Resume 3-A1
Resume 3-A1
Resume 3-A1
SKENARIO 1
BLOK 3
BIOLOGI SEL
Oleh : Kelompok A
092010101001
092010101002
092010101003
092010101004
092010101005
092010101006
092010101007
092010101008
092010101009
092010101010
092010101011
092010101012
092010101013
092010101014
092010101015
092010101016
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009
SKENARIO 1
BIOLOGI SEL
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Sel :
- Setiap masa protoplasma kecil yang menyusun jaringan yang
terorganisir terdiri dari sebuah nucleus yang dikelilingi dengan
sitoplasma yang mengandung berbagai organel dan dibungkus oleh
-
hidup.
Setiap unit sel tersususn atas: air (70-90 %), ion (10-20 %), protein,
lipid, dan karbohidrat.
2. Reticulum endoplasma :
-
3. Ribosom :
- Berupa granul satu-satu, atau berkelompok (poliribosom / polisom) yg
disatukan melalui untai mRNA dan memegang peran kunci dlm
penyampaian sandi atau penerjemah pesan selama proses pembuatan
protein yang berupa sandi bagi urutan asam amino protein yg akan
-
5. Inti :
- Suatu badan sferoid di dalam sel, terdiri dari sejumlah organel
karakteristik yang tampak dehngan mikroskop optis, membrane inti
yang tipis, nucleolus, granul kromatin dan linin regular, serta
-
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
c. ribosom
d. Lisosom
e. Peroksisom
f. Mitokondria
g. Sentriol
h. Sitoskeleton
2.2.2 Inklusio
2.3 Membran Sel
3. Jaringan
4. Siklus Sel
5. Interaksi Sel
6. Pengaruh Reseptor Obat Terhadap Farmakodinamik dan Farmakokinetik
TUJUAN BELAJAR
ANALISIS MASALAH
Haeckel
Membagi dunia hewan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
Protozoa : mempunyai sel tunggal
Metazoa : mempunyai sel banyak
2.
3.
4.
Sel pendukung
Contohnya: sel xilem
contoh:
ribosom,
mikrotubul,
sentriol,
flagella
dan
sitoskeleton
2.1 INTI
Struktur Inti Sel
Inti sel tampak sebagai struktur bulat atau memanjang, biasanya di
pusat sel, pada jaringan mammalian, garis tengah bervariasi antara 5 10
m. Semua sel mempunyai inti kecuali eritrosit dewasa dan trombosit.
Terdiri atas selaput inti, kromatin, dan matriks inti dan anak inti.
a. Selaput Inti
Terdiri atas dua membrane parallel yang dipisahkan celah
sempit (sisterna perinukleus).
Membran dalam terdapat selaput fibrosa (lamina fibrosa)
selama interfase kromatin melekat. Lamina fibrosa merupakan struktur
protein yang berhubungan erat dengan membran dalam dari selaput
inti.
Membran dalam dan membran luar menyatu, terdapat celah
sirkular, poro inti, menyediakan jalan di antara inti dan sitoplasma,
dijembatani membran kedap electron berupa diafragma protein lapis
tunggal yang bersifat permeabel.
Dilekati poloribosom, kadang berhubungan dengan rER.
b. Kromatin
Terdiri atas pilinan benang DNA yang terikat protein basa
(histon). Unit struktur dasar dari kromatin adalah nukleosom, dengan
pusat adalah histon, dikelilingi pilinan DNA. Kromatin terdiri atas
Heterokroamtin dan Eukromatin
1. Heterokromatin
Merupakan kromatin padat yang menggumpal, kedap
elektron tampak sebagai granul kasar pada mikroskop elektron,
jika diamati dengan mikroskop cahaya merupakan daerah sebagai
gumpalan basofilik dr nucleoprotein.
2. Eukromatin
Diamati dengan mikroskop elektron tampak sebagai
struktur terorganisasi, diamati dengan mikroskop cahaya daerah
aktivitas enzim, metabolit dan ion-ion. Bila asam nukleat diangkat dan
komponen terlarut diangkat, struktur fibril masih ada yang merupakan
nukleoskeleton, Lamina fibrosa dari selaput inti adalah bagian dari
matriks.
