Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN

SEBELUM DILAKUKAN HEMODIALISA


Studi Deskriptif Di Ruang Hemodialisa RSUD Bangil

Oleh: Sri Wahyuni


NIM 202107019
Pendahuluan
 Latar Belakang

Pasien Gagal Ginjal


Dapat menyebabkan
Kronis Harus Hal ini dapat
Ketidakpatuhan
menjalani terapi menyebabkan
penatalaksanaan
hemodialisa seminggu kecemasan bagi klien
regimen terapeutik
dua sampai tiga kali
Latar Belakang…

“Pasien yang menjalani hemodialisa


menurut (Wakhid & Suwanti, 2019)
sebagian besar mengalami kecemasan dan
yang mengalami kecemasan level berat
sebanyak 34,1%. Hal ini dikuatkan oleh
penelitian (Sousa et al., 2021) yang
menjelaskan bahwa pasien yang sedang
menjalani terapi hemodialisa mengalami
distress psikologi dan penurunan kualitas
hidup.”
Latar Belakang…
 Ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan regimen
terapeutik dapat menyebabkan progres komplikasi
semakin cepat dan membahayakan kondisi pasien itu
sendiri.
 Penatalaksanaan kecemasan yang efektif seperti
psikoedukasi menjadi sangat penting untuk menurunkan
tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani
hemodialisa
Rumusan Masalah

 “Bagaimanakah gambaran tingkat kecemasan pasien


sebelum dilakukan hemodialisa di Ruang Hemodialisa
RSUD Bangil?”
Tujuan Penelitian

 Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien sebelum


dilakukan hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD
Bangil
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan


secara sistematis sifat-sifat dan fakta-fakta variabel yang akan diteliti. Variabel yang
akan diukur adalah tingkat kecemasan sebelum dilakukan tindakan hemodialisa

POPULASI, SAMPLING DAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menderita gagal ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Bangil dalam kurun waktu 3
bulan (April-Mei-Juni tahun 2023). Teknik sampling yang digunakan adalah accidental
sampling dan besar sampel yang diteliti sebanyak 28 responden.

INSTRUMEN
Instrumen pengumpulan data dibagi menjadi instrumen pengumpulan data umum berupa
instrumen demografi responden dan instrumen pengmpulan data khusus berupa HARS
Inventory yang terdiri atas 14 item pertanyaan tentang tanda fisik dan somatis
Kerangka Kerja
Hasil Dan Pembahasan
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Nomor Umur Frekuensi Prosentase (%)


1 19 1 3,6
2 20 1 3,6
3 43 1 3,6
4 45 1 3,6
5 49 1 3,6
6 50 1 3,6
7 51 1 3,6
8 52 1 3,6
9 54 1 3,6
10 55 2 7,1
11 56 1 3,6
12 57 1 3,6
13 58 1 3,6
14 59 1 3,6
15 60 3 10,7
16 62 2 7,1
17 64 2 7,1
18 65 1 3,6
19 66 2 7,1
20 68 1 3,6
21 70 1 3,6
22 72 1 3,6
Total 28 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan usia terbanyak ada pada usia 60 tahun yakni sebesar
10,7% dan rata-rata usia responden yang menjalani terapi hemodialisa adalah 55,79.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

1 Laki-Laki 15 53,6
2 Perempuan 13 46,4
Total 28 100,0

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden pasien yang menjalani terapi


hemodialisa adalah laki-laki sebesar 53,6%. Ini menunjukkan bahwa
kecenderungan jenis kelamin laki-laki mengalami gagal ginjal kronis yang
akhirnya harus menjalani terapi hemodialisa lebih besar daripada
perempuan
Penelitian yang dilakukan oleh Belung, dkk 2016 dalam Cahyani et al.,
2022 yang menunjukkan proporsi lebih banyak laki-laki dengan Gagal
Ginjal Kronik daripada perempuan
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir

No Pendidikan Frekuensi Prosentase


Terakhir (%)
1 SD 10 35,7
2 SMP 9 32,1
3 SMA 6 21,4
4 Perguruan Tinggi 3 10,7
Total 28 100,0

Responden berpendidikan sekolah dasar mendapatkan prosentase


terbesar sebanyak 35,7%
Tingkat Kecemasan Responden
Sebelum Dlakukan Hemodialisa
No Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase
(%)
1 Tidak ada Kecemasan 4 14,3
2 Kecemasan Ringan 10 35,7
3 Kecemasan Sedang 12 42,9
4 Kecemasan Berat 2 7,1
5 Kecemasan Berat Sekali 0 0
Total 28 100,0

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa tingkat kecemasan pasien yang


akan dilakukan hemodialisa yang paling banyak adalah tingkat kecemasan
sedang sebesar 42,9% atau hampir setengahnya responden menurut Arikunto.
Akan tetapi tingkat kecemasan ringan juga mendapatkan prosentase yang hampir
berimbang dengan kecemasan sedang sebesar 35,7%.
Pembahasan

 Hasil penelitian (Depari, 2022) menjelaskan bahwa tingkat kecemasan


sedang merupakan tingkat kecemasan yang paling banyak dijumpai pada
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa.
 Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat
menekan seperti tindakan hemodialisa. Tingkat kecemasan pasien
tersebut bervariasi tetapi umumnya dari berbagai sumber menyebutkan
bahwa tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani hemodialisa
adalah sedang. Tingkat kecemasan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk situasi yang menekan dan kualitas hidup pasien. Faktor
pengalaman turut berperan serta pada tingkat kecemasan, karena terapi
hemodialisa dilakukan sering kali sehingga pasien mendapatkan
pengetahuan yang memadai tentang terapi tersebut. Pengetahuan
merupakan hal yang awal dari seseorang untuk menentukan tingkah dan
perilakunya
Kesimpulan Dan Saran
 Kesimpulan
1. Usia pasien yang terbanyak menjalani terapi
hemodialisa adalah berusia 60 tahun dan usia rata-rata
nya adalah 55,79 tahun
2. Jenis kelamin laki-laki merupakan responden terbanyak
menjalani terapi hemodialisa.
3. Tingkat kecemasan sedang merupakan tingkat
kecemasan yang paling banyak dialami pasien yang
menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD
Bangil
Saran
 Bagi Pasien
Pasien sebelum dilakukan terapi hemodialisa disarankan
untuk membaca dan mempelajari prosedur operasional
tindakan agar diperoleh pengetahuan yang memadai tentang
tindakan hemodialisa itu sendiri sehingga dapat menurunkan
tingkat kecemasannya
 Bagi Perawat R Hemodialisa

Memberikan tindakan melalui komunikasi informasi dan


edukasi (KIE) kepada pasien hemodialisa secara
berkesinambungan untuk memberikan pemahaman yang
cukup kepada pasien agar tingkat kecemasannya ringan.
Bagi profesi Keperawatan
 Melakukan pendalaman melalui penelitian tentang
kecemasan pasien di ruang hemodialisa dengan
meningkatkan desain penelitian analitik untuk mengetahui
faktor-faktor yang berkontribusi menimbulkan kecemasan
pada pasien yag akan dilakukan hemodialisa. Harapannya
dapat diterapkan dalam mengelola kecemasan pasien di
ruang hemodialisa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai