Anda di halaman 1dari 9

NAMA

NIM

: M.ADRIAN INDRAJAYA

: 03051281419081

1. Apa yang dimaksud dengan hot dipping. Jelaskan bagaimana prosesnya


Hot dipping merupakan proses pelapisan dengan cara mencelupkan substrat ke dalam larutan cair
Proses Hot Dipping
Galvanizing adalah metode coating dengan komponen zinc. Komponen dicelupkan ke dalam
molten zinc bath pada suhu sekitar 450-470 deg C. Sederhananya proses galvanising meliputi
cleaning - pickling (acid) - fluxing - and dipping. Selain itu metode lain misal calorising
(aluminum), Sheradizing (zinc), electro plating, metal spray, dll bisa dijadikan referensi untul
metal coating dengan bahan selain zinc.
Proses pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dapat dibagi menjadi tiga tahap proses,
yaitu:
1 Tahap persiapan (pre treatment)
Tahap persiapan berfungsi untuk menghilangkan asam atau basa yang merupakan bahan
pengotor yang menempel pada spesimen, hal ini dimaksudkan agar diperoleh kondisi permukaan
yang bersih dan diperoleh hasil lapisan yang baik. Proses pembersihan permukaan yang akan
dilapisi dapat dilakukan sesuai dengan jenis pengotor yang menempel pada permukaan spesimen,
namun proses pembersihan ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.1

Proses pembersihan secara fisik (mekanik)

Pembersihan secara fisik dapat berupa pengamplasan dengan menggunakan mesin gerinda, yang
meliputi menghaluskan permukaan yang tidak rata dan penghilangan goresan-goresan serta
beram-beram yang menempel pada permukaan spesimen.
1.2 Proses pembersihan secara kimiawi
Proses pembersihan secara kimiawi merupakan proses pembersihan pengotor yang menempel
pada permukaan spesimen dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Proses pembersihan ini
meliputi:
1.

Degreasing

Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak,
lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada permukaan spesimen. Proses
pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi
5% 10% pada suhu 70oC 90oC selama kurang lebih 10 menit.
2.

Rinsing I

Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda kaustik pada proses degreasing yang masih
menempel pada permukaan spesimen dalam dengan menggunakan air bersih pada temperatur
kamar.
3.

Pickling

Proses pickling bertujuan untuk menghilangkan karat yang melekat pada permukaan spesimen
dengan cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam klorida) atau larutan H 2 SO 4 (asam sulfat)
dengan konsentrasi 10% 15% selama 15 20 menit.
4.

Rinsing II

Proses rinsing II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4 yang menempel pada
spesimen saat proses pickling dengan menggunakan air bersih pada temperatur kamar.
5.

Fluxing

Proses fluxing merupakan proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc Amonium Cloride
(ZAC) dengan konsentrasi 20% 30% selama 5 8 menit. Proses fluxing dilakukan dengan
tujuan:
1.
Sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses
pelapisan.
2.

Sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn.

3.

Untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing

6.

Drying

Proses drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan menggunakan gas
panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuan dari dilakukannya hal tersebut adalah untuk
menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada permukaan spesimen yang dapat
menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses galvanizing berlangsung.
2 Tahap pencelupan (galvanizing)
Spesimen yang telah mengalami tahap persiapan (pre treatment) dan telah bersih dari segala
pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan proses pencelupan (galvanizing). Selama
proses galvanizing berlangsung, cairan seng akan melapisi baja dengan membentuk lapisan baja
seng kemudian barulah terbentuk lapisan yang sepenuhnya berupa unsur seng pada permukaan
terluar baja, larutan yang digunakan minimal adalah 98 % murni unsur seng. Tahap pencelupan
dilakukan selama kurang lebih 1,5 menit pada suhu 440oC 460oC. Ketebalan lapisan seng pada
pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya
pencelupan dan temperatur pencelupan.
3 Tahap pendinginan dan tahap akhir
a)

Tahap pendinginan (quenching)

Tahap pendinginan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan sodium cromate
dengan konsentrasi 0,015% pada suhu kamar ataupun dengan menggunakan air. Proses ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya white rust.
b)

Tahap akhir (finishing)

