Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 1 : Bagaimana Teori Ilmiah Menjelaskan Hukum Alam

Axiologis (Kegunaan)

Teori ilmiah merupakan teori yang tidak dimiliki oleh pengetahuan non ilmiah maupun
ilmu semu. Teori ilmiah muncul dengan adanya bukti konkrit bukan sebuah kebetulan. Teori
ilmiah merangkum hipotesis-hipotesis yang telah didukung dengan tes yang berulang. Teori valid
selama tidak ada bukti yang melawannya bisa dibuktikan salah. Teori ilmiah juga bisa dikatakan
hipotesis yang diterima. Perbedaan terbesar antara hukum dan teori adalah bahwa teori lebih
komplek dan dinamis.
Hukum menggambarkan sebuah aksi, sementara teori menjelaskan menjelaskan selurug
grup atau fenomena terkait. Hukum alam berlaku di setiap tempat dan berlaku setiap saat.
Banyak keterkaitan antara hokum alam dengan teori ilmiah. Keterkaitan tersebut dapat berguna
sebagai bukti konkrit dalam suatu penelitian. Misalnya, adanya pernyataan Aristoteles tersebut
juga berdasarkan gabungan antara teori ilmiah dan hukum alam yang keduanya sama-sama
membutuhkan bukti konkrit untuk hasil yang valid.
Hukum alam dan teori ilmiah merupakan gabungan teori yang bukan sekedar penemuanpenemuan semata. Hukum alam juga menyadarkan kita bahwa di dunia ini membutuhkan suatu
kepastian dan hasil yang valid. Karena suatu penelitian akan dianggap valid jika disertai dengan
bukti penelitian yang dimana bukti tersebut bisa kita dapatkan dengan melakukan suatu teori
yang telah dijelaskan oleh teori ilmiah. Tidak hanya itu, teori ini juga berguna di kehidupan
sehari-hari dimana kita membutuhkan ilmu-ilmu pasti. Di kedokteran gigi juga membutuhkan
ilmu pasti untuk penanganan pasiennya.

TOPIK 2 : Bagaimana Teori Ilmiah Menjelaskan Hukum Alam


Epistemologis (Cara yang Dapat Digunakan)

Cara pertama yang akan saya gunakan untuk menjadi dokter gigi dengan acuan hukum
alam ialah melakukan pendekatan dengan pasien terlebih dahulu. Mengenali tentang riwayat
hidupnya yang nantinya akan berguna bagi saya sebagai dokter gigi dan pasien. Setelah
pendekatan saya mulai menggunakan teori pasti seperti : melakukan anesthesi jika memang akan
dilakukan pencabutan.
Cara kedua saya adalah memberikan penjelassan-penjelasan tentang pelayanan yang telah
saya berikan kepada pasien. Tidak hanya pelayanan saja tetapi juga kenyamanan setelah
perawatan agar pasien tidak menyalahkan kita jika terjadi suatu permasalahan.
Cara ketiga yaitu memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit pada pasien. Tidak selalu
melakukan tindakan hanya memberi obat saja juga bisa kita lakukan kepada pasien. Semua
bergantung pada keluhan pasien tentang penyakit gigi atau rongga mulutnya.
Selanjutnya, saya akan terus belajar dan memperdalam ilmu saya mengenai dunia
kedokteran gigi. Baik itu dengan membaca buku, jurnal, textbook maupun melakukan studi
kasus mengenai penyakit-penyakit seputar kesehatan mulut yang ada di lingkungan masyarakat.
Tidak hanya pada masa-masa saya menjadi mahasiswa saja, tetapi setelah saya menjadi dokter
gigi pun saya harus tetap banyak belajar agar ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan lebih pasti dan
bisa menjamin kesembuhan pasien. Sehingga saya bisa menjalankan profesi saya sebagai dokter
gigi yang memiliki bukti konkrit jika saya sudah memberi pelayanan baik kepada pasien saya.

TOPIK 3 : Bagaimana Teori Ilmiah Menjelaskan Hukum Alam


Korespondensi (Kenyataan yang Ada)

Saya sebagai dokter gigi lebih fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah pada
gigi dan gusi. Sebagai dokter gigi , kepastian yang akan saya hadapi dalam pekerjaan saya
nantinya adalah saya harus bisa mencabut gigi, menambal gigi, merawat saluran akar gigi,
merapikan gigi yang tidak rapi dengan pemasangan kawat, membuat gigi tiruan dan lain
sebagainya.
Kenyataan lain yang akan saya hadapi adalah saya membutuhkan banyak sekali alat dan
material yang sudah pasti dengan harga lebih mahal daripada alat-alat di kedokteran umum.
Selain saya dituntut untuk mengetahui masing-masing fungsi , saya juga harus terampil dalam
penggunaannya. Saya membutuhkan alat-alat seperti dental chair, mata bor, kaca mulut, sonde
dan lain sebagainya . Saya juga membutuhkan material seperti bubuk alginat dan resin akrilik.
Semua itu pasti saya butuhkan sebagai dokter gigi.
Dokter gigi nantinya juga akan seperti dokter umum yang juga bekerja di rumah sakit dan
juga bisa membuka praktek sendiri di rumah setelah mendapatkan surat izin praktek. Sebagai
dokter gigi yang akan melakukan pelayanan dengan pasti , tidak menutup kemungkinan jika saya
melakukan penyuluhan ke desa-desa untuk menerapkan ilmu yang telah saya dapatkan. Dengan
teori-teori yang ada saya dapat mengajarkan dan berbagi ilmu kepada orang di sekitar saya agar
mereka juga mengetahui tentang ilmu-ilmu yang dipelajari di kedokteran gigi. Karena yang
mereka tau selama ini hanyalah ilmu di kedokteran umum saja.

hukum yang berlaku setiap tempat dan berlaku setiap saat. Lex naturalis
merupakan perwujudan dari lex aetarna pada rasio manusia. Atas dasar ini manusia
bisa membedakan/ menentukan hal yang baik dan hal yang buruk, selai itu juga
bisa melakukan suatu penelitian.
Hukum alam merupakan hukum yang sudah ada sejak alam ini terbentuk dan
secara alami makhluk-makhluk yang ada didalamnya sudah terbentuk hukumhukum sendiri, tatanan hidup terbentuk sendiri. Alam adalah tempat dimana setiap
makhluk hidup menentukan hidup, bisa berkembang biak, mencari makan semua
itu merupakan hukum alam.
Hukum ilmiah adalah suatu pernyataan fakta yang bertujuan untuk
menggambarkan kejadian atau kejadian-kejadian dengan term yang jelas. Biasanya
diterima secara benar dan universal. Kadang merupakan sebuah persamaan
matematis. Hukum adalah generalisasi dari observasi-observasi. Hukum Ilmiah
menggambarkan tapi tidak menjelaskannya. Untuk membedakan antara hukum dan
teori adalah bahwa hukum tidak menjelaskan mengapa. Contohnya adalah hukum
gravitasi Newton. Dia bisa memprediksi sifat benda jatuh tapi tidak menjelaskan
kenapa.

Anda mungkin juga menyukai