Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

Analisis SWOT
Dosen pengampu : Lili safrida S.E,M.SI, Ak

KELOMPOK 12

Siti Nooriani Putri Villa (1710313320070)

Laila Marselina Fasa (1710313320038)

Nada Anindya R. (1710313220042)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

S1 AKUNTANSI

2020
1. Pengertian Industri Kreatif

Menurut Wikipedia Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas


ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri
kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya terutama di Eropa atau juga Ekonomi
Kreatif. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu
untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan.
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan
(R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video.
Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini. Namun sejauh ini penjelasan
Howkins masih belum diakui secara internasional.

Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam


perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya
ekonomi utama" dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi
pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-
beda mengenai kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif. Bahkan penamaannya
sendiri pun menjadi isu yang diperdebatkan dengan adanya perbedaan yang signifikan sekaligus
tumpang tindih antara istilah industri kreatif, industri budaya, dan ekonomi kreatif.

Manfaat Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif akan menggeser produk-produk hasil industri konvensional dan memberikan
solusi baru yang lebih tepat untuk kebutuhan pasar. Berikut manfaat-manfaat ekonomi kreatif
yang erat kaitannya dalam memberikan perubahan besar dan solusi baru, antara lain:

1. Munculnya Bisnis Startup

Bisnis startup lahir karena adanya manusia-manusia yang bisa melihat masalah itu dari sudut
yang berbeda dan ditambah dengan adanya teknologi semakin mempermudah menemukan
solusi yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan manusia. Hadirnya bisnis startup membawa
perubahan baru dalam menawarkan produk dan hal ini yang tidak akan pernah ditemukan
sebelum adanya perkembangan ekonomi kreatif.

2. Percepatan Inovasi

Di luar negeri, fenomena percepatan inovasi berdampak perubahan perilaku manusia setelah
penerapan teknologi semakin sederhana yaitu dikemas dalam sebuah smartphone. Mereka
lebih tertarik membaca berita lokal dan hiburan hanya dengan menggunakan gadget mereka.
Industri yang paling dirugikan dengan adanya perubahan perilaku ini adalah industri berita
media cetak yang selama ini masih berupa koran atau majalah. Selain media cetak, hal serupa
dirasakan oleh industri media televisi, dimana periklanan lebih memilih media online
dibanding televisi, ada banyak kelebihan beriklan di media online dibanding iklan di televisi,
seperti biaya iklan lebih murah dan yang paling menarik iklan bisa dilihat oleh manusia di
belahan dunia manapun.

3. Bisnis Menjadi Lebih Kompetitif

Para pelaku bisnis akan berlomba-lomba untuk menjadi market leader dengan menawarkan
berbagai kelebihan produk kepada masyarakat. Untuk menjadi market leader mereka harus
mengetahui dengan jelas kebutuhan masyarakat, penyebaran masyarakat yang membutuhkan
produk tersebut, dan melihat tingkat persaingan di bisnis tersebut, untuk menemukan
informasi-informasi tersebut bisa mudah diperoleh  dengan memanfaatkan teknologi
informasi atau media sosial dan inilah kunci lahirnya bisnis yang lebih kompetitif.

4. Menciptakan Manusia yang Kreatif

Ekonomi kreatif merupakan hasil karya dari manusia-manusia yang kreatif, mereka akan
semakin cerdas dalam membuat sajian produk ke masyarakat terlebih mereka mendapat
fasilitas untuk mewujudkan hal itu. Contoh hasil karya seni yang kreatif adalah industri
perfilman, sebut saja dalam dunia perfilman di Hollywood. Kebanyakan film-film keluaran
Hollywood mendapat apresiasi dan antusiasme yang tinggi dari seluruh dunia. Melihat animo
ini merupakan indikasi bahwa mereka membutuhkan sebuah karya kreatif yang memberikan
hiburan yang menarik, unik, dan memberikan kesenangan tersendiri.

