43
44
156
60,5 %
(remaja akhir)
22 tahun
16
6,2 %
(dewasa awal)
Total
258
100 %
Usia Responden
6%
33%
61%
Remaja Pertengahan
Remaja Akhir
Dewasa Awal
45
258
100 %
Laki-laki
Perempuan
46
2.
3.
4.
III
V
VII
Total
69
60
53
26,7 %
23,3 %
20,5 %
258
100 %
Semester
21%
I
29%
III
V
23%
VII
27%
258
100 %
47
41%
Tidak Dispepsia
59%
151
100 %
Remaja pertengahan
Remaja akhir
Dewasa awal
48
151
100 %
laki-laki
perempuan
74%
49
Stres ringan
Stres Sedang
Stres Berat
Stres Sangat Berat
26
24
13
1
10,1 %
9,3 %
5,0 %
0,4 %
Total
258
100 %
9% 5%0%
Stres Ringan
10%
Stres Sedang
Stres Berat
75%
258
100 %
Teratur
Tidak Teratur
76%
50
258
100 %
43%
57%
Iritatif
51
Total
258
100 %
Positif
Negatif
69%
positif
negatif
88%
52
value
Dispepsia
Dispepsia
N
Tingkat
Tidak stres
88
45,4
106
54,6
Stres
Stres
19
29,7
45
70,3
107
41,5
151
58,5
(ringan/sedang/berat/
sangat berat)
Total
P value
0,027
0,030
0,303
0,000
0,267
53
4.3. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang pada tanggal 21 dan 23 Desember 2013.
Populasi yang diambil adalah keseluruhan mahasiswa semester I, III, V, dan
VII kemudian diambil sampel sebanyak 288 mahasiswa, pengambilan
sampel menggunakan teknik total sampling. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu kuesioner. Pada penelitian ini jumlah responden
yang didapatkan sebanyak 258 mahasiswa.
4.3.1. Tingkat Stres dan Sindrom Dispepsia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas
mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang tahun 2013 tidak mengalami stres yaitu 194 orang
(75,2%). Sedangkan kategori stres ringan sebanyak 26 orang (10,1%)
dan stres sedang, stres berat, dan stres sangat berat masing-masing
sebanyak 24 orang (9,3 %), 13 orang (5,0 %), dan 1 orang (0,4 %).
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah yang berarti dengan
tingkat stres yang dialami mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang tahun 2013 karena mayoritas
tidak mengalami stres. Namun, minoritas mahasiswa ada yang
mengalami stres dalam kategori berat, dan sangat berat. Stres yang
dialami dapat disebabkan oleh berbagai faktor di kehidupannya. Stres
pada mahasiswa tingkat pertama berbeda dengan stres pada
mahasiswa tingkat akhir. Pada mahasiswa tingkat pertama, faktor
pemicu stres lebih mengarah ke proses adaptasi terhadap lingkungan
perkuliahan sedangkan mahasiswa tingkat akhir, faktor pemicunya
mengarah ke penyelesaian karya tulis sebagai syarat kelulusan
sehingga banyak terjadi situasi yang dapat menimbulkan stres.
Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan yang
erat kaitannya dengan pola hidup. Akibat dari kelelahan, gangguan
pikiran dan terlalu banyak pekerjaan serta masalah keuangan dapat
54
mempengaruhi
keseimbangan
sistem
syaraf
otonom,
55
56
penelitian
juga
menunjukkan
bahwa
tingkat
stres
57
hasil
penelitian
didapatkan
bahwa
mayoritas
bahwa
banyak
mahasiswa
yang
tidak
terlalu
58
tingkat
pengetahuan
gizinya.
Banyak
penelitian
yang
59
60
hasil
penelitian
didapatkan
bahwa
mayoritas
61
62
yang
sulit
dicerna
yang
dapat
memperlambat
hasil
penelitian
didapatkan
bahwa
mayoritas
63
penyakit gastritis sebanyak 16 orang (21,6) dan tidak ada yang menderita
ulkus peptikum. Seluruh responden yang menderita gastritis juga
mengalami sindroma dispepsia.
Dispepsia organik (ulkus) merupakan sindrom pada pencernaan
atas yang disebabkan adanya kerusakan organ lambung. Hal ini diketahui
melalui pemeriksaan klinis USG (Ultrasono grafi) atau pemeriksaan
endoskopi (Tarigan, 2003).
Pada dispepsia organik baik gastritis maupun ulkus peptik pada
umumnya disertai ansietas. Ansietas yang terjadi tidak berhubungan
dengan derajat gastritis dan jenis ulkus peptik. Ini berarti tidak ada
hubungan
antara
derajat
ansietas
dengan
dispepsia
organik.
peptik)
sebelumnya
lebih
beresiko
mengalami
dispepsia
64
65