Instalasi Motor 3 Fasa
Instalasi Motor 3 Fasa
halaman 1 dari 60
pemasangan,
pemeriksaan
dan
pengujian,
pelayanan,
pemeliharaan
maupun
halaman 2 dari 60
Syarat keandalan
Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin
secara baik.
Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal berikut :
nama pembuat
tegangan pengenal
arus beban pengenal
daya pengenal
frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik
putaran per menit pengenal
suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal
kelas isolasi
tegangan kerja dan arus beban penuh
sekunder untuk motor induksi rotor lilit
jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah
daur kerja.
Motor
Pemakaian motor listrik biasanya sudah menjadi satu kesatuan dengan peralatan
mekanikal lainnya yang berfungsi sebagai penggerak seperti : pompa, Fan,Kompressor
dan lain-lain.
Hal yang utama didalam pelaksanaan pemasangan motor yang berkaitan dengan
instalasi listrik adalah cara penyambungan diterminal motor. .
halaman 3 dari 60
P = 75. ( Hp )
p.v
P = 102.
KW )
P = daya motor
P = besar beban yang bergerak ( Kg )
V = kecepatan beban yang bergerak ( m/det )
= efisiensi dari mesin
Rumus untuk motor gwrakan berputar, misal mesin giling, gerinda dll
M .n
P = 746. ( Hp )
M .n
P = 975.
KW )
P = daya motor
M = momen putar beban ( Kg.m )
n = putaran beban ( rpm )
= efisiensi dari mesin
Rumus untuk motor kipas / fan,
v. p
P = 75. ( Hp )
v. p
P = 102.
KW )
P = daya motor
v = volume udara ( m3/detik )
p = tekanan udara ( kg/m2 )
= efisiensi dari mesin
Rumus penyesuaian momen puter / torsi,
halaman 4 dari 60
M = 975
P
( KW )
n
P = daya motor ( KW )
M = momen putar motor ( Kg m )
n = putaran motor ( rpm )
Penyesuaian dengan macam kerja ( duty ) dari mesin :
Continous rating symbol DB / S1
Short time rating symbol KB / S2
Intermittent rating symbol AB
Continous operation with intermittent loading symbol SAB
Continous operation with Short time loading symbol OKB
= Pout
Pin
Pout
In = V . cos .
Dimana :
Pin
= efisiensi motor ( % )
3.
V.I.cos ( KW )
= Pout
Pin
In =
Pout
3.V . cos .
Dimana :
Pin
= efisiensi motor ( % )
Dimana :
Bila sumber PLN 380/220V,sedang tegangan motor 3 phase adalah
220 / 380 V, maka motor dihubungkan bintang pada teg 380 V
halaman 5 dari 60
Pengaman hubung-pendek
Sirkit motor
Sarana pemutus
Kendali
Motor
halaman 6 dari 60
Sirkit Motor
5.5.3.1 Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perlu
digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang
berlebihan.
5.5.3.2 Penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari arus beban
penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah
yang mempunyai arus beban penuh tertinggi.
Proteksi beban lebih
5.5.4.1 Proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor, dan
perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban
lebih atau sebagai akibat motor tidak dapat diasut.
Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila bertahan cukup lama,
akan mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut.
5.5.4.3 Gawai proteksi beban lebih tidak boleh mempunyai nilai pengenal, atau disetel pada
nilai yang lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh.
Dalam pada itu waktu tunda gawai proteksi beban lebih tersebut tidak boleh lebih
lama dari yang diperlukan untuk memungkinkan motor diasut dan dipercepat pada
beban penuh.
5.5.4.7 Gawai proteksi beban lebih, yang melindungi sirkit akhir tempat motor atau peranti
bermotor dihubungkan, harus mempunyai waktu utnda yang memungkinkan motor
diasut dan mencapai putaran penuh.
halaman 7 dari 60
5.5.4.8 Gawai proteksi beban lebih yang dapat mengulang asut secara otomatis setelah jatuh
karena arus lebih, tidak boleh dipasang, kecuali bila hal itu diperbolehkan untuk
motor yang diproteksi. Motor yang setelah berhenti dapat diulang asut secara
otomatis, tidak boleh dipasang bila ulang asut otomatis itu dapat mengakibatkan
kecelakaan.
Proteksi hubung pendek sirkit motor
Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi
5.5.5.2.1 Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung pendek harus dipilih
sehingga motor dapat diasut, sedangkan penghantar sirkit akhir, gawai kendali, dan
motor, tetap diproteksi terhadap arus hubung pendek.
5.5.5.2.2
Untuk sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal, nilai pengenal atau setelan
proteksi arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai yang bersangkutan dalam
Tabel 5.5.2.
5.5.5.2.3
Untuk sirkit akhir yang menyuplai beberapa motor, nilai pengenal atau setelan
proteksi arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai terbesar dihitung menurut
Tabel 5.5.2. untuk masing-masing motor, ditambah dengan jumlah arus beban
penuh motor lain dalam sirkit akhir itu.
Jenis Motor
motor sangkar deng stater
bintang/delta,DOL
motor sangkar /serempak
deng stater
outotransformer
motor rotor lilit / slipring
250 %
400%
200 %
400 %
150 %
400 %
halaman 8 dari 60
5.5.6.1
Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor dan terdiri dari penghantar
dengan ukuran berdasarkan 5.5.3.2 harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih yang
tidak melebihi nilai pengenal atau setelan gawai proteksi sirkit akhir motor yang
tertinggi berdasarkan 5.5.5.2.3, ditambah dengan jumlah arus beban penuh semua
motor lain yang disuplai oleh sirkit tersebut.
a.
Penghantar
Penghantar adalah bahan yang bersifat menyalurkan arus listrik. Bahan yang
digunakan untuk instalasi tegangan rendah adalah tembaga yang mempunyai daya
hantar tinggi.
Sedangkan penghantar berisolasi adalah bahan yang bersifat menyalurkan arus listrik
baik yang berbentuk pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan
isolasi dan membentuk satu kesatuan.
Penggabungan satu atau lebih inti-inti umumnya dilengkapi dengan selubung
pelindung. Dengan demikian ada 3 hal pokok dari penghantar yang berisolasi, yaitu:
1.
2.
3.
Jenis Penghantar
Untuk kabel tenaga biasa digunakan kabel jenis:
a.
NYY, yaitu instalasi industri didalam gedung maupun dia alam asal tanah
diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.
b.
NYFGbY, kabel NYFGbY 3 x 120 mm 18/30 KV, artinya kabel tiga inti
berpenghantar tembaga dengan masing-masing luas penghantar 120 mm 2
berbentuk sektor serabut, pelindung dalam dari PVC, berperisai baja dan armatur
dari pipa baja, pelindung luar dari PVC, tegangan nomianal penghantar fasa
dengan netral 18 KV dan tegangan antar fasa 30 KV.
c.
halaman 9 dari 60
Kemampuan hantar arus dipengaruhi oleh suhu penghantar yang diijinkan dan
sejumlah panas yang dipindahkan. Kemampuan hantar arus dari suatu penghantar
yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasi penghantar yang ada.
Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Disamping itu, untuk jarak jauh perlu
digunakan penghantar yang cukup ukurannya
d.
Penghantar netral saluran dua kawat harus mempunyai KHA sama dengan
penghantar fasa (PUIL 2000 ayat 3.16.2.2 hal 77).
b.
Bila saluran fasa banyak melayani sebagian besar dari beban diantara penghantar fasa
dan netral, maka penampang dari penghantar netral harus tidak kurang dari
penampang fasa bbila penghantar fasa mempunyai penampang sama atau lebih dari 25
mm2.
halaman 10 dari 60
halaman 11 dari 60
a.
S
V
S
3.V
Rugi Tegangan
halaman 12 dari 60
Rugi tegangan adalah tegangan yang hilang pada penghantar berupa panas. Rugi
tegangan yang diijinkan tidak boleh melebihi 5 % dari tegangan yang ada (PUIL
2000 ayat 4.2.3.1).
Dari 5 % tersebut dibagi mennjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1.
2.
3.
V=
(3)
V=
2.L.I
X .A
3.L.I
X .A
V .100%
V
Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa untuk suatu rangkaian yang bersifat
resistif pada besaran arus tertentu, semakin panjang konduktor maka akan
semakin besar drop tegangan yang dihasilkan, demikian juga jika penampang
penghantar terlalu kecil maka rugi tegangannya akan semakin besar.
c.
Perhitungan Pengaman
Berdasarkan PUIL 1987 ayat 4.1.2.C.2, bahwa semua pengaman seperti pemutus
daya dan pengaman lebur, arus yang melewati pengaman tersebut tidak boleh
melebihi KHA penghantar ditempat yang dilindungi kecuali tidak terdapat
pemutus daya yang mempunyai arus nominal sama dengan KHA penghantar.
halaman 13 dari 60
Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus hubung pedek harus
sanggup memutuskan setiap arus lebih dan mencakup arus hubung pendek pada
titik tempat gawai proteksi dipasang (PUIL 2000 ayat 4.2.7.2.2).
Untuk semua jenis pengaman lebur yang elemennya dapat diganti, arus nominal
lebur tidak boleh lebih besar dari KHA penghantar yang dilindunginya. Gawai
proteksi khusus terhadap arus lebih harus mampu memutus setiap arus beban
lebih, tetapi dapat mempunyai kemampuan memutus lebih rendah daripada arus
hubung pendek (PUIL 2000 ayat 4.2.7.2.3).
Sedangkan untuk elemen leburnya yang tidak boleh lebih besar dari KHA
penghantar yang dilindunginya kecuali bila tidak ada pengaman lebur standar
yang sama dengan KHA penghantar.
Untuk beban 1 fasa;
In =
S
V
S
3.V
Pengaman Lebur
400 %
Jenis
Pengasutan Y/,
200 %
400 %
DOL, Reaktor
Pengasutan auto
tranformator,
150 %
400 %
reaktansi tinggi
Untuk arus searah ,
rotor lilit
*) LIPI, Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
e. Macam-macam Pengaman
halaman 14 dari 60
Tujuan tindakan pengamanan pada instalasi listrik adalah untuk melindungi manusia atau
peralatan yang tersambung pada instalasi itu jika terjadi arus gangguan akibat dari
keadaan yang tidak normal.
Guna pengamanan adalah untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada rangkaian listrik
dan untuk memutuskan bagian rangkaian yang mengalami gangguan itu.
Pemutus rangkaian itu juga dimaksudkan untuk membatasi arus yang berlebihan dan
membatasi dampak busur api yang disebabkan oleh gangguan.
Alat-alat pengaman ini umumnya digunakan untuk:
a. Mengamankan hantaran, peralatan listrik dan motor listrik terhadap beban lebih.
b. Pengaman terhadap hubung singkat antar fasa atau antara fasa dengan netral dan
terhadap hubung singkat dalam peralatan atau motor listrik.
c. Pengaman terhadap hubung singkat dengan badan mesin
Macam-macamnya:
A.
B.
halaman 15 dari 60
Otomat L
Pada otomat jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dengan meningkatnya
suhu hantarannya melebihi suatu nilai tertentu, maka elemen dwi logamnya
akan memutuskan arusnya. Kalau terjadi hubung singkat, arus diputuskan oleh
pengman elektomagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In
6 In dan arus searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsung
dalam waktu 0,2 sekon.
b.
Otomat H
Secara thermis jenis ini sama dengan otomat - L, hanya pengaman
elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, kalau arusnya sama
dengan 2,5 In 3 In untuk arus bolak-balik atau 4 In untuk arus searah, jenis
otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah, arus
gangguan yang rendahpun harus diputuskan dengan cepat. Jadi kalau terjadi
gangguan tanah bagian-bagian yang terdiri dari logam tidak akan bertegangan.
c.
Otomat G
Jenis otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil
untuk arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaian
akhir besar untuk penerangan, misalnya penerangan bangsal pabrik. Pengaman
elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In11 In untuk arus bolak-balik atau
pada 14 In untuk arus searah. Kotak-kontak saklarnya dan ruang pemadam
halaman 16 dari 60
busur apinya memiliki kontruksi khusus. Karena itu jenis otomat ini dapat
memutuskan arus hubuing singkat yang besar yaitu hingga 1500 A.
Gambar 2.8. Karakteristik MCB type L, H, G*)
D.
Limit Swicth
Limit switch merupakan salah satu jenis saklar yang bekerja karena adanya
sentuhan atau gesekan. Biasanya limit switch ini digunakan atau ditempatkan
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan benda yang bersangkutan. Jarak benda
dengan limit switch harus diperhatikan agar benda tersebut dapat tersentuh
limit switch.
Limit switch mempunyai beberapa bagian antara lain pengungkit dan roda
penjulang yang merupakan bagian mekanik yang akan menggerakkan lengan
pengungkit dan diteruskan pada bergeraknya suatu kontak baik menutup atau
membuka. Dan perpindahan posisi kontak ini menandakan bahwa limit switch
bekerja.
Pada limit switch juga terdapat dua macam jenis limit switch yang dibagi
berdasarkan posisi kontak pada saat keadaan normal yaitu limit switch NO
(normally open) dan limit switch NC (normally close). Pada push button NO,
dalam keadaan normal kontaknya berada dalam keadaan terbuka atau tidak
halaman 17 dari 60
E.
Relay Pengaman
Relay merupakan peralatan listrik yang memiliki fungsi sama dengan kontaktor yaitu
mengendalikan satu rangkaian atau lebih. Perbedaannya bahwa kontaktor biasanya
digunakan untuk arus yang besar sedangkan relay tidak. Relay tidak memiliki kontak
utama karena tidak dirancang untuk berhubungan dengan arus besar melainkan
dirancang sebagai pemutus dan penghubung rangkaian kontrol.
Gambar 2.10. Konstruksi Relay dan Simbol
halaman 18 dari 60
Relay memiliki dua macam kontak yaitu kontak NO (normally open) artinya dalam
keadaan normal kontaknya berada dalam keadaan terbuka (open)atau tidak saling
terhubung sehingga berfungsi sebagai penghubung rangkaian listrik jika relay tersebut
mendapat sumber dan NC (normally close) pada keadaan normal kontaknya berada
dalam posisi tertutup (close) atau saling terhubung sehingga berfungsi sebagai
pemutus rangakain listrik jika relay tersebut mendapat sumber.
Relay pengaman juga merupakan sebuah alat yang bertugas menerima, mendeteksi
besaran tertentu untuk kemudian mengeluarkan perintah sebagai tanggapan (respon)
atas besaran yang dideteksi. Perintah yang dikeluarkan berupa besaran listrik ditujukan
kepada trip coil, pemutus tenaga (CB) atau kepada alat-alat seperti alarm atau lampu.
Adapun tujuan dari penerapan relay pengaman adalah:
1.
2.
3.
4.
Karena relay merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu sistem tenaga, maka
untuk menjamin keandalan dari sistem tenag yang bersangkutan, relay harus
memenuhi persyaratan sebgai berikut:
1. Cepat Bereaksi.
2.
Seleksi
3. Sensitif
4. Handal
halaman 19 dari 60
5. Ekonomis
Berikut ini akan dibahas mengenai perbedaan WATT dengan VA (Volt Ampere).
Untuk system 1 phase :
Daya Nyata ( P ) = VL-N. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = VL-N. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = VL-N.I Sin ( VAR )
Untuk system 3 phase
Daya Nyata ( P ) = 3 VL-L. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = 3 VL-L. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = 3 VL-L .I Sin ( VAR )
atau
Daya Nyata ( P ) = 3 VL-N. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = 3 VL-N. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = 3 VL-N .I Sin ( VAR )
Catatan :
VL-L = Tegangan antara line-line = 380 V
VL-N = Tegangan antara line-Netral = 220 V
I = Arus ( Ampere )
Cos = Faktor daya dari beban (berkisar antara 0 - 1)
Sebagai contoh suatu pompa air bersih yang digerakkan oleh motor 3 phase 18.5 KW.
380 volt, Cos = 0.85.
Maka berapa besar arus yang dibutuhkannya dapat dihitung sebagai berikut : 1 KW = 1000 W
P3 = 3.VL-L . I . Cos
18.500 = 3. 380. I . 0,85
I = 18.500
= 32,97 33 A .
3. 380. I . 0,85
Jadi arus yang dibutuhkannya = 33 A untuk masing-masing phase.
Contoh : Instalasi Motor listrik
SMK TUREN HERI
halaman 20 dari 60
Sirkit cabang motor dengan tegangan kerja 220 /380 V menyuplai motor berikut :
a).Motor sangkar dengan pengasutan bintang segitiga, arus pengenal beban penuh 42 A.
b).Motor serempat dengan pengasutan autotransformator, arus pengenal beban penuh 54 A.
c).Motor rotor lilit, arus pengenal beban penuh 68 A.
Masing-masing motor diproteksi terhadap hubung pendek dengan pemutus sirkit.
a).KHA penghantar sirkit cabang.
b).Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang.
c).Setelan proteksi saluran utama dari hubung pendek bila sirkit cabang itu disuplai oleh satu
saluran utama yang juga menyplai motor rotor lilit dengan arus pengenal beban penuh 68 A.
Penyelesaian : (lihat Gambar 5.5-2)
a).Menurut 5.5.3.2 KHA tidak boleh kurang dari 42 A + 54 A + 1,25 x 68 A = 181 A.
b).Menurut 5.5.6.1, setelan maksimum gawai proteksi masing-masing motor adalah sebagai
berikut :
1). motor sangkar :
250 % x 42 A = 105 A
200 % x 54 A = 108 A
150 % x 68 A = 102 A
Menurut 5.5.4.3 setelan maksimum gawai proteksi sirkit cabang terhadap hubung pendek
tidak boleh melebihi : 108 A + 42 A + 68 A = 218 A
c). Setelan maksimum gawai proteksi hubung pendek masing-masing sirkit cabang adalah 218
A dan 150 % x 68 A
Setelan gawai proteksi hubung pendek saluran utama tidak boleh melebihi 218 A + 68 A =
286 A.
Kendali
5.5.7.1
Yang dimaksud dengan kendali ialah sarana yang mengatur tenaga listrik,
yang dialirkan ke motor dengan cara yang sudah ditentukan. Di dalamnya termasuk
juga sarana yang biasa digunakan untuk mengasut dan menghentikan motor.
5.5.7.3.1
dikendalikannya. Untuk motor arus bolak balik kendali harus mampu memutuskan
arus motor yang macet.
5.5.7.7 Sirkit kendali
5.5.7.7.1
Sirkit kendali harus diatur sedemikian rupa sehingga akan terputus dari
semua sumber suplai, jika sarana pemutus dalam keadaan terbuka. Sarana pemutus
boleh terdiri atas dua gawai, satu diantaranya memutuskan hubungan motor dan
halaman 21 dari 60
kendali dari sumber suplai daya untuk motor, dan yang lain memutuskan hubungan
sirkit kendali dari suplai dayanya.
Sarana pemutus
5.5.8.1 Motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus, yakni gawai yang
memutuskan hubungan motor dan kendali dari sirkit sumber dayanya.
5.5.8.3.3
Kelebihan Kontaktor
Dapat menghubungkan sirkit listrik pada arus yang besar dan tegangan yang tinggi
dengan menggunakan tegangan yang rendah dan arus yang kecil di dalam
kumparannya (aman bagi operator).
Dapat dioperasikan dari jarak jauh (remote).
Dapat dioperasikan secara otomatis.
Memiliki kinerja yang handal.
SMK TUREN HERI
halaman 22 dari 60
Konstruksi
Bagian utama kontaktor :
kumparan (coil) diletakkan pada kaki tengah inti
inti magnet tetap
inti magnet bergerak atau jangkar penggerak (moving armature atau plunger) yang
memegang lengan-lengan kontak.
Konstruksi kontaktor
Inti
magnet dan koil
halaman 23 dari 60
Shading coil
Pada kaki-kaki luar inti magnet ini terdapat lilitan yang dihubung pendek seperti
cincin yang disebut kumparan magnet bayangan (magnet shading coils). Lilitan
(cincin) ini akan menahan jangkar dari sistem magnet supaya tidak bergetar atau
mendengung.
halaman 24 dari 60
Jika arus kumparan magnet diputuskan, magnet akan kehilangan gaya tariknya
sehingga jangkar dilepas kembali ke posisi semula oleh pegas, sehingga kontaknya
kembali ke posisi normal.
Coil Kontaktor AC
Tegangan nominal (Un) : 12, 20, 24, 32, 42, 48, 110, 120, 127, 208, 220, 230, 240,
256, 277, 380,400, 415, 440, 480, 500, 575, 600 dan 660 volt-ac.
Spesifikasi
Konsumsi rata-rata
7 - 22 VA
Operating range
0,8 - 1,1 Un
Coil Kontaktor DC
Tegangan nominal (Un) : 12, 20, 24, 32, 42, 48, 60, 72, 96, 100, 110, 125, 155, 174,
200, 220, 250, 305, 348, 440, 543, dan 600 volt-dc.
Spesifikasi
Konsumsi rata-rata
9W
11W
Operating range
0,8-1,1 Un
22 W
0,7-1,25 Un
0,85-1,1 Un
Kontak Utama (Main Contact)
Kontak utama digunakan pada sirkit utama atau sirkit daya (power circuit), yaitu untuk
menghubungkan dan memutuskan sumber daya dengan beban.
Oleh karena itu kontak-kontak utama biasanya terbuat dari oksida cadmium-perak
sehingga memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan tahan terhadap percikan bunga
api.
Jumlah kontak utama pada suatu kontaktor dinyatakan dengan jumlah kutub (pole).
biasanya terdiri dari tiga kontak (3-pole) atau empat kontak (4-pole).
Kontak Bantu (Auxiliary Contacts)
Sedangkan kontak bantu dipersiapkan untuk melengkapi atau membantu kerja sirkit
kontrol, misalnya untuk mengunci kontaktor magnet itu sendiri maupun untuk
keperluan lain seperti sistem kerja berurutan, interlock dan sebagainya atau sebagai
kontak sinyal pada peralatan kontrol.
Kontak-kontak ini terdiri dari kontak NO (normally open) atau normal membuka dan
kontak NC (normally closed) atau normal menutup.
halaman 25 dari 60
Coil Kontaktor
halaman 26 dari 60
A1
A1
KA2
KM1
(a)
Kontaktor utama
KT1
KA1
A2
A2
(b)
Kontaktor bantu
A1
A1
A2
A2
(c) ON delay
Kontaktor bantu dengan timer
(d)OFF delay
Pemilihan Kontaktor
Kontaktor dinilai berdasarkan :
halaman 27 dari 60
halaman 28 dari 60
halaman 29 dari 60
MOTOR OVERLOAD
3.1
halaman 30 dari 60
Konstruksi TOR
1 tutup (cover) transparan
2 sekrup pengatur (dial)
setelan arus trip
3 lubang pengunci tutup
(cover)
4 selektor reset
5 tombol stop
6 lubang tes trip
7 indikator trip
halaman 31 dari 60
halaman 32 dari 60
Fungsi Reset
Relai beban lebih ini dilengkapi dengan trip indicator 7 untuk memberi petunjuk jika
relai dalam kondisi trip. Untuk membedakan kerja trip dengan kerja stop.
Penyetelan kembali (reset) secara manual dilakukan dengan menekan tombol RESET
biru.
Fungsi Stop
Relai ini juga dilengkapi dengan tombol stop.
Fungsi stop dilakukan dengan menekan tombol STOP warna merah.
Penekanan tombol stop akan membuka kontak N/C (95-96), tidak berpengaruh
terhadap kontak N/O (97-98). [Perbedaan antara fungsi stop dan fungsi trip test].
halaman 33 dari 60
Tes Trip
o
o
Fungsi trip dapat dites dengan menekan tombol TEST warna merah 6 dengan
menggunakan obeng kecil.
Pengoperasian tombol TEST mengakibatkan relay trip dan :
Membuka kontak NC dan menutup kontak NO
Mengaktifkan indikator trip 7.
halaman 34 dari 60
Tes Trip
Fungsi trip dapat dites dengan menekan tombol TEST warna merah 6 dengan
menggunakan obeng kecil.
Pengoperasian tombol TEST mengakibatkan relay trip dan :
o Membuka kontak NC dan menutup kontak NO
o Mengaktifkan indikator trip 7.
halaman 35 dari 60
halaman 36 dari 60
halaman 37 dari 60
halaman 38 dari 60
GV2-RT (1)
halaman 39 dari 60
(2)
(3)
halaman 40 dari 60
halaman 41 dari 60
halaman 42 dari 60
halaman 43 dari 60
halaman 44 dari 60
halaman 45 dari 60
halaman 46 dari 60
halaman 47 dari 60
halaman 48 dari 60
halaman 49 dari 60
halaman 50 dari 60
Kriteria Penilaian
Memilih skala yang benar untuk suatu. tugas test khusus.
Menjelaskan syarat-syarat pengukuran minimum untuk pengujian (test) tahanan isolasi
yang dikeluarkan oleh NEC.
Melaksanakan test dengan menggunakan tester tahanan isolasi.
Mengoperasikan tester tahanan isolasi analog dan digital.
Pendahuluan
Bila jaringan instalasi daya listrik pertama kali dipasang, jaringan instalasi tersebut harus
diperiksa sebelum dihubungkan ke sumber catu daya. Salah satunya adalah test tahanan
isolasi antara konduktor-konduktor.
Tester tahanan isolasi adalah sebuah peralatan yang dapat menggunakan 500 V DC atau 1000
V DC pada sebuah rangkaian dan menunjukkan pembacaan tahanan rangkaian yang
bersangkutan. Karena nilai maksimum yang diizinkan adalah 2 M Ohm, maka nilai ini
menunjukkan skala menengah (mid-scale). Untuk membuat peralatan ini menjadi serbaguna,
biasanya dilengkapi dengan fungsi ohmmeter untuk mengukur tahanan rendah.
Dua metode untuk mendapatkan tegangan tinggi yang dibutuhkan oleh tester isolasi adalah:
1.
Dengan sebuah generator yang diengkol dengan tangan, dimana anda memutar engkol
yang mernutar generator yang terpasang di dalarn tester. Lihat Gambar 1.
2. Dengan alat ukur elektronik yang diberi power dengan baterai yang disebut inverter.
Lihat Gambar 2.
halaman 51 dari 60
Gambar 2
Karena jaringan kawat dan peralatan listrik biasanya bekerja pada tegangan 220 volt sampai
earth atau lebih, jaringan penghantar dan peralatan tersebut harus diperiksa dengan suatu alat
yang menghasilkan tegangan dua kali lebih besar daripada tegangan kerja.
Jika tegangan kerja rangkaian sampai 220 volt (sampai earth), tegangan uji 500 volt harus
diberikan oleh meter. Jika tegangan kerja rangkaian melebihi 220 volt (sampai earth),
tegangan uji sebesar 1000 volts DC akan diperlukan.
Peringatan
Jangan menyentuh lead uji (test lead) selama melakukan pengujian (testing). Tegangan tinggi
dapat menyebabkan pengguna terkena kejutan listrik.
Catatan: Sebelum menggunakan meter untuk tujuan test:
halaman 52 dari 60
1. Setel saklar fungsi (function switch) ke setelan yang benar (500 V DC).
2. Sambung test lead satu sama lain
3. Tekan tombol uji (atau putar engkol)
4. Catatan pembacaan skala - harus menunjuk nol ohm. Lihat Gambar 3.
5. Buka test lead
6. Tekan kembali tombol uji (atau putar engkol)
7. Catat pembacaan skala - harus tak terhingga. Lihat Gambar 4.
Tester Tahanan Isolasi (disingkat IR) dibuat dengan merek :Clipsal, Kyoritsu, Megger dan
banyak lagi merek lainnya.
