Anda di halaman 1dari 17

Indonesian Journal of

Community Health Nursing


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS KOGNITIF PADA
PASIEN STROKE DI RSUD IBNU SINA GRESIK

1
Robi Alamsyah, 2Muhammad Miftahussurur, 3Dianis Wulan Sari*
1
Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga Surabaya
email: robi.alamsyah-2020@fkp.unair.ac.id
2
Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga Surabaya
email: muhammad-m@fk.unair.ac.id
3
Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga Surabaya
email: dianis.wulan.sari@fkp.unair.ac.id*

ABSTRAK
Pendahuluan: Stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah
kanker. Stroke adalah faktor risiko terjadinya gangguan kognitif yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup pada penderita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status
kognitif pada pasien stroke. Metode: Rancangan penelitian ini observasional analitik dengan
pendekatan belah lintang (cross sectional). Besar sampel adalah 105 responden, diambil sesuai dengan
kriteria inklusi dan pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah faktor-faktor dan variabel independen pada penelitian ini adalah
status kognitif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis menggunakan
uji Chi Square dengan tingkat signifikansi p=0,05. Hasil: Hasil analisis bivariat penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p = 0,000), pekerjaan (p = 0,015), tekanan darah
sistole (p = 0,000), tekanan darah diastole (p = 0,024), serangan stroke (p = 0,000), kontrol tekanan
darah (p = 0,000) dengan status kognitif pada pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik. Sedangkan,
faktor risiko seperti jenis kelamin dan lama menderita stroke menunjukkan tidak berhubungan dengan
status kognitif pada pasien stroke. Hasil analisis multivariat juga dilakukan dalam penelitian ini bahwa
terdapat hubungan antara usia (p = 0,002) dan tekanan darah diastole (p = 0,047) dengan status kognitif
pada pasien stroke di RSUD Ibnu Sina. Sedangkan, faktor risiko seperti tekanan darah sistole, jenis
kelamin, pekerjaan, lama menderita stroke, serangan stroke, dan kontrol tekanan darah menunjukkan
tidak berhubungan dengan status kognitif pada pasien stroke. Diskusi: Usia seseorang berada pada usia
dewasa menengah sering terjadi sumbatan aliran darah di arteri karotis interna karena di umur dewasa
menengah hingga akhir seseorang mengalami perubahan secara fisiologis. Usia dewasa seseorang
cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan pada saat usia muda. Sehingga, faktor
risiko dari hipertensi bisa disebabkan dari beberapa hal yaitu kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol
yang berlebihan yang dapat memacu munculnya plak pada pembuluh darah besar di otak yang dapat
menyebabkan menyempitnya pembuluh darah di otak.

Kata Kunci : Penyakit kronik, fungsi kognitif, kualitas perawatan kesehatan, faktor risiko stroke.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing

INTRODUCTION
Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) merupakan salah satu penyakit penyebab kematian
tertinggi di Indonesia (Infodatin, 2018). Seseorang yang menderita stroke akan lebih sering
meninggalkan kecacatan. Selain menyebabkan kecacatan, stroke menjadi problematika penyebab
gangguan kognitif yang dapat mempengaruhi institusional dan perubahan kualitas hidup pada penderita
(Tang et al., 2018). Penurunan status kognitif pada pasien setelah stroke ditentukan oleh banyak faktor,
salah satunya adalah usia lanjut (Yoon, 2017). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi derajat stroke.
Dengan mengetahui faktor risiko penurunan status kognitif setelah stroke, hal itu akan meningkatkan
kewaspadaan kita untuk meminimalkan gangguan kognitif setelah stroke. Kecepatan dan ketepatan
deteksi serangan stroke di luar rumah sakit akan mengurangi kerusakan otak yang lebih luas (Zhelev et
al., 2019). Sedangkan perkembangan status fungsi kognitif pasien diperiksa menggunakan Mini Mental
State Examination (MMSE) di fasilitas kesehatan (Arevalo-Rodriguez et al., 2015).

MATERIALS AND METHODS


Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain penelitian
observasional analitik dengan rancangan penelitian belah lintang (cross sectional). Populasi dalam
penelitian adalah Semua pasien lansia yang menderita stroke sebanyak 215 responden. Besar sampel
adalah 105 responden, diambil sesuai dengan kriteria inklusi dan pengambilan sampel menggunakan
teknik Consecutive Sampling. Variabel dependen pada penelitian ini adalah faktor-faktor dan variabel
independen pada penelitian ini adalah status kognitif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
adalah kuesioner. Pada penlitian ini menggunakan kuesioner dengan Minie Mental Status Examination
yang terdiri dari 30 point dan dikelompokkan dalam 7 kategori. Analisis penelitian ini menggunakan
uji Chi Square dengan tingkat signifikansi p=0,05 dan multivariat (regresi logistik). Penelitian ini telah
melalui uji etik KEPK penelitian RSUD Ibnu Sina Gresik dengan nomor sertifikat etik
071/069/437.76.46/2021.

