BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengelolaan suatu proyek terdapat faktor-faktor penting yang
mempengaruhi keberhasilan yaitu teknis, sumber daya manusia, ketersediaan
material atau logistik, alokasi biaya, metode pelaksanaan, keuangan atau finance,
kondisi lingkungan, lokasi proyek dan yang tidak kalah penting adalah waktu
pelaksanaan serta bagaimana pengendalian waktu dari proyek itu sendiri. Semua
faktor penting tadi harus dipersiapkan, diatur dan dirancang pada saat awal
pengerjaan proyek yang lebih dikenal dengan manajemen konstruksi.

Setiap

proyek pasti memiliki sasaran dan tujuan. Proses tujuan tersebut ditentukan oleh
tiga aspek yaitu anggaran biaya yang sesuai dengan rencana, mutu yang akurat, dan
waktu yang tepat. Aspek tersebut saling berkaitan dan saling mendukung satu sama
lainnya.
Ketiga aspek tersebut juga merupakan tiga aspek yang selalu menjadi
kendala dalam setiap pembangunan proyek. Kadang-kadang proyek mengalami
kendala dari segi waktu, biaya dan mutu. Dalam hal ini salah satu contohnya adalah
proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan Rumah Singgah Sukawening-Garut
yang merupakan salah satu proyek berskala menengah yang mengalami kendala
dari segi biaya dan waktu. Proyek tersebut sudah dimulai dari tanggal 13 Oktober
2014, dimana rencana penyelesaian pekerjaan berdurasi 240 hari kerja, Adapun
nilai proyek tersebut sebesar Rp. 2.800.000.000. Namun dalam pelaksanaannya
proyek mengalami keterlambatan karena yang direncanakan sesuai jadwal progres

proyek sudah mencapai + 60 %, namun kenyataannya baru mencapai + 50 %. Hal

ini disebabkan oleh pekerjaan arsitektur mengalami perubahan desain atas
permintaan pemilik proyek pada pertengahan bulan Februari 2015. Perubahan
meliputi perubahan denah dan tata letak ruangan, hal ini berimbas kepada pekerjaan
pemasangan dinding. Sehingga untuk mengejar keterlambatan tersebut diperlukan
suatu percepatan durasi proyek.
Pada suatu proyek kemungkinan bisa diperpendek durasinya dengan cara
mempercepat durasi kegiatan pada lintasan kritis dengan upaya menerapkan
tambahan kegiatan di sepanjang lintasan kritis, sehingga dengan begitu durasi bisa
dikurangi. Dengan menerapkan upaya-upaya percepatan durasi tersebut akan
berkonsekuensi dengan tambahan biaya di awal pelaksanaannya. Oleh karena itu
diperlukan analisis optimalisasi durasi suatu proyek. Sehingga dapat diketahui
berapa lama suatu proyek tersebut diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan
percepatan waktu pelaksanaan proyek dengan metode least cost, sehingga akan
dihasilkan suatu parameter yang jelas untuk mendapatkan cara yang teroptimum
yang harus digunakan kontraktor dari segi produktivitas kerja, efektivitas kerja dan
efisiensi waktu kerja.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan kritis apa saja yang masih mungkin dapat di percepat durasinya ?
2. Berapa durasi optimal proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan Rumah
Singgah Sukawening-Garut ?

3. Berapa total biaya proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan Rumah Singgah
Sukawening-Garut dengan durasi proyek optimal ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kegiatan kritis apa saja yang mungkin dapat dipercepat
durasinya
2. Untuk mengetahui durasi optimal proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan
Rumah Singgah Sukawening-Garut, dengan percepatan tersebut
3. Untuk mengetahui total biaya proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan
Rumah Singgah Sukawening-Garut dengan durasi proyek optimal
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi para perencana maupun pelaksana dalam pelaksanaan
suatu proyek pembangunan.
2. Untuk memperluas wawasan ilmu manajemen konstruksi, khususnya pada
pembangunan proyek pembangunan Gedung Serbaguna dan Rumah Singgah
Sukawening-Garut, sehingga dapat dijadikan bahan rujukan bagi penelitian yang
akan datang.
3. Untuk menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu manajemen konstruksi.