TINJAUAN PUSTAKA
proses
menterjemahkan
atau
menjabarkan
spesifikasi
II-1
bagian
yang
tidak
terpisahkan
dari
sistem
sosial
terdapat
ruang-ruang
masyarakatberinteraksi
sosial
(ruang
satu
sama
lain.
pengorganisasian kebutuhan
akan
privasi dan
bersama)
Unit-unit
rumah
kebutuhan
untuk
adalah
untuk
berinteraksi sosial.
Ruang-ruang dalam komplek perumahan yang lestari adalah ruangruang yang mampu mengakomodasi aktivitas sosial masyarakat pada
lingkungan tersebut, termasuk mengorganisasikan keberagaman sosial
dalam masyarakat. Harus diberi ruang-ruang untuk aktivitas dengan latar
belakang tradisi yang berlainan, dengan proporsi yang seimbang untuk
setiap aktivitas yang berbeda, misalnya tradisi beragama dan adat istiadat.
Dengan demikian rasa aman secara spiritual akan tercapai dengan
terpeliharanya tradisi dan aktivitas sosial masyarakat setempat juga
dengan adanya penerimaan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar.
Dalam pendekatan teknis, perumahan yang berorientasi terhadap
II-2
c.
Prasarana/infrastruktur
yang
memenuhi
standar
banyak
bentuk,
II-3
dapat
menyediakan
ruang
yang
cukup
bagi
Negara
Pihak
untuk
secara
menyeluruh
II-4
B. Industri
a) Pengertian Industri
Pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro
maupun mikro. Secara mikro industri adalah kumpulan dari
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang
yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat
yang saling mengganti sangat erat. Dari segi pembentukan
pendapatan yakni cenderung bersifat makro. Industri adalah
kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan
industri yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang
menghasilkan
barang
sedangkan
secara
makro
dapat
Perindustrian
mengelompokan
industri
Industri
dasar
meningkatkanpertumbuhan
mempunyai
ekonomi,
misi
membantu
untuk
struktur
dan
teknologi
yang
digunakanadalah
teknologi
3.Industri Kecil
Industri kecil meliputi industri pangan (makanan, minuman
dan tembakau), industrisandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi
serta barang dari kulit), industri kimia danbahan bangunan
(industri kertas, percetakan, penebitan, barang-barang karet
danplastik), industri kerajinan umum (industri kayu, rotan,
bambu dan barang galianbukan logam) dan industri logam
(mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang
dan logam dan sebagainya).Industri di Indonesia dapat
digolongkan kedalam beberapa macam kelompok.
Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan
menjadi 4
golongan,yaitu:
1) Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang
atau lebih,
2) Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara
2099 orang,
3) Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 519
orang,
4) Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja
antara 14 orang (BPS,2002).
C. Klaster
Istilah klaster (cluster) mempunyai pengertian harfiah
sebagai kumpulan, kelompok, himpunan, atau gabungan obyek
tertentu yang memiliki keserupaan atau atas dasar karakteristik
tertentu.
Dalam
industri (industrial
konteks
ekonomi/bisnis,
cluster)merupakan
terminologi
klaster
yang
II-7
II-8
Michael
Porter
mendefinisikan
klaster
sebagai
yang
saling
bergantungan
secara
erat
bahwa
terdapat
II-9
yang
saling
bahwa
terkait/
(interconnected/linked/interdependent
terdapat
bergantung
organizations)
khusus,
dan
(3)
tersedianya
fasilitas/transfer
II-10
Gambar 2.1
Distrik Industri Marshallian dan Varian
II-11
Gambar 2.2
Distrik Industri Hub dan Spoke
tidak adanya
jaringan dalam wilayah dan dominasi link ke perusahaan induk di
tempat lain
(Markussen, 1996)
Gambar 2.3
Distrik Satelit
, Perusahaan besar :
4. Distrik State-Anchored
Distrik State-Anchored berbeda dari pola distrik lainnya
terletak pada daerah dimana perusahaan non-profit, perusahaan
II-12
swasta.
Secara
umum,
distrik
State-Anchored
Variabel
Distrik
Marshal
ian
Distrik
Hub &
spoke
Distrik
satelit
Distrik
State
Anchored
Struktur
Bisnis
dan Skala
ekonomi
Struktur
industri
didomin
asi oleh
perusaha
an kecil.
Skala
ekonomi
relatif
Struktur
industri
didominasi
oleh
satu/bebera
pa
perusahaan
besar dan
dikelilingi
Struktur
industri
didominasi
perusahaan
besar dan
memiliki
kantor
pusat.