RESULTS

1. Karateristik Demografi Pasien

Tabel 1. Distribusi karakteristik demografi responden pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik
Standart
No Karakteristik Kategori Mean
Deviation
1. Usia Dewasa ( < 60 tahun ) 53.59 8.184
Lansia ( > 60 tahun )
2. Tekanan Darah Sistole Normal ( < 140 mmHg ) 130.85 14.279
Hipertensi ( > 140 mmHg )
3. Tekanan Darah Normal ( < 100 mmHg ) 83.62 9.315
Diastole
Hipertensi ( > 100 mmHg )
Presentase
No Karakteristik Kategori Jumlah
(%)
1. Usia Dewasa ( < 60 tahun ) 83 79,0

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
Lansia ( > 60 tahun ) 22 21,0
2. Tekanan Darah Sistole Normal ( < 140 mmHg ) 66 62,9
Hipertensi ( > 140 mmHg ) 39 37,1
3. Tekanan Darah Normal ( < 100 mmHg ) 52 49,5
Diastole
Hipertensi ( > 100 mmHg ) 53 50,5
4. Jenis Kelamin Laki – laki 47 44,8
Perempuan 58 55,2
5. Pekerjaan Bekerja 28 26,7
Tidak Bekerja 77 73,3
6. Serangan Stroke Ke- Pertama 64 61,0
Kedua/lebih 41 39,0
7. Lama Menderita Stroke < 1 tahun 84 80,0
≥ 1 tahun 21 20,0
8. Rutin Kontrol Tekanan Iya 97 92,4
Darah
Tidak 8 7,6

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat distribusi dari 105 responden diketahui frekuensi usia
dalam kategori dewasa < 60 tahun sebanyak 83 orang (79%) dan kategori lansia > 60 tahun sebanyak
22 orang (21%). Frekuensi responden dalam kategori tekanan darah sistole normal < 140 mmHg
sebanyak 66 orang (62,9%) dan responden dalam kategori hipertensi > 140 sebanyak 39 orang
(37,1%). Frekuensi responden dalam kategori tekanan darah diastole normal < 110 mmHg sebanyak
52 orang (49,5%) dan responden dalam kategori hipertensi > 140 sebanyak 53 orang (50,5%).
Frekuensi responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 58 responden (55,2%) dan sebanyak 47
responden (44,8%) berjenis kelamin laki-laki. Frekuensi responden sebanyak 77 orang (73,3%) tidak
bekerja dan sebanyak 28 orang (26,7%) sudah bekerja. Frekuesni responden sebanyak 64 orang
(61,0%) terkena serangan stroke yang pertama dan sebagian responden sebanyak 41 orang (39%)
terkena serangan stroke kedua/lebih. Frekuensi responden sebanyak 84 orang (80%) menderita
stroke < 1 tahun dan sebanyak 21 orang (21%) menderita stroke > 1 tahun. Frekuensi responden
sebanyak 97 orang (92,4%) rutin mengontrol tekanan darah dan sebanyak 8 orang (7,6%) tidak rutin
mengontrol tekanan darah.

2. Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Demografi Responden Pasien Stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik
Standart
No Karakteristik Kategori Mean
Deviation
1. Usia Dewasa ( < 60 tahun ) 53.59 8.184
Lansia ( > 60 tahun )
2. Tekanan Darah Sistole Normal ( < 140 mmHg ) 130.85 14.279
Hipertensi ( > 140 mmHg )
3. Tekanan Darah Normal ( < 140 mmHg ) 83.62 9.315
Diastole
Hipertensi ( > 140 mmHg )
Presentase
No Karakteristik Kategori Jumlah
(%)
1. Usia Dewasa ( < 60 tahun ) 83 79,0
Lansia ( > 60 tahun ) 22 21,0

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
2. Tekanan Darah Sistole Normal ( < 140 mmHg ) 66 62,9
Hipertensi ( > 140 mmHg ) 39 37,1
3. Tekanan Darah Normal ( < 100 mmHg ) 52 49,5
Diastole
Hipertensi ( > 100 mmHg ) 53 50,5
4. Jenis Kelamin Laki – laki 47 44,8
Perempuan 58 55,2
5. Pekerjaan Bekerja 28 26,7
Tidak Bekerja 77 73,3
6. Serangan Stroke Ke- Pertama 64 61,0
Kedua/lebih 41 39,0
7. Lama Menderita < 1 tahun 84 80,0
Stroke
≥ 1 tahun 21 20,0
8. Rutin Kontrol Tekanan Iya 97 92,4
Darah
Tidak 8 7,6
Berdasarkan tabel 2. menunjukkan penyajian data dalam penelitian ini meliputi usia,
tekanan darah sistole, tekanan darah diastole, jenis kelamin, pekerjaan, serangan stroke, lama
menderita stroke, dan rutin kontrol tekanan darah. Dari tabel di atas menunjukkan rerata usia
responden masuk dalam kategori dewasa yaitu 53 tahun dengan frekuensi responden dewasa
sebanyak 83 orang (79%), rerata tekanan darah sistole 130 mmHg dengan frekuensi responden
dalam kategori normal < 140 mmHg sebanyak 66 orang (62,9%), rerata tekanan darah diastole 83
mmHg dengan frekuensi responden dalam kategori hipertensi > 140 sebanyak 53 orang (50,5%),
mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 58 orang (55,2%), responden tidak bekerja
sebanyak 77 orang (73,3%), responden terkena serangan stroke pertama sebanyak 64 orang (61%),
responden yang menderita stroke < 1 tahun sebanyak 84 orang (80,0%), dan responden yang rutin
mengontrol tekanan darah sebanyak 97 orang (92,4%).

