Anda di halaman 1dari 10

NOTULEN SEMINAR KEFARMASIAN KEBIJAKAN PAFI DAN PERAN PENDIDIKAN D-III FARMASI TERKINI

THE SUN HOTEL SIDOARJO, 27 MARET 2016


1.

Mengikuti kemajuan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan di bidang farmasi, maka pada tahun 1996,
pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI, menerbitkan aturan untuk pendirian Akademi Analis
Farmasi dan Makanan. Disusul tahun 1997, untuk Akademi Farmasi. Dengan aturan ini, diharapkan SMFSMF yang ada harus segera dikonversikan menjadi salah satu dari dua akademi di atas.
Pengkonversian di atas bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan di bidang farmasi. Seiring dengan
percepatan kemajuan ilmu pengetahuan, maka disiplin ilmu farmasi juga mengalami kemajuan yang luar
biasa. Selain muncul merek-merek obat baru, juga banyak ditemukan jenis-jenis produk farmasi baru. Di
sisi lain, tingkat pendidikan masyarakat secara umum juga mengalami peningkatan yang tidak ada
bandingya dengan masa sebelumnya. Masyarakat yang relatif literated ini tentu tidak lagi memadai jika
hanya dilayani oleh tingkat SLTA (SMF) saja.
Dua kecenderungan di atas, melahirkan sebuah kesimpulan bahwa tantangan yang demikian berat tidak
mungkin mampu dipikul oleh lulusan SLTA (SMF). Diperlukan tenaga yang lebih handal dan lebih matang
dari segi usia, pengetahuan, dan ketrampilan. Maka tidak ada jalan lain kecuali menempatkan tenaga
setingkat Diploma III untuk menjadi Asisten Apoteker, yang sebelumnya dijabat oleh lulusan SMF
Dalam rangka menindaklanjuti implikasi Pasal 88 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan yang menyatakan bahwa "Tenaga Kesehatan lulusan pendidikan dibawah Diploma
Tiga yang telah melakukan praktik sebelum ditetapkanUndang-Undang ini, tetap diberikan kewenangan
untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah
undang-undang ini diundangkan." maka saksi ingin menjelaskan bahwa saat ini terdapat 146.542 PNS
(bidan, perawat, tenaga gizi, kesehatan lingkungan, anaiis laboratorium, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian) yang berpendidikan di bawah Diploma-Ill yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, dan
fasyankes lainnya di 34 provinsi di seluruh Indonesia;

2.

Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian. Bagi yang telah memiliki Surat Izin Asisten Apoteker,
maka STRTTK adalah pengganti dari SIAA. Namun bagi lulusan diatas 2002 yang belum memiliki SIAA,
dan yang anda miliki adalah SIK lama yang dikeluarkan olah Dirjen Binfar, maka SIK tersebut tidak
berlaku lagi. Teman-teman dapat memperolehnya di Dinas Kesehatan Propinsi setempat.Surat Izin Kerja
Tenaga Teknis Kefarmasian. Sebagaimana sudah bisa ditebak, maka SIKTTK adalah penggantik dari Surat
Izin Kerja Asisten Apoteker atau yang disingkat SIKAA. Perolehannya pun sama, yaitu di Dinas Kesehatan
Kota/ Kabupaten setempat.SIKTTK hanya dapat digunakan di tiga tempat fasilitas kefarmasian yang
sama. Artinya tidak boleh bekerja dilebih dari tiga tempat, dan tidak boleh bekerja diberbeda tempat.

Mengenai jumlah tiga tempat adalah mutlak, namun apabila pindah kerja dan terdapat perbedaan
tempat kerja yang tercatat di SIKTTK, maka harus membuat Surat Izin kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
yang baru. Hal ini tentunya dipertegas dalam salah satu ayat Permekes 889/2001 ini, yaitu harus
menyebutkan tempat bekerja.STRTTK dan SIKTTK adalah sama-sama lima tahun.Hal penting yang harus
segera dilakukan adalah bagi yang telah memiliki SIAA ataupun SIK lama diwajibkan segera mengganti
menjadi STRTTK sebelum tanggal 31 Agustus 2011. Caranya dengan mendaftarkan diri di Kantor Dinas
Kesehatan Propinsi setempat dengan membawa persyaratan:

fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi/ Paspor;

fotokopi ijazah Tenaga Teknis Kefarmasian;

SIAA atau SIK Asisten Apoteker; dan

pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm

ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

Mengetahui,

Peserta Seminar

Kepala Puskesmas Wonoayu


Herlina Safitri
dr. Abdillah Segaf Alhadad

NIP. 19850716 200501 2 004

NIP. 19790916 200801 1 008

NOTULEN SEMINAR KEFARMASIAN PAFI DAN PERAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN
THE SUN HOTEL SIDOARJO, 23 NOVEMBER 2014

Menurut PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Mnengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Pelayanan Kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan bentuk tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam
pekerjaan kefarmasian untuk menigkatkan kualitas hidup pasien (Menkes RI,2004)

Menurut PP 51 tahun 2009 pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
menigkatkan mutu kehidupan pasien.

