TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang konsep anemia pada ibu hamil,
konsep perilaku, nilai dan budaya, nilai dan budaya Madura, dan peran perawat
maternitas.
12
berdasarkan
mengklasifikasikan
tetapi
dengan
berkembangnya
anemia
dan
berkurangnya
haemoglobin lebih lanjut dapat memberikan tanda dan gejala seperti cepat
lelah, lemah, sakit kepala. Wanita dengan anemia berat dapat menunjukan
gejala dispnea , palpitasi, dan edema mucosa pucat, stomatitis, bibir kering,
glossitis dan kuku rapuh, nyeri abdomen, nyeri tulang, ikterus,
cepat
2.1.4 Etiologi
Anemia defisiensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi :
a. Hemodilusi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan
sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah
merah tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut
berakibat terjadinya hemodilusi fisiologis sehingga kadar hemoglobin
menurun (Walsh, 2001; Pillitteri, 2003; Coad, 2006; Cuningham, 2007).
Kadar Hb mencapai titik terendah pada kehamilan 16-22 minggu (Walsh,
2006). Volume plasma selama kehamilan meningkat 30%-50% (Pilliteri,
20030
Universitas Indonesia
13
anemia
angka
kematian ibu bukan merupakan masalah medis dan kesehatan tetapi sangat
kental
dengan
masalah
ketidaksetaraan
gender,
nilai
budaya,
Universitas Indonesia
14
pada
meningkat
Universitas Indonesia
15
kebutuhan
Universitas Indonesia
16
dipenuhi melalui diet adalah: kalsium, zat besi dan asam folat
RDI merekomendasikan
Universitas Indonesia
17
akan
terjadi
gangguan
pertumbuhan
dan
perkembangan,
vitamin-vitamin
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Walsh (2001)
penyerapan zat besi dapat terganggu oleh asupan nutrisi yang mengandung
tinggi zinc, teh, kopi, dan antasida, serat adanya infeksi parasit, dan
tetracycline. Makanan yang mengandung tinggi serat juga berdampak pada
berkurangnya penyerapan zat besi oleh sebab itu ibu harus mengurangi
mengkonsumsi makanan tersebut. Minum teh dan kopi juga harus dihindari
pada saat minum tablet besi.
Absorpsi tablet besi baik pada suasana asam, oleh sebab itu setelah minum
tablet besi sebaiknya disertai makan buah-buahan, seperti pisang, pepaya,
jeruk atau makanan yang mengandung vitamin C atau minum tablet besi
bersama air jeruk. Tablet besi sebaiknya disimpan di tempat yang kering,
terhindar dari sinar matahari langsung, dijauhkan dari jangkauan anak untuk
mencegah overdosis. Tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak
diminum (Walsh, 2001; Pillitteri, 2003; Decherney, 2007).
Untuk mengurangi rasa mual yang merupakan gejala sampingan konsumsi
tablet besi,
menjelang tidur. Disamping itu dosis tablet besi dapat dibagi dua, setengah
diminum pagi hari dan setengahnya pada malam hari, untuk mengurangi
efek mual, konstipasi, atau diare akibat zat besi-folat (Walsh, 2001).
Universitas Indonesia
21
pada perhatian,
(gejala
penyakit)
dan
eksternal
(misalnya
interaksi
menjadi:
Universitas Indonesia
22
menyembuhkan penyakit
a) Perilaku pencegahan penyakit
Universitas Indonesia
23
yang diklasifikasikan
menjadi nilai relatif (Soelaeman, 2001). Dari klasifikasi nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai berlaku karena nilai memiliki kualitas. mengemukan
empat kualitas tentang nilai yaitu: 1) nilai adalah sesuatu yang abstrak yang
ditarik dari pengalaman-pengalaman seseorang; 2) nilai memiliki suatu aspek
emosi; 3) nilai berfungsi sebagai kriteria dalam memiliki tujuan; 4) nilai
Universitas Indonesia
24
(2001) yaitu:
a. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia yang disebut dengan
sistem budaya. Sistem budaya yang merupakan wujud abstrak dari
kebudayaan memiliki fungsi memantapkan dan menata tindakan serta
tingkah laku manusia.
b. Kompleks aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret,
dapat diamati yang disebut dengan sistem sosial. Unsur-unsur yang
membentuk sistem sosial adalah keyakinan, perasaan, tujuan, norma,
status, tingkatan,pengaruh, sangsi, fasilitas, dan tekanan ketegangan.
c. Budaya yang berwujud sebagai benda, baik benda bergerak maupun benda
diam, karena aktivitas manusia tidak terlepas dari penggunaan peralatan
dalam mencapai tujuan.
Universitas Indonesia
25
kebudayaan dibedakan
sistem
system
kebudayaan mereka, hal ini dapat dilihat dari pemukiman masyarakat Madura
yang berkelompok
berhubungan dengan
lebih sepuluh
hari
yang
Universitas Indonesia
26
(menyelamati
untuk kesempurnaan
symbol-symbol untuk
memperlancar proses
Universitas Indonesia
27
keperawatan
untuk
beradaptasi,
bernegosiasi
atau
mempertimbangkan
kesehatan dan gaya hidup ibu hamil agar terbebas dari komplikasi akibat
defisiensi zat besi.
c. Cultural care repatterning (restructuring), yaitu merekonstruksi atau
merubah desain untuk membantu perubahan kesehatan dan pola hidup klien
kearah meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi
Pendekatan budaya pada pelayanan keperawatan diharapkan dapat mencegah
terjadinya permasalahan pada ibu hamil berkaitan dengan pencegahan
terjadinya anemia melalui program pemberian tablet besi. Dengan pendekatan
ini perawat dapat memahami budaya yang dianut klien dan dapat
mengidentifikasi budaya-budaya yang mendukung perilaku kesehatan dan
perilaku yang kurang mendukung sehingga perawat dapat memodifikasi
asuhan keperawatan yang diberikan.
Universitas Indonesia
28
Anemia dalam
kehamilan
Defisiensi
zat besi
Tidak anemia
dalam
kehamilan
Supplement
tablet besi
Perilaku
Konsumsi
tablet besi
Faktor pendorong:
Faktor pembentukan
perilaku dari orang
lain yang merupakan
kelompok referensi
perilaku.
Universitas Indonesia