Tabel 3. Distribusi Faktor Tambahan dengan status kognitif pasien di RSUD Ibnu Sina Gresik

No Karakteristik Kategori Jumlah Presentase (%)

1. Mengkonsumsi Obat Iya 29 27,6


Anti Hipertensi
Tidak 76 72,4
2. Tingkat Pendidikan SD 18 17,1
SMP 25 23,8
SMA 47 44,8
D-III 8 7,6
S-1 7 7,6

3. Pola Hidup
a. Suka Makan Asin Iya 55 52,4
Tidak 50 47,6
b. Suka Makan dan Iya 74 70,5
Buah Sayur Tidak 31 29,5
c. Suka Makan Mie Iya 50 47,6
Tidak 55 52,4
Iya 55 52,4

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
d. Suka Makan Fast Tidak 50 47,6
Food (Cepat Saji)
e. Aktivitas Sebelum Tidak Pernah Olahraga 40 38,1
Stroke Olahraga 2 Minggu Sekali 9 8,6
Olahraga 1 Minggu Sekali 56 53,3
4. Penyakit Iya 72 68,6
Kardiovaskular Tidak 33 31,4
5. Diabetes Melitus GDA > 140 mg/dl 105 100

Berdasarkan tabel 3. menunjukkan penyajian data dalam penelitian ini meliputi


mengonsumsi obat hipertensi, tingkat pendidikan, pola hidup kebiasaan suka makan asin, suka
makan buah dan sayur, suka makan mie, suka makan fast food, aktivitas sebelum stroke, penyakit
kardiovaskular, dan diabetes mellitus. Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas responden yang
tidak mengkonsumsi obat hipertensi sebanyak 76 orang (72,4%), mayoritas responden dengan
pendidikan terakhir SMA sebanyak 47 orang (44,8%), responden yang suka makan asin sebanyak
55 orang (52,4), responden yang suka makan buah dan sayur sebanyak 74 orang (70,5%), responden
yang suka makan mie sebanyak 50 orang (47,6%), responden yang suka makan makanan cepat saji
sebanyak 55 orang (52,4%), responden yang olahraga 1 minggu sekali sebanyak 56 orang (53,3%),
responden yang memiliki penyakit kardiovaskular sebanyak 72 orang (68,6%), dan responden yang
memiliki GDA >140 mg/dl sebanyak 105 orang (100%).

3. Analisis Bivariat
a. Hubungan Usia dengan Status Kognitif
Tabel 4. Hubungan Usia dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Usia
Normal Tidak Normal
F % F % F %

Dewasa ( < 60 tahun ) 82 98,8 1 1,2 83 100

0,000
Lansia ( > 60 tahun ) 9 40,9 13 59,1 22 100

Total 91 86,7 14 13,3 105 100


Berdasarkan Tabel 4. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan status kognitif.

b. Hubungan Jenis Kelamin dengan Status Kognitif


Tabel 5. Hubungan Jenis Kelamin dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Jenis Kelamin
Normal Tidak Normal
F % F % F %
Laki-laki 41 87,2 6 12,8 47 100
Perempuan 50 86,2 8 13,8 58 100 0,878
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 5. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,878 lebih dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan status kognitif.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
c. Hubungan Pekerjaan dengan Status Kognitif
Tabel 6. Hubungan Pekerjaan dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Pekerjaan
Normal Tidak Normal
F % F % F %
Bekerja 28 100 0 0 28 100
Tidak Bekerja 63 81,8 14 18,2 77 100 0,015
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 6. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,015 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan status kognitif.

d. Hubungan Tekanan Darah Sistole dengan Status Kognitif


Tabel 7. Hubungan Tekanan Darah Sistole dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Tekanan Darah Total p Value
( Sistole ) Normal Tidak Normal
F % F % F %
Rendah
64 97 2 3 66 100
( < 140 mmHg )
Hipertensi 0,000
27 69,2 12 30,8 39 100
( > 140 mmHg )
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 7. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Tekanan Darah Sistole dengan status
kognitif.

e. Hubungan Tekanan Darah Diastole dengan Status Kognitif


Tabel 8. Hubungan Tekanan Darah Diastole dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Tekanan Darah Total p Value
( Diastole ) Normal Tidak Normal
F % F % F %
Rendah
49 94,2 3 5,8 52 100
( < 140 mmHg )
Hipertensi 0,024
42 79,2 11 20,8 53 100
( > 140 mmHg )
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 8. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,024 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Tekanan Darah Diastole dengan status
kognitif.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
f. Hubungan Serangan Stroke dengan Status Kognitif
Tabel 9. Hubungan Serangan Stroke dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Serangan Stroke
Normal Tidak Normal
F % F % F %
Serangan Pertama 63 98,4 1 1,6 64 100
Serangan Kedua/lebih 28 68,3 13 31,7 41 100 0,000
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 9. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Serangan Stroke dengan status kognitif.

g. Hubungan Lama Menderita Stroke dengan Status Kognitif


Tabel 10. Hubungan Lama Menderita Stroke dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Lama Menderita Stroke
Normal Tidak Normal
F % F % F %
< 1 tahun 71 84,5 13 15,5 84 100
> 1 tahun 20 95,2 1 4,8 21 100 0,196
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 10. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,196 lebih dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Lama Menderita Stroke dengan status
kognitif.

h. Hubungan Kontrol Tekanan Darah dengan Status Kognitif


Tabel 11. Hubungan Kontrol Tekanan Darah dengan Status Kognitif
Status Kognitif
Total p Value
Kontrol Tekanan Darah
Normal Tidak Normal
F % F % F %
Iya 88 90,7 9 9,3 97 100
Tidak 3 37,5 5 62,5 8 100 0,000
Total 91 86,7 14 13,3 105 100
Berdasarkan Tabel 11. dapat disimpulkan bahwa nilai p sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Kontrol Tekanan Darah dengan status
kognitif.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
4. Analisis Multivariat