Bentuk pekerjaan kefarmasian yang wajib dilaksanakan oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1332/MENKES/X/2002adalah sebagai berikut:
1.Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standart profesinya.
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat.
3. menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan idntitas serta data kesehatan pasien.
4. Melakukan pengelolaan apotek.
5. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.

Mengetahui,

Peserta Seminar

Kepala Puskesmas Wonoayu


Herlina Safitri
dr. Abdillah Segaf Alhadad

NIP. 19850716 200501 2 004

NIP. 19790916 200801 1 008

NOTULEN SEMINAR KEFARMASIAN PERAN TENAGA KEFARMASIAN PADA PELAYANAN UNTUK IBU HAMIL
HOTEL UTAMI SIDOARJO, 24 JANUARI 2016

Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak menunjukkan resiko
bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi
keselamatan janin.

Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak
menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek
samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester
berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.

Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan
menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat
golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada
janin.

Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin. Pada keadaan khusus obat
ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan ini
terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.

Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan maupun pada manusia
menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk
wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.

CONTOH OBAT KATEGORI A

(nama generik):

Ascorbic acid (vitamin C) *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,

Doxylamine, Ergocalciferol *masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA*,

Folic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari*,

Hydroxocobalamine *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,

Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk kategori C jika digunakan per oral dan topikal*,

Pantothenic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,

Potassium chloride, Potassium citrate, Potassium gluconate, Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin *masuk kategori
C jika dosisnya melebihi US RDA*,

Thiamine (vitamin B1) *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,

Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D *masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA*,

Vitamin E *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*.

CONTOH OBAT KATEGORI B

(nama generik):

Acetylcysteine, Acyclovir, Amiloride *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi oleh
kehamilan*

Ammonium chloride, Ammonium lactate *topical*,

Amoxicillin, Amphotericin B, Ampicillin, Atazanavir, Azatadine, Azelaic acid, Benzylpenicillin, Bisacodyl,


Budesonide *inhalasi, nasal*,

Buspiron, Caffeine, Carbenicillin, Camitine, Cefaclor, Cefadroxil, Cefalexin, Cefalotin, Cefamandole, Cefapirin,
Cefatrizine, Cefazolin, Cefdinir, Cefditoren, Cefepime, Cefixime, Cefmetazole, Cefonicid, Cefoperazone, Ceforanide,
Cefotaxime, Cefotetan disodium, Cefoxitin, Cefpodoxime, Cefprozil, Cefradine, Ceftazidime, Ceftibuten,
Ceftizoxime, Ceftriaxone, Cefuroxime, Cetirizine, Chlorhexidine *mulut dan tenggorokan*,

Chlorpenamine, Chlortalidone *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi oleh
kehamilan*,

Ciclacillin, Ciclipirox, Cimetidine, Clemastine, Clindamycin, Clotrimazole, Cloxacillin, Clozapine, Colestyramine,


dan masih banyak lagi.

CONTOH OBAT KATEGORI C

(nama generik):

Acetazolamide, Acetylcholine chloride, Adenosine, Albendazole, Albumin, Alclometasone, Allopurinol, Aluminium


hydrochloride, Aminophylline, Amitriptyline, Amlodipine, Antazoline, Astemizole, Atropin, Bacitracin,

Beclometasone, Belladonna, Benzatropine mesilate, Benzocaine, Buclizine, Butoconazole, Calcitonin, Calcium


