DI INDONESIA
http://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_disabilitas.
pdf diakses tanggal 10 April 2016, Pukul. 11.17. hal. 2
abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.2 Hak itu meliputi hak untuk
hidup, hak bebas mengeluarkan pendapat, hak mendapat perlakuan adil, hak
memperoleh perlindungan, hak mendapatkan pekerjaan yang layak, hak
memperoleh pendidikan, dan lain sebagainya.
Jika kita telaah kembali dasar pembentukan hak asasi manusia, dimana
sejak lahir setiap manusia memiliki hak yang utama dan melekat yang
dianugerahkan oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya, maka
tidak seorangpun berhak untuk mendiskriminasi atau mencabutnya. HAM
merupakan hak rakyat/the rights of people.3 Hanya dengan landasan hukum
konstitusional yang adil dan benar lewat proses legal, maka pencabutan dapat
dibenarkan baik untuk sementara maupun seterusnya. Pernyataan setiap manusia
mempunyai arti, bahwa hal ini berlaku tidak hanya untuk manusia normal pada
umumnya tetapi juga berlaku untuk manusia yang mempunyai kekurangan fisik
atau biasa disebut dengan disabilitas. Kebutuhan penyandang disabilitas tidak
hanya mencakup diterimanya hak untuk hidup atau sebagainya tetapi juga hak
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sama seperti orang pada umumnya.
Dalam era modern dan globalisasi ini, Internasionalisasi kerja global sudah
tidak bisa untuk dihindari lagi. Mau tidak mau, siap tidak siap, inilah sebuah
kebijakan politik yang harus kita hadapi. Bagaimana dengan kesempatan kaum
disabilitas, bisakah mereka bersaing dengan sumber daya manusia lainnya
sehingga mempunyai hak dan kedudukan yang sejajar. Mungkinkah kaum
disabilitas mendapatkan akses khusus perguruan tinggi sehingga mendapatkan
pendidikan yang lebih baik dan akan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.
Faisal, Menerobos Positivisme Hukum, ctk. Kedua, Gramata Publishing, Jakarta, 2012,
hal. 122. Baca pula Bahder Johan Nasution, Negara Hukum Dan hak Asasi Manusia, Mandar
Maju, Bandung, 2014, hal. 130. Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia HAM adalah
hak untuk kebebasan dan persamaan dalam derajat yang diperoleh sejak lahir serta tidak dapat
dicabut dari seseorang. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM memberikan
pengertian sebagai hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan
langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan,
dikurangi, atau dirampas oleh siapapun.
3
Effendri Mahsyur dan Taufani S. Evandri, HAM dalam Dimensi/Dinamika Yuridis, Sosial,
Politik, dan Proses Penyusunan/Aplikasi Ha-kham (Hukum Hak Asasi Manusia) dalam
masyarakat, ed. Revisi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007, hal.79.
memenuhi standar pengemudi yang dicari oleh penyedia layanan ojek online
itu, beliau tidak putus asa ataupun menyerah. Triyono lantas mendirikan sebuah
sistem ojek sendiri, ini menjadi sebuah contoh bahwa kelompok disabilitas atau
penyandang cacatpun
umumnya.9
Gambaran tersebut membuktikan bahwa sebenarnya kelompok disabilitas
mempunyai potensi dan kemampuan yang sama dengan manusia yang lainnya.
Mereka memiliki kemampuan untuk bekerja, sama halnya dengan kita. Hanya
mungkin membutuhkan peran lebih dari pemerintah dan masyarakat sendiri untuk
dapat mengembangkan dan membantu saudara-saudara kita yang mempunyai
kebutuhan khusus. Sehingga mereka lebih bisa menggali potensi yang dimiliki
agar nantinya menghasilkan suatu SDM yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kaum disabilitas merupakan kelompok yang mempunyai kedudukan yang
sejajar atau setara sama dengan manusia pada umumnya, meskipun mereka
mempunyai kekurangan, namun tidak berarti kita boleh mendiskreditkan dan
mendiskriminasi mereka. Mereka mempunyai hak yang sama. Ada beberapa saran
dan solusi yang mungkin dapat ditawarkan berikut ini :
1. Menegakkan terhadap peraturan dan memberikan sanksi jika ada
perusahaan yang tidak menerapkan atau mengikuti aturan itu ditindak
secara tegas;
2. Pemerintah wajib memberikan sarana dan fasilitas khusus bagi penyadang
disabilitas baik itu berupa pelayanan publik atau sebagainya;
3. Membuat Perguruan Tinggi khusus untuk penyandang disabilitas agar
mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang lebih baik sehingga
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas;
4. Membuat sertifikasi pelatihan keahlian sehingga penyandang disabilitas
akan benar-benar menjadi sumber daya yang unggul;
5. Pemerintah wajib membekali beragam keterampilan untuk penyandang
disabilitas mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah ke
atas sehingga difabel mempunyai keterampilan dan keahlian;
6. Kemudian memberikan pemahaman dan penyuluhan kepada orang tua
penyandang disabilitas agar tidak malu dan mendukung penuh agar
putranya bisa berprestasi dan sejajar dengan yang lainnya.
http//regional.kompas.com/read/2016/03/11/06300071/Ditolak.Jadi.Pengemudi.Ojek.
Online.Triyono.Bikin.Ojek.Kaum.Difabel?page=all. Diakses tanggal 11 April 2016 pukul 23.20
Daftar Pustaka
Buku
Bahder Johan Nasution. 2014. Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Mandar
Maju. Bandung.
Faisal. 2012. Menerobos Positivisme Hukum. Gramata Publishing. Jakarta.
Mahsyur Effendri dan Taufani S. Evandri. 2007. HAM dalam Dimensi/Dinamika
Yuridis, Sosial, Politik, dan Proses Penyusunan/Aplikasi Ha-kham (Hukum
Hak Asasi Manusia) dalam masyarakat. Ghalia Indonesia. Bogor.
Peraturan Perundang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakejaan.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Convention On The
Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak
Penyandang Disabilitas)
Internet
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014. Penyandang
Disabilitas.JurnalOnline,hal.2.http://www.kemkes.go.id/resources/download
/pusdatin/infodatin/infodatin_disabilitas.pdf. (diakses tanggal 10 April 2016,
Pukul. 11.17 wib)
http://www.republika.co.id/berita/koran/hukum-koran/15/03/12/nl37g822perusahaan-pekerjakan-difabel-masih-minim (diakses tanggal, 13 April
2016 pukul 01.17 wib)
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78004/potongan/S2-2015-338805chapter1.pdf. (diakses tanggal 12 April 2016, pukul 23.51 wib).
Wijaya Kusuma, Ditolak Jadi Pengemudi Ojek "Online", Triyono Bikin Ojek
Kaum
Difabel,
http//regional.kompas.com/read/2016/03/11/06300071/Ditolak.Jadi.Pengem
udi.Ojek.Online.Triyono.Bikin.Ojek.Kaum.Difabel?page=all.
(Diakses
tanggal 11 April 2016 pukul 23.20 wib)