Skala
Struktur
industri
didominasi
satu atau
beberapa
oleh
perusahaan
besar. Skala
ekonomi
II-13
rendah
Kontrak dan
Komitmen
antara pembeli
dan pemasok
bahan baku
Kerjasama dan
keterkaitan
antar sesama
pengusaha di
dalam klaster.
Kerjasama dan
keterkaitan
antar sesama
pengusaha di
luar klaster
Pasar dan
migrasi tenaga
kerja.
Kontrak
dan
Komitm
en
jangka
panjang
antara
pembeli
dan
pemasok
bahan
baku
lokal.
Kerjasa
ma dan
keterkait
an antar
sesama
pengusa
ha di
dalam
klaster
relatif
lemah
Kerjasa
ma dan
keterkait
an antar
sesama
pengusa
ha di
luar
distrik
rendah.
Pasar
tenaga
kerja
internal
ke distrik
lebih
fleksibel
pemasok.
Skala
ekonomi
relatif
tinggi
Kontrak
dan
Komitmen
jangka
panjang
antara
perusahaan
besar dan
pemasok
bahan baku
ekonomi
relatif
moderat ke
tinggi.
relatif tinggi
pada sektor
publik
Tidak
adanya
Kontrak
dan
Komitmen
antara
pembeli
dan
pemasok
bahan baku
lokal.
Kontrak dan
Komitmen
jangka
pendek
antara
institusi
dominan dan
pemasok
bahan baku
lokal.
Kerjasama
dan
keterkaitan
antar
sesama
pengusaha
di dalam
klaster
kuat.
Kerjasama
dan
keterkaitan
antar
sesama
pengusaha
di dalam
klaster
relatif
kuat.
Kerjasama
dan
keterkaitan
antar sesama
pengusaha di
dalam
klaster relatif
kuat
Kerjasama
dan
keterkaitan
antar
sesama
pengusaha
di luar
distrik
tinggi.
Keterkaita
n antar
sesama
pengusaha
di luar
distrik
tinggi
dengan
perusahaan
induk.
Pasar
tenaga
kerja
eksternal
ke distrik
menyebab
kan
Kerjasama
dan
keterkaitan
antar sesama
pengusaha di
luar distrik
tinggi.
Pasar
tenaga
kerja
internal ke
distrik
kurang
fleksibel
Pekerja lebih
berkomitme
n ke
perusahaan
besar, kedua
distrik,
ketiga ke
II-14
Keterkaitan
identitas
budaya lokal.
dan
migrasi
masuk
ke
industri
tinggi.
Terjadi
evolusi
kebuday
aan dan
pertalian
lokal.
dan migrasi
keluar
sedikit dan
masuk
tinggi.
integrasi
vertikal.
perusahaan
kecil.
Terjadi
evolusi
kebudayaan
dan
pertalian
lokal.
Terjadi
evolusi
kecil
kebudayaa
n lokal.
Terjadi
evolusi
kebudayaan
dan pertalian
lokal.
II-15
E. Wisata Belanja
Belanja adalah mengeluarkan uang untuk mendapatkan
barang yang diharapkan mempunyai nilai yang seimbang. Tetapi,
terkadang uang yang dikeluarkan tidak setara dengan nilai barang
yang dibeli. Kemampuan belanja adalah kemampuan khusus yang
tidak semua orang memilikinya,
(www.anneahira.com/-pengertian-belanja-.htm).
Salah satu kegiatan menyenangkan adalah belanja atau
shopping bahkan sebagian menganggap belanja adalah kegiatan
rekreasi atau penghiburan diri dari perasaan lelah dan mungkin
juga stress dari segala permasalahan hidup. Saat ini belanja adalah
bagian dari rekreasi karena telah tersedianya tempattempat belanja
yang komplit, menyenangkan, bersih, serta dikemas modern.
Sentuhan belanja modern sebagai bentuk telah meningkatnya taraf
kehidupan masyarakat saat ini. Di tempat belanja modern kita
tidak perlu susah menyiapkan anggaran cash. Segala fasilitas
tersedia dan cepat sehingga belanja modern lebih efektif dan
efisien yang dikemas dalam.Wisata adalah kegiatan perjalanan
atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya
tarik wisata.
Belanja artinya kegiatan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang secara sukarela tanpa ada paksaan untuk
membeli segala keperluan yang dibutuhkan. Maka, wisata belanja
secara singkat disimpulkan sebagai suatu kegiatan perjalanan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang bukan sekedar hanya
jalan-jalan tetapi sekaligus untuk membeli kaperluan dan melihatlihat serta menikmati daya tarik dari kawasan wisata belanja
tersebut.
Belanja bukan sekedar pemenuhan kebutuhan rumah tangga
dan keluarga. Belanja adalah aktifitas kompleks bagi wanita.
