PITYRIASIS VERSIKOLOR
Oleh :
Fahima Hidayatullah P
(0610710044)
Yulia Virginia S
(06107103080)
Shinta Wulandari
(0610710123)
Pembimbing :
dr. Herwinda Brahmanti, MSc, SpKK
BAB I
PENDAHULUAN
keemasan.1,2,3 Organisme dapat juga dikultur namun teknik kultur sulit dan belum
tersedia.1
Tujuan dari terapi PV dalah eradikasi organisme yang diverifikasi dengan
temuan negatif pada pemeriksaan KOH dan resolusi dari ruam. Hiper- atau
hipopigmentasi masih bisa tetap ada setelah organisme dieradikasi. Namun
tujuan terapi juga bukan hanya untuk mengeradikasi tetapi juga untuk mencegah
berulangnya penyakit.1 Terapi pada PV terbagi atas terapi umum berupa menjaga
higiene perseorangan dan lingkungan serta terapi khusus berupa terapi topikal
(Selenium Sulfide (2,5%) lotion atau shampoo, Ketokonazole shampoo, Azole
cream, dan Terbinafine 1% solution), terapi sistemik (Ketokonazole, Fluconazole,
dan Itraconazole) dan profilaksis sekunder(ketokonazole shampoo, selenium
sulfide 2,5% Lotion atau Shampo, Salicylic acid/sulfur bar,Ketokonazol 400 mg
per oral setiap bulan).2,3 Prognosis PV adalah baik.3
Oleh karena insiden dan prevalensinya yang masih tinggi terutama di
Indonesia yang beriklim tropis, penting bagi dokter umum untuk dapat segera
mengenali dan mampu memberikan terapi dan penatalaksaan yang adekuat.
BAB II
LAPORAN KASUS
Umur
: 1 Tahun
Alamat
Pekerjaan
:-
Suku Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
No RM
: 11023xxx
Tanggal Periksa
: 24 Januari 2012
2.2 Anamnnesis(Heteroanamnesa)
Keluhan Utama
Pasien memiliki riwayat penyakit kulit sebelum ini. Pasien terkena scabies
pada kurang lebih 3 bulan yang lalu.
Riwayat Pengobatan:
Ibu pasien sudah memberi bedak Caladine untuk menghilangkan gatal
namun gatal hanya berkurang sebentar dan kembali gatal lagi setelah beberapa
saat.
Ibu pasien tidak pernah memberikan obat dalam waktu yang lama dan
tidak memiliki alergi obat
Riwayat Keluarga
Distribusi
: Tersebar
Ruam
: Compos Mentis
Hygiene
: Baik
Tanda Vital
Tensi : tidakdievaluasi
Nadi
: 80x/menit
RR
: 18x/menit
Tax
: 36,70 c
Abdomen
Ekstremitas
dermatologis
2.4 Diagnosis Banding
1.
2.
3.
4.
5.
Kandidiasis intertriginosus
Dermatits kontak iritan
Dermatitis Seboroik
Tinea cruris
Eritrasma
sendok takar
2. KIE
Pengobatan ini harus dilakukan secara menyeluruh, tekun
dan konsisten.
tidak
3. Terapi pencegahan
2.8 Prognosis
Prognosis pasien ini baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh,
tekun dan konsisten.
BAB III
PEMBAHASAN
Pasien An. AM, umur 1 tahun, dengan alamat Perum Kepanjen Permai
2/Q5 Malang, dari suku jawa, beragama Islam dengan no.RM 11023xxx datang
ke poliklinik ilmu kesehatan kulit dan kelamin RSSA pada tanggal 24Januari
2012. Pada literatur disebutkan bahwa Kandidiasis intertriginosus merupakan
penyakit yang dapat menyerang laki-laki dan perempuan, dan sering dilihat pada
remaja, walaupun anak-anak dan orang dewasa tua juga dapat terkena.1
Penyakit ini merupakan penyakit universal yang terutama ditemukan di daerah
tropis, dan hal ini sesuai dengan identitas pasien.
Pasien datang dengan keluhan gatal gatal di daerah Daerah lipatan
paha kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Gatal ini mulai
dirasakan semenjak pasien sering menggunakan pempers, gatal semakin terasa
bila pasien berkeringat. Timbul kemerahan pada kulit daerah selangkangan,
awalnya kecil namun semakin membesar kemudian muncul bintik bintik
kemerahan disekitarnya. Tidak didapatkan gatal pada daerah tubuh yang lain.
Pasien memiliki riwayat penyakit kulit sebelum ini. Pasien terkena scabies pada
kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien sudah memberi bedak Caladine untuk
menghilangkan gatal namun gatal hanya berkurang sebentar dan kembali gatal
lagi setelah beberapa saat,ibu pasien tidak pernah memberikan obat dalam
waktu yang lama dan tidak memiliki alergi obat. Pasien tidak pernah mengalami
gatal-gatal atau bersin-bersin bila ada debu atau pada suhu dingin, dan pasien
juga menyangkal gatal-gatal bila makan suatu makanan tertentu. Pada riwayat
keluarga tidak didapatkan penyakit yang sama maupun riwayat penyakit kronis
pada keluarga penderita.