5. Meningkatkan Kualitas Produk

Semakin banyak persaingan maka akan semakin kompetitif dan akhirnya memaksa para
pebisnis untuk menciptakan inovasi-inovasi produk yang lebih baik dibanding produk yang
sudah ada di pasar. Kondisi akibat persaingan tersebut tentu berdampak positif pada
tersedianya banyak produk yang semakin berkualitas. Hal ini tentu sangat bermanfaat, karena
masyarakat akan objek yang paling diuntungkan dari persaingan ini, mereka akan lebih
selektif dan memiliki lebih banyak opsi dalam memilih produk.

6. Membuka Lapangan Kerja

Perkembangan ekonomi kreatif akan menciptakan banyak pasar baru. Sehingga secara
langsung akan menciptakan adanya ketersediannya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Apalagi jika pemerintah bisa mendorong berbagai sektor industri kreatif untuk ikut terlibat
dalam menciptakan hasil karya yang semakin berkualitas sehingga bisa memperluas pasar,
maka dengan adanya kebijakan ini kebutuhan akan tenaga kerja juga akan semakin
meningkat.

7. Pertumbuhan Ekonomi

DI indonesia hingga tahun 2016, total pendapatan dari industri ekonomi kreatif mencapai Rp
642 Trillun, namun dari sekian banyak industri kreatif hanya ada 3 industri kreatif yang
memberikan kontribusi paling besar untuk pendapatan ini. Industri yang paling berperan
tersebut yaitu kuliner, fashion, dan kerajinan. Bayangkan bagaimana jika pemerintah bisa
menggerakkan semua potensi  dari berbagai sektor industri kreatif lainnya maka hal ini akan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi.

Analisis SWOT Industri Kreatif


1. Kekuatan (Strengths)
 Harga jual terjangkau.
 Produk Berkualitas
 Inovasi bagus dan bervariasi.
 Memiliki pelanggan yang tetap.
 Bahan baku kuat.
 Menciptakan SDM yang kreatif.
 Pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
2. Kelemahan (weaknesses)
 Modal terbatas.
 Kurangnya memanfaatkan media sosial.
 Keterbatasan alat yang digunakan.
 Kesulitan mendapatkan bahan baku.
 Tenaga kerja belum maksimal.
 Dukungan pemerintah belum maksimal.
3. Peluang (opportunities)
 Penggunaan teknologi modern.
 Mengikuti event.
 Bekerja sama dengan pihak lain.
 Pengembangan produk baru.

4. Ancaman (threats)
 Harga bahan baku fluktuatif.
 Promo pesaing lebih kreatif dan inovatif.
 Tidak adanya hak milik sehingga mudah dicuri/ditiru.

2. PARIWISATA
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau
turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai
dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa
bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat
istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh
Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah
wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang
non-lokal.

Analisis SWOT:

a. Strenght (Kekuatan)
 Indonesia yang terkenal akan keindahannya alamnya
 Tersedianya fasilitas pendukung lain, seperti hotel, transportasi, dsb.
 Keramahan penduduk Indonesia yang sudah terkenal di dunia.
 Daya dukung pemerintah untuk pengembangan pariwisata sangat besar.
b. Weakness (Kelemahan)
 Sumber daya manusia tidak bisa berbahasa asing.
 Isu permasalahan dan konflik yang ada.
 Kurangnya promosi pada beberapa potensi wisata.
 Sarana prasarana akses menuju tempat wisata kurang memadai.

c. Opportunities (Peluang)
 Peningkatan promosi yang memiliki peluang besar melalui media sosial.
 Perkembangan sistem teknologi informasi.
 Adanya kebijakan pemerintah untuk pengembangan pariwisata.
 Tingginya minat wisatasawan asing untuk datang ke Indonesia.
d. Threat (Ancaman)
 Adanya kerawanan pada beberapa tempat yang menjadi potensi wisata.
 Rendahnya pendidikan masyarakat sekitar.
 Daya dukung lingkungan terbatas.
 Adanya pencemaran lingkungan seni budaya dan kepribadian bangsa.
 Adanya aksi terorisme.
 Adanya beberapa wabah penyakit yang menyebabkan turis asing tidak mau bepergian
ke Indonesia.

