Anda di halaman 1dari 9

MENURUNKAN RASIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESINCOLD FORGING 1

DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE ( QCC )

Muhammad Kholil (1), Rudini Mulya (2)


Program Studi Teknik Industri
Universitas Mercubuana Jakarta
Email: 1)m.kholil@mercubuana.ac.id, 2)rudinimenteri@gmail.com
ABSTRAK
Pengendalian kualitas suatu produk atau barang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses tiap- tiap unit produksi harus disertai check
sheet, history production, deki-daka, dan Aktifititas selama proses berlangsung,dengan tujuan
mengetahui Produksi tersebut berjalan lancar atau adanya Abnormality dalam line tersebut
sehingga mempermudah tindak lanjutnya. Dalam proses produksi tentunya akan ada kendalakendala yang dihadapi Operator, Leader, Foreman smpai ke Manager Production, tentunya
masalah masalah Kualitas Produk selalu menjadi prioritas utama karena karena apabila terjadi
Problem maka Line tersebut mengalami gangguan sehingga mempengaruhi next customer atau
proses berikutnya dan tentu saja mempengaruhi Operation Production atau Target Produksi Yang
harus dicapai. Dengan adanya Pengendalian Kualitas diharapkan Rasio barang akan Meningkat ,
Kepuasan Pelangganpun Tercapai dan Mengurangi Rasio No Good, untuk semual hal itu di setiap
perusahaan mengadakan Quality Control Cirle (QCC) untuk meminimalisasi kerugian terhadap
produk cacat yang terjadi disetiap Department. Perusahaan mewajibkan QCC setiap Tahunnya 2
kali melakukan QCC dan setiap department harus mengajukan hasil QCC nya untuk dibahas dan di
kualifikasi antar department dan yang terbaik dapat mengikuti perlombaan antar Perusahaan dan
Antar Negara yang diselenggarakan Setiap Tahunnya.
Kata Kunci :Check Sheet, History Production, Kepuasaan Pelanggan, Target Produksi, QCC.
ABSTRAK
REDUCE RATIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESIN COLD FORING 1
QUALITY CONTROL METHOD WITH CIRCLE (QCC)
Control the quality of a product or item is very important for companies to be able to get
maximum results. In the process of production of each unit must be accompanied by check sheet,
production history, deki-daka, and Aktifititas throughout the process, with the aim of knowing the
production running smoothly or any abnormality in the line making it easier to follow up. In the
production process of course there will be obstacles faced by operators, Leader, Foreman smpai to
Production Manager, Product Quality issues certainly matter has always been a top priority
because the problem occurs because when the Line disorder affecting customer or the next and the
next course affect Operation Production or Production Targets to be achieved. With the expected
ratio of goods Quality Control will Increase, Satisfaction and Reduce Ratio Reached
Pelangganpun No Good, for semual it in any company held Quality Control cirle (QCC) to
minimize losses to product defects that occur in each Department. The year requires every
company QCC QCC and 2 times did each department must submit the results of its QCC
qualifications to be discussed and in the best inter-department and inter-company can follow the
race and Transnational organized annually.
Keywords: Check Sheet, Production History, Customer
Satisfaction, target production, the QCC.
Astra Indonesia untuk Menyediakan
Perlengkapan dan Peralatan Motor dan
1. PENDAHULUAN
Mobil Pabrikan PT. Toyota Indonesia, PT.
Astra Daihatsu Indonesia , PT. Astra Honda
PT. Denso Indonesia bergerak di
Indonesia dan lain sebagainya. Hasil
bidang Otomotif yaitu sebagai Supplier

Produksi PT. Denso Indonesia yang ada di


kawasan Industri MM 2100 menghasilkan
Compressor , AC , Radiator Alumunium ,
Maghnetto, Wipper dan lain sebagainya.
Sedangkan Sunter Plant PT. Denso Indonesia
Menghasilkan Produksi seperti Spark Plug
(Busi), Radiator Kuningan, Stick Coil, Horn
(Klakson) , dan Oksigen Sensor.