acetate, Calcium ascorbate, Calcium carbonate, Calcium chloride, Calcium citrate, Calcium folinate, Calcium
glucoheptonade, Calcium gluconate, Calcium lactate, Calcium phosphate, Calcium polystyrene sulfonate,
Capreomycin, Captopril, Carbachol, Carbidopa, Carbinoxamine, Chloral hydrate, Chloramphenicol, Chloroquine,
Chlorothiazide, Chlorpromazine, Choline theophyllinate, Cidofovir, Cilastatin, Cinnarizine, Cyprofloxacin, Cisapride,
Clarithromycin, Clinidium bromide, Clonidine, Co-trimoxazole, Codeine, Cyanocobalamin, Deserpidine, Desonide,
Desoximetasone, Dexamethasone, Dextromethorphan, Digitoxin, Digoxin, Diltiazem, Dopamine, Ephedrine,
Epinephrine, Fluconazole, Fluocinolone, Fosinopril, Furosemide, Gemfibrozil, Gentamicin, Glibenclamide,
Glimepiride, Glipizide, Griseofulvin, Hydralazine, Hydrocortisone, Hyoscine, Hyoscyamine, Isoniazid, Isoprenaline,
Isosorbid dinitrate, Ketoconazole, Ketotifen fumarate, Magaldrate, Mefenamic acid, Methyl prednisolone, dan
masih banyak lagi.

CONTOH OBAT KATEGORI D

(nama generik):

Amikacin, Amobarbital, Atenolol, Carbamazepine, Carbimazole, Chlordizepoxide, Cilazapril, Clonazepam,


Diazepam, Doxycycline, Imipramine, Kanamycin, Lorazepam, Lynestrenol, Meprobamate, Methimazole,
Minocycline, Oxazepam, Oxytetracycline, Tamoxifen, Tetracycline, Uracil, Voriconazole dan masih banyak lagi.

CONTOH OBAT KATEGORI X

(nama generik):

Acitretin, Alprotadil *parenteral*, Atorvastatin, Bicalutamide, Bosentan, Cerivastatin disodium, Cetrorelix,


Chenodeoxycholic acid, Chlorotrianisene, Chorionic gonadotrophin, Clomifen, Coumarin, Danazol, Desogestrel,
Dienestrol, Diethylstilbestrol, Dihydro ergotamin, Dutasteride, Ergometrin, Ergotamin, Estazolam, Etradiol,
Estramustine, Estriol succinate, Estrone, Estropipate, Ethinyl estradiol, Etretinate, Finasteride, Fluorescein
*parenteral*, Flurouracil, Fluoxymesterone, Flurazepam, Fluvastatin, Floritropin, Ganirelix, Gestodene, Goserelin,
Human menopausal gonadotrophin, Iodinated glycerol, Isotretinoin, Leflunomide, Leuprorelin, Levonorgestrel,
Lovastatin, Medrogestrone, Medroxyprogesterone, Menotrophin, Mestranol, Methotrexate, Methyl testosterone,
Mifeprestone, Miglustat, Misoprostol, Nafarelin, nandrolone, Nicotine *po*, Norethisterone, Noretynodrel,
Norgestrel, Oxandrolone,Oxymetholone, Oxytocin, Pravastatin, Quinine, Raloxifene, Ribavirin, Rosuvastatin,
Simvastatin, Stanozolol, Tazarotene, Temazepam, tetosterone, Thalidomide, Triazolam, Triproretin, Urofolitropin,
Warfarin.

Dari uraian di atas, obat-obat pereda nyeri seperti: asam mefenamat 500 mg (merk dagang misalnya: Ponstan,
Ponstelax, Stanza, Opistan, dll) adalah obat Kategori B pada kehamilan yang artinya AMAN

Beberapa Bahan Kosmetik Yang Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Hamil

Retinoid. Teliti kandungan kosmetik yang hendak Anda beli, jika pada kandungan bahannya terdapat
retinoid sebaiknya hindari kosmetik tersebut. Retinoid berbahaya bagi janin karena dapat mengakibatkan
kecacatan atau teratogenik. Bahan kimia tersebut biasanya terdapat pada krim anti jerawat.

Merkuri. Merkuri adalah bahan kimia berbahaya yang dulu sempat menghebohkan karena terkandung
pada sejumlah besar kosmetik berbahaya di pasaran. Tidak hanya bagi ibu hamil, kosmetik yang
mengandung merkuri juga bisa mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal pada orang yang menggunakannya
secara terus-menerus. Bahan kimia ini sering terdapat pada produk-produk pemutih yang menjanjikan hasil
yang instan.

BHA. Kandungan BHA atau salicylic Acid di bawah 2% pada sabun atau krim jerawat sebenarnya masih
tergolong aman bagi tubuh kita. Tetapi bila Anda sedang dalam kondisi mengandung sebaiknya pilihlah
kosmetik yang bebas bahan tersebut karena bisa menimbulkan dampak negatif bagi calon bayi.

Hydroquinone. Sama seperti merkuri, bahan kimia hydroquinone juga dapat menimbulkan dampak serius
bagi organ dalam baik untuk wanita yang sedang hamil ataupun tidak. Bahan kimia yang berkhasiat
memutihkan kulit ini hanya berlangsung sementara saja, efek sampingnya justru akan menyebabkan
munculnya noda-noda gelap pada wajah Anda.

