PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengapa seorang guru harus menguasai teori-teori belajar?. Jawabannya yaitu Teori belajar akan
sangat membantu guru, supaya memiliki kedewasaan dan kewibawaan dalam hal mengajar, mempelajari
muridnya, menggunakan prinsip-prinsip psikologi maupun dalam hal menilai cara mengajarnya sendiri.
Living is Learning, merupakan sepenggal kalimat yang dikemukakan oleh Havighurst (1953). Dengan
kalimat tersebut memberikan gambaran bahwa belajar merupakan hal yang sangat penting, sehingga
tidaklah mengherankan bahwa banyak orang ataupun ahli yang membicarakan masalah belajar. Hampir
semua pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku manusia dibentuk, diubah dan berkembang melalui
belajar. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana dan kapan saja. Di rumah, di sekolah, di pasar, di
toko, di masyarakat luas, pagi, sore dan malam. Karena itu, belajar merupakan masalah bagi setiap
manusia. Oleh sebab itu dibutuhkan cara belajar yang tepat untuk menghasilkan perubahan sikap yang
baik pula.
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal
abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli
psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh
psikolog Rusia Ivan Pavlov (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian
klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa
ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. Teori belajar behaviorisme
ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya
perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori
behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat
penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau Penilaian
didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi
instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.
1.
2.
3.
4.
A. RUMUSAN MASALAH
Apa itu teori belajar?
Bagaimana proses belajar menurut teori skinner?
Bagaimana proses belajar menurut teori Gagne?
Bagaimana perbedaan antara proses belajar teori skinner dengan teori gagne?
B. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian teori belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,
dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar
memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan
individu secara aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi
suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim
yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia
nyata dinyatakan olehMcKeachie dalam grendel 1991 : 5 (Hamzah Uno, 2006:4). Sedangkan
Hamzah (2003:26) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang
didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih
variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji
serta dibuktikan kebenarannya. Dari dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat azaz
tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang
dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajaradalah suatu teori yang di
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
B. PROSES BELAJAR TEORI SKINNER
Skinner (1958) memberikan definisi belajar Laerning is a process of progressive behavior
adaptation. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa belajar itu merupakan suatu proses
adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya
sifat progresifitas, adanya tendensi kearah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam proses belajar. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya menggembirakan dan merupakan
tingkah laku yang sifatnya subjektif. Pengutan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan suaturespon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya dapat diamati dan diukur.
Dalam teori Skinner dinyatakan bahwa penguatan terdiri atas penguatan positif dan penguatan negatif.
Contoh
penguatan positif diantaranya adalah pujian yang diberikan pada anak setelah berhasil
menyelesaikan tugas dan sikap guru yang bergembira saat anak menjawab pertanyaan. Skiner
menambahkan bahwa jika respon siswa baik(menunjang efektivitas pencapaian tujuan) harus segera
diberi penguatan positif agar respon tersebut lebih baik lagi,atau minimalnya perbuatan
baik itu
dipertahankan.
Sejarah Munculnya Teori Kondisioning Operan B.FSkinner
Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R.
Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. Pada waktu itu model kondisian klasik dari Pavlov telah
memberikan pengaruh yang kuat pada pelaksanaan penelitian. Istilah-istilah seperti cues (pengisyaratan),
purposive behavior (tingkah laku purposive) dan drive stimuli (stimulus dorongan) dikemukakan untuk
menunjukkan daya suatu stimulus untuk memunculkan atau memicu suatu respon tertentu. Skinner tidak
sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifatsifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan
tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya.
Bukan begitu,banyak tingkah laku menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan
yangmempunyai pengaruh terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan organisme itu
merespon nanti. Asas-asas kondisioning operan adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan oleh John
Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan fokus
penelitian psikologi. Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R lainnya, Skinner menghindari
kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental
dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut
dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku
operan
Eksperimen Skinner
Dalam eksperimen Skinner (Muhibbin Syah, 2003: 99), Skinner menggunakan seekor tikus yang
ditempatkan dalam sebuah peti yang kemudian terkenal dengan Skinner Box. Peti sangkar ini terdiri
atas dua komponen yaitu: manipulandum dan alat pemberi reinforcement yang antara lain berupa wadah
makanan. Manipulandum adalah komponen yang dapat dimanipulasi dan gerakannya berhubungan
dengan reinforcement. Komponen ini terdiri dari tombol, batang jeruji, dan pengungkit. (Rober, 1988).