Fungsi Utama Nukleus:
Nukleus mengontrol semua aktifitas selluler termasuk mengontrol
sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer
molekuler berbentuk RNA, yang disebut mRNA. mRNA disintesis di
nucleus sesuai perintah yang dikirimkan oleh DNA.
2.2 SITOPLASMA
2.2.1 Organel
Organel berupa bangunan dalam sitoplasma yang dianggap sebagai
organ atau alat se serta merupakan substansi hidup yang berfungsi
penting dalam kehidupan sel.
a. Retikulum Endoplasma
Masing-masing ruangan RE memilki bentuk yang berbedabeda dan pada dasarnya dibedakan menjadi 3 macam jenis, yaitu:
1. Sisterna
berhubungan.
3. Vesikuler : berbentuk sebagai gelembung udara yang berlapis.
Sedangkan berdasar ada tidaknya butir ribosom pada
permukaannya, RE dibagi menjadi dua:
1. Retikulum Endoplasma Kasar (rER)
Struktur
Golgi dengan
b. Apparatus Golgi
Struktur Apparatus Golgi
Terdiri atas 3 komponen yang terpisah yaitu:
1. Sisterna
Merupakan bangunan dasar yang menjadi cirri alat golgi di
dalamnya terdapat 5 lempeng sisterna yang sejajar melengkung
bentuk piala. Bagian tepi tiap sisterna mngembung dan
bergelombang serta terdapat pembuluh yang menghubungkan
semua sisterna. Memiliki tonjolan-tonjolan yang akan lepas
membentuk vesikula-vesikula atau membentuk sisterna baru
bagian ini disebut sakula. Sisterna merupakan bagian perifer
dilatasi. Sisterna yang terletak dekat RE disebut cis dan ujung
lainnya yang terletak berlawanan disebut trans.
2. Vesikel (vesikula)
Terdapat dibawah sisterna semakin dekat ke bagian
sisterna, maka vesikula bergabung membentuk sisterna baru. Isi
vesikula lebih terang dari pada isi vakuola serta memiliki banyak
gelembung. Berbentuk bulat kecil.
3. Vakuola
Terdapat di puncak sel. Isi vakuola berupa bahan sekresi
(getahan). Dekat kompleks golgi kadang tampak rER melepaskan
vesikel-vesikelnya yang membawa protein baru menuju golgi
untuk diproses. Fungsi mensistesis karbohidrat dalam modifikasi,
mengepak dan mensortir protein yang di produksi oleh rER.
sisterna
golgi
menghasilkan
vesikel-vesikel
yang
RE.
Membentuk lisosom, vesikel sekretoris.
tempat
mereka
kehilangan
sinyalnya.
Glikoprotein
c. Ribosom
Struktur Ribosom
Fungsi
didalam sel
Poliribosom
yang
melekat
dalam
reticulum
dalam sel.
Membuat sebagian besar protein integral membrane sel.
Ribosom memegang peran kunci dalam penyampaian
sandi atau penterjemah pesan selama proses pembuatan
protein.
yang bersifat
d. Lisosom
Sistem pencerna intrasel dg kemampuan memecah materi
yg berasal dr ekstraseluler (mikroorganisme/makromolekuler) atau
intraseluler (organel yg usang atau tak berfungsi, disbt autofagi)
Mengeluarkan enzim
Sitolisosom (lisosom yang melakukan autofagosom)
Fusi dengan vesikel endositotik
Fusi dengan fagosom (vesikel yg telah berfusi dengan
Jenis-jenis Lisosom
-
Fungsi lisosom :
-
e. Peroksisom
Struktur Peroksisom
lisosom.
Mengandung enzim-enzim oksidatif
Terdapat pada semua sel.
Banyak terdapat pada sel hati dan sel ginjal
Berbentu bukat atau lonjong dengan penampang 0,3 -15 Mkron
Dibentuk oleh Retiukulum Endoplasma
Mampu mereplikasi dirinya sendiri dengan cara menyerap
protein yang ada di sitoplasma karena tidak memiliki DNA.
Fungsi Peroksisom
cycle di mitokondria.
Hydrogen peroksida untuk membunuh mikroorganisme.
Enzim katalase yang dihasilkan akan menghancurkan
hydrogen peroksida yang berlebih karena sangat toksik
terhadap sel.
