kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal
Dibeberapa Negara maju, home care (perawatan di rumah) bukan merupakan konsep yang baru,
tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859 yang dia namakan perawatan di
rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang sakit
san tidak bersedia di rawat di rumah sakit.
Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang direncanakan dan
dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
1. Tujuan Home Care
Tujuan umum dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang
dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan sedengkan tujuan khusus dari
pelayanan home care adalah menungkatkan upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya,
tenaga dan pikiran.
2. Manfaat Home Care
Berbagai keuntungan dari pelayanan Home Care bagi klien antara lain:
a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif
b. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal
dan etik keperawatan
c. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih nyaman dan puas
dengan asuhan keperawatan yang professional
3. Ruang Lingkup Pelayanan Home Care
a. Pelayanan medik
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
d. Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik
e. Pelayanan informasi dan rujukan (pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan)
f. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
g. Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial
4. Bentuk Pelayanan Home Care
Berbagai bentuk pelayanan home care yang dapat dilakukan di rumah antara lain:
pengukuran tanda-tanda vital, pemasangan atau penggantian selang lambung (NGT),
pemasangan atau penggantian kateter, pemasangan atau penggantian tube pernapasan,
perawatan luka dekubitus atau ulcer dan jenis luka lainnya, penghisapan lendir dengan
atau tanpa mesin, pemasangan peralatan oksigen, penyuntikan (IM, IV, Sub kutan),
L. Jhonson & R. Leny. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Yogyakarta:
Nuha Medika