rarashawy@gmail.com
ABSTRAK
Ekonomi Kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi nasional. Di bawah tema Tahun Internasional Ekonomi
Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan, sejumlah kegiatan akan berlangsung
untuk menyoroti kekuatan kreativitas untuk ketahanan di masa pandemi dan untuk
berbagi praktik dan pengalaman terbaik, meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia, mempromosikan lingkungan yang mendukung di semua tingkatan serta
mengatasi tantangan ekonomi kreatif. Pada 27 Juli 2021 Committee on
Development and Intellectual Property Partisipasi Indonesia dalam
mempromosikan kekayaan intelektual terwujud dalam forum Committee on
Development and IP, World Intellectual Property Organization pada 27 juli 2021.
Indonesia. Indonesia bersama UAE mengasung Project Proposal yang bertajuk
“Promoting the Use of Intellectual Property for Creative Industries in Developing
countries in the digital Era” yang telah disetujui dan diadopsi secara aklamasi.
Project proposal bernial 795 ribu Swiss Franc atau senilai 1.5 M rupiah ini akan
membawa manfaat konkrit bagi sektor ekonomi kreatif di indonesia dalam
memanfaatkan kekayaan intelektual (IP) untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan daya saing produk E-kraf Indonesia.
Kata Kunci: Intellectual Property, Creative Economy, Indonesia, WIPO
1
PENDAHULUAN
Ekonomi Kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi kreatif dapat diartikan sebagai kegiatan
ekonomi yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam
menggerakkan ekonomi. Berbeda dengan sektor lain yang relatif bergantung pada
ekploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu pada keunggulan
sumber daya manusia. Ekonomi kreatif juga berpotensi berkontribusi dalam pencapaian
tujuan berkelanjutan 2030, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi,
mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja dan pekerjaan yang layak untuk
semua, meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan perempuan dan pemuda, serta
mengurangi ketimpangan. baik di dalam maupun antar negara. Tahun 2021 dinyatakan
sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan di
Majelis Umum PBB ke-74. Pelaksanaan Tahun ini dipimpin oleh Konferensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dengan
berkonsultasi dengan UNESCO dan entitas PBB terkait lainnya.
2
pandemi dan untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik, meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia, mempromosikan lingkungan yang mendukung. di semua tingkatan
serta mengatasi tantangan ekonomi kreatif.
TINJAUAN PUSTAKA
Implementasi
3
bahwa “ Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan
“1. Adapun Schubert mengemukakan “ Implementasi adalah system
rekayasa “2.
METODE PENELITIAN
1
Dalam Nurdin&Usman,2002
2
Dalam alam Nurdin&Usman,2002
4
berita hingga data-data langsung dari instansi terkait. Lalu menjalankan sedikit
observasi secara langsung terkait hubungan antara Kemlu dengan UNHCR.
3
“Agreement On Trade-Related Aspects Of Intellectual Property Rights,” n.d., 319–51.
5
Keterlibatan Indonesia secara langsung di dalam Kerjasama hukum
HKI internasional di mulai sejak tahun 1950, beberapa tahun setelah
kemerdekaan, saat Indonesia meratifikasi konvensi Paris, sebuah perjanjian
internasional di bidang hak kekayaan industri. Indonesia juga mengambil
bagian di dalam putaran Uruguay (1986-1994), yang merupakan
perundingan perdagangan multilateral, termasuk perundingan tentang
pendirian perjanjian di bidang aspek-aspek perdagangan dan pembentukan
organisasi perdagangan dunia (WTO) sebagai sebuah Lembaga formal
untuk administrasi dan perundingan lebih lanjut dari aturan-aturan yang
telah dihasilkan. Indonesia adalah salah satu anggota pertama yang
bergabung dengan WTO pada saat organisasi tersebut didirikan tahun 1994.
6
1. Memperkuat dan mempromosikan Kerjasama terkait di bidang
HKI, yang melibatkan Lembaga-lembaga pemerintah, sector-
sektor swasta dan Lembaga-lembaga professional.
2. Mengadakan pengaturan Kerjasama antar anggota ASEAN di
bidang HKI, menyumbangkan peningkatan solidaritas ASEAN
dan juga promosi inovasi teknologi serta pengalihan dan juga
promosi onovasi teknolofi serta pengalihan dan penyebaran
teknologi
3. Menyelidiki kemungkinan pendirian sebuah system paten
ASEAN,termasuk sebuah kantor paten ASEAN, Jika mungkin
4. Menyelidiki kemungkinan mendirikan sebuah system merek
ASEAN, termasuk kantor merek ASEAN, jika mungkin
5. Mengkonsultasikan tentang perkembangan peraturan HKI
negara-negara ASEAN dengan pandangan untuk menciptakan
standar-standar dan praktek-praktek yang konsisten dengan
standar internasional.
7
efisien, yang didukung oleh kesadaran masyarakat yang lebih besar
dan pemanfaatan sistem HKI yang lebih terlatih dalam perdagangan
dan sektor-sektor publik c. Dialog kebijakan dan pertukaran
informasi mengenai permasalahan HKI yang sedang muncul d.
Respon secara praktis terhadap kebutuhan yang diidentifikasikan
pada administrasi HKI yang dipersingkat.