Bagian akhir dari proses pelapisan berupa menghaluskan permukaan yang runcing yang
disebabkan oleh cairan seng yang hendak menetes namun telah mengering terlebih dahulu.
2. Jelaskan bagaimana mekanisme pelapisan logam dengan metode spraying. Apa
perbedaan pokok hasil pelapisan antara hot dipping dan metode spraying
Metal spraying merupakan pelapisan logam baja dengan metode spraying
yaitu menyemprotkan cairan logam lain seperti seng, aluminium,tembaga atau timah ke
permukaan baja.
a. Metal spraying dengan kawat pengumpan.
Gas asetylen yang dicampur dengan O 2 disalurkan pada kecepatan tertentu ke dalam dapur
( combustion chamber ) lalu terjadi pembakaran yang kemudian meningkatkan temperatur dan
tekanan dalam dapur sehingga gas panas tersebut mengalir ke moncong toreh dimana terdapat
kawat pengumpan. Kawat pengumpan ini kemudian mencair dan cairan logam ini menjadi
partikel partikel halus yang terbang keluar moncong toreh akibat daya pembakaran dari dapur
dan diperkuat dengan hembusan nitrogen. Partikel partikel inilah yang akan menjadi logam
pelapis. Hasilnya adalah logam baja solid yang dilapisi oleh logam lain. Ketebalan logam
pelindung tergantung banyaknya lapisan logam pelindung yang disemprotkan ke permukaan
baja
b. Metal spraying dengan serbuk
Pada dasarnya, mekanismenya sama dengan yang ada pada metal spraying dengan kawat
pengumpan, hanya perbedaannya adalah pada baja kawat pengumpan,terdapat sebuah tempat
yang berisi serbuk logam yang akan dilapisi. Dengan pengumpan yang sudah berbentuk serbuk
ini maka akan diperoleh pertikel yang lebih halus dan pelapisan yang lebih solid. Dengan
pengumpan yang berbentuk serbuk maka temperatur gas dari ruang bakar tidak perlu tinggi.
c. Metal spraying dengan plasma.
Merupakan teknologi terkini yang dikembangkan, dengan menggunakan tenaga plasma.
Pada pelapisan hot dipping sangat bergantung kepada kebersihan alat yang dilapisi dan
kebersihan logam yang melebur. Jika yang dilapisi kotor/berdebu, maka pelapis tidak dapat
menempel dengan baik.Demikian juga jika ada kotoran-kotoran yang ikut dalam leburan,
sekalipun berupa gas, maka pelapisan tidak bisa sempurna. Daya pembasahan serta daya
lekat/adhesi logam pelapis juga mempengaruhi kekuatan lekatnya pada alat yang dilapisi.
Dimensi alat juga berpengaruh pada hasil celupan. Jika alatnya berbentuk rumit dan banyak
lekak-lekuknya, maka hasilnya akan berbeda dengan jika alatnya tidak banyak lekukannya.

Sedangkan pada pelapisan dengan metode spraying Agar menghasilkan suatu pelapisan yang
halus maka logam yang disemprotkan ini harus merupakan suatu partikel yang halus dan berada
pada suhu tinggi yaitu titik cairnya.
3. Apakah itu proses pelapisan cladding. Pada kondisi yang bagaimana umumnya teknik
pelapisan cladding ini digunakan
Cladding adalah penyatuan dua jenis logam atau metal yang berbeda.Contoh kecilnya adalah
pada setrikaan rumah, dimana indikator pemutus arusuntuk memanaskan menggunakan dua jenis
logam yang berbeda tapi disatukan.Ketika diatur untuk memanaskan, salah satu logam akan lebih
panas dari yang lainnya, sehingga terjadi bent , dimana logam yang memiliki kapasitas panas
yanglebih rendah akan menekuk.
umumnya cladding digunakan sebagai teknik pencegahan korosi yang tidak jauh
berbeda dengan sacrificial anodic protection. Pada cladding, logam yang ingin dilindungi atau
di-clad dengan logam yang memiliki elektronegatifan lebih kecil, atau lebih tepatnya lebih
elektropositif. Ini dimaksudkan agar elektron yang akan menyerang logam yang ingin dilindungi
akan mengalir ke logam yang lebih elektropositif ini sehingga korosi terjadi padalogam yang
lebih elektropositif (dalam kata lain lebih mudah terkorosi. untuk pedoman ingat saja deret
Volta). Proteksi korosi ini biasanya digunakan untuk fasilitas-fasilitayang minim ruang dan
menginginkan low cost .CRA clad material dibuat untuk mengurangi biaya tanpa
mengabaikanaspek korosi dan kekuatan. Clad material terdiri dari dua material yaitu logam
pendukung (backing steel) yang berfungsi untuk menahan beban dan logam pelapis CRA
(cladding material) yang berfungsi untuk menahan korosi. Cladmaterial dibuat dengan cara
pengerolan panas. Pembentukan ikatan pada proses pengerolan panas sangat tergantung pada
difusi atom antara backing material dancladding material. Agar diperoleh difusi atom yang baik
maka dilakukan optimasi parameter proses pengerolan meliputi optimasi temperatur, reduksi dan
jumlahlangkah pengerolan. Namun terdapat kekurangan metode ini karena umumnya
proteksicladding ini tidak sempurna melindungi logam karena berbagai faktor.
4. Buat diagram pelapisan dengan electroplating. Jelaskan bagaimana pelapisan dengan
electroplating.
Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu proses pengendapan
pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini memerlukan arus listrik searah (DC). Bila
listrik mengalir antara anoda dan katoda, didalam larutan konduktor/larutan elektrolit, maka akan
terjadi reaksi kimia pada permukaan logam tersebut. Pada sistem demikian, bila diberi tegangan
atau beda potensial, ion-ion bergerak menuju elektroda. Kation bergerak menuju katoda dan
anion menuju anoda. Masing-masing mempunyai laju yang khas (konduktivitas ion spesifik).
Konduktivitas total larutan tertentu merupakan penjumlahan dan konduktivitas ion individu
segenap ion yang dikandungnya.