Benzoil Peroxyde. Benzoil Peroxyde dapat diserap melalui kulit sekitar 5% pada pemberian topikal (oles).
Biasa terdapat pada produk untuk jerawat. Meski hingga saat ini belum ada riset tentang defek kelahiran
akibat benzoil peroxyde pada janin manusia, risikonya belum diketahui secara pasti. Jadi, sebaiknya ibu
hamil menghindari penggunaan kosmetik yang mengandung benzoil peroxyde.

Rhodamin. Bahan kimia tersebut sesungguhnya tidak boleh digunakan dalam produk kosmetika karena
merupakan pewarna tekstil. Jika bahan kimia ini masuk ke tubuh manusia dalam jumlah yang tidak bisa
ditolerir lagi, maka bisa timbul penyakit kanker kulit atau kecacatan pada janin.

Mengetahui,

Peserta Seminar

Kepala Puskesmas Wonoayu


Herlina Safitri
dr. Abdillah Segaf Alhadad
NIP. 19790916 200801 1 008

NIP. 19850716 200501 2 004

NOTULEN SEMINAR SOSIALISASI RE-REGISTRASI STRTTK BERBASIS SKP,PERIJINAN SIKTTK DAN PROGRAM
PERCEPATAN KUALIFIKASI D-III FARMASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA
AULA PUSKESMAS KOTA SIDOARJO, 16 APRIL 2016
1.Syarat

re registrasi STRTTK

Hasil sosialisasi re-registrasi strttk tgl 16 kmren lebih kurang sbb :


perpanjang strttk mulai februari 2016 harus melalui PAFI dulu.
pelayanan pembuatan strttk di poltekkes percetakan negara dibuka tiap hari sabtu minggu pertama setiap
bulannya jam 9 12.
lulusan smf bisa punya strttk hanya sampai 2020. Setelah 2020 pafi tdk bisa memberi rekomendasi lagi.
setelah 2020 lulusan smf yg belum d3 gradenya turun dari ttk mjd asisten nakes.
asisten nakes tdk ada str tetapi surat tanda terdaftar dari kabupaten kota dan tdk perlu registrasi ulang.
syarat pembuatan str salah satunya memiliki 25 skp atau lulus uji sertifikat kompetensi.
skp diluar pafi bisa dikonversi.
1 th bekerja di pelayanan dihitung 1 skp..maksimal 5 skp (5 th terakhir)..disertai pengalaman kerja.
ttk daerah yg bekerja di dki boleh memperpanjang str di dki.
ujian sertifikat kompetensi diadakan per 3 bulan. Biayanya 500rb. Lamanya 2 hari. 1 hari pembelajaran 1 hari
ujian. Bila tidak lulus di remedial.
Lulusan s1 mulai 2020 tdk bisa memperoleh strttk krn s1 farmasi tdk disumpah profesi..jd s1 farm hrs melanjutkan
ke apoteker
Hasil sosialisasi re-registrasi strttk tgl 16 kmren lebih kurang sbb :

Perpanjang strttk mulai februari 2016 harus melalui PAFI dulu.

Pelayanan pembuatan strttk di poltekkes percetakan negara dibuka tiap hari sabtu minggu pertama setiap
bulannya jam 9 12.

Lulusan smf bisa punya strttk hanya sampai 2020. Setelah 2020 pafi tdk bisa memberi rekomendasi lagi.

Setelah 2020 lulusan smf yg belum d3 gradenya turun dari ttk mjd asisten nakes.

Asisten nakes tdk ada str tetapi surat tanda terdaftar dari kabupaten kota dan tdk perlu registrasi ulang.

Syarat pembuatan str salah satunya memiliki 25 skp atau lulus uji sertifikat kompetensi.

Skp diluar pafi bisa dikonversi.

1 th bekerja di pelayanan dihitung 1 skp..maksimal 5 skp (5 th terakhir)..disertai pengalaman kerja.

Ttk daerah yg bekerja di dki boleh memperpanjang str di dki.

Ujian sertifikat kompetensi diadakan per 3 bulan. Biayanya 500rb. Lamanya 2 hari. 1 hari pembelajaran 1 hari
ujian. Bila tidak lulus di remedial.

Lulusan s1 mulai 2020 tdk bisa memperoleh strttk krn s1 farmasi tdk disumpah profesi..jd s1 farm hrs
melanjutkan ke apoteker.