Dalam eksperimen ini, mula-mula tikus mengeksplorasi pati sangkar dengan berlari-lari atau
mencakari dinding. Aksi ini disebut emitted behavior (tingkah laku yang terpancar tanpa
mempedulikan stimulus tertentu). Sampai pada suatu ketika secara kebetulan salah satu emitted
behavior tersebut dapat menekan pengungkit yang menyebabkan munculnya butir-butir makanan ke
dalam wadahnya sehingga tikus dapat mendapatkan makanan.
Butir-butir makanan ini merupakan reinforce bagi penekanan pengungkit. Penekanan pengungkit
inilah yang disebut tingakah laku operant yang akan terus meningkat apabial diiringi dengan
reinforcement, yakni pengauatan berupa butir-butir makanan yang muncul.
PROSES BELAJAR
Operant Conditioning
Gaya mengajar guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification)
Teori Skinner sangat berpengaruh besar pada saat ini, terutama di Amerika Serikat dan negara-negara
lainnya. Di dunia pendidikan, khususnya dalam lapangan metodologi dan teknologi pengajaran, pengaruh
ini sangat besar. Program-program inovatif dalam bidang pengajaran sebagian besar disusun berdasarkan
teori Skinner. Program-program tersebut misalnya:
1.
2.
3.
Dalam kehidupan sehari-hari teori Skinner tentang pengkondisian ini sangat diminati saat ini karena
memang memiliki fungsi yang sangat membantu manusia. Melalui teori ini orang-orang dapat melatih
hewan peliharaan (kucing, anjing, burung dll.) maupun hewan-hewan yang berguna dalam membantu
manusia (merpati, anjing polisi dll.). Dalam pengkondisian operan menurut Skinner ini, para pelaku
eksperimen dapat mendorong perilaku baru dengan mengambil manfaat dari perbedaan tindakan subyek.
Untuk melatih seekor anjing,agar bisa menekan bel dengan moncongnya, seorang penyelidik dapat
memberikan imbalan setiap kali anjing tersebut mendekati kawasan bel, serta memberi isyarat bagi anjing
untuk menyentuh bel. Dan jika akhirnya bel tersentuh, kembali diberi imbalan (penguatan).Dengan cara
ini juga burung dara dapat dilatih dengan membentuk respon operan untuk menemukan lokasi orangorang yang hilang di laut; ikan lumba-lumba dilatih untuk menarik peralatan di bawah air. Teori Skinner
ini juga sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, dimana rata-rata system pendidikan saat ini
menerapkan system pengkondisian Skinner. Saat sensitifnya masalah hak asasi manusia (HAM), maka
penerapan hukuman di dunia pendidikan mulai dikurangi dan beralih ke cara yang dperkenalkan Skinner
yaitu bahwa hukuman tidak perlu, yang diperlukan adalah memberi hadiah bagi yang berprestasi untuk
merangsang anak-anak yg tidak berprestasi untuk belajar lebih baik lagi.
belajar. Perubahan tingkah laku dapat berbentuk perubahan kapabilitas jenis kerja atau
perubahan sikap, minat atau nilai. Perubahan itu harus dapat bertahan selama periode
waktu dan dapat dibedakan dengan perubahan karena pertumbuhan, missalnya perubahan
tinggi badan atau perkembangan otot dan lain-lain.
Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam beberapa fase utama, yaitu:
Fase pengenalan (apprehending phase). Pada fase ini peserta didik memperhatikan
stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk
kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Ini berarti bahwa belajar adalah suatu
proses yang unik pada tiap siswa, dan sebagai akibatnya setiap siswa bertanggung jawab
terhadap belajarnya karena cara yang unik yang dia terima pada situasi belajar.
Fase perolehan (acqusition phase). Pada fase ini peserta didik memperoleh
pengetahuan baru dengan menghubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan
sebelumya. Dengan kata lain pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara
informasi baru dan informasi lama.
Fase motivasi
sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.
Fase generalisasi
adalah fase transer informasi pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat,
siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut.
Fase penampilan
adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah
mempelajari sesuatu.
Fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah
ditampilkan (reinforcement).
Belajar matematika ada dua objek, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.
b)
Fakta adalah objek matematika yang tinggal menerimanya, seperti lambang bilangan, sudut, dan
Ada delapan tipe belajar, yaitu belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal,
Belajar isyarat adalah belajar yang tingkatnya paling rendah, karena tidak ada niat atau spontanitas.
Persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan
mendapatkan kembali informasi.
Pemerolehan dan unjuk perbuatan (performansi), yang digunakan untuk persepsi selektif, sandi
semantik, pembangkitan kembali, respon, dan penguatan.
Alih belajar yaitu pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum.
D. PERBEDAAN PROSES BELAJAR TEORI SKINNER DAN TEORI GAGNE