Dalam setiap proses produksi


setiap departemen mempunyai batasan
batasan proses produksi dimana suatu
proses dikatakan Good Process atau
NoGood Process. Good Process adalah
Barang yang dalam keadaan proses
produksi tidak terjadinya perubahan
pada segi Bentuk, ukuran dan dimensi,
luka atau tergores dan lain sebaginya.
Sedangkan No Good Process adalah
Barang yang dalam Keadaan proses
produksi Mengalami kecacatan Fisik,
Bentuk, Ukuran dan Dimensi (
Abnormality).
Departement Spark Plug Part
adalah
Departemen
yang
Membuat
Housing.Proses Pertama adalah dari mesin
Cold Forging lalu ke Proses Mesin Shutte
kemudian Proses Welding dan Rolling.
Dimana proses pertama ada di mesin Cold
Forging, terdapat 4 mesin Cold forging.
Dimana salah satu mesin Tepatnya di Cold
Forging 1 sering terjadi masalah kualitas
yaitu Hurt On Head yang sangat tinggi rasio
No Goodnya. Jika kondisi ini dibiarkan
maka akan mengakibatkan perusahaan
merugi oleh karena itu perlu adanya
penanggulangan agar masalah yang timbul
dapat ditanggulanggi dengan Metode
Quality Control Circle (QCC)

On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT.


Denso Indonesia.
B. Mencari penyebabNo Good Process
Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1
dengan QCC di PT. Denso Indonesia.
C. Bagaimana menanggulangi No Good
Process Scrap On Head di Mesin Cold
Forging 1 dengan langkah-langkah yang ada
pada QCC.

3.

TUJUAN PENELITIAN

A. Mengetahui parameter pengujian yang


menyebabkan No Good Process Scrap On
Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso
Indonesia.
B. Mengetahui penyebab No Good Process
Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di
PT. Denso Indonesia.
C. Mendapatkan penanggulangan dari
permasalahan No Good Process Scrap On
Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso
Indonesia

4. LANDASAN TEORI
QUALITY CONTROL SYSTEM (QCC)
Quality
Control
Circle
adalah
sekolompok orang yang terdiri dari 3- 10
orang dalam usaha memperbaiki atau
menghilangkan atau Mengendalikan proses
produksi terutama dalam No Good Process.
Setiap Depertemen Wajib melaksanakan
Quality Control Circle dalam setiap
produksinya. Setiap tahunnya
harus
menyerahkan data dan hasil Quality Control
Circle kepada Total Quality Management
atau disingkat TQM. Total Quality

Management (TQM) adalah satu himpunan


2.

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Mencari pada parameter pengujian mana


yang menyebabkan No Good Process Scrap

DELAPAN LANGKAH QCC


Dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengendalian mutu, QCC memutar roda
Deming (PDCA) dan melakukan 8 langkah
dan 7 alat secara berkesinambungan.Delapan
Langkah yang digunakan meliputi :
P berarti Planning (perencanaan) meliputi

prinsip-prinsip, alat-alat, dan prosedurprosedur yang memberikan tuntunan dalam


praktek penyelenggaraan organisasi. QCC
merupakan pendekatan yang membina
manusia
dan
bukannya
pendekatan
penggunaan manusia. QCC bertujuan untuk
membuat setiap pekerja menjadi pengambil
keputusan
sepanjang
menyangkut
pekerjaannya.

4 langkah yaitu :
Langkah
masalah/persoalan atau tema
Langkah
akan dicapai
Langkah
terjadi
Langkah
terjadinya masalah

Langkah
penanggulangan
D berarti Do (pelaksanaan) meliputi 1
langkah yaitu :
Langkah
6:Pelaksanaan
rencana
penanggulangan
C berarti Check (meneliti hasil) meliputi 1
langkah yaitu :
Langkah
7 : Meneliti/Mengevaluasi
hasil
A berarti Action (tindakan) meliputi 2
langkah yaitu :
Langkah
8: Standarisasi dan tindak
lanjut
TUJUH ALAT BANTU DALAM QCC
1. CHECK SHEET ATAU KERTAS
PERIKSA
Kertas periksa adalah suatu piranti
yang paling mudah untuk menghitung
seberapa sering sesuatu terjadi.Dengan
demikian, kertas periksa adalah piranti yang
sederhana, tetapi teratur untuk pengumpulan
dan pencatatan data untuk mengetahui
masalah utama (Hunt, 1993: 132).
2.GRAFIK.
Grafik adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk gambar.
3. DIAGRAM PARETO
Diagram pareto merupakan suatu
alat untuk melihat permasalahan yang paling
tinggi prioritasnya. Divisualisasikan dalam
sebuah diagram yang disusun mulai dari data
terbesar/terbanyak. Diagram pareto juga
dapat mengidentifikasikan suatu masalah

yang paling penting yang mempengaruhi


usaha perbaikan kualitas dan memberikan
petunjuk dalam mengalokaskan sumber daya
yang terbatas untuk menyelesaikan masalah
(Mitra, 1993).
4. DIAGRAM TULANG IKAN
Diagram tulang ikan atau diagram
fishbone
merupakan
diagram
yang
menggambarkan
hubungan
antara
karakteristik
mutu
dengan
faktor
penyebabnya. Disebut Fishbone karena
strukturnya yang mirip struktur tulang ikan.
Fungsi
dasarnya
adalah
untuk
mengindentifikasi
dan
mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul
dari suatu efek spesifik dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya. Penyebab
permasalahan bisa diidentifikasi melalui
proses sesi brainstorming (curah pendapat).
5. DIAGRAM PENCAR
Diagram
Pencar
merupakan
diagram yang menggambarkan korelasi
(hubungan) antara dua faktor atau data yang
ada. Dengan memakai diagram ini kita dapat
melihat apakah dua faktor yang kita uji
tersebut saling berpengaruh dan mempunyai
korelasi atau tidak.
6. PETA KENDALI (CONTROL CHART)
Peta kendali (Control Chart)
merupakan
metode
statistik
yang
membedakan adanya variasi penyimpangan
karena sebab umum dan sebab khusus. Peta
kendali menggambarkan perbaikan kualitas.
Perbaikan kualitas terjadi pada dua situasi,
situasi pertama adalah ketika pata kendali
dibuat, proses dalam kondisi tidak stabil.
Kondisi yang diluar batas kendali terjadi
karena sebab khusus (assignable cause),
kemudian dicari perbaikan sehingga proses
menjadi stabil.
7. HISTOGRAM
Histogram merupakan diagram yang
mirip grafik balok yang digunakan untuk
menggambarkan penyebaran data.

5. METODOLOGI PENELITIAN

1. Studi Lapangan

Metode penelitian yang digunakan


untuk penelitian dan analisis melalui
beberapa tahap yaitu :
Studi lapangan dilakukan untuk
mendapatkan data-data dan informasi
yang diperlukan dalam penelitian ini.

Studi
lapangan
dilakukan
dengan
meninjau langsung ke lapangan/kawasan
perusahaan.
2. Studi Pustaka.
Studi pustaka dilakukan dengan
membaca dan mempelajari buku-buku
referensi yang berhubungan dengan masalah
yang akan dibahas dan digunakan dalam
memecahkan masalah.
3. Wawancara
Wawancara
langsung
dengan
penganalisis
dan
karyawan
yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.

6.

Quality
Kualitas yang lebih baik
Cost
akan mengurangi Biaya Proses Produksi
Delivery
waktunya.
Moral
:
hasil
pemeriksaan
dipertanggung jawabkan.
Productivity
:
Operational Rasio

dapat

Meningkatnya

Environment : Membaiknya Lingkungan di


lingkungan kerja.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

QCC (Quality Control Circle) yang


dilakukan oleh tim QCC Ceria 2 diawali
dengan membuat rencana kegiatan dari
delapan langkah yang ada pada QCC.
Berikut ini adalah time line rencana dan
kegiatan QCC Ceria 2 terlihat pada tabel 1
Tabel 1. Time line Rencana dan Kegiatan
QCC

Gambar 1. Diagram Pareto No Good Hurt


On Head
Menentukan Tema

Menetapkan Target

Langkah pertama dalam QCC


adalah menentukan tema. Berdasarkan
penjabaran fakta dan data diperoleh bahwa
masalah yang utama adalah Banyaknya NO
Good In Process. Oleh karena itu dalam
QCC ini akan mengangkat Tema Scrap On
Head di mesin Cold Forging 1
Manfaat yang akan kami dapat
dikaji
masalah
ini
ditanggulangi,
berdasarkan dari segi:
A. KesepakatanAnggota Group.
Grafik 1. Grafik No Good Hurt On Head
Sebelum QCC
Alasan Target

B. Berdasarkan Kaidah Smart

Spesifik : Membahas pada masalah


utama dan Analisa akar masalah
Measurable : Berdasarkan pada
kemampuan dan skill anggota
Achiveble : Hasil yang maksimal
dari kualitas
Reasonable : sesuai dengan Policy
Management
Time Base : Diselesaikan dari
Apr,10

Sept,10(Aktifitas
Terjadwal)

Analisa Penyebab Yang Ada


Penyebab dari kondisi yang tidak sesuai
pada saat pelaksanaan proses produksi
housing dituangkan dalam diagram fishbone

Analisis Kondisi Yang Ada


Analisis
kondisi
merupakan
langkah yang harus dilakukan setelah target
telah ditentukan. Kondisi yang dianalisis
mencakup setiap faktor yang berpengaruh
dalam pemeriksaan uji batas mikroba.
Analisis yang dilakukan yaitu menelaah
secara teliti kondisi yang terjadi di lapangan
dan kemudian di analisis kesesuaiannya
dengan kondisi yang seharusnya terjadi.
Analisis kondisi yang ada pada QCC ini
ditampilkan pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 2. Analisi Kondisi yang ada

Gambar 2. Diagram Tulang Ikan


Rencana Penanggulangan
Langkah kelima dalam QCC setelah
dilakukan pencarian akar dari masalah yang
sedang dialami adalah merencanakan
penaggulangan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Rencana
penanggulangan yang akan dilakukan
dituangkan pada tabel 3 berikut ini:

Penanggulangan
Langkah selanjutnya dalam QCC
setelah dilakukan rencana penanggulangan
adalah
penanggulangan.
Rencana
penanggulangan
yang
telah
dibuat
diaktualisasikan dalam tindakan nyata.
Penanggulangan yang dilakukan terlihat pada
tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Penangulangan Masalah No Good
On Head di Mesin Cold 1

Tabel 3. Rencana Penanggulangan Masalah


No Good Hurt On Head
Gambar 3. Cara Pemasangan Hexagon
Punch
Tabel 4. SOP Pemasangan Hexagon Punch

1. Pembuatan SOP Pemasangan Hexagon


Punch
Pembuatan SOP pemasangan Hexagon
Punch untuk mencegah operator memasang
hexagon punch dengan hanya menggunakan
feeling, sehingga operator memahami
bagaimana memasang hexagon punch
dengan baik dan benar.

1. Pembuatan SOP pemasangan Jig


Setting Finger
Pembuatan SOP Pemasangan Jig Setting
Finger di harapkan pada saat setting posisi
finger lebih baik menggunakan master jig
finger yang telah dibuat sesuai dengan posisi
centernya. Yang sebelumnya pada saat
setting finger hanya menggunakan blank 3/6
hal ini dengan tujuan pada prosess press
posisi blank tidak miring.
Tabel 5. SOP Pemasangan Jig
Master Finger 3/6

Gambar 4. Master Jig Finger 3/6


2.

Drawing Hexagon Punch

Diharapkan operator mengerti mengenai


sudut sudut antara hexagon punch dan
punch pada saat centering punch 3/6.

tabel 6. Tabel Drawing Hexagon


Punch

3.

Cleaning exhaust

Cleaning Exhaust di lakukan untuk


mendapatkan
lingkungan
yang
baik,karena apabila tidak di cleaning asap
dari uap oli sangat banyak dan sangat
menggangu operator pada saat setting
terlihat pada gambar 5.:

4.

Data monitoring
hexagon punch

pemakaian

Monitoring ini dilakukan selama


prosesi qcc sampai selesainya QCC.

Gambar 5. Area Cleaning Exhaust Cold


Forging 1
Grafik 2. Monitoring Pemakaian Tools
Hexagon Punch
Evaluasi Hasil
Selama proses penanggulangan
QCC, No Good in process Mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Terlihat
dalam grafik:

Tabel 7 Standarisasi

Standarisasi
Pasang

Hexagon

punch

sesuai

dengan SOP.
Setting Finger Menggunakan Jig.
Pasang

Hexagon

Punch

sesuai

dengan SOP.
Finger

menggunakan

Radius

(R

2.5mm).
Setiap 100000 pcs harus diganti
PM filter oil miss dilakukan cleaning
( 1X per bulan ).

Grafik 3. Grafik No Good On Head


Sebelum sampai Sesusah QCC
Standarisasi dan Tindak lanjut

Tindak Lanjut
No Good hurt on Head yang terjadi di mesin
CF 1 dari sebelumnya : 0.08% - 0.02 %.
Penurunan sekitar 75%, Maka kami berhasil
menangani masalah. Untuk meningkatkan
mutu dan menjaga kualitas maka tema QCC
Selanjutnya adalah Menurunkan No Good
Proses HurtBagian Hexagon pada Type
Q/K di mesin Cold Forging 3. Alasan
Tema QCC selanjutnya adalah karena
Tingginya Pareto No Good Proses Hurt
bagian Hexagon type Q/K di Mesin Cold
Forging 3.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
kesimpulan ini dapat dilihat dari beberapa
faktor yaitu:
1. Quality dapat dikendalikan karena sudah
adanya SOP setting dan sudah berkurangnya
NG item.
3. Setiap anggota harus berperan aktif dalam
melaksanakan QCC untuk kepentingan
perusahaan.
4. Kualitas Sarana dan prasarana harus tetap
dijaga dan terus menerus melakukan
perbaikan.
5. Manajemen harus lebih aktif lagi dalam
melaksanakan kegiatan kegiatan untuk
meningkatkan skill dan Potensi karyawan.
Daftar Pustaka
Bounds, G. (1994). Beyond Total Quality
Management
Toward
the
Emerging Paradigm. New York:
Mc-Graw Hill Book Inc.
Bounds, Greg. 1994. Beyond Total Quality
Management. New York: Me
Graw-Hill Inc. Dale, Barrie G.
1994. Managing Quality. New
York: Prentice-Hill. Feigumbaum
A.V. (1996). Total Quality
Control. New York: Me GrawHill Inc.
Crosby, Philip B. (1979). Quality is Free.
New York: Mc-Graw Hill Book
Inc. Deming, W. Edwards (1986).

2. Cost spoilage dapat ditekan karena NG


berkurang. Total = Rp 912000 ( 3 bln ) =
(2220 pcs X Rp 411/ pcs ).
3. Delivery Karena produktifitas
Delivery lebih aman ( Stock Terjaga ).

naik

4. Safety Operator setting lebih aman karena


bagian dalam mesin tidak ada asap.
5. Measureable Menambah skill untuk lebih
menghasilka produk yang lebih baik.
6. Procuctivity meningkat karena waktu
setting lebih meningkat karena waktu setting
lebih cepat.
7. Environment Mengurangi pencemaran
lingkungan karena Scrap No Good.
Saran
1. PT.Denso Indonesia hendaknya terus
menerapkan sistem Moral baik Quality
Control Circle (QCC) , QCP , Kaizen ,
Sumbang
Saran
(SS),
Improvment
Improvment yang sudah aada dalam Sistem.
2. Setiap Karyawan harus memberikan buah
pikirinnya untuk kemajuan perusahaan.
Out of Crisis. Cambridge:
Massachussetts
Institute
of
Technology.
Fandy, Tjiptono

(1995). Total

Management,

Quality
Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.


Feigenbaum, Armand V. (1991). Total
Quality Control. 3rd ed, New
York: Mc-Graw.
Garvin, David A. (1988). Managing Quality.
New York: The Free Press.
Gaspersz, V. (2002). Manajemen
Kualitas dalam Industri Jasa.
Jakarta: PT Gramedia."
Goetsch, D.L. & Davis S.B. (1997).
Introduction to Total Quality. New
Jersey: Prentice-Hill Inc.
Hermandez, Arnaldo (1985). Just in Time
Manufacturing.
New
Jersey:
Prentice-Hill
Inc.

Hessel, Nogi S. Tangkilisan (2003).


Manajemen Modern untuk Sektor
Publik. Yogyakarta: Penerbit
Balairung & Co.Hill Book Inc.
Hunt, Daniel V. (1993). Managing for
Quality. Illinois: Businessone Irwin.
Ishikawa, Karou (1985). What is Total
Quality Control. New Jersey:
Prentice-HillInc.
Juran, Joseph M. (1993). Quality Planning
and Analysis. 3rd ed: New York:
Me- Graw Hill Book Inc.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry,
L.L. (1985). A Conceptual Model

of Service Quality, Journal of


Marketing (Fall): 41-50.
Ross,

J.E.
(1994).
Management.
Page Ltd.

Total
Quality
London: Kogan

Ritzman, L.P & Krajeweski L.J. (1996).


Operations Management, Fourth
Edition.New
York:
AddisonWesley Publishing Company Inc.
Thoby Mutis & V. Gasperz (2004). Nuansa
Menuju
Perbaikan
Kualitas
dan
Produktivitas. Jakarta: Penerbit Universitas
Trisakti.

Anda mungkin juga menyukai