Selain itu juga berfungsi melindungi sel terhadap H2O2 yang
dapat menimbulkan kerusakan dan irreversible pada banyak
unsur sel (selain menghasilkan H2O2
Struktur Umum:
Struktur Khusus:
Outer membrane
Inner membrane
membran
ini
memerlukan
mekanisme
transport aktif
Pada permukaan dalam terdapat struktur globular yg
berhubungan dengan membran krista melalui tangkai
silindris pendek. Struktur globular adalah kompleks
protein dengan aktifitas sintetase ATP
Intermembrane space
ribosom
mtDNA berbentuk lingkaran tertutup, berutai ganda
(double helix) tidak dilindungi histon. Untai DNA
DNA nukleus
RNA pada mitokondria terdiri atas 3 jenis, yaitu: rRNA,
mRNA, & tRNA
luar
terdiri
dari
protein
dan
lipid
dengan
sel seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi
beta-oksidasi asam lemak.
4. Matriks mitokondria
Di dalam matriks ini juga terdapat materi genetik yang dikenal
dengan DNA mitokondria (mtDNA),ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik, serta ion-ion seperti magnesium, kalsium, dan
kalium.
Secara umum struktur mitokondria adalah :
bulat-lonjong
posisi di dalam sel adalah mengumpul di sitoplasma
jumlahnya di dalam sel tergantung aktivitas sel
terdiri dari 2 unit membran :
- membran luar
- dapat ditembus air dan ion
- membran dalam
- membentuk krista ( lipatan ke dalam )
- tidak dapat ( sukar ) ditembus air dan ion
Fungsi Mitokondria
a. Sebagai sumber energy terbesar (terutama ATP), dimana energy
terserap dari bahan makanan dan oksidasi. Mitokondria
memakai oksigen, lemak, gula untuk membuat ATP. Proses ini
disebut respirasi sel. Karena mitokondria berfungsi sebagai
pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP maka
mitrokondria disebut The power of house.
b. Mengkonsentrasikan kalsium dan mengatur
suasana
adalah
jaringan
filamen
protein
yang
Aktin (mikrofilamen)
Mikrotubulus
Filamen intermediat.
Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan kerjanya
adalah
tabung
yang
disusun
dari
2.2.2 Inklusio
Inklusi /paraplasama merupakan benda mati yang terdapat
dalam sitoplasma yang merupakan hasil aktifitas sel atau aktivitas
metabolisme sel,tetapi tidak ikut dalam proses metabolisme. Pada
dasarnya inklusi yang terdapat dalam sitoplasma dapat dibedakan
menjadi :
Timbunan makanan
Apabila
mahluk
hidup
dibiarkan
tanpa
makanan,pada
umumnya masih akan dapat hidup untuk jangka waktu tertentu. Hal ini
oleh karena dalam sel selnya mengandung timbunan makanan yang
dapat digunakan untuk kehidupan sel atau metabolisme sel.
Timbunan makanan dalam sel ini disimpan dalam sitoplasma
dalam berbagai macam bentuk. Protein pada umumnya tidak disimpan
secara khusus karena sitoplasma sendiri sebenarnya merupakan
protein. Karbohidrat pada umumnya disimpan dalam sel tertentu,yaitu
dalam sel hati dan otot dalam bentuk glikogen. Lipid disimpan dalam
sel sebagai butir butir lipid yang akan tampak seperti lubang lubang
bila dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan pada
umumnya lipid disimpan di dalam sel sel khusus,yaitu dalm sel lemak
yang mempunyai bentuk khas.
hemoglobin
Pigmen pigmen eksogen yang berasal dari luar sel diantaranya ialah:
-
penderita anthrakosis
Debu lilikat pada penderita silikosis
Struktur Umum
1.
Lipid
a. Phospolipid
b. Kolesterol (sterol)
Substansi di atas berfungsi membentuk sawar untuk mencegah
masuknya air dan bahan-bahan yang larut dari 1 ruang sel ke yang
lain.
2.
Protein
3.
