METODE PENELITIAN
3.1
Area Penelitian
Lokasi dari penelitian ini berada di Kelurahan Karang Pule
III-1
3.2
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang akan gunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Penelitian
3.4.1
(dalam
Arikunto,
2002)
mengatakan
bahwa
III-2
1. Data Primer
Teknik pengambilan data dengan survey primer dilakukan dengan
penyebaran kuesioner dan wawancara kepada masyarakat Kelurahan
Karang Pule baik itu pengerajin maupun non pengerajin. Selain itu juga
dilakukan observasi lapangan untuk data pendukung bagi penelitian ini.
a. Kuesioner
Menurut Arikunto (2002), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui. Tipe
kuesioner pada penelitian ini dipandang dari cara menjawabnya termasuk
pada kuesioner tertutup, yaitu dengan memilih jawaban yang sudah
disediakan. Kemudian dari jawaban yang diberikan termasuk kuesioner
langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui keadaan seseorang dan
mencari informasi mengenai suatu permasalahan. Tipe wawancara yang
dilakukan pada penelitian ini adalah dengan wawancara bebas tetapi juga
mengingat data apa saja yang akan dikumpulkan. Dalam melaksanakan
wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan
garis besar dari hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara ini dilakukan
pada masyarakat Kelurahan Karang Pule baik itu pengerajin maupun non
pengerajin dan pihak-pihak yang terkait.
c. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti
mencatat informasi yang mereka dapat pada saat melakukan pengamatan.
Pada penelitian ini observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan
langsung dan dokumentasi yang mengacu pada instrumen pengamatan.
Observasi di wilayah ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak
dapat diperoleh melalui kuesioner atau pun wawancara.
2. Data Sekunder
Survey sekunder dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh
dari survei primer berupa kajian literatur yang berkaitan dengan penelitian
III-3
singkatan dari
Strengths
(Kekuatan-kekuatan),
III-5
yang
tidak
menurut
Freddy
Rangkuti
(200:183)
strategi
adalah
III-6
harus
ditentukan
karena
maslaha
ini
mungkin
dapat
III-7
nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahan rendah/dibawah ratarata pesaing-pesaingnya nilainya 4.
d. kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor
pembobotan dalm kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (menonjol)
sampai dengan 1 (lemah).
e. jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4). Untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi kawasan pariwisata yang bersangkutan. Nilai total
ini menunjukkan bagaimana kawasan pariwisata bereaksi terhadap faktorfaktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan kawasan pariwisata ini dengan objek wisat lainnya dalam
kelompok wisata yang sama.
Tabel analisis faktor startegis eksternal (EFAS) dapat dilihat pada table 2.2
berikut :
Table 2.2 Model Analisis Faktor Strategis Eksternal (EFAS)
Faktor-faktor
strategis
Peluang :
(faktor-faktor
yang menjadi
peluang)
Jumlah
Ancaman :
(faktor-faktor
yang menjadi
ancaman)
Jumlah
Bobot
Nilai
Bobot X Nilai
(professional
judgement)
(professional
judgement)
(jumlah bobot
peluang)
(professional
judgement)
(jumlah nilai
peluang)
(professional
judgement)
(jumlah bobot
(jumlah nilai
ancaman)
ancaman)
Sumber : Diklat Sparma, 2000
III-9
Matrik space adalah suatu dasar untuk mengetahui posisi pariwisata yang
didapat dari nilai rating yang dimiliki oleh faktor-faktor strateginya.
Matrik space digunakan untuk melihat garis vektor positif dan negatif
untuk internal dan eksternal.
Garis vektor internal sebagai garis horizontal dn garis vektor eksternal
sebagai garis vertical dalam diagram posisi perkembangan pariwisata.
Model yang digunakan sebagai matriks space dapat dilihat pada table 2.3
berikut ini :
Table 2.3 Model Analisis Matrik Space
Faktor strategisnya
internal
Kekuatan :
(faktor-faktor
yang
menjadi kekuatan)
Faktor strategis
eksternal
Peluang :
(faktor-faktor yang
Jumlah
Kelemahan :
(faktor-faktor
rating
positif
(rating dari table
yang
menjadi kelemahan)
Jumlah
menjadi peluang)
Jumlah
Ancaman :
(faktor-faktor
negatif
b. Posisi pemetaan posisi pariwisata
Pemetaan posisi pariwisata bertujuan untuk mengetahui posisi pariwisata
dari suatu objek wisata dalam kondisi perkembangan saat ini. Pemetaan
pada
analogi
sifat
yang
dimiliki
EFAS d
po
Jumla
yang
EFAS d
ne
Jumla
ne
didasarkan
(rating
p
(rating
menjadi ancaman)
Jumlah
faktor-faktor
III-10
Kuadran II Stability
Kuadran I Growth
Selective Maintenance
Strategy
Turn Around
Strategy
Guirelle
Strategy
Concentric
Strategy
5.3
Kuadran III Survival
Conglomerate
Strategy
6.2
Kuadran IV Diversifikasi
III-11
bidang.