Karakteristik utama masing-masing instrumen atau. peralatan ini adalah:
Range Ohm yang biasanya 0 sampai 100 Ohm digunakan untuk testing atau pengujian
kontinuitas (tahanan
halaman 53 dari 60
Range tegangan tinggi (minimum 500 V DC) megohm range yang biasanya 0 sampai oo
(tak terhingga) digunakan untuk testing Tahanan Isolasi (skala atas).
Instrumen tersebut di atas diberi power dari bateral. Baterai tersebut perlu diperiksa apakah
dalam kondisi muatan yang baik. Beberapa instrumen tua berbentuk generator engkol tangan
DC berukuran kecil.
Bila menggunakan tester IR, anda harus selalu:
1 . memeriksa susunan (layout) skala instrumen tersebut,
(a) tempat skala Ohm, atas atau bawah
(b) apakah instrumen membaca dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri
(c) apakah skala tidak terbatas digunakan pada kedua skala, Ohm dan megOhm.
2.
beberapa instrumen dilengkapi dengan lampu untuk menunjukkan apakah instrumen
tersebut ditempatkan pada sebuah catu yang sudah diberi power.
3. Indikator kondisi baterai.
Persyaratan Test
Wiring code (ketentuan mengenai perkawatan) menetapkan bahwa isolasi untuk peralatan dan
kawat harus diuji sebelum dihubungkan ke catu daya.
Catatan:
Pada test pertama, pastikan selalu bahwa instalasi sedang mati, yaitu sudah
terisolasi dari catu daya (power supply).
Tujuan test ini adalah untuk memastikan bahwa isolasi kawat dan peralatan tidak bocor ke
ground. Ini juga memastikan bahwa arus bocor ke ground dipertahankan pada batas
minimum, yang mengurangi resiko kejutan listrik atau cetusan api (sparking) ke ground yang
dapat,menyebabkan kebakaran.
Isolasi minimum ke ground untuk semua konduktor menuju ground adalah dua megOhm (2
MOhm). Lihat Gambar 5.
halaman 54 dari 60
Tugas
Catat semua (tiga) besaran isolasi yang ditunjukkan di bawah ini dan nyatakan apakah mereka
akan lulus atau gagal jika menjalani test isolasi.
Jawaban a :
Jawaban b :
Jawaban c :
halaman 55 dari 60
halaman 56 dari 60
halaman 57 dari 60
halaman 58 dari 60
No.
Bahan
jenis
elektroda
1.
2.
3.
Elektroda
batang
Elektroda
pelat
Baja
berlapis
tembaga
Tembaga
50 mm2
Pita tembaga 50
mm2
tebal
minimum 2 mm
Hantaran pilin 35
mm2
(bukan
kawat halus)
Pipa baja 1
Baja
Baja profil :
berdiameter 15
L 65 x 65 x 7
mm di lapisi
T 6 x 50 x 3
tembaga setebal
Atau batang lain 2,5 mm
yang setaraf
Plat besi tebal 3 mm
Pelat
tembaga
2
luas 0,5 m sampai 1
tebal 2 mm luas
m2
0,5 m2 sampai 1
m2
Untuk tahanan jenis tanah lain (Q), maka besar tahanan pentanahan
adalah perkalian nilai diatas dengan rumus :
Q / Q1 = Q / 100
Bila untuk tahanan jenis tanah yang lain (Q), maka besar tahanan pentanahan
adalah perkalian nilai pada tabel 5 di atas dengan Q/Q1 atau sama dengan Q/100.
Contoh : pada pasir basah yang tahanan jenisnya 200 ohm meter dengan memakai
elektroda batang sepanjang 5 m maka besar tahanan pentanahannya = 200/100 x 20
= 40 ohm.
halaman 59 dari 60
halaman 60 dari 60