Pityriasis versikolor merupakan penyakit yang disebabkan oleh Malasezia
Furfur Robin, penyakit ini merupakan penyakit jamur superfisial yang kronik , dan
biasanya tidak memberikan keluhan subyektif, hanya berupa bercak berskuama
halus yang berwarna putih sampai coklat kehitaman, terutama meliputi badan
dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas,
leher, kulit kepala yang berambut3 dan beberapa tempat tersebut merupakan
bagian tubuh yang dikeluhakan pasien mengalami perubahan warna kulit (putih
dan kecoklatan). Boel T, 2003 menyebutkan bahwa pada kulit terdapat flora
pada
pasien ini tidak mengalami hal tersebut. Pityriasis versikolor sering ditemukan di
daerah dengan temperatur tinggi. Prevalensi nasional penyakit ini sekitar 2-8%
dari populasi. Pityriasis versikolor terjadi di seluruh dunia, dengan prevalensi
yang dilaporkan sebanyak 50% di lingkungan yang panas dan lembab. Di
negara-negara tropis, frekuensi usia bervariasi. Sebagian besar kasus dijumpai
pada usia 10-19 tahun di negara-negara yang lembab dan lebih hangat, seperti
di india.
Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan makula Hipopigmentasi,
bentuk bulat dan batas tegas, jumlah multiple,ada beberapa bentukan
membentuk confluena, tepi reguler,diameter bervariasi 0,5 cm-1,5cm.
Permukaan tertutup skuama putih halus dengan distribusi tersebar pada lengan
atas dan lengan bawah kanan dan kiri dan ditemukan juga makula
Hiperpigmentasi, bentuk bulat dan batas tegas, jumlah multiple, ada beberapa
yang membentuk confluence, tepi reguler, diameter bervariasi 1cm-2cm,
permukaan tertutup squama putih halus distribusi tersebar pada lengan atas dan
lengan bawah kanan dan kiri, punggung, perut, daerah sekitar ketiak, paha
kanan dan kiri bagian dalam.
Usia
Pityriasis versikolor
Malassezia
furfur/pityrosporum
orbiculare
Semua umur, teruatama
remaja
Dermatitis Seboroik
Pityrosporum
Ovale,
Satphylococcus
Tinea korporis
Epider
mophyton
flocosum, T Rubrum
Jenis
kelamin
Bangsa/ras
Daerah
Higiene
lingkungan
Riwayat
Pengobatan
Gatal
Letak
Tanda klinis
Pemeriksaa
n
sinar
wood
Pemeriksaa
n
dengan
KOH
Laki-laki
Semua bangsa
Terutama pada iklim tropis
Kurang
. kelembaban tinggi
. suhu tinggi
Penggunaan
Steorid
dalam jangka waktu yang
lama
(+)
terutama
bila
berkeringat
Hampir seluruh tubuh,
kadang-kadang
dapat
menyerang ketiak, lipatan
paha, lengan, tungkai
atas, leher, kulit kepala
yang berambut
. makula
.
hipopigmentasi/hiperpigm
entasi
. batas tegas
. berskuama halus di
atasnya
(+),
fourosensi
warna
kuning keemasan
Semua bangsa
Terutam iklim tropis
Kurang
Pada iklim dingin
Semua bangsa
Terutama iklim tropis
Kurang
. kelembaban tinggi
Penggunaan
Neuroleptik
(+)
(+)
terutama
bila
berkeringat
Wajah, anggota gerak
atas dan bawah, dada dan
punggung
Area
sebore,
kulit
kepala,
belakang
telinga,, ketiak, muka,
dada, punggung dan
genetalia
.lesi kulit merah muda,
batas
tidak
tegas,
skuama
berminyak,
kadang
ditemukan
krusta
(-)
(-)
(-)
Terdapat
bersepta
kelompok
sulfacetamide,
ciclopiroxolamine,
Topical
azole antifungal
dapat
hifa
BAB IV
RINGKASAN
Telah dilaporkan kasus Pitytriasis Versicolor pada Tn. PB usia 47 tahun.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
DAFTAR PUSTAKA
1. Bigby, M. and Casulo, C. Pityriasis versicolor. Online, Diakses 26 Januari
2012,
(http://www.blackwellpublishing.com/medicine/bmj/dermatology/pdfs/pityri
asis_versicolor.pdf)
2. Wolff K. and Johnson, RA.2009. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of
Clinical Dermatology 6th Edition. United States:McGraw-Hill Inc.
3. Siregar, RS. 2002. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedoktera EGC.
4. Oliviera, JR., Mazocco, VT., and Steiner, D. 2002. Pityriasis versicolor.
Online,
Diakses
26
Januari
2012,
(http://www.scielo.br/pdf/abd/v77n5/v77n5a12.pdf)
5. Boel,T. 2003. Pityriasis versicolor. Online, Diakses 26 Januari 2012,
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1174/1/fkg-trelia1.pdf)
6. Gupta AK, Ryder JE, Nicol K, Cooper EA. Superficial fungal infections: an
update on pityriasis versicolor, seborrheic dermatitis, tinea capitis, and
onychomycosis. Clin Dermatol. Sep-Oct 2003;21(5):417-25.
7. Suwattee P, Cham PM, Solomon RK, Kaye VN. Tinea versicolor
with interface dermatitis. J Cutan Pathol. Feb 2009;36(2):285-6.