Rekreasi dan pengetahuan serta kebutuhan yang tidak bisa
dipisahkan
dari
aktifitas
belanja.
Perkembangan
zaman
II-16
tinggal
di
Ibukota
adalah
II-17
hiburan,
dan
mendapatkan
pengetahuan,
(http:/bataviase.co.id/node137469).
Menurut Medlik dan Middleton (Yoeti, 1996:28), yang
dimaksud dengan hasil industri pariwisata ialah semua jasa-jasa
yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan
tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah dimana ia
tinggal. Produk wisata terdiri dari berbagai unsur dan merupakan
suatu package yang tidak terpisahkan.
Komponen pendukung wisata belanja guna menarik
minat wisatawan berkunjung antara lain :
II-18
segala
aspek
guna
mendukung
berikut
pengelolaan
lalu-lintas
guna
keamanan
dan
menghindari kemacetan.
4. Keamanan,
jaminan
akan
bermutasi
menjadi
sebuah
industri
yang
pendukung
tersebut.
F. Teori Aglomerasi
Istilah aglomerasi muncul pada dasarnya berawal dari ide
Marshall (1920) tentang penghematan aglomerasi (agglomeration
economies) atau dalam istilah Marshall disebut sebagai industri
yang terlokalisir (localized industries). Agglomeration economies
atau localized industries menurut Marshall muncul ketika sebuah
industri memilih lokasi untuk kegiatan produksinya yang
memungkinkan dapat berlangsung dalam jangka panjang sehingga
masyarakat akan banyak memperoleh keuntungan apabila
II-19
yang
diasosiasikan
dengan
pengelompokan
lokasi
modern
merupakan
salah
satu
faktor
yang
komplementer.
Barang
substitusi
tidak
sempurna
II-20
hal
yang
dapat
menyebabkan
terjadinya
Mataram.
b) WP II
II-21
memudahkan
terciptanya
hubungan
yang
saling
alam
sumber
pemanfaatan
dan
pelestarian
daya
serta
kelestarian
alam
lingkungan hidup.
B. Tinjauan Kebijakan RUTR Kota Mataram
II-22
Perencanaan
Kota
Mataram
termasuk
dalam
pusat
Kecamatan
Selaparang
sebagai
pusat
sebagai
pusat
pengembangan pendidikan.
2. WP II
Kecamatan
Cakranegara
Kecamatan
Apenanan
sebagai
kawasan
Kecamatan
Sekarbela
sebagai
pusat
pengembangan industri.
6. WP VI :
Kecamatan
Sandubaya
sebagai
kawasan
II-23
kota);
Hirarki III,tersebar di pinggiran Kota Mataram, sebagian
besar merupakan wilayah Kecamatan Sekarbela dan
Kecamatan Sandubaya;
dalam
Dari Sudut
Kecamatan
keagamaan
Kawasan Mapak di Kelurahan Tanjung Karang dan Kelurahan
Jempong Baru Kecamatan Sekarbela sebagai kawasan
pariwisata alam, religi, dan buatan.
II-24
Klaster Wilayah
Jumlah
Pengembangan
1
Sekarbela
194
Kamasan
30
Kerupuk Kulit
Seganteng
Abian Tubuh
66
Kekalik
227
Babakan
Sayang-Sayang
25
Pagutan
17
II-25
Makanan Olahan
Pagutan
6 Kecamatan
990
Total
1.556
Judul Penelitian
Potensi Klaster
Industri Kreatif
Sebagai
Destinasi Wisata
Belanja di
kabupaten
Bantul
1.
2.
Tujuan
Memahami potensi yang
terdapat di dalam klaster
industri batik tulis Giriloyo,
gerabah Kasongan, dan kulit
Manding sebagai
destinasi wisata belanja.
Mengidentifikasi elemen
pariwisata yang dapat
mengoptimalkan klaster
industri batik tulis Giriloyo,
Metode Penelitian
Metode penelitian
yang digunakan
adalah deskriptif
kualitatif, dengan
lokus
Sentra Batik Tulis
Giriloyo, Sentra
Industri Kerajinan
Gerabah Kasongan
dan Sentra
Hasil Penelitian
Hasil dari
penelitian ini
yaitu:
(1) Klaster
industri sebagai
destinasi wisata
belanja memiliki
karakteristik
yang berbedabeda antara lain
II-26
3.
Model
Pengembangan
Klaster Industri
Kakao
Di Sulawesi
Selatan
Industri Kerajinan
Kulit Manding.
Metode analisis data
yang digunakan
adalah
Importance
Performance Analysis
(IPA), digunakan
untuk mengukur
hubungan
antara peningkatan
kualitas produk/jasa
dan persepsi
konsumen.
