Anda di halaman 1dari 8

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 1 :
Gabriella Elsavinda 130420156
Vannike Belina W.

130420197

Debiniel Banga Allo

130420219

Gracela Rebeca

130420556

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi
akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Disektor publik,
kebutuhan akan informasi akuntansi semakin tinggi seiring dengan semakin
meningkatnya akuntabilitas publik dan transparansi oleh lembagalembaga publik.
Laporan keuangan sektor publik menjadi instrument utama untuk menciptakan
akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan
dan handal, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sektor publik dan sistem akuntansi
sektor publik. Pengembangan standar akuntansi keuangan sektor publik merupakan suatu yang
sangat krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan mempengaruhi kualitas
laporan keuangan. Dengan demikian pada bahan ajar ini perlu dikembangkan sistem akuntansi yang
mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah
yang

mengakumulasi "utang

sektor

publik" dan "permintaan

pinjaman

sektor

publik" untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi
dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor publik.

Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut
akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi

keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan


daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Standar Akuntansi Sektor Publik?
2. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik?
3. Apa saja ragam dan hubungan antar Standar Akuntansi Sektor Publik?
4. Bagaimana perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan
pengetahuan mengenai pengertian dan ruang lingkup standar akuntansi sektor publik,
macam ragam dan hubungan antar standar akuntansi sektor publik, serta bagaimana
perkembangan standar akuntansi keuangan sektor publik. Selain itu makalah ini bisa
dijadikan alternatif bacaan bagi mahasiswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Akuntansi Sektor Publik
Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang mengatur
perlakukan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan

kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan


praktek khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Untuk memastikan
diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntansi sektor publik harus
dilengkapi dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana
publik.
Standar akuntansi sektor publik memberi kerangka demi berjalannya fungsifungsi tahapan siklus akuntansi sektor publik, yaitu perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan pertanggung jawaban publik.
Di Indonesia, standar akuntansi yang telah digunakan yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Ini merupakan panduan
bagi pemakainya dalam melaksanakan fungsi terkait. Standar-standar tersebut merupakan
Acuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi yang berkompetensi serta
berwenang dalam bidang terkait.
Penetapan standar akuntansi sangat diperlukan untuk memberikan jaminan dalam
aspek konsistensi pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai
akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas
informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan
pengauditan.
Akuntansi sektor publik memiliki standar yang sedikit berbeda dengan akuntansi
biasa. Karena, akuntansi biasa belum mencakup pertanggungjawaban kepada masyarakat
yang ada di sektor publik. Ikatan Akuntansi Indonesia sebenarnya telah memasukan
standar untuk organisasi nirlaba di Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Standar ini tercantum pada PSAK nomor 45 tentang organisasi nirlaba. Namun, standar
ini belum mengakomodasi praktik-praktik lembaga pemerintahan ataupun organisasi
nirlaba yang dimilikinya. Karna itu, pemerintah mencoba menyusun suatu standar yang
disebut dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Standar akuntansi sektor publik juga telah diatur secara internasional. Organisasi
yang merancang standar ini adalah International Federation of Accountants-IFAC
(Federasi Auntan Internasional). Mereka membuat suatu standar akuntansi sector publik
yang disebut Internation Public Sector Accounting Standards-IPSAS ( Standar

Internasional Akuntansi Sektor Publik ). Standar ini menjadi pedoman bagi perancangan
standar akuntansi pemerintahan di setiap Negara di dunia.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan
masalah yang serius bagi praktek akuntansi, profesi akuntan, dan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Pembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfat bagi suatu pihak,
namun dapat juga merugkan bagi pihak lain. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam
menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar
akuntansi dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi
pengembangan akuntansi sektor publik itu sendiri.
Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam
laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh
pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang
memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan
keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat
membuktikan kewajaran.
3. Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang
berkaitan dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan
efisiensi ekonomi serta tujuan sosial 1ainnya
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.
B. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik
Berdasarkan kebutuhan tersebut, pedoman akuntansi ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan
dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sektor publik yang
berlaku dewasa ini
2. Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi
dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang

telah disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sektor publik, yang


mencangkup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporannya
C. Ragam dan Hubungan Antar Standar Akuntasi Sektor Publik
Secara umum terdapat 4 ragam standar yang mengatur organisasi sector public
yaitu :
1. Standar Nomenklatur
Standar yang memandu proses perencanaan dan pertanggungjawaban yang terkait dengan
pengkodean aktivitas publik atau transaksi publik yang terjadi, serta berbagai barang dan
jasa yang telah dihasilkan.