Tabel 12. Hasil Uji Multivariat Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Kognitif pada Pasien
Stroke
Status Kognitif
(n=276)
Variabel Selang Kepercayaan
AOR ( ) p value
95% CI
Usia
Dewasa < 60 tahun Ref
Lansia ≥ 60 tahun 61,792 4,411 - 865,591 0,002
Jenis Kelamin
Laki-laki Ref
Perempuan 0,305 ( 0,027 - 3,413 ) 0,335
Pekerjaan
Bekerja Ref
Tidak bekerja 28919536,47 0,000 - 0,998
Tekanan darah sistolik
Rendah
ref
( < 140 mmHg )
Tinggi
1,763 0,159 19,511 0,644
( ≥ 140 mmHg )
Tekanan darah diastolik
Rendah
ref
( <100 mmHg )
Tinggi
10,305 1,028 103,350 0,47
( ≥ 100 mmHg )
Serangan Stroke ke-
Serangan pertama ref
Serangan kedua/lebih 4,828 0,183 127,628 0,346
Lama mengalami stroke
< 1 tahun ref
≥ 1 tahun 1,497 0,060 37,643 0,806
Rutin Kontrol Tekanan darah
Iya ref
Tidak 2,447 0,192 31,221 0,491
Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat bahwa pada variabel-variabel penelitian yang ada hanya
terdapat 1 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status kognitif, yaitu variabel usia (p
= 0,002), sedangkan variabel lainnya seperi jenis kelamin, pekerjaan, tekanan darah sistole, tekanan
darah diastole, serangan stroke, lama menderita stroke, dan rutin mengontol tekanan darah
menunjukkan bahwa tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan status kognitif.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
DISCUSSION

1. Hubungan Usia dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 83 responden berusia dalam kategori dewasa. Dari uji analisis statistik yang sudah
dilakukan peneliti untuk menganalisis ada tidaknya hubungan usia pasien stroke di Poli Syaraf
RSUD Ibnu Sina dengan gangguan kognitif didapatkan hasil nilai uji statistik menunjukkan nilai
p = 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara usia dengan status kognitif pada pasien stroke. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menandakan bahwa
nilai p = 0,007 (p < 0,05) terdapat hubungan usia dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien
stroke (Tumiwa et al, 2017). Penelitian lain yang sama dilakukan oleh Ramadhani dan Hutagalung
(2020), juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan penurunan
kognitif pada pasien stroke dengan nilai p = 0,035 (p < 0,05). Hubungan antara usia dan status
kognitif pada pasien stroke juga didukung oleh teori bahwa usia dewasa menengah akan
mengalami perubahan struktur pada pembuluh darah dan penurunan keelastisan yang dapat
menyebabkan keterhambatan aliran darah ke otak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi usia terbanyak untuk kasus troke yaitu dewasa.
Pasien yang berumur dalam kategori dewasa sering mengalami sumbatan aliran darah arteri karotis
interna karena responden di umur tersebut pernah mengalami sumbatan. Sumbatan yang terjadi
pada bagian otak akan mengakibatkan stroke. Adanya oklusi akibat stroke menyebablan penurunan
jumlah darah yang mengalir ke bagian otak tertentu, sehingga bisa menyebabkan defisit neurologi
yang tergantung lokasi bagian otak yang terganggu, salah satunya fungsi kognitif (Hanas et al.,
2019).

2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 47 orang adalah pasien dengan jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 58 orang berjenis
kelamin perempuan. Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti untuk menganalisis
ada tidaknya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status kognitif didapatkan
hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,878 (p > 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status
kognitif pada pasien stroke. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya dari
Prasetyo (2012), yang menemukan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan
gangguan kognitif. Hasil penelitian lain didapatkan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Tumiwa et al. (2017), dimana pada penelitiannya terhadap 110 responden, 51 orang (70,8%) yang
berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang (63,2%) berjenis kelamin perempuan tidak mengalami
gangguan fungsi kognitif. Hasil uji analisis statistic pada penelitiannya diperoleh hasil nilai p =
0,411 (p > 0,05) yang menandakan bahwa tidak ada hubungan jenis kelamin dengan gangguan
fungsi kognitif pada pasien pasca stroke iskemik.

3. Hubungan Pekerjaan dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
mayoritas responden sebanyak 77 orang tidak bekerja. Dari uji analisis statistik yang sudah
dilakukan peneliti untuk menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara pekerjaan
dengan status kognitif didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,015 (p < 0,05) maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pekerjaan dengan status kognitif pada pasien stroke. Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Rahayu et al., 2014) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin, status pekerjaan, riwayat keluarga dengan status kognitif. Pernyataan tersebut sesuai
dengan penelitian Triasti & Pudjonarko (2016) yaitu seseorang dengan pekerjaan fisik yang tinggi
seperti buruh cenderung lebih tinggi risikonya mengalami gangguan fungsi kognitif dibandingkan

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
seseorang yang lebih banyak bekerja di balik meja. Hal tersebut dikarenakan karena status ekonomi
merupakan variabel eksternal yang memperngaruhi status kesehatan masyarakat. Salah satu
indikator penentu status ekonomi adalah jenis pekerjaan itu sendiri.