Perbaikan
faktor-faktor
kelemahan
untuk
III-12
Strategi
penganekaragaman
adalah
strategi
yang
membuat
memasukan
investor
untuk
mendanai
diversifikasi
yang
mempertimbangkan laba.
3.5
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa
kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah-ubah. Berikut
adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
Variabel
Kawasan Industri
Kawasan Permukiman
Pemetaan Kawasan
Sub Variabel
1.
Jumlah Industri
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rantai Nilai
Pola Pemanfaatan Ruang
Ruang dan Massa Bangunan
Kelayakan Hunian
Fasos dan Fasum
Pemetaan Kawasan Potensial
Industri
10. Pemetaan Kawasan
Permukiman
11. Produk
12. Fasilitas Pendukung
III-13
3.6
Gagasan Komprehensif
13.
14.
15.
16.
Kebijakan
Potensi
Masalah
Isu-isu strategis
Strategi Pengembangan
Sampling
Menurut I Wayan P. (2013:10), sampling adalah sebagai populasi yang
dijadikan responden dalam penelitian. Mengingat banyaknya populasi di
Kelurahan Sayang Sayang, maka dalam penelitian ini teknik sampling
yang dipergunakan adalah dengan menggunakan rumus slovin untuk
tingkat toleransi 10 % dari jumlah seluruh penduduk yang terdapat di
wilayah penelitian. Rumus untuk menghitung sampel dari populasi ialah
sebagai berikut :
n=
n=
n=
N
1+ N ( e )2
10.423
2
1+10423 ( 10 )
Dimana
n
: Jumlah Sampel
N
: Jumlah Populasi
e
: Taraf Toleransi
10.423
1+10.423(0,01)
n=
10.423
105,23
n=99,04
III-14
3.7
Tahapan Penelitian
Secara garis besar langkah-langkah dalam peneltian ini diuraikan sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti akan melakukan :
-
b. Tahap pelaksanaan
-
c. Tahap Analisis
-
Penyusunan laporan
III-15
3.7.1
Kerangka Pikir
III-16
3.8
Desain Survei
Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.1 Desain Survei Penelitian
Tujuan
Variabel
Sub Variabel
Metode
Mengidentifikasi pola
klaster industri kerajinan
Mutiara Emas Perak (MEP)
dan kawasan permukiman di
kelurahan Karang Pule,
kecamatan Sekarbela.
Kawasan Industri
1.
Jumlah Industri
2.
Kawasan
Permukiman
Pemetaan
Kawasan
Mengetahui Kelayakan
klaster industri kerajinan
Mutiara Emas Perak (MEP)
di kelurahan Karang Pule,
kecamatan Sekarbela
sebagai kawasan Wisata
Belanja
Kriteria Kawasan
Wisata Belanja
Menentukan konsep
Gagasan
Pola Pemanfaatan
Ruang
3. Rantai Nilai
4. Pola Pemanfaatan
Ruang
5. Ruang dan Massa
Bangunan
6. Kelayakan Hunian
7. Fasos dan Fasum
8. Pemetaan Kawasan
Potensial Industri
9. Pemetaan Kawasan
Permukiman
10. Produk
12. Kebijakan
Deskriptif
Kebutuhan Data
Primer
Skunder
Q
W
O
L
I
6
7
8
9
10
-
Kriteria Kebutuhan
Data
Sumber
11
12
Deskriptif
III-17
Komprehensif
Pembagian Blok
Pengembangan
Strategi
Pengembangan
13. Potensi
14. Masalah
15. Isu-isu strategis
16. Rencana
pembagian blok
pengembangan
17. Komponen
Perancangan
Kualitatif dan
SWOT Efas
Ifas
Kualitatif
konsep Pengembangan
Strategi-strategi
pengembangan setiap blok
Ket : W = Wawancara ; O= Observasi ; L= Literatur dan I= InstansiKet : W = Wawancara ; O= Observasi ; L= Literatur dan I= Instans
III-18
III-19