2. Standar Akuntansi Sektor Publik


3. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
4. Standar Akuntansi Biaya
Merupakan dasar pengukuran besarnya investasi yang akan dilakukan. Belanja investasi
biasanya dilakukan dalam jumlah yang besar. Karena itu proses pertanggungjawaban
investasi membutuhkan dasar formulasi perhitungan yan lebih rinci dan pasti.

Standar pada tahap pelaporan dan audit mencangkup hubungan yang saling mengaitkan
satu sama lain, karena standar audit memberikan pedoman bagi pelaksanaan audit atas
pelaporan sektor publik dan standar akuntansi keuangan memberikan pedoman untuk
menghasilkan pelaporan yang memenuhi syarat untuk diaudit. Kedua hal itu sangat menentukan
bagi kelangsungan siklus akuntansi sektor publik secara keseluruhan.

D. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik


Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik dikembangkan sesuai dengan standar yang
berlaku di tingkat internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi keuangan yang
konsisten dan dapat dibandingkan bagi semua yuridiksi. Walaupun praktek dan aplikasi-aplikasi
prinsip akuntansi serta manajemen keuangan pada entitas sektor publik dapat terjadi baik pada
entitas dengan level yuridiksi yang sama maupun berbeda. Semuanya tergantung pada kebijakan
dan praktek yang ada.
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah :
a. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuanganorganisasi sektor
publik, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.

b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.


c.

Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.

d. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang


sama.

Penerapan SAKSP akan menghasilkan sistem akuntansi dan manajemen keuangan


pemerintahan yang lebih baik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai informasi
yang lebih baik. Sementara itu, peramalan serta penganggaran menjadi lebih terpercaya, sama
baiknya dengan manajemen terhadap sumber daya ekonomis dan kewajiban.
PSAK No. 45 tentang Standar Akuntansi Untuk Entitas Nirlaba
Karakteristik organisasi sektor publik berbeda dengan organisasi bisnis. Ukuran kinerja
organisasi sektor publik penting bagi pengguna. Para pengguna laporan keuangan organisasi
sektor publik memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yakni
untuk menilai :

1. Jasa yang diberikan oleh organisasi sektor publik dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut
2. Cara pengelolah melaksanakan tugas dan pertanggungjawabannya
3. Aspek kinerja pengelola
Pertanggungjawaban pengelola mengenai kemampuannya mengelolah sumber daya
organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan
laporan arus kas.

Laporan Keuangan yang Dihasilkan


Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai
aktifitas,kewajiban, dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur
tersebutpada waktu tertentu.
Informasi likuiditas diberikan dengan cara :
1.

Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan jatuh tempo

2.

Mengelompokkan aktiva kedalam lancar dan tidak lancar serta kewajiban kedalam

jangka pendek dan jangka panjang

3.

Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya

kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva pada catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan
ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen,terikat secara
temporer dan tidak terikat.

Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:
1.

Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih

2.

Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.

BAB III
KESIMPULAN

Akuntansi Sektor Publik yang kuat merupakan salah satu instrumen penting
dalam penegakan Good Governance di Sektor Publik. Akuntansi Sektor Publik berkaitan
dengan sistem pemrosesan informasi keuangan dan pengkomunikasian informasi
keuangan tersebut kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) Organisasi Sektor
Publik. Tuntutan akan transparansi pengelolaan keuangan pada Organisasi Sektor Publik
semakin meningkat akhir-akhir ini. Transparansi informasi keuangan Organisasi Sektor
Publik sebagai bagian penting dalam penegakan Good Governance Organisasi Sektor
Publik diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi pada Organisasi Sektor
Publik. Penerapan sistem akuntansi yang sehat pada Organisasi Sektor Publik merupakan
suatu kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.

Anda mungkin juga menyukai