Anda di halaman 1dari 3

1.

Diaper rush
a. Definisi
Warna merah menyeluruh, atau ruam atau keduanya pada
pantat bayi sebagai reaksi kulit terhadap ammonia pada urin dan
penyebaran bakteri dari feaces. Merupakan reaksi kulit dari amoniak
dalam urine dan kombinasi bakteri dari benda-benda sekitar anus
(Varney, 2008). Inflamasi akut pada kulit yang disebabkan secara
langsung atau tidak langsung oleh pemakaian popok (Wong, 2003).
Merupakan dermatitis kontak iritan karena bahan kimia yang
terkandung dalam urine dan faeces (Harianto, 2008). Akibat karena
kontak yang terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak
baik, sehingga menyebabkan iritasi / dermatitis pada daerah perianal
(Depkes RI, 2004).
b. Etiologi
1) Kebersihan kulit tidak terjaga.
2) Jarang ganti popok setelah bayi kencing
3) Suhu/udara lingkungan terlalu panas/lembab
4) Akibat mencret
5) Reaksi terhadap kontak karet, plastik, deterjen
c. Patofisiologi
Kontak yang lama antara kulit dan popok yang basah
memengaruhi beberapa bagian kulit. Gesekan yang lebih sering dan
lama menimbulkan kerusakan / iritasi pada kulit yang dapat
meningkatkan permeabilitas kulit dan jumlah mikroorganisme. Dengan
demikian, kulit menjadi sensitif dan mudah mengalami iritasi. Amonia

juga dipandang sebagai penyebab ruam popok, meskipun amonia tidak


berdiri sendiri. Peningkatan PH urine mengakibatkan peningkatan
enzim fecal, yaitu protease dan lipase, sehingga memudahkan
terjadinya iritasi pada daerah bokong. Enzim fecal juga meningkatkan
permeabilitas kulit akibat garam empedu yang terkandung pada faeces,
terutama saat diare, sehingga juga mengakibatkan iritasi pada daerah
anal.
d. Tanda dan gejala
1) Iritasi kulit yang terkena muncul sebagai eritema pada kulit yang
tertutup popok.
2) Erupsi daerah kontak yang menonjol
3) Keadaan yang lebih parah dapat terjadi : papulla vesicular dan
pustula, ulcerasi.
e. Penatalaksanaan
1) Segera ganti popok segera setiap beyi BAK/BAB secara teratur.
2) Gunakan lap bersih/kapas yang telah dibasahi untuk memberikan
kotorannya. Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat atau
kapas dengan minyak untuk membersihkan daerah perinatal segera
setelah BAK/BAB.
3) Mulai memnbersihkan dari vagina sampai ke anus.
4) Gunakan sabun bersih dan bilas dengan air bersih. Hindari
penggunaan sabun yang berlebihan untuk membersihkan daerah
pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan keras sifatnya dapat
menyebabkan iritasi.
5) Berilah lapisan popok jika bayi menggunakan lapisan kain.

6) Gunakan popok rangkap setiap malam dan pelindung krim body


lotion setiap mengganti popok.
7) Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan
biarkan terbuka setiap menganti popok untuk beberapa saat.
8) Jaga agar kulit tetap kering dengan cara :
a) Apabila menggunakan popok kain, perhatikan agar sirkulasi
udara tetap terjaga.
b) Hindari penggunaan popok / celana yang terbuat dari karet atau
plastik.
c) Penggunaan bedak sangat berbahaya jika masuk ke saluran
napas dan dapat menyebabkan iritasi kulit perianal bila
tercampur dengan urine / faeces (Wong).
d) Berikan posisi tidur selang seling, terutama pada daerah pantat
agar pantat tidak tertekan dan memberikan kesempatan pada
bagian tersebut untuk kontak dengan udara.
e) Rendam popok bayi dalam cairan pencuci (acidum boricum)
hama selama 2 jam, kemudian dibilas, lalu keringkan. Hindari
penggunaan deterjen atau pengharum pakaian pada saat
mencuci pakaian. Kemungkinan deterjen / sabun cuci yang
digunakan menyebabkan alergi pada anak.
f) Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai