Anda di halaman 1dari 18

Nama : Husein Afiat

Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang
digunakan untuk menilai kinerja dari suatu perusahaan, yang merupakan
gambaran dari hasil aktivitas perusahaan dalam satau periode tertentu.
Unsur laba dalam laporan keuangan perusahaan menjadi salah satu titik
fokus dalam meningkatkan nilai perusahaan, hal ini juga yang memicu
adanya tindakan manipulasi dalam penyusunan laporan keuangan dengan
cara melakukan manajemen laba sehingga laba yang tercermin dalam
laporan keuangan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pihak manajemen.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan memperboleh manajemen
untuk memilih metode akuntansi yang digunakan. Hal tersebut berkaitan
dengan teori akuntansi positif yang menyatakan bahwa prosedur
akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan
yang lainnya, namun perusahaan diberi kebebasan untuk memilih salah
satu alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya kontrak
dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya kebebasan itu,
maka menurut scott (2009) manajer mempunyai kecendrungan melakukan
suatu tindakan yang menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai
tindakan oportunis. Tindakan oportunis ini dapat memicu seseorang untuk
melakukan tindakan manajemen laba.

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
Menurut teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan
antara pemilik dan pengelola dapat menimbulkan masalah keagenan
(agency problem). masalah tersebut yaitu ketidaksejajaran kepentingan
antara pemegang saham atau prinsipal (principal) dengan manajer atau
agen (agent) (Robert dan Gagaring, 2011). Berdasarkan teori tersebut
prinsipal maupun agen pada dasarnya berkeinginan dan berusaha untuk
memaksimalkan pencapaian kepentingan serta kesejahteraan diri mereka
sendiri, sehingga ada kemungkinan bahwa agen tidak selalu bertindak
demi kepentingan prinsipal.
Tindakan untuk meminimalisasikan tindakan manajemen laba yang
bisa dilakukan melalui suatu mekanisme pengawasan yang bertujuan
untuk menyeleraskan kepentingan yang disebut tata kelola (corporate
governance). Tata kelola perusahaan didefinisikan oleh Forum Corporate
Governance Indonesia ( FCGI, 2000) menyatakan bahwa tata kelola
perusahaan didefinisikan sebagai seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pihak kreditur, pemerintah, karyawan,
serta pemegang saham kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka dengan kata lain suatu
sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Menurut Barnhart
dan Rosenstein (1998) mekanisme tersebut dapat berupa mekanisme
internal dan eksternal yaitu ; komposisi dewan komisaris, ukuran dewan
komisaris, ukuran dewan direksi, keberadaan komite audit, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dan spesialisasi Kantor Akuntan
Publik.

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
Kepemilikan
berpengaruh

manajerial

terhadap

tata

merupakan
kelola

salah

satu

perusahaan,

faktor

yang

sehingga

akan

berpengaruh juga terhadap praktik manajemen laba yang terjadi di


perusahaan.

Perusahaan

dapat

meningkatkan

jumlah

kepemilikan

manajerial untuk menyelaraskan kepentingan antara stakeholder dengan


pihak manajemen.
Tata kelola yang baik tidak hanya berasal dari mekanisme internal
tetapi dapat berasal dari mekanisme ekternal. Mekanisme ekternal dapat
dilakukan melalui pemberian opini oleh auditor eksternal. Opini yang
dikeluarkan oleh oleh auditor eksternal dapat meningkatkan realibilitas
dari laporan keuangan perusahaan.
Kualitas audit eksternal saat ini dibedakan menjadi dua KAP BIG
FOUR dan Non BIG FOUR. Big Four merupakan KAP dengan reputasi
yang sangat baik tentu saja akan mempertahankan reputasinya dengan
mengungkapkan hasil temuan dan menerbitkan laporan keuangan audit
yang berkualitas tinggi. Laporan keuangan audit dengan kualitas tinggi
akan

menarik

para

investor

untuk

menanamkan

investasinya

di

perusahaan.
Faktor lain yang mempengaruhi perilaku manajemen laba yaitu
ukuran perusahaan. Perusahaan yang tergolong dalam kategori kecil
dianggap lebih cenderung dalam melakukan manajemen laba daripada
perusahaan yang berukuran besar, karena perusahaan yang lebih kecil
cenderung untuk memperlihatkan kondisi keuangan yang stabil bahkan
meningkat, sehingga kinerja yang digambarkan relatif baik. Sedangkan
perusahaan yang masuk dalam kategori besar lebih berhati-hati dalam

