Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

2015

PENDAHULUAN
Pemahaman dasar akan pertimbangan dan kepentingan dilakukannya
perancangan obyek arsitektur adalah suatu hal yang sangat penting mengingat
penggunaannya menyangkut kepada keperluan lebih dari sekelompok kecil
orang. Pembangunan sebuah bangunan multifungsi berupa pusat perbelanjaan
dan hotel ini secara tidak langsung akan membawa banyak pengguna dan
pengunjung ke dalam ranah bangunan tersebut, entah itu pengguna pengunjung
dari hotel maupun pusat perbelanjaan. Maka kejelasan akan dasar pertimbangan
dan kepentingan dilakukan perancangan bangunan multifungsi pusat
perbelanjaan dan hotel akan diulas di dalam dokumen penawaran teknis ini.
Berikut uraian bagaimana pertimbangan dan kepentingan dilakukannya
perancangan bangunan multifungsi pusat perbelanjaan dan hotel di kota Malang.
Tapak atau lokasi yang akan dimanfaatkan mendekati pusat kota, tetapi tidak
sedikit orang yang menganggap lokasi tersebut sudah berada di pusat kota.
Lokasi yang digunakan obyek arsitektur ini terletak di kawasan Kayutangan.
Warga Kota Malang pasti tahu kawasan Kayutangan. Namun mungkin tak banyak
yang tahu mengapa disebut Kayutangan? Dan mengapa dulu orang-orang Eropa
banyak yang memilih tinggal di sana. Setidaknya ada dua versi yang
menyebutkan, mengapa disebut Jalan Kayutangan, padahal di zaman Belanda
dikenal dengan nama jalan Pita. Pertama, merujuk pada data sejarah yang
menyebutkan sebelum tahun 1914 di kawasan itu terdapat papan penunjuk arah
berukuran besar yang berbentuk tangan yang dibuat oleh Belanda. Kedua, disaat
mulai berkembangnya kawasan alun-alun, di ujung jalan arah alun-alun terdapat
pohon yang menyerupai tangan. Karena itu kawasan tersebut lantas disebut
Kayutangan. Sampai sekarang kompleks pertokoan ini masih relatif terjaga
keasliannya. Sekitar tahun 1960 1970-an pertokoan itu membuat pusat
keramaian di Kota Malang dengan ragam usaha. Antara lain, perdagangan
umum, perkantoran, gedung bioskop, pakaian jadi, kelontong, dan lain-lain.
Dengan sedikit menilik sejarah mengapa kawasan tersebut disebut
dengan nama Kayutangan maka dapat kita petik sedikit nilai sejarah di dalam
kawasan Kayutangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kawasan ini perlu semakin
dikembangkan selayaknya bagaimana harus dikembangkan. Berada di pusat
kota, merupakan kawasan perdagangan dan otomatis membutuhkan sebuah
tempat yang mampu menampung pendatang atau pengunjung dari area
domestik maupun mancanegara untuk membantu mempermudah kelancaran

PEKERJAAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN


DAN HOTEL

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

2015

mereka menjelajahi atau menapaki pusat kota tanpa membutuhkan transportasi


yang terlalu sulit ataupun penjangkauan jarak yang terlalu jauh. Ditambah lagi
fasilitas umum seperti pusat peribadatan jaraknya terjangkau.
Jadi kawasan Kayutangan ini cocok untuk dibangun pusat perbelanjaan
dan hotel yang dimana akan membantu perkembangan dan usaha
pengembangan demi kemajuan Kota Malang.

PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN


KERJA

Mengenai perihal tentang Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference


yang telah diajukan maka ada pemahaman lebih akan maksud dan tujuan dari
dilakukannya perancangan bangunan multifungsi berupa pusat perbelanjaan dan
hotel di kawasan Kayutangan.
Maksud dari perancangan pembangunan obyek ini adalah untuk
menunjukkan jati diri Kota Malang dan menjadi landmark kota Malang. Bangunan
multifungsi ini akan semakin menujukkan jati diri Kota Malang dengan beragam
unsur sejarah yang terletak pada lokasi tersebut. Dan landmark di Kayutangan.
Sedikit mengingat landmark, bahwa landmark secara umum dapat diartikan
sebagai penanda. Dalam suatu kawasan keberadaan suatu landmark berfungsi
untuk orientasi diri bagi pengunjung. Landmark dapat berupa bentuk alam
seperti bukit, gunung, danau, lembah, dan sebagainya. Dalam
perkembangannya, landmark dapat berupa gedung, monumen, sculpture, tata
kota, alur jalan, dan vegetasi. Terkhusus perancangan ini yaitu berupa gedung
bangunan multifungsi pusat perbelanjaan dan hotel. Dan fungsi landmark secara
umum yaitu

:
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai

orientasi (titik reverensi) kota.


struktur aktivitas kota.
pengarah rute pergerakan.
tanda atau ciri suatu kota.
informasi tentang hubungannya dengan daerah-daerah

lain.
Tujuan dari perancangan pembangunan obyek ini adalah :
memberikan wadah atau tempat beserta fasilitas penunjangnya sesuai
dengan fungsi dari bangunan yang dirancang, sehingga membantu
mempernyaman pengguna dan memaksimalkan pelayanan yang sudah

dimiliki oleh pengelola atau penyedia jasa.


semakin menyatakan pengaplikasian atau penerapan arsitektur dengan
sentuhan modern agar kesan landmark nampak jelas di bangunan
tersebut.

PEKERJAAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN


DAN HOTEL

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS


o

2015

memenuhi kebutuhan masyarakat umum sebagai konsumen agar tidak


perlu jauh ke luar kota apabila mencari kebutuhan yang diperlukan, pada
pusat perbelanjaan ini akan lebih dilengkapi dengan keperluan barang
yang dinilai agak sulit untuk didapat di pusat perdagangan sekitar dari
kawasan Kayutangan.

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA


ACUAN KERJA
Mengenai kerangka acuan kerja atau term of reference yang telah
diajukan maka dianggap belum memuatkan target dan sasaran yang diinginkan
atas adanya kegiatan perancangan bangunan multifungsi pusat perbelanjaan
dan hotel. Banyak hal lagi yang dapat diberikan lewat pembangunan ini
nantinya. Target dan sasaran seperti yang disebutkan yaitu mengangkat tema
landmark, maka pengaplikasian landmark ini harus nampak jelas pada bangunan
nantinya. Detail seperti apa yang akan diberikan. Mengingat kembali prinsip
perancangan bangunan dengan tema landmark adalah bentuk dan fasade
bangunan dipengaruhi oleh letak dan ciri khasnya, orientasi bangunan
merupakan hal yang sangat krusial dan sungguh penting, dan ketiga yaitu tetap
pada pertimbangan terhadap potensi tapak dan letak bangunan.

APRESIASI INOVASI

Sebagai apresiasi inovasi yang akan dilakukan dalam melaksanakan


pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference yang
telah diajukan maka berikut ini adalah kegiatan atau tindakan yang lebih inovatif
untuk membantu pekerjaan pusat perbelanjaan dan hotel. Lebih detail untuk
menentukan ruang lingkup yang menjadi sasaran kegiatan dari pusat
perbelanjaan dan hotel dengan metodologi perancangan yang bertujuan untuk
membuat desain arsitektural dapat menampung kegiatan didalam maupun diluar
bangunan.
Melakukan proses pengumpulan data berupa observasi atau pengamatan
langsung ke lapangan melalui studi banding yang mempunyai objek kajian yang
sama, wawancara melalui instansi terkait dalam obyek kajian yang telah dibuat
studi banding dan melalui instansi yang berada didalam obyek lokasi yang
dijadikan sebagai lokasi perancangan, dokumentasi lewat pemotretan atau
pengambilan foto dan data yang mendukung. Kemudian melakukan identifikasi
data pada tahap pengolahan data, ini adalah bagian dimana identifikasi data
memiliki tujuan untuk memetakan data pada bagian masing-masing. Bagian data

PEKERJAAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN


DAN HOTEL

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

2015

tersebut dapat berupa data primer ataupun sekunder dimana keduanya


berpengaruh terhadap proses perancangan. Data yang disebut data primer yaitu
data yang didapat dari tahapan awal pengumpulan data yang sesuai obyek, dan
data sekunder yaitu data yang didapat tidak melalui observasi langsung pada
lapangan tetapi melalui sebuah literature. Hal ini dapat memperkaya informasi
mengenai obyek, mengetahui teori yang berkaitan dengan landmark ataupun
pusat perbelanjaan dan hotel.
Melakukan proses analisa adalah hal yang diperlukan juga dalam
perancangan ini. Dengan metode analisa kualitatif ( berdasarkan prinsip
arsitektur terhadap pola sistem dan karakter yang akan mempengaruhi proses
perancangan secara fisik ) dan metode analisa sintesis untuk merumuskan faktor
sebagai suatu solusi akan penyelesaian permasalahan. Dan langkah terakhir
yaitu melakukan pemrograman berupa analisa ruang yang menyangkut
penzoningan menurut fungsi, pencapaian dan besaran ruang. Analisa tapak yang
menyangkut ruang luar bangunan masih dalam satu site dan lingkungan sekitar
site. Analisa sirkulasi yang menyangkut hubungan yang menyangkut hubungan
ruang horizontal dan vertikal. Analisa sistem bangunan yang menyangkut
utilitas, struktur. Analisa bentuk melalui pendekatan arsitektur yang
berhubungan dengan obyek tersebut.

PRODUK PEKERJAAN
PERENCANAAN

Berikut adalah uraian produk hasil pekerjaan perencanaan dan


perancangan yang lebih detail sesuai pemahaman yang ada lewat Kerangka
Acuan Kerja

atau Term of Reference yang sudah diajukan, yaitu berupa :


site plan
lay out plan
denah
tampak
potongan
perspektif eksterior
perspektif interior

PEKERJAAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN


DAN HOTEL

Anda mungkin juga menyukai