ilmiah populer tidak mengikuti kaidah-kaidah atau tata tulis ilmiah yang sangat baku dan ketat, seperti kaidah-kaidah penulisan makalah, sekripsi, tesis, desertasi, dan jurnal ilmiah; tetapi cara penulisan artikel ilmiah populer lebih sederhana dan mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat umum. Mengenai pemakaian atau penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah populer disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika perbendaharaan kosakata dan istilah yang terjadi dan berlaku bagi masyarakat umum. Kosakata dan istilah-istilah yang terlalu teknis dan hanya berlaku di lingkungan atau komunitas akademis tertentu sebagaimana dalam bahasa artikel ilmiah, tidak digunakan dalam penulisan artikel ilmiah populer, karena menyulitkan pembaca dalam membaca dan memahami artikel yang bersangkutan. Meskipun demikian, dalam artikel ilmiah populer tetap diperbolehkan menggunakan kosakata dan istilah ilmiah yang bermakna khusus dengan ketentuan kosakata dan istilah yang bersangkutan tidak memiliki padanan kata atau istilah umum berlaku di masyarakat. Hal lain yang perlu diperhatikan, kosakata dan istilah khusus tersebut harus diberi penjelasan, sehingga memudahkan pembaca didalam memahami isi artikel yang bersangkutan. Berdasarkan esensi kepenulisan, perbedaan yang menonjol antara artikel ilmiah dan artikel ilmiah populer, terletak pada penggunaan kata populer dan bahasa yang digunakan untuk menyajikan (mengemas) isi artikel. Bahasa yang digunakan untuk menulis artikel ilmiah populer lebih cari, tidak kaku, enak dibaca, menarik, menyenangkan, dan mudah untuk dipahami. Adapun berdasarkan isi, artikel ilmiah maupun arikel ilmiah populer berlandaskan pada dua ciri, yaitu keobjektifan pendangan dan kedalaman kupasan. Ciri keobjetifan ditunjukan oleh (1) fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya; (2) tidak subjektif; dan (3) tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional. Adapun ciri kedalaman ditandai (1) memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis; (2) mampu menjelaskan
mengapa dan bagaimana sesuatu yang disajikan itu terjadi, dan (3) bahasan tidak menyimpangan atau melebar dari pokok tulisan atau topik tulisan.