Contohnya missal pada Pelapisan Tembaga (Cu)Tembaga mempunyai sifat lunak dan sifat ulet,
tidak terlalu teroksidasi oleh udara. Karena sifatnya pula yang elektropositif (mulia), tembaga
mudah diendapkan oleh logam yang deret daya gerak listriknya lebih tinggi semisal besi. Plating
tembaga mudah dilakukan demikian pula dengan larutannya yang mudah dikontrol. Tembaga
bagus digunakan sebagai lapisan dasar sebelum plating berikutnya.
Pada proses elektroplating terhadap baja karbon rendah yang akan dilapisi tembaga, maka
elektrolit yang digunakan adalah elektrolit tembaga (CuSO4) dengan anoda tembaga (Cu). Saat
proses elektroplating, pada anoda dan katoda terjadi perubahan potensial akibat adanya aliran
arus listrik searah, sehingga anoda tembaga akan terurai ke dalam media larutan elektrolit yang
mengandung ion-ion tembaga, yang akhirnya bergerak ke katoda dan menempel kuat.
Sebagai penjelasannya adalah reaksi pada katoda yaitu ion Cu 2+ bergerak ke katoda
menjadi Cu, logam ini menempel pada katoda. Sedangkan reaksi pada anoda yaitu ion
SO42- bergerak ke anoda menjadi SO4 dan melepaskan elektronnya.Karena Cu reaktif maka
bereaksi dengan SO4 membentuk CuSO4 kembali. Jadi berat anoda berkurang dan pengurangan
beratnya sama dengan berat Cu yang mengendap pada katoda. Dapat disimpulkan, konsentrasi
Cu2+ dan SO42- dalam larutan tetap selama masih ada anoda. Jadi seolah-olah Cu pada anoda
pindah ke katoda.
Logam tembaga sebagai anoda positif akan melepaskan ion-ion positif tembaga ke dalam
larutan. Ion-ion positif tembaga ini bergerak ke arah katoda negative. Ion-ion positif tembaga
mencapai permukaan katoda dan menerima electron dari katoda. Electron-elektron ini
mengkonversi ion-ion tembaga yang berada dalam larutan menjadi atom-atom tembaga yang
mengendap pada permukaan katoda.
5. Cat yang baik harus memiliki beberapa sifat, sebutkan sifat itu. Sebutkan fungsi dari
pigmen,binder, solvent dan filler pada cat
Sifat sifat cat:
1. Penampilan Cat
Membandingkan penampilan sampel cat, seperti : bahan asing, endapan, kejernihan dan
gumpalan dengan standard yang ada.