4. Hubungan Tekanan Darah Sistole dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 66 responden memiliki tekanan darah sistole rendah dan sebanyak 39 responden
memiliki tekanan darah sistole tinggi. Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti untuk
menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tekanan darah sistole dengan status
kognitif didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan
Ha diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah sistole
dengan status kognitif pada pasien stroke. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian. Hasil
penelitian lain menyebutkan bahwa insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan
umur (Kumar et al., 2005). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pasien yang berumur di atas
60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg (Susilo,
dkk, 2011). Hal ini dapat disebabkan pada usia dewasa cenderung memiliki tekanan darah lebih
tinggi dibandingkan pada saat usia muda.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana bisa menyebabkan pecah dan menyempitnya
pembuluh darah di otak. Ketika hipertensi di otak mengalami penyempitan maka hal yang mungkin
terjadi pada yaitu terganggunya aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak mengalami kematian.
Faktor risiko dari hipertensi bisa disebabkan dari beberapa hal yaitu kebiasaan merokok,
mengonsumsi alkohol yang berlebihan yang dapat memacu munculnya plak pada pembuluh darah
besar di otak yang dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah di otak. Sama halnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuniarti, Bahrudin, and Safithri, 2017).

5. Hubungan Tekanan Darah Diastole dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 52 responden memiliki tekanan darah diastole rendah dan sebanyak 53 responden
memiliki tekanan darah diastole tinggi. Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti
untuk menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tekanan darah diastole dengan
status kognitif didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,024 (p < 0,05) maka Ho ditolak
dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah
diastole dengan status kognitif pada pasien stroke.
Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan Mcload dan Teesta (2017), penurunan
kognitif berhubungan dengan kejadian cerebral hypoperfusion. Dalam penelitiannya, responden
yang telah diberikan passive exercise, terjadi peningkatan tekanan darah diastolik sebesar 60
mmHg dan memiliki performa kognitif yang lebih baik, dibandingkan dengan responden dengan
hypotension (tekanan darah diastole < 70 mmHg). Hasil pemeriksaan kognitif pada peserta dengan
hipotensi ortostatik (penurunan sistolik ≥ 20 mmHg, dan penurunan diastolik ≥ 10 mmHg), secara
independen mengungkapkan bahwa peserta dengan hipotensi sistolik memiliki kognitif yang lebih
buruk terutama pada memori, dibandingkan dengan tekanan darah normal (Torres, dkk. 2017).

6. Hubungan Serangan Stroke dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 64 responden terjadi serangan stroke yang pertama dan sebanyak 41 responden terjadi
serangan stroke yang kedua/lebih. Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti untuk
menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara serangan stroke dengan status kognitif
didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara serangan stroke dengan
status kognitif pada pasien stroke. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahayu et al (2014) bahwa terdapat hubungan antara serangan stroke dengan status kognitif

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
diketahui bahwa hasil frekuensi serangan stroke terbanyak adalah stroke pertama 74 orang
responden (74%).
Serangan stroke berkaitan dengan gaya hidup yang menyebabkan terjadinya stroke berulang.
Upaya merubah gaya hidup yang tidak sehat menjadi gaya hidup yang sehat sangat diperlukan
untuk upaya mendukung prevensi sekunder. Usia merupakan salah satu faktor risiko stroke, namun
stroke sudah mulai mengancam usiausia produktif dikarenakan perubahan gaya hidup menuju gaya
hidup yang tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan siap saji dalam
jumlah banyak, merokok, minuman keras, kurangnya berolahraga dan stress. Gaya hidup sehat
meliputi pengaturan gizi yang seimbang, olahraga secara teratur, berhenti merokok, dan
mengurangi alkohol (Rahayu et al., 2014).

7. Hubungan Lama Stroke dengan Status Kognitif


Untuk mengetahui seseorang lama menderita stroke bisa dilihat dari rekam medisnya terutama
rehabilitasi yang tepat di gunakan kepada pasien stroke (Agustina, 2015). Berdasarkan hasil
penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik, sebanyak 84
responden lama menderita < 1 tahun dan sebanyak 21 responden lama menderita stroke > 1 tahun.
Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti untuk menganalisis ada tidaknya hubungan
yang signifikan antara lama menderita stroke dengan status kognitif didapatkan hasil uji statistik
menunjukkan nilai p = 0,196 (p > 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara lama menderita stroke dengan status kognitif pada
pasien stroke. Hal ini berbeda dengan hasil penelutian yang dilakukan oleh Safruddin et al (2018)
menggunakan perhitungan Chi Square untuk menganalisis hubungan antara lama menderita stroke
dengan fungsi kognitif penderita stroke non hemoragik diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara
lama menderita stroke dengan fungsi kognitif penderita stroke non hemoragik dengan dengan lama
menderita stroke <6 bulan. Dimana lama menderita stroke lebihdari 6 bulan dapat menyebabkan
stroke dalam fase kronis akut. Lama menderita stroke juga akan mempengaruhi dan membuat
pasien muda putus asa terhadap apa yang ia alaminya akan membuat pasien merasa frustasi dan
tak berguna. Lamanya menderita pasca stroke menderita stroke menunjukan bahwa stroke
bukanlah penyakit yang dapat sembuh dengan cepat, pemulihan stroke dapat terjadi berbulan-bulan
bahkan sampai bertahun-tahun selama ini juga pasien membutuhkan waktu rehabilitasi untuk
mengoptimalkan fungsi tubuhnya (Agustina, 2015).