2.Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa program percepatan Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma-I Ke Diploma-Ill, termasuk didalamnya untuk
pendidikan menengah farmasi ke Diploma- Ill Farmasi. Khusus untuk jenjang pendidikan menengah farmasi (SMK
Farmasi)
program yang dikembangkan sebagai berikut:
1. Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT).
Sebagai institusi PTJJ, UT memiliki karakteristik yang dapat memfasilitasi pembelajar dewasa, pembelajar yang
sudah memiliki aktivitas lain diluar mengikuti pendidikanlanjut. Sejalan dengan mandat pendirian UT untuk
memberikan kesempatan bagi siapapun guna mendapatkan pendidikan tinggi tanpa dibatasi oleh usia,
pekerjaan, dan Iokasi tempat tinggal. UT dicirikan oleh 4 (empat) karakteristik berikut ini. a. Tidak ada batasan
syarat usia dan tahun ijazah; b. Tidak ada batasan ruang, waktu dan tempat sehingga mahasiswa dapat
belajar kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun; c. Biaya terjangkau, Pemerintah tidak perlu mendirikan
perguruan tinggi baru untuk menjangkau mahasiswa di wilayah terpencil dan mahasiswa tidak perlu biaya
indekos; dan d. Fleksibel, dapat belajar sambil bekerja dan mudah diakses layanan bantuan belajar yang ada,
serta aktif dalam kegiatan kelompok belajar. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui belajar mandiri dengan
memanfaatkan bahan ajar dan bantuan belajar yang ada baik cetak maupun non cetak, serta aktif dalam
kegiatan kelompok belajar. Selain itu mahasiswa harus mengikuti praktik/praktikum sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang dapat dilaksanakan di institusi pendidikan tenaga kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas dan
sarana pelayanan kesehatan lain yang mendukung kompetensi dan mahasiswa. Disamping itu juga boleh
memanfaatkan UPBJJ UT yang terdapat di 34 propinsi dengan saranan prasarana yang terstandar diantaranya

kantor pengelolaan, ruang tutorial, ruang video conference, ruang ujian on line lengkap dengan perangkat
komputer; Pelaksanaan pembelajaran di desain lebih besar menekankan belajar mandiri dengan berbagai
macam dan jenis media, danmelalui tutorial tatap muka dengan tutor yang berasal dari institusi
penyelenggara pendidikan, Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Iain-Iain, dengan kompetensi yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum;
Dengan demikian maka melalui program ini, banyak tenaga teknis kefarmasian (TTK) yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia dalam jumlah besar tanpa meninggalkan tempat tugas untuk terganggunya pelayanan
kesehatan tidak akan terjadi, karena TTK tidak perlu meninggalkan tempat kerjanya.
2. Pendidikan Tinggi Reguler Kelas Karyawan Program ini dirancang agar peserta didik dapat mengikuti
pendidikan dengan "tidak meninggalkan tugas pokoknya sehari-hari ditempat ia bekerja". Namun dalam
penyelenggaraan proses pembelajarannya tetap memperhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma
penyelenggaraan pendidikan tinggi; Program ini dapat dilaksanakan di Poltekkes jurusan D-lll farmasi dengan
rasio mahasiswa reguler dan dosen < 1:20, ataupun di institusi penyelenggara pendidikan D-lll farmasi lainnya
yang sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Dengan kriteria calon mahasiswa TTK yang berasal dari tempat
bekerja yang terdekat dengan institusi penyelenggara; Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
memfasilitasi lulusan Asisten Apoteker/SMK Farmasi untuk menjadi Tenaga Kesehatan, yaitu: - Bagi lulusan
Sekolah Asisten Apoteker (SAA)/Sekolah Menengah Farmasi (SMF) yang sudah melakukan pekerjaan
Kefarmasian lebih dari 10 tahun, kompetensinya akan disetarakan melalui program Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL) dengan maksimal pengakuan setingkat/setara D2, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Bagi
lulusan Sekolah Asisten Apoteker (SAA)/Sekolah Menengah Farmasi (SMF)/SMK Farmasi yang sudah melakukan
pekerjaan Kefarmasianlebih dari 5 tahun dan kurang dari 10 tahun, kompetensinya akan disetarakan melalui
program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Bagi lulusan SMK
Farmasi yang lulus kurang dari 5 tahun mengikuti pendidikan reguler D3.
Mengetahui,

Peserta Seminar

Kepala Puskesmas Wonoayu


Herlina Safitri
dr. Abdillah Segaf Alhadad
NIP. 19790916 200801 1 008

NIP. 19850716 200501 2 004

Anda mungkin juga menyukai