1. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan
untuk semua individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang
berkembang. Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk
mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada
akhirnya dapat mengaktualisasi-kan dirinya secara utuh.
Selama ini masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya
diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah, sehingga citra
(image) seorang konselor adalah tempat mengadunya individu yang bermasalah saja.
Dan, jika konselor di sekolah sebutannya adalah polisi sekolah, padahal tugas dan
wewenang konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja
melainkan segala aspek dan seharusnya konselor dapat menangani. Pertanyaan
berikut, jika konselor di sekolah hanya diperuntukkan untuk individu bermasalah,
bagaimana individu yang sedang berkembang, apakah tidak membutuhkan bantuan
atau bimbingan dari seorang konselor ?
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka para ahli dalam bidang bimbingan
dan konseling telah mengusahakan agar tugas dan wewenang konselor dapat
dirasakan dan dinikmati oleh banyak orang bukan hanya orang yang membutuhkan
saja. Organisasi bimbingan dan konseling di Indonesia yaitu ABKIN telah mencoba
untuk menjawab hal tersebut. Sehingga eksistensi seorang konselor dapat dilihat dan
disejajarkan dengan profesi-profesi pada bidang yang lain.
1
komponen?
Ada berapa strategi untuk layanan dasar bimbingan?
Ada berapa strategi untuk layanan responsif?
Ada berapa strategi untuk layanan perencanaan individual?
Ada berapa strategi untuk dukungan sistem?
3. Tujuan Penulisan
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang strategi bimbingan
konseling. Dan untuk mengetahui strategi untuk layanan apa saja yang kita gunakan
dalam bimbingan konseling.
PEMBAHASAN
A. DEFINISI STRATEGI
Istilah Strategi berasal dari kata benda Strategos, gabungan dari Stratos
= Militer, dengan Ago = Memimpin. Sebagai kata kerja, stratego berarti
merencanakan (to plan).
Pada awalnya strategi berarti kegiatan memimpin militer dalam menjalankan tugastugasnya dilapangan. Konsep ini yang semula diterapkan dalam dunia militer dan
politik (Bravker, 1980), kemudian banyak digunakan juga pada bidang manajemen,
dunia usaha, pengadilan, dan pendidikan. dengan meluasnya penerapan strategi,
Mintberg dan Waters (1983), mengemukakan bahwa : strategi adalah pola umum
tentang keputusan atau tindakan. Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana (1986)
mengemukakan, strategi dapat dipahami sebagai rencana atau kehendak yang
mendahului dan mengendalikan kegiatan. Strategi ialah suatu rencana yang
diutamakan untuk mencapai tujuan. 1
Dari pengertian diatas maka, dapat dikemukakan pengertian : strategi adalah
suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan
kegiatan atau tindakan. strategi mencakup :
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan kegiatan.
Siapa yang terlibat dalam kegiatan.
Isi kegiatan.
Proses kegiatan.
Sarana penunjang kegiatan.2
a. Bimbingan Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa
dalam peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal,
konselor memberikan layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan
2 Juntika, A. & Sudianto, A. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling
di SMP. Jakarta: Grasindo. Hal 120
b. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompokkelompok kecil (5 sampai dengan 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk
3 Yusuf, Syamsu LN, dan Juntika, A. (2005). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal 132
merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam
bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem)
dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian,
dan
mengelola
stress.
Layanan
bimbingan
kelompok
ditujukan
untuk
mengembangkan keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.
dan prospek kerja); (h) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek
emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan
figur central bagi siswa); dan (i) memberikan informasi tentang cara-cara
mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
a. Konsultasi
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak
pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan
bimbingan kepada para siswa.
kesulitan,
mengalami
hambatan
dalam
mencapai
tugas-tugas
sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah
tersebut.
masalah
klien,
maka
sebaiknya
dia
mereferal
atau
pribadi
sehingga
rencana
tersbut
diharapkan
dapat
dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2)
melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah
ditetapkan, dan (3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.
4. STRATEGI UNTUK DUKUNGAN SISTEM
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
memantapkan, memelihara, dan meningkjatkan program bimbingan secara
menyeluruh melalui pengembangan profesional, hubungan masyarakat dan staf,
konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas,
manajemen program, penelitian dan pengembangan.
Dukungan sistem ini merupakan komponen layanan dan kegiatan
manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada individu,
atau memfasilitasi kelancaran perkembangan individu.
a. Pengembangan Professional
Konselor secara terus menerus berusaha untuk meng-update
pengetahuan dan keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif
dalam organisasi profesi, (3) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti
seminar dan workshop (lokakarya), atau (4) melanjutkan studi ke program
yang lebih tinggi (Pascasarjana).
11
program
bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan
upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat
yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu layanan bimbingan.
Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (1) instansi pemerintah,
(2) instansi swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia), (4) para ahli dalam bidang tertentu
yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua siswa, (5)
MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan (6) Depnaker
(dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).
12
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa
yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang
13
kegiatan. Strategi dalam layanan bimbingan dan konseling disebut strategi layanan
bimbingan dan konseling.
Strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan empat
komponen program yaitu: layanan dasar, layanan responsif, perencanaan individual
dan
14
DAFTAR PUSTAKA