8. Hubungan Kontrol Tekanan Darah dengan Status Kognitif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 105 pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik,
sebanyak 97 responden rutin mengontrol tekanan darah dan sebanyak 8 responden tidak rutin
mengontrol tekanan darah. Dari uji analisis statistik yang sudah dilakukan peneliti untuk
menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara rutin mengontrol tekanan darah
dengan status kognitif didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) maka
Ho diterima dan Ha ditolak yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara rutin
mengontrol tekanan darah dengan status kognitif pada pasien stroke. Seseorang yang tidak rutin
mengontrol tekanan darah, sangat rawan terserang hipertensi. Menurut (Taraghi et al., 2016).
Hipertensi menjadi faktor resiko terhadap fungsi kognitif pada lansia, karena merupakan penyakit
kardiovaskular yang banyak dialami oleh usia dewasa hingga lansia. Suhardjono (dalam
Wulandari, Fazriana, and Apriani, 2019) mengatakan bahwa keadaan penurunan kognitif pada
lanjut usia lebih sering didapatkan pada hipertensi kronik. Hal ini terjadi akibat penyempitan dan
sclerosis arteri kecil di daerah subkortikal yang mengakibatkan hipoperfusi, kehilangan
autoregulasi, penurunan sawar otak, dan pada akhirnya akan terjadi proses demyelinisasi white
matter subcortical, mikroinfark, dan penurunan kognitif.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
CONCLUSIONS
Hasil penelitian beserta pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, pekerjaan, tekanan darah sistole, tekanan darah
diastole, serangan stroke, kontrol tekanan darah dengan status kognitif pada pasien stroke di
RSUD Ibnu Sina Gresik
2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan lama menderita stroke
dengan status kognitif pada pasien stroke di RSUD Ibnu Sina Gresik.

REFERENCES
Aam, S., Einstad, M. S., Munthe-Kaas, R., Lydersen, S., Ihle-Hansen, H., Knapskog, A. B.,
Ellekjær, H., Seljeseth, Y., & Saltvedt, I. (2020). Post-stroke Cognitive Impairment—
Impact of Follow-Up Time and Stroke Subtype on Severity and Cognitive Profile: The
Nor-COAST Study. Frontiers in Neurology, 11(July), 1–10.
https://doi.org/10.3389/fneur.2020.00699
AHA. (2015). Heart Disease And Stroke Statistics. Journal American Heart Asociation.
Aini, D. N., & Puspitasari, W. (2016). The Correlation Between Cognitive Function with the
Quality of Life in the Elderly in Barusari Village South Semarang District. Jurnal
Keperawatan, 7, 6–12. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jk.v7i1.3913
Amin, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda
Nic- Noc Edisi. In Edisi Revisi Jilid 3. Jogakarta: Mediaction Publishing.
Andra, & Wijaya, S. (2013). KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Arevalo-Rodriguez, I., Smailagic, N., Figuls, M. R. i, Ciapponi, A., Sanchez-Perez, E.,
Giannakou, A., Pedraza, O. L., Cosp, X. B., & Cullum, S. (2015). Mini-Mental State
Examination ( MMSE ) for The Detection of Alzheimer ’ s Disease and Other
Dementias in People with Mild Cognitive Impairment ( MCI ) ( Review ). Cochrane
Library, 3.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD010783.pub2.www.cochranelibrary.com
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Artanti, K. D., Martini, S., Widati, S., & Alminudin, M. (2020). Risk Factor based on the
Type of Stroke at RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia. Indian Journal of Forensic
Medicine and Toxicology, 14(1), 1379–1384.
https://doi.org/10.37506/v14/il/2020/ijfmt/193104
Ayu. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Stroke Non Hemoragik
Dengan Hambatan Mobilitas Fisik Di Ruang ICU RSUD Salatiga.
Bahrudin, M. (2011). Pemeriksaan Klinis di Bidang Penyakit Syaraf: Klinis Neurologi dan
Neurobehavior Fungsi Luhur. UMM Press : Malang.
Bath, K. G., Schilit, A., & Lee, F. S. (2013). Stress Effects On Bdnf Expression : Effects Of