Pelaksanaan
penelitian
disesuaikan dengan
tujuan
penelitian/kegiatan
maka metode
kegiatan
adalah wawancara,
dan indepth study
atraksi wisata,
aksesibilitas,
fasilitas
penunjang,
sistem
kelembagaan,
talenta pengrajin,
merchandise
yang spesifik dan
harga produk
kerajinan
(2) Indikator
ketersediaan
fasilitas
penunjang
menjadi salah
satu elemen
pariwisata yang
menjadi prioritas
utama untuk
ditingkatkan
(3) Strategi
pengembangan
batik tulis
Giriloyo, gerabah
Kasongan dan
kulit Manding
sebagai destinasi
wisata belanja
(4) Strategi
umum yang
dapat menjadi
acuan dalam
pengembangan
sentra-sentra
industri sebagai
destinasi wisata
belanja
yang terdapat di
Kabupaten
Bantul.
Hasil penelitian
menunjukkan
(1) kerjasama yang
terjadi dianatara
semua stakeholder
tidak kuat dan belum
terpola, sehingga
masih sulit untuk
membuat langkah
II-27
Strategi
(wawancara
mendalam). Metode
lain yang
digunakan untuk
mengumpulkan
informasi dan data
melalui Focus Group
Discussion
(FGD).
1. Mendeskripsikan
II-28
Pengembang
an Industri
Kreatif
Di Sumatera
Barat
(Studi Kasus
Industri
Kreatif
Subsektor
Kerajinan:
Industri
Bordir/Sulam
an Dan
Pertenunan)
strategi untuk
produk
bordir/sulaman,
sulaman benang
emas, dan
pertenunan
dengan ATM
adalah:
1. memanfaatka
n dukungan
dan komitmen
dari
pemerintah,
2. memanfaatka
n keahlian
menjahit
dengan
membuka
kursus
menjahit yang
dapat
menjamin
lulusannya
menjadi
penjahit
profesional
dan
berkualitas,
3. membuat
business plan
untuk
memperluas
usaha
(ekspansi)
dengan
membuka
cabang baru
di daerah lain,
4. meningkatkan
citra
perusahaan
dengan cara
promosi yang
memanfaatka
n
perkembanga
n IT,
5. memperluas
link kerjasama
maupun bisnis
II-29
dengan
daerah lain
(mencari
pasar
potensial),
6. memanfaatka
n pola
konsumtif
masyarakat
dengan
membuat
berbagai
macam
inovasi dalam
produk,
7. mengadakan
kerjasama
dengan
pemerintah
dan institusi
perguruan
tinggi, dan
kaum bisnis
untuk
8. menyelenggar
akan suatu
festival
budaya dan
adat
Minangkabau
dengan
mengangkat
tema Industri
Kreatif
Sumatera
Barat
II-30
()
()
Terjemahan :Allah lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
menurunkan
air
hujan
dari
langit,
kemudian
Dia
Dan Firman Allah dalam Q.S. Al- A Raaf/7 : 56, tentang kerusakan
lingkungan :
()
Terjemahan : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
1Ibid, h. 385.
II-31
()
()
Terjemahan : Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan
padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya
segala sesuatu menurut ukuran.Dan Kami telah menjadikan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukan pemberi rezeki kepadanya3
3. Sumberdaya Tanah (Lahan)
Allah berfirman dalam Q.S. Ash-Syuaraa/26 : 7 - 8, sebagai berikut :
( )
()
II-32
()
Terjemahan : Demi langit yang mengandung hujan5.
5. Rumah
Allah SWT mengingatkan besarnya nikmat rumah bagi manusia
dengan berfirman (Departemen Agama, Al Quran dan Terjemahnya,
Yayasan penyelenggara penerjemah/pentafsir Al Quran, Jakarta, 1971).
Terjemahnya :
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat
tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah)
dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di
waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula)
dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga
dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (Q.S An Nahl
Ayat 80)
6. Industri Perhiasan
II-33
Terjemahan :
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air
di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus
itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan
yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada
harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap
di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (Q.S
Ar Rad Ayat 17)
II-34
Dari beberapa ayat Al-Quran tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah telah
menyediakan tanah sebagai lahan untuk bermukim dan air untuk melakukan
segala kegiatan aktivitas. Selain itu Allah juga menyediakan sumber daya alam
berupa logam (emas) dan mutiara. Namun demikian manusia dilarang untuk
merusak lingkungan sekitar . Sehingga dalam pengembangan industri MEP ini
harus benar-benar memperhatikan berbagai aspek selain memanfaatkan potensi
namun juga haru tetap menjaga lingkungan sekitarnya.
II-35
II-36