Polisakarida
Struktur Khusus
1. Lipid Membran
1
Phospolipid
Merupakan komposisi molekuler membrane sel utama dan tersusun
dalam 2 lapis (phospolipid bilayer)
Mempunyai :
a. Ujung polar Hidrofilik : Mengarah ke luar membrane,larut dalam
air. Contoh: gugus fosfat dan fosfolipid.
b. Ujung Non Polar Hidrofobik : Ke pusat membrane, larut dalam
lemak. Contoh : gugus asam lemak
Membran ini bersifat impermeabel terhadap bahan-bahan yang larut
dalam air seperti ion, glukosa dan bersifat permeabel terhadap bahan
yang larut dalam lemak (O2, CO2, alkohol) .
2 Kolesterol (sterol)
gambar. kolesterol
2. Protein membrane
a. Protein Integral (Transmembran Protein)
Terikat langsung pada lapis ganda membran, mempunyai:
bagian hidrofobik
bagian hidrofilik
intraseluler.
sebagai pengangkut : mengangkut bahan-bahan ke arah yang
Karbohidrat Membran
- Glikolipid
Fungsi
2.
3.
4.
5.
6.
3. Jaringan Sel
3.1 Jaringan Epitel
Jaringan Epitel adalah jaringan yang meliputi permukaan luar dan
dalam tubuh. Pada permukaan luar tubuh, jaringan epitel terdapat pada
kulit yang menutupi seluruh tubuh kita, dan pada dalam tubuh terdapat
6. Reproduksi
Meneruskan keturunan
Contoh : epitel tubulus seminiferus dan epitel ovarium
Perkembangan
Jaringan Epitel berasal dari 3 macam embriyonic germ layer, yaitu:
1.
Ectoderm
Dalam pertumbuhannya ektodrm ini akan mengadakan lekukan ke
dalam dan membentuk otak serta medulla spinalis. Sedangkan
sisanya akan membentuk jaringan epitel pada epidermis kulit,
kelenjar kulit, epitel kornea dll.
2.
Endoderm
Epitel tractus digestivus (saluran pencernaan), kelenjar-kelenjar usus,
hepar dan pancreas, serta tractus respiratorius (saluran pernafasan) di
bentuk dari lapisan endoderm
3.
Mesoderm
Epitel tractus Urogenitalis (saluran kemih dan kelamin), dan epitel
yang membatasi rongga-rongga peritoneal, pleural, pericardial.
Pembagian
Berdasarkan fungsinya, jaringan epitel dibagi 2 bagian:
I.
Mesotel
pd
membran
serosa(pleura,pericard
&
peritoneum)
Fungsi : memudahkan gerakan viscera (mesotel), transport
aktif oleh pinositosis (mesotel dan endotel)
2.
3.
4.
8. Epitel Berderet
terdapat 3 macam sel :
> sel basal
> sel bulat lonjong/fusiformis
> sel silindris tinggi
- nuclear free zone (+)
Ada 2 macam :
1.Ep. Berderet Silindris Tak Bersilia
- misal :
> pars cavernosa uretra pria
> sal. keluar beberapa kelj.
2. Ep. Berderet Silindris Bersilia
a. Epitel berderet silindris dengan stereosilia (non motile)
pd duktus epididimis dan deferens
b. Epitel berderet silindris dengan kinosilia (motile)
pd cavum nasi
II. Epitel Kelenjar (Glandular Epithelium)
Berdasarkan cara menyalurkan sekret :
1. Eksokrin : sekret keluar melalui suatu saluran
2. Endokrin : sekret langsung ke pembuluh darah
Kelenjar Eksokrin
tdd :
> secretory unit sintesa sekret
> tubular duct. mengeluarkan sekret dr secretory unit
Klasifikasi kelj. Eksokrin
Berdasarkan ikut/tidaknya sel kelj. mjd sekret :
1. merokrin menghasilkan secret tanpa merubah bentuk sel
misal: kej. ludah, pancreas, dll
1. intracellular storage
2. ekstracellular storage folikel
- sekret yang dihasilkan disebut : hormone
IKATAN ANTAR SEL/CELL JUNCTION
- Terminal Bar pd celah antar sel dekat permukaan bebas
- Pd M.S. tampak berupa titik tebal didekat permukaan dr batas 2 sel yang
ber sebelahan atau berupa hexagonal line
- Pd M.E. tampak suatu junctional complex, tdd 3 macam junction/bentuk
ikatan
- Berdasarkan bentuk ikatan :
1. occludent/tight junction
lapisan luar ddg sel saling melekat
2. adherens junction/desmosome
cell coat space (+)
tonjolan tonofilamen (+)
3. gap junction
saluran penghubung (+)
Struktur permukaan bebas sel
1. mikrovili
2. stereosilia
tonjolan sitoplasma tdk bergerak
pd saluran kelamin pria
3. kinosilia
silia yang dapat bergerak
pd dasar silia terdapat basal granul = kinetosome
REGENERASI SEL EPITEL
- Epitel kena trauma mengalami kerusakan daya regenerasi
oleh sel-sel
Sel : sejumlah sel jar ikat dibentuk setempat dan menetap di dalam jar
(sel fibroblast, makrofag, sel mast, sel plasma, dan sel adipose), tetapi
ada jg yg dating dari tempat lain dan merupakan penghuni sementara
dar jar (sel leukosit).
