Sebagai pusat pelayanan fasilitas pendidikan dalam hal ini Kota Malang
berfungsi sebagai pusat fasilitas pendidikan lanjutan atas bagi wilayah kota,
Kabupaten Malang dan sekitarnya, sebagian Jawa Timur dan wilayah Indonesia
bagian Timur. Untuk itu perlu adanya tambahan fasilitas pendidikan yang bersifat
umum yang memadai agar dapat mendukung Kota Malang sebagai salah satu pusat
pendidikin di Kota Malang.
2. Kedudukan dan Batas Tapak
Kota Malang sampai saat ini hanya memiliki satu perpustakaan umum,
permasalahan ini maka perancangan Perpustakaan Umum ini berlokasi di Jalan
Bandung yang merupakan jalan umum yang langsung terhubung dengan jalan utama
di Kota Malang yaitu Jalan Veteran, hal tesebut merupakan jaringan aktivitas Kota
Malang. Kedudukan tapak di Jalan Bandung ini adalah untuk mengatasi solusi dari
kurangnya fasilitas pendidikan yang berupa perpustakaan umum khususnya di Kota
Malang dan umumnya di daerah sekitar Kota Malang.
Batas tapak sebelah Utara merupakan warung makan dan pemukiman, sebelah
Timur merupakan perkantoran, sebelah Selatan merupakan Jalan Bandung (jalan raya)
yang di seberangnya terdapat Masjid Al Falah, sebelah barat merupakan Jalan Bogor
(jalan raya) yang di seberangnya terdapat Taman Makan Pahlawan.
Taman Makam
Pahlawan
Warung
Makan
Bank
BTN
Universitas
Masjid Negeri
Al
Lokasi
Jalan
Pemilihan tapak juga didasarkan karena terletak di tempat yang strategis dan
terdapat di antara pemukiman penduduk. Hal tersebut, tentunya akan sangat
mendukung upaya mendekatkan objek dengan masyarakat sebagai perwujudan aspek
budaya Kota Malang yang sangat baik dalam menjalin silaturahmi yang kuat.
Luasan tapak sekitar kurang lebih 5000 m2 dengan kebijakan kepadatan dan
ketinggian bangunan berdasarkan RDRTK Kecamatan Klojen. Daerah yang dilalui
oleh jalan utama kota akan mempunyai kepadatan bangunan sedang dengan
Utara
Timur
Selatan
Barat
Bank
BTN
Jl. Bandung
Jl.
Tangerang
Jl. Bogor
Berdasarkan kondisi tapak mengenai batas tapak, analisa yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
3. Analisa Tapak
3.1 Topografi
Secara geografis Kota Malang berada di dataran tinggi dengan garis
lintang 8 19.59S dan garis bujur 112 3836.85T, sedangkan kemiringan
lahannya relatif datar. Kondisi iklim suhu udara rata-rata berkisar antara
22,2C-24,5C. Sementara itu, suhu maksimum mencapai 32,3C dan suhu
minimum 17,8C. Rata-rata kelembaban udara berkisar 74%-82% (KPDE
Pemerintah Kota Malang, 2006). Berdasarkan kondisi ini bahwa lokasi tapak
yang berada di Jalan Bandung layak untuk rencana perancangan Perpustakaan
Umum. Berdasarkan mengenai kondisi topografi tapak, analisa yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
3.2.2
penduduk
asli
dan
perkantoran.
Pada
bangunan
kondisi
tersebut,
maka
muncul
beberapa
3.3 View
View yang paling baik adalah bagaimana melihat dari luar tapak dan
dari tapak ke luar dengan view yang sama indahnya atau baiknya. Pada tapak
perancangan view dari arah Barat ke Timur dan juga sebaliknya yang sangat
optimal. Adapun analisa yang dapat dilakukan pada analisa view adalah
seperti halnya view ke luar dan view ke dalam seperti di bawah ini.
3.3.1 View Ke Luar
View keluar yang dapat dilakukan pada tapak adalah view yang
dapat dinikmati oleh pengguna dari dalam tapak keluar tapak. Adapun
analisa yang mengenai view keluar adalah sebagai berikut:
3.3.2
View Ke Dalam
Potensi pandangan ke dalam pada tapak adalah berupa
bangunan itu sendiri. Potensi pandangan ke dalam paling besar
diperoleh dari arah Barar yaitu Jalan Bogor atau juga bisa dari arah
Jalan Veteran. Pada analisa ini perancang mendesain bentuk bangunan
perpustakaan
yang
menggunakan
pendekatan
tema
Arsitektur
3.4 Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu
udara berkisar antara 22,7C 25,1C. Sedangkan suhu maksimum mencapai
32,7C dan suhu minimum 18,4C . Rata kelembaban udara berkisar 79%
86%. Dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%.
Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan
putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan
Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada
bulan Pebruari, Nopember, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan
September Curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di
bulan Mei, September, dan Juli.
Dari kondisi iklim di Kota Malang tidak ada perbedaan dengan kondisi
iklim pada Jalan Bandung. Dengan demikian dari permasalahan iklim yang
ada, maka muncullah beberapa solusi dari permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut:
3.4.1
Matahari
Orientasi terhadap matahari paling nyaman pada bangunan
ketika sinar matahari datang pada pagi dan sore hari, namun
bagaimana pada waktu siang hari yang kapasitas panasnya sangat
tinggi, sehingga hal ini dapat berpengaruh besar terhadap kenyamanan
penggunaan yang ada pada sekitar bangunan. Demikian juga halnya
yang terjadi pada kawasan tapak untuk perancangan Perpustakaan
Umum di Kota Malang ini. Untuk mengatasi permasalahan kondisi di
atas maka solusi yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
3.4.2
Angin
Pada tapak kawasan perancangan angina yang paling dominan
adalah berasal dari arah Barat dan selanjutnya Selatan yang merupakan
bangunan yang rendah. Dari permasalahan yang ada solusi atau analisa
yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
3.5 Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju tapak dapat ditempuh melalui jalan utama Jalan
Bandung yang terdapat di sebelah Selatan tapak yang dapat memudahkan
penemuan tapak pada perancangan Perpustakaan Umum di Kota Malang
nantinya. Transportasi yang dapat ditempuh menuju tapak adalah semua jenis
kendaraan dan juga dapat pula dijangkau dengan berjalan kaki jika berdekatan
dengan kondisi tapak pada kawasan. Adapun gambaran transportasi dan
fasilitas di tapak adalah sebagai berikut:
Berdasarkan kondisi tapak mengenai transportasi dan fasilitas jalan,
3.5.1
Sirkulasi
Analisa dilakukan untuk menentukan arah sirkulasi pejalan
kaki dan kendaraan agar dapat terarah dan teratur ketika datang dan
pergi pada perancangan Perpustakaan Umum di Kota Malang. Arah
sirkulasi yang telah ada pada tapak adalah dari arah Selatan, yang
merupakan jalan raya utama. Adapun analisa yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
3.6 Kebisingan
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa sumber kebisingan utama
berasal dari jalan utama yang berada pada arah Selatan tapak. Sedangkan dari
permukiman dan areal perkantoran tidak terlalu menghasilkan kebisingan yang
dapat mengganggu pengguna bangunan nantinya.