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
Age , Sex , And Form Of Stress. Journal Neuroscience, 239(149–56).
https://doi.org/10.1016/j.neuroscience.2013.01.074
Baumgart, M., Snyder, H. M., Carrillo, M. C., Fazio, S., Kim, H., & Johns, H. (2015).
Summary Of The Evidence On Modifiable Risk Factors For Cognitive Decline And
Dementia : A Population-Based Perspective. Alzheimer’s & Dementia, 11(6), 718–726.
https://doi.org/10.1016/j.jalz.2015.05.016
Boletimi, R. O., Kembuan, M. A. H. N., & Pertiwi, J. M. (2021). Gambaran Fungsi Kognitif
Pasien Pasca Stroke. Medical Scope Journal, 2(2), 66–72.
https://doi.org/10.35790/msj.2.2.2021.32546
Burns, & Grove. (1999). The Practice of Nursing Research: Appraisal, Synthesis, And
Generation of Evidence. Saunders.
Carvalho, A., Rea, I. M., & Parimon, T. (2014). Physical Activity And Cognitive Function In
Individuals Over 60 Years Of Age : A Systematic Review. Journal Clinical
Interventions in Aging, 661–682. https://doi.org/doi.org/10.2147/CIA.S55520
Dyah, A. S. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Stroke Non
Hemoragik Dengan Hambatan Mobilitas Fisik Di Ruang ICU RSUD Salatiga.
Feranjani, A. R. (2017). Hubungan Stres Dengan Mekanisme Koping Pada Pasien Stroke
Yang Mengalami Disability Di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Fitriani, E. T., Sukarja, M., & Puspita, L. M. (2019). Pengaruh Stimulasi Dua Dimensi
Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke Non Hemoragik. Journal
Community of Publishing in Nursing, 7(2), 61–66.
Graff-radford, N. R., Crook, J. E., Lucas, J., Boeve, B. F., Knopman, D. S., Ivnik, R. J.,
Smith, G. E., & Younkin, L. H. (2007). Association of Low Plasma A ␤ 42/A ␤ 40
Ratios With Increased Imminent Risk for Mild Cognitive Impairment and Alzheimer
Disease. Journal ARC Neurol, 64, 354–362. https://doi.org/10.1001/archneur.64.3.354
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedoketran. In Edisi 11. hal: 774-
775. EGC. Jakarta.
Hamidah. (2011). The Cognitive Differences of Diffuse Injury Grade II Patients with Early
Physical Exercise and Standard Physical Exersice. Tesis. Universitas Diponegoro :
Semarang.
Ismael, & Sastroasmoro. (2011). Dasar - Dasar Meteologi Penelitian Klinis. Jakarta : Segunh
seto.
Jiménez-balado, J., Riba-llena, I., Abril, O., Garde, E., Penalba, A., Ostos, E., Maisterra, O.,
Montaner, J., Noviembre, M., Mundet, X., Ventura, O., Pizarro, J., & Delgado, P.
(2019). Small Vessel Disease and Cognition Cognitive Impact of Cerebral Small Vessel
Disease Changes in Patients With Hypertension. 342–349.
https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.118.12090
Kemenkes. (2018). Kementrian Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20%0A18/Ha
sil Riskesdas 2018.pdf
Kementerian Kesehatan. (2019). INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI Stroke. Jakarta Selatan.
Kurniawati, F., Santoso, S., & Nasution, T. H. (2019). Short - Term Survival of Ischemic
Stroke Patients. Journal Indian of Public Health Research & Development, 8(1).
Kusumoputro. (2007). Kelemahan Kognisi Ringan Sebagai awal Pikun Alzheimer pada
Lanjut Usia. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0307/01/opini/401780.htm
Latifah. (2017). Pemenuhan Kebutuhan Activities of Daily Living (ADL) Pasien Stroke Oleh
Perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping.
Lysandra, A., Wreksoatmodjo, B. R., & Widayanti, J. R. (2020). A Study On The
Association Of Non-Hdl Cholesterol And Cognitive Function In Mild Stroke Patients.
Journal Neurona, 37(3), 179–185.
Martin, T. S. (2011). Standar Perawatan Pasien. In Edisi 7. Jakarta: EGC.
Misbach. (2011). Stroke, Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta : Balai
Penerbit FK UI.
Mozaffarian, D., Benjamin, E. J., Go, A. S., Arnett, D. K., Blaha, M. J., Cushman, M.,
Ferranti, S. De, Després, J., Fullerton, H. J., Howard, V. J., Huffman, M. D., Judd, S. E.,
Kissela, B. M., Lackland, D. T., Lichtman, J. H., Lisabeth, L. D., Liu, S., Mackey, R. H.,
Matchar, D. B., … Yeh, R. W. (2015). AHA Statistical Update Heart Disease and Stroke
Statistics — 2015 Update A Report From the American Heart Association WRITING
GROUP MEMBERS. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000152
Mutiarasari, D. (2019). Ischemic Stroke: Symptoms, Risk Factors, And Prevention. Jurnal
Ilmiah Kedokteran, 6(1).
Muzamil, Afriwardi, & Martini. (2014). Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan
Fungsi Kognitif pada Usila di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur.
Nieoullon. (2011). Neurodegenerative Diseases And Neuroprotection: Current Views And
Prospects. Journal Appl Biomed, 9(173), 83. https://doi.org/doi: 10.2478/v10136-011-
0013-4
Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik. In Edisi 3. EGC : Jakarta.
Nurani, R. R. S., Martini, S., & Marzela, F. (2019). Risk Factors of Cognitive Impairment
Post Ischemic Stroke. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 295–302.
https://doi.org/doi.org/10.15294/ kemas.v15i2.16845
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan (Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional) (5th ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. In Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika.
NutrialHealth. (2014). Apakah Nutrisi Mempengaruhi Fungsi Kognitif?
Oktaria, D., & Fazriesa, S. (2017). Efektivitas Akupunktur untuk Rehabilitasi Stroke. Jurnal
Majority, 6(2), 64–71.
Oros, R. I., Popescu, C. A., Iova, S. O., Mihancea, P., & Iova, C. A. (2016). Depression ,
Activities of Daily Living and Quality of Life in Elderly Stroke Patients. International
Journal of The Bioflux Society, 8(1), 24–28.
PERDOSSI. (2008). Buku Ajar Neurologi Klinis. Harsono, editor. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press; 2015. 233-238 p.
Peterson, & Seligman. (2004). Character strengths and virtues: A classification and
handbook. NewYork: Oxford University Press x.
Polit, & Hungler. (1999). Nursing Research.Principles and Methods 6th ed. Lippincott : NY-
Baltimore-Philadelphia.
Putri, M. N., Mutiawati, E., & Mahdani, W. (2017). Hubungan Derajat Stroke Terhadap
Status Kognitif Pada Pasien Stroke Iskemik Di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Kedokteran Medisia, 2, 61–67.
Qotifah, I. (2017). Hubungan Antara Fungsi Kognitif dengan Kualitas Hidup Pada Lansia di
Posyandu Lansia Wilayah Puskesmas Nogosari.
Rasyid, I. Al, Syafrita, Y., & Sastri, S. (2017). Hubungan Faktor Risiko dengan Fungsi
Kognitif pada Lanjut Usia Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang.
Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 49–54.
https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jka.v6i1.643
Reuser, Bonneux, & Willekens. (2010). The Effect Of Risk Faktors On The Duration Of
Cognitive Impairment: A Multistate Life Table Analysis Of The U.S. Health and
Retirement Survey. Journal Network For Studies on Pensions, Aging and Retirement,
01.
Rini, N. Y. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Stroke Non Hemoragik Dengan
Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral Di Ruang Kenanga RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun
2013.
Roussela, Mélanie Barbay, Momar Diouf Martine S, Godefroy, O. (2018). Systematic Review
and Meta-Analysis of Prevalence in Post-Stroke Neurocognitive Disorders in Hospital-
Based Studies. 1, 322–334. https://doi.org/10.1159/000492920