Serat
menjadi struktur panjang. Ketiga jenis utama serat jar ikat adalah
kolagen, reticulum, dan elastin.
Substansi :
dasar
substansi
antar
sel
merupakan
campuran
Secara sederhana penggolongan jenis utama jar ikat dapat dilihat pada
skema berikut:
Jar ikat:
1. jar ikat sejati:
- longgar
- padat
2. jar ikat dengan cirri khusus:
- jar adipora
- jar elastis
- jar Hemotopoletik (limfa dan myeloid)
- jar mukosa
3. jar penyokong:
- tulang rawan
- tulang
Beberapa fungsi dari jar luar adalah:
1. jar. Mesenkim
- selnya berbentuk stellate, tonjolan sitoplasma saling berhubungan
membentuk jala.
- bahan antar sel amorf : bahan dasar setengah padat.
- terdapat pada : plasenta, pertumbuhan gigi.
2. jar. Mucous
- terdapat pada : tali pusat
B. Jar Ikat Dewasa
1. Jar. Ikat sesungguhnya
a. Jar. Ikat umum
- Jar. Ikat padat
1. Jar. Ikat padat teratur
Tersusun rapat dan bersusun saling berjajar, terdapat
pada tendon, lighamentum nuchae, kornea.
2. Jar. Ikat padat tidak teratur
Dominasi
sabut
kolagen
saling
menyilang
dermis,
kapsul,
fibrous
hepar,
testis,
perikhondium, periousteum.
- Jar Ikat Kendor
Tersusun renggang dg BASA, sedikit asam hyaloronat dan
terdapat pada fascia, stroma, saraf.
b. Jar Ikat Khusus
- Jar (limfo) REtikuler
Berbentuk seperti bintang dg juluran sitoplasma, inti ovaid
pusat, sitoplasma basofilik dan terdapat pada organ
limfatik.
- Jar Lemak
Terdiri atas sel2 lemak yg tampak sebagai sel ygb
mengandung bola lemak. Bila bola lemak satu (unilokuler
jaringan otot
Merupakan derivat (rambut akar ) dari mesoderm embrionik atau
miofibril
Jaringan otot terdiri dari 3 tipe :
1. Otot Rangka
- Terdiri atas berkas berkas serabut panjang berbentuk silinder
dan memiliki banyak inti yang terdapat di pinggir serabut
-
serabut otot
Disebut otot rangka karena melekat pada bagian rangka
saraf
Merupakan otot istimewa karena memiliki bentuk seperti otot
lurik ( berserabut lurik ),tetapi bekerja seperti otot polos (diluar
kesadaran)
Hanya memiliki satu inti
Kecepatan kontraksi lambat
Kemampuan kembali berkontraksi sangat cepat
Fungsi : mengontrol pergerakan substansi substansi melewati
saluran-saluran organ
II.4
Jaringan Syaraf
Merupakan
jaringan
yang
bertanggung
jawab
dalam
1. Dendrit
Struktur yang memiliki banyak penjuluran sitoplasma
ke arah luar badan sel.Fungsinya menerima rangsangan
dari lingkungan sel epitel atau neuron neuron lainnya
2. Badan Sel
Bagian utama neuron yang berisi sitoplasma dan
inti.Fungsinya berperan dalam menerima rangsang
3. Akson/Neurit
4. Siklus Sel
4.1 Pertumbuhan Sel
INTERFASE
Dalam masa pertumbuhan sel akan mengalami perubahan tertentu dan
umumnya akan melewati tahap pertumbuhan sel yang meliputi :
1.
juga
terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh
membesar
2.
