Lumayan Bener
Lumayan Bener
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DARAH
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat
badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45%
sisanya terdiri dari sel darah.
Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,
pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa
eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu
mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan,
sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.
Ada empat golongan darah yang utama, yaitu A, B, AB. Dan O.
Perbedaan di antara golongan-golongan ini ditentukan oleh ada banyaknya
dua zat kimia utama (yaitu A dan B) dalam sel darah merah, serta oleh ada
tidaknya unsur (yaitu unsur anti-A dan unsur anti-B) dalam serum darah
tersebut. Perlu dicatat bahwa walaupun serum dan plasma itu mirip, tapi
perbedaan diantara keduanya adalah bahwa dalam serum, fibrinogen dan
kebanyakan factor-faktor penggumpal lainnya tidak ada. Jadi, serum itu
sendiri tidak dapat menggumpal karena ia tidak memiliki faktor-faktor
penggumpal tersebut, yang adanya adalah di dalam plasma.
Seorang yang bergolongan darah O dikenal sebagai donor universal,
karena sel darah merah orang in ini tidak mengandung zat kimia A maupun B.
Tetapi, orang ini tidak dapat menerima darah dari prang lain, kecuali yang
bergolongan darah O, karena serum darahnya berisi anti-A dan anti-B
sekaligus. Disisi lain seseorang yang bergolongan darah AB dapat menerima
transfusi darah dari donor kelompok apapun, sehingga dia disebut resipien
luka
sekecil
apapun,
dikarenakan
oleh
proses
seorang
pasien
harus
mendapatkan
c. Macam-Macam Donor
1) Donor anggota badan yang bisa pulih kembali (darah, kulit,
sumsum tulang)
2) Donor anggota badan yang dapat menyebabkan kematian
3) Donor angota badan yang hanya satu satunya (meskipun
tdk mengakibatkan kematian (lidah, pankreas)
4) Donor anggota badan yang ada pasangannya (mata, ginjal)
setiap
tindakan
Transfusi
darah perlu
diusahakan
sampai
teknis
kepada
pelaksanaannya
berbeda,
dari
yang
pasien yang stabil hanya memberikan sedikit keuntungan klinis atau sama
sekali tidak menguntungkan. Dalam hal ini, risiko akibat transfusi yang
didapat mungkin tidak sesuai dengan keuntungannya. Risiko transfusi
darah ini dapat dibedakan atas reaksi cepat, reaksi lambat, penularan
penyakit infeksi dan risiko transfusi masif. Ada beberapa risiko transfusi
darah, yaitu:
a) Reaksi Akut
Reaksi akut adalah reaksi yang terjadi selama transfusi
atau dalam 24 jam setelah transfusi. Reaksi akut dapat dibagi
dispnea
ringan
gelisah,
dan
lemah,
nyeri
pruritus,
kepala.
Pada
sedang-berat
biasanya
dan
DIC jarang
terjadi.
syok, gagal
Pencegahan
dilakukan
jangka
menyebabkan
waktu
akumulasi
dalam
tubuh
pasien
TRANSFUSI DARAH
(Menurut Peraturan pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tanggal 19
April 1980)
Menimbang:
a. Bahwa usaha transfusi darah adalah merupakan bagian
dari tugas pemerintah di bidang pelayanan kesehatan
rakyat dan merupakan suatu bentuk pertolongan yang
sangat berharga kepada umat manusia;
b. Bahwa berdasarkan ilmu pengetahuan dokter, satusatunya sumber darah yang paling aman untuk keperluan
transfusi darah adalah darah manusia;
c. Bahwa pada waktu ini banyak di selenggarakan usaha
transfusi darah dengan pola yang bermacam-macam, yang
dapat membahayakan kesehatan baik terhadap para
penyumbang maupun pemakai darah;
d. Bahwa oleh karena itu perlu di tetapkan Peraturan
Pemerintah tentang transfusi darah;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat(2) Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang pokokpokok Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor
131, Tambahan lembaran negara Nomor 2068)
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaga Negara Tahun 1963 Nomor 79,
Tambahan Lembaga Negara Nomor 2576)
4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
(Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2580)
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TRANSFUSI
DARAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di maksud dengan :
a. Transfusi darah adalah tindakan medis
memberikan
darah
kepada
seorang
dilakukan
memungkinkan
dengan
tujuan
penggunaan
untuk
darah
bagi
keperluan pengobatan. 10
C. Tranfusi Darah Menurut Pandangan Agama.
1. Agama Islam
a. Hakekat Darah
1) Darah adalah bagian dari badan (anggota badan)
2) Memindahkan darah berarti memindahkan anggota badan
b. Ayat-Ayat di Al-Quran Mengenai Darah
Sesungguhnya Alloh hanya mengharamkan bagimu mangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan
menyebut selain Alloh. Tetapi barang siapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya.
(Al baqoroh : 173)
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi
(daging
hewan)
yang
disembelih
atas
nama
selain
Alloh.(Al Maidah : 3)
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Taala, Allah berfirman:
anggota
badan
manusia
tidak
diperkenankan
ataupun
menjual
rambut
memanfaatkannya.
Karena
menghormatinya.
Menjualnya
berati
Pada
perkembangan
saat
itu
belum
Ilmu
kedokteran
terpikirkan
yang
sepesat
sekarang.
1)
atau
anak
tiri
dan
istrinya
yang
telah
halal
dinikahi.
Sebab
tidak
ada
hubungan
b)
c)
manfaat
(mencegah
kepada resipien.
Donor darah dapat mencegah bahaya yang
yang
terjadi
dan
tidak
yang
berarti,
akan
mendapat
bahkan
mendapat
manfaat.
i)
Tranfusi
memakan darah
darah
tidak
sama
dengan
j)
yang paling
hina,kamu telah
berfungsi ganda , baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Donor darah
menurut ajaran katolik sangat memupuk semangat persaudaraan dan
solidaritas kepada mereka yang menderita sakit.
4. Agama Hindu
Setiap orang mendapat kekuatan dari tiga sumber yaitu : harta,
ilmu pengetahuan dan jasmani. Ketiga kekuatan ini harus digunakan
dengan baik untuk menolong orang lain. Mendonor darah pada hekekatnya
adalah
memberi
pertolongan
pada
orang
yang
lemah. Manusia diajak untuk sadar akan dirinya, sadar akan kewajibannya
sebagai makhluk pribadi, sebagai anggota masyarakat, sebagai warga
Negara, sabagai makhluk Tuhan untuk mewujudkan kasih suci sebagai
Dharma. Dharma adalah kasunyatan. Hakikat kasunyatan adalah Dukkha,
mendonorkan darah dibenarkan oleh Sang Budha, sepanjang darah yang
didonorkan adalah darah yang sehat. Donor darah sesuai dengan ajaran
Budha. Hal tersebut didasarkan atas ajaran sebagai berikut :
a) Menurut Sang Budhayang pantas dilakukan ialah : Sabda
papasa
akaranang,
kussalassa
Upasampada,
Sacita
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari keterangan yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah yang terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit serta
terdiri dari empat golongan yaitu A, B, AB, dan O.
Transfusi darah adalah penginjeksian darah dari seseorang (disebut
donor) ke dalam sistem peredaran darah seseorang orang yang lain (disebut
resipien). Transfusi darah dilakukan karena adanya kehilangan darah serta
kekurangan unsur-unsur penting dalam darah.
Adapun risiko transfusi darah sebagai akibat langsung transfusi
merupakan bagian situasi klinis yang kompleks. Ada dua risiko tranfusi
darah, yaitu reaksi akut dan reaksi lambat. Transfusi darah menurut hukum
DAFTAR PUSTAKA
1
Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Suminar, Sri Ratna. 2011. Analisis Hukum Terhadap pemberian tranfusi darah
di rumah sakit berdasarkan UU no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
http://ejournal.unisba.ac.id/idex.php/syiar_hukum/article/download/663/p
df. Diakses pada tanggal 23 Sepetember 2016 pukul 12:27 WIB.
Marsose,
Zainal.
Transfusi
Darah
dalam
artikel
situs
URL:
Pratidina, Eki dan Puspita, Pupu. 2011. Transfusi Darah jurnal Bhakti
Kencana
Medika,
(3):
89-95.
http://ejurnal.stikesbhaktikencana.ac.id/file.php?
file=jurnal&id=534&cd=0b2173ff6ad6a6fb09c95f6d50001df6&name=T
ransfusi%20darah.pdf.
10
http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/588.pdf
11
Jajuk. 2012. Sudut Pandang dari Agama Tentang Donor Darah dalam artikel
situs URL: https://id.scribd.com/doc/118394872/Sudut-Pandang-DariAgama-Tentang-Donor-Darah-Dan-Transfusi-Darah.
tanggal 23 September 2016 pukul 22.45 WIB.
Diakses
pada