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
melakukan praktik atau aktivitas manajemen laba karena senantiasa
diperhatikan oleh pihak umum yang berkepentingan.
Dari uraian latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk
melakukan

penelitian

MANAJERIAL,

dengan

KUALITAS

judul

PENGARUH

KEPEMILIKAN

AUDIT,

UKURAN

PERUSAHAAN

TERHADAP MANAJEMEN LABA


1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap manajemen
laba ?
2. Bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap manajeme laba ?
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen
laba ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk Mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial yang diterapkan
perusahaan terhadap aktivitas manajemen laba.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit

terhadap

aktivitas

manajemen laba.
3. Untuk mengetahui pengaruh adanya ukuran perusahaan terhadap
aktivitas manajemen laba.
1.3 Manfaat Penelitian
Bagi pihak yang terkait khususnya investor, penelitian ini dapat
menjadi referensi sebagai bahan penilaian dan pertimbangan dalam
melakukan investasi sumber daya pada perusahaan maufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia dan untuk pembaca, penelitian ini
diharapkan membantu dalam pengembangan wawasan dalam bidang
akuntansi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
manajemen laba.

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian

BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan
Teori keagenan menyangkut tentang hubungan kontraktual dari
pihak-pihak terkait dalam perusahaan yaitu pemilik perusahaan
selaku prinsipal dan manajemen sebaku agent. Dalam Robert dan
Gagaring (2010), Jensen and Mackling (1976) menjelaskan bahwa
hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih (prinsipal)
mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu jasa
dan

kemudian

mendelegasikan

wewenang

pengambilan

keputusan. Prinsipal adalah pemengang saham atau investor,


sedangkan agen adalah manjemen yang mengelola perusahaan
atau manajer. Inti dari hubungan

keagenan

adalah adanya

pemisahan fungsi antara kepemilikan di investor dan pengendalian


di pihak manjemen.
Menurut Anthony dan Govindarajan (1995) dalam Sri dan
Agustono (2009), konsep Agency adalah hubungan atau kontrak

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
antara principal dan agen principal mempekerjakan agen untuk
melakukan

tugas

untuk

kepentingan

prinsipal,

termasuk

pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari prinsipal


kepada agen. Dua tipe masalah keagenan, yaitu adverse selection
dan

moral

hazard.

Kecenderungan

untuk

memaksimumkan

kepentingan pribadi menjadikan manajemen melakukan tindakan


manajemen laba pada laporan keuangan yang nantinya akan
dipertanggungjawabkan pada pihak terkait khususnya pihak
prinsipal.
2.1.2 Manajemen Laba
Scott (2000) dalam Indra (2012) membagi cara pemahaman
atas manajemen laba menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai
perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya
dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political
costs

(Oportunistic

Earnings

Management).

Kedua,

dengan

memandang laba dari perspektif efficient contracting (Efficient


Earnings Management), di mana manajemen laba memberi
manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan
perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak
terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.
Subramanyam dan John (2013:132) dalam Musdalifah
(2015),

banyak

alasan

untuk

melakukan

manajemen

laba,

termasuk meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan


laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan usaha
mendapatkan subsidi pemerintah. Sedangkan Faktor-faktor yang

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
mendorong seperti yang dirumuskan oleh Watts and Zimmerman
(1990) adalah Bonus plan hypothesis, Debt (equity) hypothesis,
Political cost hypothesis.
2.1.3 Kepemilikan Manajerial
Menurut Boediono (2005) dalam Indra (2012) Kepemilikan
manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak
manajemen. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran
manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga
sekaligus pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai
pemegang

saham.

Pihak

manajemen

adalah

pengelola

perusahaan, seperti direktur, manajer, dan karyawan. Jadi, manajer


juga selaku pemilik perusahaan tentunya akan memotivasi mereka
dalam pemilihan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap
metode akuntansi yang paling sesuai sehingga mencerminkan hasil
kinerja perusahaan sesungguhnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Robert dan Gagaring (2011) serta Indra (2012) juga menyimpulkan
hasil yang sama bahwa kepemilikan majerial mempunyai pengaruh
negatif terhadap perilaku manajemen laba.
2.1.4 Kualitas Audit
Saat ini kualitas audit merupakan salah satu nilai penting
menjadi pertimbangan utama para investor dalam mengambil
keputusan investasinya.
Kualitas audit

juga

didefinisikan

sebagai

segala

kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit


laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam
laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya
tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
akuntan publik yang relevan.
Saat ini, kualitas audit eksternal biasanya dibedakan
berdasarkan KAP yang digunakan jasanya untuk mengaudit
perusahan yaitu KAP big four, dan KAP selain big four.
Sudjatna (2015) menyimpulkan bahwa kualitas

audit

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba karena perusahaan


yang diaudit oleh KAP Big Four melakukan manajemen laba lebih
sedikit. Sedangkan Indra (2009) kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba karena rendah tuntutan litigasi
yang dihadapi oleh KAP.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Indra (2011) menjelaskan ukuran perusahaan adalah suatu
skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan
menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, penjualan
dan nilai pasar saham. Ukuran perusahaan merupakan salah satu
indikator yang digunakan investor dalam menilai aset maupun
kinerja perusahaan. Hasil penelitian dari Sri (2009), Robert dan
Gagaring (2011) serta Indra (2012) yang menyimpulkan hasil yang
sama yaitu ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan
terhadap

pengelolaan

laba. Artinya

semakin

besar

ukuran

perusahaan, maka semakin kecil pengelolaan laba yang dilakukan


oleh perusahaan, di mana perusahaan-perusahaan kecil lebih

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
cenderung melakukan pengelolaan laba dibandingkan perusahaan
besar.
2.2 Penelitian Terdahulu
Nama
N
Penuli

Judul

Hasil

s
Ni

Kemampuan

H1 = Manajemen laba mempunyai pengaruh

Wayan

Corporate

positif signifikan pada pajak penghasilan

Septia

Governance

H2 = Corporate governance berpengaruh

Wini &

Memoderasi

negatif

Ida

Pengaruh

manajemen laba pada pajak penghasilan

Bagus

Manajemen

Laba

Putri

pada

Pajak

Astika
Indifere

Penghasilan
Pengaruh struktur

H1 = Struktur kepemilikan berpengaruh

nt

kepemilikan,

negatif terhadap manajemen laba

Sudjatn

keaktifan

audit, dan kualitas

negatif terhadap manajemen laba

audit

H3 =

komite

terhadap

signifikan

memoderasi

pengaruh

H2 = Keaktifan komite audit berpengaruh

Kualitas audit berpengaruh negatif

Lindira

manajemen laba
Pengaruh
Pajak

terhadap manajemen laba.


H1 = Pajak Penghasilan berpengaruh negatif

Sukma

Penghasilan

terhadap praktik manajemen laba artinya

Dewi &

Aset

I Gusti

terhadap

menurunkan praktik manajemen laba

Ketut

manajemen laba

H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif

Agung

dan

Perusahaan

peningkatan

terhadap

pajak

praktik

penghasilan

manajemen

laba

akan

yang

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
Alupui

berarti jika ukuran perusahaan meningkat


maka

Birgita

Kemampuan

Devian

Beban

a S.P

Tangguhan

akan

mengakibatkan

peningkatan

praktik manajemen laba


H1 = Beban pajak tangguhan dan beban
Pajak
dan

pajak kini sama yang digunakan secara


bersama-sama

mampu

mendeteksi

Beban Pajak Kini

manajemen laba pada saat Seasoned Equity

dalam

Offering

Deteksi

Manajemen
pada
Seasoned

Laba

H2 = Beban pajak tangguhan tidak mampu

saat

mendeteksi manajemen laba pada saat

Equity

Offering

Seasoned Equity Offering


H3 = Beban pajak kini mampu mendeteksi
manajemen laba pada saat Seasoned Equity
Offering

Robert

Corporate

H1 = Pelaksanaan corporate governance

Joe

Governance,

melalui kepemilikan manajerial, komposisi

Gagari

Ukuran

dewan komisaris independen, jumlah komite

ng

Perusahaan,

Pagalu

Leverage Terhadap

terhadap manajemen laba.

ng

Manajemen

H2

&

dan

Laba

audit mempunyai pengaruh negatif signifikan

Ukuran

perusahaan

negatif

mempunyai

Perusahaan

hubungan

signifikan

Manufaktur

manajemen laba.

Indonesia

H3 = Leverage tidak mempunyai pengaruh


signifikan terhadap manajemen laba

terhadap

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
6

Indra

Pengaruh

H1 = Corporate governance secara parsial

Kusum

corporate

tidak

awardh

governance,

manajemen laba

ani

struktur

H2 = Kepemilikan manajerial berpengaruh

kepemilikan,

dan

berpengaruh

signifikan

terhadap

negatif signifikan terhadap manajemen laba

ukuran perusahaan

H3

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

terhadap

negatif signifikan terhadap manajemen laba

Indra

manajemen laba
Pengaruh

H1 = Kecakapan manajerial berpengaruh

Isnugra

kecakapan

positif signifikan terhadap manajemen laba

hdi

manajerial

H2 = Variabel interaksi kualitas audit dan

Indra

terhadap

kecakapan

Wijaya

manajemen

Kusum

dengan

kualitas

audit

sebagai

&

laba

manajerial

tidak

berpengaruh

signifikan pada proses pengawasan terhadap


manajemen.

variable
8

Sri

pemoderasi
Pengaruh ukuran

H1

Handay

perusahaan

negatif terhadap manajemen laba karena

ani

terhadap

perusahaan besar mendapat perhatiaan yang

Agusto

manajemen laba

lebih besar dari perusahaan kecil

no
Setyars

Pengaruh

H1 = Good corporate governance (ukuran

corporate

Herlam

governance

bang

ukuran perusahan

H2

terhadap

negatif terhadap manajemen laba

&

good

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

dewan komisaris & komite audit) tidak


dan

memiliki pengaruh terhadap manajemen laba


=

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
manajemen laba

Wisnu

Pengaruh

H1 = Komisaris independen berpengaruh

agung

mekanisme

negatif terhadap manajemen laba

indra

internal tata kelola

H2 = Kepemilikan manajerial berpengaruh

perusahaan

negatif terhadap manajemen laba

terhadap

H3

manajemen laba

berpengaruh terhadap manajemen laba

Ukuran

dewan

komisaris

2.3 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan tujuan penelitian diata mengenai pengaruh kepemilikan
manajerial, kualaitas audit, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba,
maka dibuat kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut ;

Kepemilikan
Manajerial (X1)
Kualitas Audit
(X2)
(X2)

Ukuran
Perusahaan
(X3)

Manajemen Laba
(Y1)

tidak

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis


Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan
suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu
penelitian, yaitu ;
H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba
H2 : Kualitas Audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini membandingkan dan menganalisis perilaku manajemen
laba yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan. Untuk melakukan
penelitian,

maka

dibutuhkan

data

mengenai

laporan

keuangan

perusahaan yang lengkap yang menjadi objek penelitian yang akan


digunakan sebagai dasar dalam mebahas masalah yang ada. Data

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
tersebut

diperoleh

malalui

website

resmi

Bursa

Efek

Indonesia

www.idx.co.id
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif yang
mengkhususkan

pada

studi

komperatif.

Studi

komperatif

sendiri

merupakan suatu pertanyaan penelitian yang bersifat membandingkan


keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan periode
pengamatan data historis selama 3 tahun yaitu dari tahun 2013 sampai
tahun 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamat selama 3
tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Pemilihan sampel
berdasarkan metoda purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
2. Menerbitkan laporan keuangan tahunan dalam mata uang
Rupiah.
3. Memiliki data yang lengkap mengenai kepemilikan manajerial.
4. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2015.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yakni laporan keuangan tahunan dan data yang
diolah.
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang
diperoleh

dari

situs resmi

Bursa

Efek Indonesia yakni

www.idx.co.id
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberpa metode yang digunakan dalam pengumpulan
data antara lain sebagai berikut :
1. Metode dokumentasi, yakni penggunaan data yang berasal dari
dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dengan cara
melakukan penelusuran data-data yang diperlukan dari laporan
keuangan tahunan yang dipublikasi oleh perusahaan dari tahun
2013 sampai tahun 2015.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian
yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini.
3.6 Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Manajemen Laba yaitu
tindakan seorang manajer dengan menyajikan laporan yang menaikan
atau menurunkan laba periode berjalan tanpa menimbulkan kenaikan atau
penurunan profitabilitas ekonomi. Manajemen Laba dapat diukur melalui
discretionary accrual sebagai proksi manajemen laba yang dihitung
dengan menggunkan Modified Jones Model (Dechow et al, 1995).
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
1. Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh
pihak manajemen terhadap jumlah total saham yang beredar.
Kepemilikan ini diukur dengan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen atas total modal saham
perusahaan.
2. Ukuran Perusahaan

merupakan

suatu

pengkategorian

perusahaan dalam suatu suatu kelompok tertentu. ukuran


perusahaan diukur dari market value pada tiap akhir tahun
penelitian, yaitu jumlah saham beredar dikalikan dengan harga
pasar saham. Dimana perusahaan dengen total market valuenya lebih dari 500 Milyar rupiah termasuk dalam kategori besar
dan perusahaan dengan nilai market valuenya kurang dari atau
sama dengan 500 milyar rupiah termasuk dalam perusahaan
yang berukuran kecil. variabel dummy digunakan untuk
memproksikan variabel ini, perusahaan berukuran besar diberi
nilai 1 dan untuk perusahaan berukuran kecil diberi nilai 0.
3. Kualitas audit dinyatakan berdasarkan KAP eksternal yang
digunakan oleh perusahaan. Variabel dummy digunakan untuk
memproksikan variabel ini, nilai 1 diberikan apabila perusahaan
menggunakan

jasa

KAP

BIG

FOUR

untuk

mengaudit

perusahaanya, dan nilai 0 apabila perusahaan menggunakan


jasa audit eksternal selain BIG FOUR.

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian

(Masalah)
Ketidaksesuain kualitas laba yang dilaporkan perusahaan
Laporan keuangan merupakan salah satu instrument penting yang
digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang biasanya
tergambar didalam laba. Yang menjadi permasalahan, laba yang
dihasilkan perusahaan tidak menggambarkan laba yang sebenarnya
karena adanya praktik manajemen laba. Manajemen laba adalah
campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan
tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan
salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan
keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan
dan

dapat

mengganggu

pemakai

laporan

keuangan

yang

mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba


tanpa rekayasa.
Salah satu kasus manajemen laba yang pernah terjadi di Indonesia
yaitu kasus yang terjadi pada PT Kimia Farma. PT Kimia Farma adalah
salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia.
Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp132 miliar, dan laporan
tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi,
Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih
tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah
dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia
Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan

Nama : Husein Afiat


Nim : A31113305
Tugas : Metodologi Penelitian
kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru,
keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp99,56 miliar, atau lebih
rendah sebesar Rp32,6 miliar, atau 24,7% dari laba awal yang
dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu
kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp2,7 miliar, pada
unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar
Rp23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated
persediaan sebesar Rp8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar
Rp10,7 miliar (Badan Pengawas Pasar Modal)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui hal-hal
apa

yang

menyebabkan

manajemen

meminimalkan praktik manajemen laba.

laba

dan

bagaimana

Anda mungkin juga menyukai