Synthesis phase (S phase)
- Terjadi proses replikasi DNA
- Sintesa komponen kromosom lain (protein kromosom)
3.
Second gap phase (G2 phase)
- Tahap akhir dari peningkatan sintesa protein
- Fase ini komplit mitosis dimulai
- Sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk
pemisahan
berubah. n
n dari sel
induk
Proses Dalam Mitosis:
a. Interfase
- berupa kompleks DNA
- Kromosom tak tampak
- Membran inti masih trelihat
- nucleus masih terlihat
b. Profase
- SEntriol mulai menjauh
- membrane inti mulai menghilang
- kromososm mengalami kondensasi (menebal dan memendek)
- satu kromosom menjadi 2 kromatid
- mkrotobulus mulai membentuk benang spindle.
- kromosom ditangkap oleh benang spindle.
c. Prometafase
- masing2 mokrotobulus yang melekat dengan kinetokor saling
tarik-menarik dengan posisi acak.
dapat memperbanyak
variasi
5. Interaksi Sel
Tahap Proses Sinyaling pd Sel (cell signaling)
1. Penerimaan (reception) sinyal
Merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel
target. Sinyal kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada
protein seluler, biasanya pada permukaan sel yang bersangkutan.
2. Transduksi
tahap ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat
menimbulkan respon seluler spesifik. Pengikatan ligan (molekul kecil
yang terikat secara spesifik pada molekul yang lebih besar)
menyebabkan protein reseptor mengalami perubahan konformasi
Jenis Reseptor:
1. Reseptor Terkait-Protein G
2. Reseptor Tirosin-Kinase
3. ReseptorSaluran-Ion
6. Pengaruh
Perkembangan
Obat
terhadap
Farmakodinamik
dan
Farmakokinetik
Farmakodinamik : mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup
terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terafi yang
ditimbulkan.
Tujuan mempelajari farmakodinamik : meneliti efek utama obat, interaksi obat,
spektrum efek dan respon yg terjadi.
Reseptor obat :
Adalah suatu makromolekul target khusus berada pada permukaan sel atau
intraseluler
yang
mengikat
suatu
obat
dan
menimbulkan
kerja
farmakologisnya
Suatu agonis adalah suatu obat yang dapat mengikat suatu reseptor dan
menimbulkan respon, besarnya efek tergantung pada konsentrasi pada
tempat reseptor
ekskresi.
Absorpsi :
Adalah transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah
Adalah proses suatu obat yang secara reversibel meninggalkan aliran darah
dan masuk ke interstisium dan atau ke sel jaringan
Metabolism/biotransformasi:
Adalah proses proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam
tubuh
Hati adalah tempat utama meta- bolisme obat, tetapi obat tertentu bisa
mengalami biotransformasi dalam jaringan lain
Ekskresi :
KESIMPULAN
Setiap organisme disusun oleh sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur
dan berlangsung di dalam sel. Beberapa sel yang mempunyai fungsi sama
bergabung menjadi jaringan. Jaringan bergabung menjadi organ. Organ bergabung
menjadi sistem organ lalu organisme.
Penemuan tentang sel terus berkembang dari waktu ke waktu. Diawali
oleh Robert Hooke yang menemukan sel gabus pada tahun 1665. Penelitian
tentang sel terus dilakukan oleh ilmuwan lain seperti Rudolf Virchoe, Schwan,
Schleiden, dan lain-lain. Tentunya penemuan dan penelitian yang dilakukan oleh
para ilmuwan memberikan manfaat yang sangat besar terhadap kehidupan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Paparo; alihbahasa, Tambajong, dkk. - Ed. 5. Jakarta: EGC, 1989.
Juwono dan Zulfa Juniarto, Achmad. Biologi sel. 2002. Jakarta: EGC.
Buku teks histology = Textbook of Histology/C. Roland Leeson, Thomas
S. Leeson, Anthony A.
Guyton and Hall. Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: 2007.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Dorlands Ilustrate Medical Dictionary.
Jakarta: EGC.