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
Rueda, M. R., Rothbart, M. K., Mccandliss, B. D., Saccomanno, L., & Posner, M. I. (2005).
Training , Maturation , And Genetic Influences On The Development Of Executive
Attention. PNAS, 2–7.
Safruddin, Asfar, A., & Rusniyanti, D. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Fungsi
Kognitif Penderita Stroke Non Hemoragik Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Makassar Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, 7.
Sastroasmoro, Sudigdo, Ismael, & Sofyan. (2014). Dasar – Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. In Edisi 5. Jakarta: Sagung Seto.
Schmiedek, F., Lovden, M., & Lindenberger, U. (2010). Hundred Days Of Cognitive
Training Enhance Broad Cognitive Abilities In Adulthood : Findings From The
COGITO Study. Journal Frontiers in Aging Neuroscience, 2(July), 1–10.
https://doi.org/10.3389/fnagi.2010.00027
Seshadri, S., Beiser, A., Pikula, A., Jayandra, J., Kelly-hayes, M., Rn, D., Debette, S.,
Destefano, L., Romero, J. R., Kase, C. S., & Wolf, P. A. (2010). Parental Occurrence of
Stroke and Risk of Stroke in Their Children : The Framingham Study. 121(11), 1304–
1312. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.109.854240.Parental
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan. In Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sibarani, H., & Magda, R. (2014). Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara Cognitive
Performance Scale dan Mini Mental State Examination Terhadap General Practioner
Assesment of Cognition Untuk Menilai Fungsi Kognitif Pada Usia Lanjut.
Slavin, R. E., Yusron, N., & Zubaedi. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik.
Bandung : Nusa Media.
Sri Wahyunita Ismail. (2015). Hubungan Frekuensi Stroke Dengan Gangguan Kognitif
Pasien Stroke Non-Hemoragik di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Tang, E. Y. H., Amiesimaka, O., Harrison, S. L., Green, E., Price, C., Robinson, L., Siervo,
M., & Stephan, B. C. M. (2018). Longitudinal Effect of Stroke on Cognition : A
Systematic Review. https://doi.org/10.1161/JAHA.117.006443
Triasti, A. P., & Pudjonarko, D. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi
Kognitif Penderita Stroke Non Hemoragik. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 460–
474. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/dmj.v5i4.14242
Umegaki, H. (2014). Type 2 Diabetes As A Risk Factor For Cognitive Impairment : Current
Insights. Journal Clinical Interventions in Aging, 1011–1019.
https://doi.org/10.2147/CIA.S48926
Ummaroh, E. N. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien CVA (Cerebro Vaskuler Accident)
Dengan Gangguan Komunikasi Verbal Di Ruang Aster RSUD Dr. Harjono.

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id
Indonesian Journal of
Community Health Nursing
Valentine, R. J., Vieira, V. J., Woods, J. A., & Evans, E. M. (2009). Stronger Relationship
Between Central Adiposity and C Reactive ProteIn In Older Women Than Men. Journal
of The North American Menopause Society, 16(1), 84–89.
https://doi.org/10.1097/gme.0b013e31817fcb8f
Wardhana, W. A. (2011). Strategi Mengatasi & Bangkit Dari Stroke. Yogyakarta : Penerbit
Pustaka Pelajar.
Warji, Hidayah, N., Siswati, H., & Mustainah, S. (2018). Hubungan Kualitas Tidur Dengan
Fungsi Kognitif Jangka Pendek Pasien Stroke Non Hemorargi Di Poli Klinik Saraf
Rumah Sakit Islam Pati. Jurnal Perawat Indonesia, 3, 22–29.
WHO. (2018). World Health Organization, Stroke: Cerebrovascular accident.
http://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/
Yaffe, K., Vittinghoff, E., Pletcher, M. J., Hoang, T. D., Launer, L. J., Whitmer, R., Coker, L.
H., & Sidney, S. (2014). Early Adult to Midlife Cardiovaskular Risk Factors and
Cognitive Function. Journal Subject Code Etiology : Epidemiology.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.113.004798
Yanuar, E., Warji, Sukarmin, Setianingrum, Y., & Estiningtyas. (2020). Pengaruh Terapi
Memori Terhadap Kemampuan Kognitif Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Rsud
Ra Kartini Jepara. Jurnal Perawat Indonesia, 1(1), 8–14.
Yoon, J. A. et al. (2017). Factors associated with improvement or decline in cognitive
function after an ischemic stroke in Korea: The Korean stroke cohort for functioning and
rehabilitation (KOSCO) study. Journal BMC Neurologi, 1(17).
https://doi.org/10.1186/s12883-016-0780-3.
Zhelev, Z., Walker, G., Henschke, N., Fridhandler, J., & Yip, S. (2019). Prehospital stroke
scales as screening tools for early identification of stroke and transient ischemic attack
(Review). https://doi.org/10.1002/14651858.CD011427.pub2.www.cochranelibrary.com

https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
E-mail : secretariat_ijchn@fkp.unair.ac.id

Anda mungkin juga menyukai