2. Kekentalan
Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan seluruh cairan keluar dari
sebuah flow cup standard. Nilai kekentalan dibuat atas dasar waktu yang dibutuhkan dari
mulai mengalir sampai putusnya aliran tersebut. Cara ini efektif jika cairannya dalah jenis
newtonian dan mempunyai range kekentalan dibawah 200 detik.
Untuk cairan yang sangat kental maka digunakan cara Gardner, yaitu membandingkan
kecepatan naiknya gelembung udara yang berisi cairan sample dengan cairan standard
dalam tabung dengan ukuran tertentu dari yang paling encer (A) hingga yang paling
kental (Z6).Atau bisa dilakukan dengan alat Brokfield dengan range pengukuran
kekentalan antara 10 hingga 8.106 mPas
3. Berat Jenis
Membandingkan berat sample terhadap volumenya dengan menggunakan gallon cup
pada temperatur tertentu.
4. Waktu Kering
Dengan mempergunakan sentuhan, tempel atau tekanan jari pada cat yang masih
basah. Waktu kering meliputi : kering sentuh, tekan dan kering sempurna.
5. Kadar padatan
membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan
sebelum dikeringkan.Biasa disebut dengan NV(non volatile matter) dengan basis v/v atau
w/w> basis v/v (volume/volume) lebih sering dipakai.
6. Resistivity
Mengukur resistivity (tahanan = Mega ohm) suatu solvent dengan dua dip elektroda pada
jarak tertentu (1 cm). Besaran ini menggambarkan bisa tidaknya solvent tersebut dipakai
dengan spray jenis elektrostatik
7. Penampilan Film
Pengujian film dilakukan setelah cat dikenakan pada substrat tertentu dan kemudian
mengering. Penampilan filim meliputi ada tidaknya: kulit jeruk, gelembung udara,
bercak-bercak, tidak meratanya kilap, lekukan-lekukan kawah, kerut dan lain-lain.
8. Daya Kilap Film (gloss)
Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh film. Alat yang dipakai adalah Glossmeter atau
reflectometer
9. Daya Lekat Film (adhesi)
Film cat kering digores dengan sudut cutter (30-45o) dan pada kecepatan 0.5 detik per
satuan potongan sehingga didapat 25 kotak dengan jarak pemotongan sesuai ketebalan
catnya. Kemudian dilekatkan selotip dan ditarik dengan kuat. Dari banyaknya kotak
lapisan cat yang terangkat bisa kita nilai daya lekat film tersebut ( GT 0, tidak ada yang
terkelupas hingga GT 4, terkelupas > 65%)
10. Sifat Mekanis Film
Sifat mekanis film meliputi: daya tahan terhadap impact, kekerasan dan lain-lain. Untuk
daya tahan impact diuji dengan impact tester, kekerasan dengan hardness pendulum
tester, hardness Dur-O-Test atau dengan pencil hardness.
11. Penampilan Warna
Selama pencocokan warna (colour maching), sample cat dibandingkan dengan warna
standarnya, bisa dilakukan dengan methoda tersebut di atas (pasta) atau dengan
mempergunakan alat pencari warna (hunter lab colour matching), hingga diperoleh hasil
selisih antara warna sample dengan standard sekecil mungkin (sesuai spesifikasi).

12. Kehalusan
Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan pigment atau extender dalam cat dapat
ditentukan. Pasta atau cat ditarik pada parit dengan kedalaman berbeda dari paling dalam
hingga paling dangkal, sehingga partikel yang ukuran besar akan terjebak pada posisi
sesuai dengan ukuran partikelnya.
13. Daya Tutup
Merupakan ketebalan minimal film dari cat dimana pola hitam-putih dari kertas kotakkotak tidak dapat kelihatan. Pengujiannya adalah dengan menarik cat basah dengan
applikator dimulai ketebalan paling besar hingga paling kecil, kemudian setelah kering
dinilai daya tutupnya.
Fungsi dari:
1. Solvent
yaitu cairan yang digunakan dalam industri cat untuk melarutkan dan membantu penguapan yang
tidak menjadi bagian pada lapisan cat kering. Solvent memiliki fungsi diantaranya:

Melarutkan dan/atau mengencerkan cat

Mengontrol waktu pengeringan

Mengatur tingkat kekentalan

2. Pigmen
Pigment, merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan cat yang digunakan sebagai
pemberi warna pada cat. Pigment terlarut dalam cat dan tidak larut dalam binder.
Komponen ini memiliki fungsi yaitu sebagai pembentuk keindahan, pelindung, serta
fungsi spesial.
3. Binder
Binder, yaitu bahan dasar cat yang berfungsi sebagai komponen yang membentuk daya
rekat pada permukaan atau objek yang akan dicat.
4. Filler
Filler berfungsi untuk menurunkan harga (lebih ekonomis), namun dalam hal tertentu
extender ditambahkan untuk memberbaiki sifat cat

DAFTAR REFERENSI

Adrian.2010.metal spraying dan cladding.(online: https://www.scribd.com/doc/25826130/MetalSpraying-Ang-Cladding). Diakses pada tanggal 16 april 2016.

Anonim.2012.apa saja bahan dasar cat.(online:http://edupaint.com/cat/pengetahuandasar/1455-apa-saja-bahan-dasar-cat-intip-di-bawah-ini.html).Diakses pada tanggal 16 april


2016.

Anonim.2012.hot dipping.(online:http://myimaginezone.blogspot.co.id/2012/11/hotdipping.html).Diakses pada tanggal 16 april 2016

Anonim.2009.pembuatan cat.(online: https://mudhzz.wordpress.com/pembuatan-cat).Diakses


pada tanggal 16 april 2016

Anonym.2015.pelapisan.metode.electroplating.
(online:http://lecanbacang.blogspot.co.id/2015/03/pelapisan-metode-elektroplating.html).Diakses
pada tanggal 16 april 2016

Susyanto.heri.2009.pigment.extender.
(online:http://www.oocities.org/heri_susyanto/PigmentExtender.htm).Diakses pada tanggal 16
april 2016

Anda mungkin juga menyukai