Industri Kreatif adalah salah atu industry yang paling cepat berkembang
dibanyak negara berkembang. Industry ini mendorong kreativitas, teknologi,
budaya dan inovasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga
memberikan peluang bagi lowongan pekerjaan. Dengan kemajuan teknologi
khususnya revolusi digital, Pendidikan dan inovasi, industry kreatif dan
4
WIPO, “Project Proposal Submitted By The Republic Of Indonesia And The United Arab Emirates
On Promoting The Use Of Intellectual Property In Developing Countries For Creative Industries In
The Digital Era,” 2021.
8
berbasis pengetahuan telah muncul sebagai salah satu sector ekonomi global
yang dinamis.
Tentu saja, salah satu tantangan paling mendesak yang ada saat ini dalam
ekonomi kreatif adalah bagaimana mempromosikan peran kekayaan
intelektual dalam pengembangan sector ekonomi kreatif untuk pembangunan
sosial ekonomi yang berkelanjutan, terutama dalam mendidik dan melatih
pemangku kepentingan terkait tentang cara melindungi, mengelola,
mengeksploitasi dan menegakan hak kekayaan intelektual dalam industri
kreatif. Industri kreatif membutuhkan banyak pembinaan melihat dari
5
Anggri Puspita Sari et al., Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia, pertama (Surakarta:
Ziyad Visi Media, 2016).
9
kesenjangan pengetahuan yang besar; industri kreatif terdiri dari banyak
pemangku kepentingan yang sangat beragam, mulai dari industri budaya dan
keranjinan tradisional yang didominasi oleh usaha Mikro,Kecil dan Menengah
(UMKM) hingga bisnis baru di era digital.6
10
intelektual yang tidak dilindungi. Pelanggaran dan pemalsuan merek, merek
dagang, desain produk, misalnya akan menyebabkan hilangnya keuntungan
dan memiliki efek yang lebih tidak berwujud tetapi nyata seperti hilangnya
reputasi brand.
Kemudian ada dua tujuan utama yang saling terkait yang perlu
ditingkatkan untuk menjaga indsutri kreatif di negara berkembang. Yang
pertama adalah mambangun kapasitas bisnis local yang terlibat dalam industri
kreatif dan otoritas nasional, termasuk kantor HKI, untuk menggunakan dan
memanfaatkan alat dan strategi IP untuk menambah nilai yang membedakan
produk dan layanan mereka, dan untuk mendeversifikasi kegiatan ekonomi
mereka secara digital. Kedua yang diperlukan untuk mendukung yang
pertama, membangun jejaring antar industri kreatif local guna memfasilitasi
transefer informasi, Kerjasama, dan pertumbuhan. Indonesia dan UNI
Emirates memiliki tujuan dalam pelaksanaan proyek ini, industri kreatif
mencakup sector-ektor beikut; aplikasi dan game, arsitektur, desain interior,
desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi & video,
fotografi, kerajinan, kuliner, music, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan,
seni rupa, penyiaran radio, dan jasa pariwisata.8
8
WIPO, “Project Proposal Submitted By The Republic Of Indonesia And The United Arab Emirates
On Promoting The Use Of Intellectual Property In Developing Countries For Creative Industries In
The Digital Era.”
11
penting dari industri kreatif karena menghargai asset budaya dan kreatif,
memperluas audiens untuk produk, mendukung inovasi, memingkatkan citra
negara dan wilayah, membuka pasar ekspor, dan mendukung jaringan
professional dan pengembangan pengetahuan. Pada giliranya, indsutri kreatif
memungkinkan pengembangan dan diversifikasi produk dan pengalaman
pariwisata, merevitalisasi produk pariwisata yang ada, menyediakan teknologi
kreatif yang diperlukan untuk pengembangan dan peningktan pengalaman
pariwisata, menambah suasana lokasi pariwisata, dan membantu mengatasi
keterbatasan model wisata budaya tradisional.
12
hingga perlindungan aset kekayaan intelektual dari merek, desain, hak
cipta hingga hak paten. Projek ini juga meningkatkan jaringan dan
kaloborasi antar pelaku industri kreatif baik di dalam negeri dan secara
internsional melalui dukungan kebijakan yang baik, mendorong produk
ekraf Indonesia bernilai tambah tingga masuk ke pasar global.
KESIMPULAN
13
Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen kuat terhadap perlindungan
HAKI, sudah lama terlibat secara aktif dalam kerangka kerja baik yang bersifat
bahwa HAKI telah menjadi prioritas utama di dalam pembangunannya saat ini
untuk mengetahui lebih jauh peran aktif tersebut serta kerangka kerja di bidang
pendorong Indonesia untuk aktif memberikan masukan dan project proposal yang
14
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Anggri Puspita, Muhammad Faisal A R Pelu, Idah Kusuma Dewi, Marthinus Ismail,
Robert Tua Siregar, Nina Mistriani, Elisabeth Lenny Marit, Maklon Felipus Killa,
Bonaraja Purba, and Endang Lifchatullaillah. Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan
Indonesia. Pertama. Surakarta: Ziyad Visi Media, 2016.
WIPO. “Project Proposal Submitted By The Republic Of Indonesia And The United Arab
Emirates On Promoting The Use Of Intellectual Property In Developing Countries
For Creative Industries In The Digital Era,” 2021.
15