3. ASURANSI
Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak
satu berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat). Asuransi juga disebut sebagai segala tindakan yang mendapat perlindungan.

Analisis SWOT:

a. Strenght (Kekuatan)
 Bagi perusahaan asuransi yang sudah memiliki nama di masyarakat, memiliki
kekuatan lebih seperti: menjadi pemimpin pasar, telah mendapatkan citra yang
baik di mata masyarakat, kinerja perusahaan dinilai baik, dan agen yang tersebar di
berbagai kota.
 Penggunaan teknologi informasi mempermudah perusahaan untuk melakukan
pemasaran, dan akses pada nasabahnya.
 Ketertarikan masyarakat terhadap asuransi.
 Produk asuransi beragam.
b. Weakness (Kelemahan)
 Banyaknya pesaing usaha sejenis, dan perusahaan asuransi ternama.
 Bagi perusahaan asuransi yang belum terlalu dikenal masyarakat sangat susah
untuk mencari nasabah asuransi.
 Adanya agen-agen yang tidak bertanggungjawab.
 Perlunya perhatian lebih terhadap kualitas pelayanan.
 Sumber daya manusia yang kurang cakap.
 Membutuhkan waktu yang lama untuk nasabah melakukan klaim asuransi.

c. Opportunities (Peluang)
 Masyarakat mulai memiliki kesadaran berinvestasi untuk masa depan.
 Biaya pengobatan, biaya rumah sakit, dan biaya pendidikan yang semakin mahal.
 Masyarakat mulai memiliki kesadaran berinvestasi untuk masa depan atau adanya
orientasi kehidupan yang mulai berubah memikirkan kesejahteraan di masa depan.
 Lokasi geografis Indonesia yang rawan bencana alam.
 Orientasi persaingan hanya skala nasional.

d. Threat (Ancaman)
 Banyaknya pesaing.
 Imitasi terhadap produk asuransi yang ditawarkan.
 Adanya persepsi negatif masyarakat Indonesia tentang asuransi

4. LOGISTIK
Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya,
seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa
dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.Berdasarkan pengertian di atas, maka misi
logistik adalah "mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang
tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi
profit bagi penyedia jasa logistik"
Analisis SWOT:

a. Strenght (Kekuatan)
 Banyaknya perusahaan dan usaha kecil serta menengah yang memerlukan jasa
pengiriman barang dan gudang.
 Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat memudahkan untuk melakukan
akses ke seluruh negara.
 Perusahaan logistik yang memiliki sistem terintegrasi akan mendapatkan kepuasan
pelanggan.
 Adanya reporting untuk melakukan pemantauan terhadap barang yang dikirim.

b. Weakness (Kelemahan)
 Adanya pekerja yang kurang disiplin dan tidak bertanggungjawab atas pengiriman
barang.
 Adanya komplain dari pelanggan karena barang rusak atau hilang.
 Banyaknya pesaing yang sejenis.
 Untuk pergudangan biasanya tidak diperlukan di desa-desa.

c. Opportunities (Peluang)
 Kegiatan ekspor impor yang meningkat, terutama setelah adanya MEA.
 Kebijakan pemerintah yang mempermudah ekspor impor.
 Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia lebih banyak daripada negara lain.
 Perkembangan teknologi.
 Banyaknya perusahaan dan industri kecil yang tidak memiliki tempat penyimpanan
(gudang).
 Maraknya penggunaan online shop oleh masyarakat.

d. Threat (Ancaman)
 Harga kompetitif dengan pesaing.
 Penggunaan mata uang dan nilai rupiah.
 Kondisi alam yang tidak menentu.
 Banyaknya pesaing sejenis.
 Sulit mendapatkan kepercayaan masyarakat ketika banyak komplain barang rusak atau
hilang.

Anda mungkin juga menyukai